Anda di halaman 1dari 21

BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN

Regionalisasi Pelayanan Obstetri dan Neonatal adalah suatu system


pembagian wilayahkerja rumah sakit dengan cakupan area pelayanan yang
dapat dijangkau oleh masyarakat dalam kurun waktu kurang dari 1 jam agar
dapat memberikan tindakan darurat sesuai standar. Regionalisasi menjamin agar
system rujukan kesehatan berjalan secara optimal.

Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab timbal balik 2 arah dari


sarana pelayananprimer kepadasaranakesehatansekunder dan tertier

Rumah sakit ponek 24 jam adalah. Rumah sakit yang


menyelenggarakanpelayanan kedaruratan maternal dan neonatalsecara
komprehensifdan terintegrasi 24jam

B. TUJUAN

1. Adanya kebijakan Rumah Sakitdan dukungan penuh manajemen dalam


pelayanan PONEK
2. Terbentuknya tim PONEK Rumah Sakit
3. Tercapainya kemampuanteknis Tim PONEK sesuai standar
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penanggung
jawab program pada tingkat kabupaten / kota, propinsi, dan pusat dalam
manajemenprogram PONEK

C. MONITOR DAN EVALUASI KINERJA

1. Fasilitas fisik

1
2. Kinerja kelompok kerja di unit gawat darurat, kamar bersalin, kamar
operasi ( harus mampu dilakukan operasi dalam waktu kurang dari 30
menit,setelah diputuskan) dan kamar neonatal
3. Case Fatality Rate , angka kematianpenyakit yang harus menurun setiap
tahun dengan percepatan 20%
4. Angka ratio kematian ibu harus < 200/100.000 kelahiran hidup, rasio
kematian perinatal < 20/1000 kelahiran hidup di rumah sakit

2
BAB II

RUANG LINGKUP

RUANG LINGKUP PELAYANAN RUMAH SAKIT PONEK 24 jam

Upaya pelayanan PONEK:

1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive


2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan sectio
saesaria
4. Perawatan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan asuhan ante natal resiko tinggi

Ruang lingkup pelayanan kesehatan maternal dan neonatal pada PONEK terbagi atas 2 kelas,
antara lain:

A. PONEK RUMAH SAKIT KELAS C

1. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal fisiologis


 Pelayanan kehamilan
 Pelayanan persalinan
 Pelayanan nifas
 Asuhan bayi baru lahir( level 1)
 Imunisasi dan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDK)
2. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dengan resiko tinggi
Masa antenatal
 Perdarahan pada kehamilan muda
 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
 Gerak janin tidak dirasakan
 Demam dalam kehamilan dan persalinan
 Kehamilan ektopik (KE) & kehamilanektopik terganggu (KET)
3
 Kehamilan dengan nyeri kepala , gangguan penglihatan,kejang dan/
koma, tekanan darah tinggi

Masa intranatal

 Persalinan denganparut uterus


 Persalinan dengan distensi uterus
 Gawat janin dalam persalinan
 Pelayanan terhadap syok
 Ketuban pecah dini
 Persalinan lama
 Induksi dan akselerasi persalinan
 Aspirasi vakum manual
 Ekstraksi cunam
 Seksio sesaria
 Episiotomy
 Kraniotomi dan kraniosentesis
 malpresentasi dan malposisi
 Dystocia bahu
 Prolapses tali pusat
 Plasenta manual
 Perbaikan robekan servik
 Perbaikan robekan vagina dan perineum
 Perbaikan robekan dinding uterus
 Reposisi inersio uteri
 Histerektomi
 Sukar bernafas
 Kompresi bimanual dan aorta
 Dilatasi dan kuretase
 Ligase arteri uterine
 Bayi baru lahir dengan asfiksia
 BBLR
 Resusitasi bayi baru lahir
4
 Anesthesia umum dan local untuk seksio
 Anesthesia spinal, ketamine
 Blok paraservikal
 Blok pudendal
( bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk keRSIA/RSU)

Masa post natal

 Masa nifas
 Demam pasca persalinan
 Perdarahan pasca persalinan
 Nyeri perut pasca persalinan
 Keluarga berencana
 Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

3. Pelayanan kesehatan neonatal


 Hiperbilirubinemia
 Asfiksia
 Trauma kelahiran
 Hipoglikemi
 Kejang
 Sepsis neonatal
 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Gangguan pernafasan
 Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan,PDA)
 Gangguan pendarahan
 Renjatan (shock)
 Aspirasi meconium
 Koma
 Inisiasi dini ASI(breast feeding)
 Kangaroo mother care
 Resusitasi neonates
 Penyakit membrane hyaline
5
 Pemberian minum pada bayi resiko tinggi

4. Pelayanan ginekologis
 Kehamilan ektopik
 Perdarahan uterus disfungsi
 Perdarahan menoragia
 Kista ovarium akut
 Radang pelvik akut
 abses pelvik
 infeksi saluran genetalia
 HIV-AIDS

B. PONEK RUMAH SAKIT KELAS B

1. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal fisiologis


 Pelayanan kehamilan
 Pelayanan persalinan normal dan persalinan dengan tindakan operatif
 Pelayanan nifas
 Asuhan bayi baru lahir( level 2)
 Imunisasi dan stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang
(SDIDTK)
 Intensive care unit (ICU)
 NICU
 Endoskopi

2.Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dengan resiko tinggi


Masa antenatal
 Perdarahan pada kehamilan muda/abortus
 Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut/kehamilan ektopik
 Kehamilan ektopik (KE) & kehamilanektopik terganggu (KET)
 Hipertensi,preeklamsi,/eklamsi
6
 Perdarahan pada masa kehamilan
 Kehamilan metabolic
 Kelainan vaskuler/ jantung

Masa intranatal

 Persalinan denganparut uterus


 Persalinan dengan distensi uterus
 Gawat janin dalam persalinan
 Pelayanan terhadap syok
 Ketuban pecah dini
 Persalinan macet
 Induksi dan akselerasi persalinan
 Aspirasi vakum manual
 Ekstraksi cunam
 Seksio sesaria
 Episiotomy
 Kraniotomi dan kraniosentesis
 malpresentasi dan malposisi
 Dystocia bahu
 Prolapses tali pusat
 Plasenta manual
 Perbaikan robekan servik
 Perbaikan robekan vagina dan perineum
 Perbaikan robekan dinding uterus
 Reposisi inersio uteri
 Histerektomi
 Sukar bernafas
 Kompresi bimanual dan aorta
 Dilatasi dan kuretase
 Ligase arteri uterine
 Anesthesia umum dan local untuk seksio sesaria
 Anesthesia spinal, ketamine
7
 Blok pudendal
( bila memerlukan pemeriksaan spesialistik, dirujuk keRSIA/RSU)

Masa post natal

 Masa nifas
 Demam pasca persalinan
 Perdarahan pasca persalinan
 Nyeri perut pasca persalinan
 Keluarga berencana
 Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)

3. Pelayanan kesehatan neonatal


 Hiperbilirubinemia
 Asfiksia
 Trauma kelahiran
 Hipoglikemi
 Kejang
 Sepsis neonatal
 Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
 Gangguan pernafasan
 Kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan,PDA)
 Gangguan pendarahan
 Renjatan (shock)
 Aspirasi meconium
 Koma
 Inisiasi dini ASI(breast feeding)
 Kangaroo mother care
 Resusitasi neonates
 Penyakit membrane hyaline
 Pemberian minum pada bayi resiko tinggi
 Pemberian cairan parenteral
 Kelainan bawaan
8
4. Pelayanan ginekologis
 Kehamilan ektopik
 Perdarahan uterus disfungsi
 Perdarahan menoragia
 Kista ovarium akut
 Radang pelvik akut
 abses pelvik
 infeksi saluran genetalia
 HIV-AIDS

9
BAB III
TATALAKSANA

KRITERIA RUMAH SAKIT PONEK 24 JAM


A. KRITERIA UMUM
a. Ada dr. jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi baik
secara umum maupun emergensi obstetri- neonatal
b. Mempunyai standar operatingprosedur penerimaandan penanganan pasien
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal
c. Kebijakan tidak ada uangmuka bagi pasien kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal
d. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu
e. Tersedia kamar operasi yang siap ( siaga 24 jam)untuk melakukan operasi bila
ada kasus emegensi obstetri atau umum
f. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu
kurang dari 30 mnt
g. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas
sewaktu-waktu meskipun on-call
h. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK antara lain
dokter kebidanan, dokter anak, dokter / petugas anestesi, dokter penyakit
dalam, doter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat.
i. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti
laboratorium dan radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan
alat penunjang yang selalu siap tersedia.
j. Perlengkapan
o Semua perlengkapan harus bersih ( bebas, debu, kotoran, bercak,
cairan dll)
o Permukaan metal harus bebas karat atau bercak

