DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. Putri Oman 5. Ela Safila Resti
2. Ega Maya Azeva 6. Jeni Herawati
3. Qonita Rizka H 7. Dewi Kumalasari
4. Rizki Septia 8. Ajeng Rizkia H. P
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini,
Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya dan diberi judul “RUMPLE LEEDE”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun,
selalu diharapkan untuk perbaikannya makalah ini.
Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini terutama untuk Dosen Mata Kuliah Bakteriologi Ibu Hj. Maria Tuntun
Siregar S,Pd., M.Biomed
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Total Plate Count.
2. Mengetahui cara kerja pemeriksaan Total Plate Count.
3. Mengetahui cara perhitungan Koloni Bakteri.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Jannasch dan Jones (1959), indek aktivitas dan nilai biomassa
mikroorganisme dapat ditunjukkan dengan mengetahui jumlah
mikroorganisme dalam perairan tersebut. Untuk mengetahui jumlah
mikroorganisme dalam suatu perairan ada dua cara dasar yaitu:
a. Perhitungan mikroorganisme secara langsung (direct count)
b. Perhitungan bakteri secara tidak langsung (indirect count).
1. Jumlah sel yang terhitung adalah sel yang hidup, tetapi hasil
perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena
beberapa sel bisa tumbuh saling berdekatan dan bergabung
membentuk satu koloni
2. Memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan bahan dan
alat , serta waktu inkubasi relatif lama sampai koloni dapat dihitung.
Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC)
adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media agar,
sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang
dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan
mikroskop. Metode ini merupakan metode yang paling sensitif untuk
menentukan jumlah mikroorganisme.Dengan metode ini, kita dapat
menghitung sel yang masih hidup, menentukan jenis mikroba yang tumbuh
dalam media tersebut serta dapat mengisolasi dan mengidentifikasi jenis koloni
mikroba tersebut.
2.2 Alat dan Bahan serta Cara Kerja Pemeriksaan Total Plate Count
Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Cawan Petri
b. Tabung reaksi
c. Pipet volume 1 ml
d. Bunsen
e. Korek api
f. Incubator
g. Timbangan analitik
h. Mortar
i. Pinset
2. Bahan
a. Na-Fis
b. Sampel (ikan busuk)
c. PCA
Prosedur Kerja
Secara keseluruhan, tahap pengenceran dijelaskan dalam gambar berikut ini.
Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya berupa satu titik, namun
ada pula yang melebar sampai menutup permukaan medium.
Bentuk. Ada koloni yang bulat dan memanjang. Ada yang tepinya rata
dan tidak rata.
Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata dengan permukaan
medium, ada pula yang timbul diatas permukaan medium.
Halus kasarnya pemukaan. Ada koloni yang permukaannya halus, ada
yang permukaannya kasar dan tidak rata.
Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaannya mengkilat da nada
yang permukaannya suram.
Warna. Kebanyakan koloni bakteri berwarna keputihan atau
kekuningan.
Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lender, ada yang keras dan
kering.
Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni
antara 25 sampai 250.
Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan
koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung
sebagai satu koloni.
Suatu deretan atau rantai koloni yang terlihat seperti suatu garis tebal
dihitung sebagai satu koloni.
Sedangkan data yang dilaporkan sebagai Standard Plate Count (SPC) harus
mengikuti peraturan sebagai berikut (SNI 01-2897-1992):
Dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni
antara 25-250 koloni.
Contoh:
Bila salah satu dari cawan petri menunjukkan jumlah koloni ≤25 atau ≥250
maka hitunglah jumlah rata-rata koloni, kemudian dikalikan dengan faktor
pengencerannya .
Contoh :
Contoh:
Bila tidak satupun koloni tumbuh dalam cawan, maka Total Plate Count
dinyatakan sebagai <1 dikalikan faktor pengenceran terendah.
Jika seluruh cawan menunjukkan jumlah koloni ≥250, dipilih cawan dari
tingkat pengenceran tertinggi kemudian dibagi menjadi beberapa bagian
atau sector (2,4, atau 8) dan dihitung jumlah koloni dari satu sektor
Selanjutnya ,Total Plate Count didapatkan dari hasil jumlah koloni dikalikan
dengan jumlah sektor, kemudian dihitung rata-rata dari kedua cawan dan
dikalikan dengan faktor pengenceran .
Contoh:
Jumlah sektor : 4
Pengenceran Cawan I Cawan II Jumlah Koloni
Rata-rata
10-2 Jumlah koloni à Jumlah koloni à 150 500 x 102
100 x 4= 400 x 4 = 600
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA