Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

RINGKASAN MATA KULIAH SAP 11

BADAN USAHA

OLEH :

KELOMPOK 5

Devina Danayanti (1607532120)


Ngurah Surya Maotama (1607532129)
I Gusti Ayu Agung Yustika Nanda (1607532136)
Putu Venny Yunita (1607532142)
Anak Agung Mas Prabha Iswara (1607532152)

PROGAM NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
1. Sifat Penggabungan Badan Usaha
a. Horizontal integration: Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha
atau pasar yang sama, misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan
perusahaan consumer product juga.
b. Vertical integration: Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi
yang berbeda, secara berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama,
misalnya Merck & Co salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco
Containment Services, Inc, distributor obat-obatan dokter. Penggabungan usaha secara
integrasi vertikal ini diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman obat-obatan ke
pasar
c. Conglomeration: Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan
atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan
melakan diversifikasi untuk mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau
untuk mengimbangi perubahan penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan
manufaktur.
2. Bentuk Penggabungan Badan Usaha
Bentuk penggabungan badan usaha di antaranya adalah trust, kartel, holding
companyconcern, joint venture, production sharing, kontrak karya, merger, investment trust,
corner dan ring, integritasi, pararelisasi, spesialisasi, dan diferensiasi. Berikut ini adalah
penjelasan masing-masing bentuk gabungan badan usaha tersebut.
a. Merger
Merger adalah suatu penggabungan antara badan usaha yang sejenis dengan tujuan
memperkuat kedudukan perusahaan. Hasil penggabungan beberapa badan usaha ini akan
membentuk perusahaan baru dan namanyapun cenderung baru. Merger bertujuan untuk
memperkuat kedudukan dan stabilitas badan usaha-badan usaha yang bergabung dan untuk
mempermudah pengawasan pemerintah terhadap pelaksanaan kerja badan usaha-badan
usaha yang ada.
b. Akuisisi
Akuisisi adalah upaya untuk memperbesar badan usaha dengan cara memiliki badan
usaha lain atau memindahkan kepemilikan asal badan usaha lain, misalnya apabila terjadi
pembelian saham di atas 50% oleh pihak lain. Tindakan mengakuisisi dapat dilakukan oleh
suatu badan usaha atau perorangan untuk mengambil alih, baik seluruh atau sebagaian besar
saham badan usaha lain sehingga pengendalian terhadap perusahaan tersebut dapat beralih.
Proses akuisisi umurnya tidak membentuk badan usaha / perusahaan baru. Kendali
perusahaan lebih banyak dilakukan oleh perusahaan atau seseorang yang mengambil alih
suatu perusahaan. Perusahaan yang diakuisisi atau diambil alih biasanya menjadi salah satu
divisi dalam perusahaan yang dimiliki pengambil alih.

Akuisisi bertujuan untuk membentuk kekuatan bersama yang lebih tangguh dan
mencapai manajemen perusahaan yang lebih efisien dengan saling mengisi dan saling
mengoreksi. Selain itu, akuisisi juga bertujuan mengurangi risiko kerugian yang akan
ditanggung sendiri, mencoba memasuki segmen pasar yang baru dengan kekuatan bersama,
menyatukan operasi yang terintegrasi bagi perusahaan yang tidak homogen (bersifat hulu
dan hilir) dan melakukan usaha bersama untuk mengurangi persaingan pasar.

c. Konsolidasi

Konsolidasi adalah tindakan yang dilakukan oleh dua badan usaha atau lebih untuk
meleburkan diri dengan cara membantuk satu badan usaha baru. Setelah meleburkan diri
menjadi satu badan usaha baru, masing-masing badan usaha yang meleburkan diri tersebut
dibubarkan.

d. Trust

Trust adalah suatu penggabungan atau pemusatan beberapa badan usaha yang sejenis
maupun berlainan menjadi badan usaha baru yang lebih besar dan kuat sehingga secara
hukum maupun ekonomis badan usaha yang tergabung tidak berdiri sendiri lagi.