Semua perlengkapan harus kokoh ( tidak ada bagian yang longgar atau
tidak stabil )

o Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
o Roda perlengkapan ( jika ada) harus lengkap dan berfungsi baik
10
o Instrument yang siap digunakan harus distrerilisasi
o Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik ( saklar, kabel dan
steker menempel kokoh )

B. KRITERIA KHUSUS

1. SUMBER DAYA MANUSIA

Memiliki tim PONEK esensial yang terdiri dari :

- 1 dokter spesialis Kebidanan Kandungan


- 1 dokter spesialis anak
- 1 dokter di Unit Gawat Darurat
- 3 orang bidan ( 1 koordinator dan 2 penyelia)
- 2 orang perawat

Tim PONEK Ideal ditambah :

- 1 Dokter spesialis anesthesi / perawat anesthesia


- 6 Bidan pelaksana
- 10 perawat ( tiap shift 2-3 perawat jaga)
- 1 Petugas laboratorium
- 1 pekarya kesehatan
- 1 Petugas administrasi

Kualifikasi Sumber Daya Manusia


No. Nama Jabatan Kualifikasi formal Jumlah Keterangan
1. Konsultan Spesialis kebidanan dan 1 Belum ada
teknis kandungan sertifikat
kebidanan pelatihan
PONEK
2 Konsultan Spesialis anak 1 Belum ada
teknis sertifikat
neonatal pelatihan
11
PONEK
3 Kepala Dr Umum 4 Belum ada
Bidang sertifikat
Pelayanan pelatihan
Medik PONEK
3 Dokter Jaga Dokter umum 4 Belum ada
IGD sertifikat
pelatihan
PONEK
4 Koordinator D3 Kebidanan 1 Belum ada
Tim Ponek sertifikat
maternal pelatihan
PONEK
5 Koordinator D3Kebidanan 1 Belum ada
Tim Neonatal pelatihan
resusitasi/
BCLS tapi
Belum ada
sertifikat
pelatihan
PONEK
6 Pelaksana D3 Kebidanan 16 Belum ada
kebidanan sertifikat
pelatihan
PONEK

B.Distribusi Ketenagaan dan Pengaturan Jaga


Pola pengaturan ketenagaan diatur berdasarkan jadwal jaga yang ditetapkan oleh
koordinator PONEK
a. Dokter Obgyn sebagai dokter konsultan dalam pelayanan PONEK on call
b. Dokter anastesi sebagai dokter konsultan dalam pelayan PONEK yang perlu tindakan
operatif diatur jadwal sesuai dengan kesepakatan dokter-dokter anastesi

12
c. Dokter spesialis anak on call sebagai dokter konsultan dalam pembarian pelayanan
neonatal dan anak
d. Bidan diatur sesuai dengan jadwal jaga dimasing-masing instalasi

2.STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
- Ruang Maternal/Bersalin
U

B
A H
J1 J2 J3

D I S

E
G F

Keterangan:
A = Bed Gyn
B = O2 Sentral
C = Meja Tindakan
D = Wastafel
E = Rak Kaca
F = Troli Emergency
G = Troli NST
H = Troli Alat
I = Kamar Mandi
J1 = Tempat Sampah Medis
J2 = Tempat Sampah Nonmedis
J3 = Tempat Sampah Tajam

13
 Ruang Neonatal/Bayi

B U
C

H A
S

G E

.
E F D

Keterangan:
A = Box Bayi
B = Meja Alat
C = Meja Tindakan
D = Inkubator
E = O2 Sentral
F = Box Bayi Khusus
G = Fototherapy
H = Tempat Sampah Medis

B. Standar Fasilitas
Peralatan yang tersedia di IGD mengacu kepada buku pedoman pelayanan Gawat
Darurat Departermen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien
Gawat darurat.

14
Alat yang harus tersedia adalah bersifat life saving untuk kasus kegawatan jantung
seperti monitor dan defribrilator
a. Prasarana dan Sarana
Ruangan PONEK terdiri dari :
NO JENIS RUANGAN JUMLAH KONDISI KETERANGAN
KEBUTUHAN SAAT INI
1. Poliklinik obstetric 1 3
2. Ruang VK dan Gyn 1 1
3. Rawat inap 32 kamar 36 kamar
4. UBS 1 1

b. Kriteria Umum Ruangan :


a) Struktur Fisik
Lantai terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan
b) Kebersihan
Ruang harus bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau limbah rumah sakit.
Hal tersebut berlaku pula untuk Lantai, mebel, perlengkapan, instrumen, pintu,
jendela,dinsing, steker listrik dan langit-langit.
c) Pencahayaan
Pencahayaan harus terang dan cahaya alami atau listrik
d) Ventilasi
Ventilasi, termasuk jendela, harus cukup jika dibandingkan dengan ukuran
ruang.Kipas angin atau pendingin ruang harus berfungsi baik.Suhu ruangan
harus dijaga 24-26 C.
e) Pencucian tangan
Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau disinfektan
Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan tangan,
diletakkan disebelah Westafel.

c. Kriteria Khusus Ruangan


a) Area Cuci Tangan di Ruang Obstetri dan Neonatus
b) Area resusitasi dan stabilisasi di Ruang Obstetri dan Neonatus / IGD

15
Tujuan kamar ini ialah : memberikan pelayanan darurat untuk stabilisasi
kondisi pasien, misalnya syok, henti jantung, hipotermia, asfiksia dan apabila perlu
menolong partus darurat serta resusitasi. Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi
bayi, dan inkubator.
c) Ruangan Maternal
a) Kamar bersalin
Lokasi berdekatan dengan Kamar Operasi dan UGD

d) Ruangan Neonatal
a) Unit perawatan bayi
b) Unit Perawatan bayi resiko tinggi
c) Area laktasi

d. Peralatan ESSENSIAL
a. Peralatan dan Obat-obatan Maternal

2. Peralatan Maternal Tidak Steril


No Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Saat Keterangan
Ini
1. Oksigen dengan 1 1
regulator
2. Ambugbag dengan 1/1 1/1
masker resusitasi( ibu
dan bayi)
3. Pengisap lender 2 2
4. Lampu sorot 1 3
5. Penghitung nadi( jam 1 1
dengan jarum detik)
6. Sterilisator 1 1
7. Bak instrument dengan 2 3
tutup
8. Palu reflex 1 1

16
9. Alat pemeriksaan hb 1 Lab
10. Set pemeriksaan urine 1 Lab
11. Pita pengukur 1 1
12. Sarung tangan karet 2 pasang 2
untuk mencuci alat
13. Apron 1 dus 4
14. Masker 2 Sesuai
kebutuhan
15. Pengaman Mata 2 3
16. Sarung kaki plastic Sesuai 2
kebutuhan
17. Semprit disposibel Sesuai Terealisasi
kebutuhan
18. Tempat kotoran sampah 3 3
19. Tempat kain kotor Sesuai Terealisasi
Kebutuhan
20. Tempat plasenta Sesuai Terealisasi
kebutuhan
21. Pot Sesuai Terealisasi
kebutuhan
22. Bengkok besar/kecil 2/2 3/1
23. Sikat, sabun ditempatnya 2 2
24. Kertas lakmus 1 set 1
25. Semprit gliserin 1 1
26. Gelas ukur 500 ml 1 1
27. Gunting perban 1 1
22. Spatula lidah logam 1 1
23. Perlengkapan pakaian Sesuai terealisasi
bayi kebutuhan
24. Perlengkapan pakaian Sesuai Terealisasi
ibu kebutuhan
25. Tensimeter 1 1

17
26. Stetoskop 1 1
27. Timbangan dewasa 1 0
28. Timbangan Bayi 1 1
29. Pengukur panjang bayi 1 1
30. Termometer 1 1

3. Peralatan Steril ( DTT)


No Nama Alat Jumlah Kondisi Saat Ini Keterangan
1. Kleam pean 2 3
2 ½ klem koher 2 3
3 Korentang 2 3
4 Gunting tali pusat 2 3
5 Gunting benang 2 3
6 Gunting episiotomy 2 3
7 Pinset anatomi 2 3
8 Pinset bedah 2 3
9 Speculum sim 1 2
10 Pengikat tali pusat Sesuai Terealisasi
kebutuhan
11 Pengisap lender 1 2
12 Tampon tang 2 2
13 Tampon vagina Sesuai Terealisasi
kebutuhan
14 Pemegang jarum 2 3
15 Jarum Sesuai Terealisasi
kebutuhan
16 Sarung tangan Sesuai Terealisasi
kebutuhan
17 Benang catgut Sesuai Terealisasi
kebutuhan
18 Duk steril Sesuai Terealisasi