Trust dapat bersifat integrasi atau pararelisasi. Trust yang bersifat integrasi adalah
gabungan badan usaha-badan usaha yang mempunyai proses produksi berurutan
(kolom/lajur perusahaan). Sementara trust pararelisasi adalah gabungan badan usaha-badan
usaha yang menghasilkan atau menjual barang sejenis maupun berlainan. Pada umumnya,
trust bersifat merugikan konsumen, karena salah satu tujuan penggabungan tersebut adalah
untuk mendapatkan kedudukan monopoli, sehingga akan mempengaruhi harga. Harga
dalam pasar monopoli tidak terjadi atas keseimbangan antara penawaran dan permintaan
namun ditentukan produsen sesuai dengan kemauan mereka sendiri.

e. Kartel
Kartel adalah suatu kerja sama atau penggabungan atas dasar sukarela dan beberapa
badan usah sejenis untuk memproduksi atau menjual barang hasil produksinya. Secara
hukum maupun ekonomis, masing-masing badan usaha yang bergabung masih berdiri dan
mempunyai kebebasan untuk bertindak, kecuali halhal yang disetujui dalam perjanjian.
Tujuan kartel adalah untuk mengurangi (meniadakan) persaingan serta menciptakan
kesergaman harga, jumlah produksi dan pembagian daerah pemasaran untuk setiap badan
usaha.

Tujuan-tujuan tersebut dicapai dengan mengadakan perjanjian-perjanjian atau


kesepakatan-kesepakatan antar badan usah yang tergabung. Berdasarkan isi perjanjian
tersebut, kartel-kartel digolongkan sebagai berikut.