18
kebutuhan

4. Obat-obatan Maternal Khusus PONEK


NO NAMA OBAT JUMLAH KONDISI KET
SAAT INI
1. RL,Dekstrose Sesuai kebutuhan Teralisasi
10%,Dextran
40/HES,saline 0,9%

2. Adrenaline/epinephrine Sesuai kebutuhan Teralisasi


3. Antibiotika Sesuai kebutuhan Terealisasi
4. Dexsametasone Sesuai kebutuhan Terealisasi
5. Asam traneksamat Sesuai kebutuhan Terealisasi
6. Dopamine Sesuai kebutuhan Terealisasi
7. Dobutamine Sesuai Terealisasi
Kebutuhan
8. KCL Sesuai kebutuhan Terealisasi
9. Kalsium Glukonat 10% Sesuai kebutuhan Terealisasi
10. Mg SO4 40 % Sesuai kebutuhan Terealisasi
11. Nepidipine Sesuai kebutuhan Terealisasi

Untuk beberapa larutan pekat,hanya disimpan di bagian farmasi dengan


penyimpanan sesuai kebijakan dan prosedur

a. Peralatan dan Obat-obatan Neonatal Esensial


1. Peralatan neonatal
No. Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Keterangan
Saat Ini
1. Incubator 3 2
2. Infant wamer 1 1

19
3. Pulse oksimetry neonatus 1 1
4. Therapy sinar 1 2
5. Syringe pump 1 0
6 Tabung oksigen Sesuai kebutuhan Teralisasi
7. Lampu tindakan 1 3
8. Alat resusitasi neonatus 1 1
Laryngoskup neonatal,lidah
kuku ukuran 0,0,1
Ambu bag

2. Obat-obatan Neonatal
No Nama obat Jumlah Kondisi Ket
Saat ini
1. Dekstrose 10 %,Dekstrose 40%,NaCl Sesuai kebutuhan Terealisasi
0,9% 25 ml dan 500 ml
2. Kalsium Bikarbonat 8,4% Sesuai kebutuhan Terealisasi
3. Kalsium Glukonat 10 ml Sesuai kebutuhan Terealisasi
4. Mg SO4 20% Sesuai kebutuhan Terealisasi
5. Adrenalin/epinephrine Sesuai kebutuhan Terealisasi
6. Dopamine Sesuai Kebutuhan Terealisasi
7. Dobutamine Sesuai Kebutuhan Terealisasi
8. Morpine Sesuai kebutuhan Terealisasi
9. Sulfas atropine Sesuai kebutuhan Terealisasi
10. Midazolam Sesuai kebutuhan Terealisasi
11. Phenobarbital injeksi Sesuai kebutuhan Terealisasi
12. Antibiotika Sesuai Kebutuhan Terealisasi
13. Gentamisin Sesuai kebutuhan Terealisasi

Untuk beberapa larutan pekat dan obat-obatan,hanya disimpan di bagian farmasi


dengan penyimpanan sesuai kebijakan dan prosedur

20
BAB IV

DOKUMENTASI

Pelaksanaan pendokumentasian dalam kegiatan ini dilaporkan dalam berbagai


macam laporan dan kemudian dilakukan evaluasi dan audit medic
a. Pelaporan Bulanan
Laporan bulanan di buat oleh para penagung jawab masing-masing instalasi terkait. Laporan
bulanan di stor setiap bulan ke bagian rekam medik dan kemudian dilakukan evaluasi
b. Pelaporan Triwulan
Laporan triwulan di buat oleh para penagung jawab masing-masing Instasi terkait. Laporan
triwulan di stor setiap tiga ke bagian rekam medik dan kemudian dilakukan evaluasi
c. Pelaporan Tahunan
Laporan Tahunan di buat oleh para penagung jawab masing-masing instalasi terkait. Laporan
tahunan di stor setiap tahun ke bagian rekam medik dan kemudian dilakukan evaluasi setiap
tahun
d. Pelaporan MUTU
Pelaporan mutu dibuat berdasarkan indicator-indikator mutu pelayayan yang dibuat setiap
bulan oleh masing penangung jawab masing-masing instalasi, yang di setor ke bagian mutu
setiapa bulan kemudian dilakukan evaluasi pencapaian target

21

Anda mungkin juga menyukai