a) Kartel Daerah
Kartel daerah atatu kartel rayon adalah penggabungan beberapa badan usaha yang
bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang pembagian daerah
pemasaran atau sumber bahan mentah.
b) Karte Produksi
kartel produksi adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan untuk
membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang jumlah barang yang harus
dihasilkan (penetapan kuota produksi) oleh masing-masing badan usaha yang
bergabung. Pembatasan itu bertujuan untuk menghindari kemungkinan kelebihan
produksi. Apabila jumlah produk yang ditawarkan terlalu banyak, maka harga akan
mengalami penurunan.
c) Kartel harga
Kartel harga adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan untuk
membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang harga minimum produk yang
dihasilkan oleh badan usaha-badan usaha yang tergabung. Mereka tidak boleh mejual
di bawah harga minimum yang telah disepakati
d) Kartel Kondisi
Kartel kondisi atau kartel syarat adalah penggabungan beberapa badan usaha yang
bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang pemenuhan
s`yarat-syarat yang seragam dalam hal penyerahan, pembayaran, pembuangan, dan
lain-lain kepada pembeli. Pembuatan kesepakatan ini bertujuan untuk menyeragamkan
syarat pemnyerahan, syarat pembayaran, syarat pembuangan dan lain-lain
e) Kartel Pembagian Keuntungan
Kartel pembagian keuntungan adalah penggabungan beberapa badan usaha yang
bertujuan untuk membuat suatu perjanjian atau kesepakatan tentang penetapan besar
keuntungan atau dividen setiap anggota
Kartel dan trust adalah penggabungan beberapa badan usaha yang bertujuan
memperkuat kedudukan perusahaan.
f. Holding Company
Holding company adalah penggabungan suatu badan usah dengan badan usaha yang
lain dengan cara membeli sebagian besar saham (sero) dari beberapa badan usaha. Jadi
holding company menguasai beberapa badan usaha, karena ia membeli sebagian besar
saham dari setiap badan usaha yang bergabung. Badan usaha yang membeli sebagian besar
saham perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan di bidang pemasaran dan keuangan.
Secara hukum badan usaha-badan usaha tersebut masih berdiri sendiri, namun karena
sebagian besar sahamnya dikuasai oleh holding company, maka secara automatis pimpinan
dari setiap badan usaha yang bergabung berada di tangan holding company.
g. Joint Venture
Jont venture adalah suatu gabungan antara dua pihak atau lebih, yang mengumpulkan
modal untuk mendirikan badan usaha dengan perjanjian tertentu. Pihak-pihak yang
bergabung dapat berasal dari kalangan pemerintah maupun swasta (swasta dalam negeri
maupun swasta asing)
h. Production Sharing
Production sharing adalah suatu bentuk kerja sama atau gabungan badan usaha yang
mengatur tentang pembagian hasil. Production sharing dapat dilakukan antara badan usaha
milik negara dan badan usaha milik swasta maupun antara sesama badan usaha milik
swasta.
i. Investment Trust
Investment trust adalah suatu badan usaha yang menanamkanmodalnya di beberapa
badan usaha lain dengan cara membeli sero-seronya. Investment trust bertujuan untuk
membagi-membagi risiko. Apabila salah satu badan usaha yang seronya dibeli mengalami
kerugian, maka kerugian tersebut dapat ditutup dari keuntungan bdan usaha lain yang
seronya diberli.
j. Corner dan Ring
Corner dan ring adalah seseorang atau beberapa orang yang melakukan spekualsi
dengan jalan membeli atau menahan sebagian besar persediaan barang tertentu, yang akan
berakibat pad anaiknya harga barang tersebut di pasar. Setelah harga di pasar mengalami
kenaikan, barang yang ditahan atau disimpan tersebut dijual, sehingga akan diperoleh
keuntungan yang besar. Corner adalah tindakan spekulasi yang dilakukan oleh satu orang
saja, sedangkan ring adalah tindakan spekualsi yang dilakukan oleh beberapa orang.
k. Kontrak Karya
Kontrak karya tidak merupakan kerja sama dalam menangani suatu badan usaha dan
perusahaan. Pihak pemerintah memberikan konsesi kepada pihak swasta untuk mengelola
suatu perusahaan dengan diikat oleh suatu perjanjian tertentu. Pemerintah tidak ikut serta
dalam permodalan perusahaan. Perjanjian kontrak karya biasanya memuat hal-hal berikut
ini
a) Daerah operasi perusahaan
b) Jangka waktu
c) Jenis usaha yang boleh dilakukan
d) Besar uang imbalan yang harus dibayarkan kepada pemerintah sebagai pemberi
konsesi
e) Lain-lain yang dianggap perlu oleh pemerintah
3. Konsep Akuntansi dari Penggabungan Badan Usaha
Penggabungan Usaha merupakan suatu proses menggabungkan dua perusahaan atau lebih
perusahaan menjadi satu perusahaan yang baru, perusahaan yang mempunyai kendali atas
masing-masing perusahaan tersebut atau Penggabungan Usaha yaitu dua perusahaan atau lebih
yang terpisah bergabung menjadi satu entitas akuntansi.
Penggabungan Usaha memiliki berbagai macam tujuan, hal ini dilakukan untuk tujuan
perusahaan yang lebih baik. Bentuk Penggabungan Usaha:
a. Merger yaitu proses difusi atau penggabungan dua (atau lebih) perseroan dengan salah
satu di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap
dengan segala nama dan kekayaannya dimasukkan dalam perseroan yang tetap berdiri
tersebut. Salah satu perusahaan yang bergabung akan hidup (berdiri) terus dan
mengambil alih semua aktiva dan utang perusahaan yang lain dan perusahaan yang
tetap berdiri harus berbentuk Perseoran Terbatas. A + B + C = A
b. Konsolidasi yaitu semua perusahaan yang bergabung menyerahkan semua aktiva
bersihnya kepada perusahaan baru. A + B + C = Z
c. Akuisisi (acquistion), pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan
bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Akuisisi terjadi jika satu
perusahaan mengakuisisi saham berhak suara dari perusahaan lain dan kedua
perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas yang terpisah, tetapi mempunyai
hubungan istimewa (hubungan afiliasi). Contoh Akuisisi : ” BenQ mengakuisisi
Siemens”. Hanya membeli kepemilikan, perusahaan masih jalan sendiri-sendiri. A + B
=A+B
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Merger Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya
sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti, perusahaan SEPATU.
b. Merger Vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang
saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. contohnya
perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger
dengan perusahaan mobil.
c. Konglomerat, adalah merger anatar berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai
produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger
dengan perusahaan elektronik atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan
makanan. Tujuan utama konglomerat ilaha untuk mencapai pertumbuhan badan usaha
dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya adalah dengan saling
bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
Penggabungan usaha dapat dipertanggung jawabkan dengan metode akuntansi:
a. Purchase Method/Metode pembelian Metode Umum yang digunakan dalam
penggabungan usaha. didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan
suatu transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahan-
perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh
atau membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebedar
nilai wajarnya. Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan
dengan cara yang sama seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva
dan kewajiban yang dapat didentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal
penggabungan.
b. Pooling of interest/Metode penyautan kepentingan hanya untuk penggabungan usaha
yang memenuhi syarat/kriteria tertentu.
4. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha Metode Pembelian
Metode pembelian didasarkan pada asumsi bahwa penggabungan usaha merupakan suatu
transaksi yang salah satu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain
yang bergabung. Berdasarkan metode ini perusahaan yang memperoleh atau membeli mencatat
aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.
Biaya untuk memperoleh perusahaan (biaya perolehan) ditetapkan dengan cara yang sama
seperti pada transaksi lain. Biaya ini dialokasikan pada aktiva dan kewajiban yang dapat
diidentifikasikan sesuai dengan nilai wajarnya pada tanggal penggabungan. Menurut PSAK
tahun 2007 No.19setiap kelebihan biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh
dialokasikan ke goodwill dan diamortisasikan selama maksimum 20 tahun.
Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Purchase
a. Menyesuaikan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung sebesar
nilai wajarnya
b. Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan). Jika
pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga pasar
pada tanggal transaksi penggabunga. Bila harga pasar tidak dapat digunakan sebagai
indikator, maka diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi atau yang
diakuisisi (mana yang lebih dapat ditentukan).
c. Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung.
Apabila terjadi selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih yang diterima
perusahaan pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening goodwill pada
kelompok aktiva.
5. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha Metode Penyatuan Pemilikan
Suatu penggabungan usaha yang memenuhi kriteria PSAK tahun 2007 No. 22 untuk
penyatuan kepemilikan harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan metode penyatuan.
Dalam metode penyatuan kepemilikan, diasumsikan bahwa kepemilikan perusahaan-
perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap tidak berubah pada
entitas akuntansi yang baru. Karena tidak ada salah satupun dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung telah dianggap memperoleh perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya, tidak
ada pembelian, tidak ada harga pembelian, sehingga karenanya tidak ada dasar
pertanggungjawaban yang baru.
Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung
dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu setiap goodwill
pada buku masing-masing perusahaan yang bergabung akan dimasukkan sebagai aktiva pada
entitas yang masih beroperasi (disatukan). Laba ditahan dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung juga dimasukkan dalam entitas yang disatukan, dan pendapatan yang bergabung
untuk seluruh tahun dengan mengabaikan tanggal penggabungan usaha dilakukan.
Perusahaan-perusahaan terpisah dalam suatu penggabungan usaha masing-masing dapat
menggunakan metode akuntansi yang berbeda untuk mencatat aktiva dan kewajiabannya.
Dalam penggabungan secara penyatuan kepemilikan, jumlah yang dicatat oleh masing-masing
perusahaan dengan menggunakan metode akuntansi yang berbeda dapat disesuaikan menjadi
dasar akuntansi yang sama apabila perusahaan tersebut diperlukan oleh perusahaan lainnya.
Perubahan metode akuntansi untuk menyesuaikan masing-masing harus berlaku surut, dan
laporan-laporan keuangan yang disajikan untuk periode-periode sebelumnya harus disajikan
kembali (restated).
Prosedur Akuntansi Penggabungan usaha Metode Pooling Of Interest
a. Semua aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang bergabung dinilai pada nilai buku
saat diadakan penggabungan
b. Besarnya nilai investasi pada perusahaan yang bergabung sebesar jumlah modal
perusahaan yang digabung atau sebesar aktiva bersih perusahaan yang digabung
c. Bila terjadi selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang diterbitkan
ditambah kompensasi pembelian lainnya dalam bentuk kas ataupun aktiva lainnya
dengan jumlah aktiva bersih yang diperoleh, maka harus diadakan penyesuaian
terhadap modal perusahaan yang akan digabung
d. Laporan keuangan gabungan adalah penjumlahan dari laporan keuangan milik
perusahaan yang bergabung.
REFERENSI

Floyd A, Beams. Advanced Accountin, Edisi 7.New Jersey. Prentice Hall Inc.2000.

Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. 2001.

Anda mungkin juga menyukai