100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
284 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang presipitasi dan flokulasi sebagai metode imunoserologi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mendeteksi reaksi antara antigen dan antibodi seperti menentukan jenis kuman, identifikasi antigen, dan uji serologi. Dibahas pula prinsip, tujuan, faktor yang mempengaruhi, dan teknik presipitasi dan flokulasi serta manfaat dan gangguannya.
Dokumen tersebut membahas tentang presipitasi dan flokulasi sebagai metode imunoserologi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mendeteksi reaksi antara antigen dan antibodi seperti menentukan jenis kuman, identifikasi antigen, dan uji serologi. Dibahas pula prinsip, tujuan, faktor yang mempengaruhi, dan teknik presipitasi dan flokulasi serta manfaat dan gangguannya.
Dokumen tersebut membahas tentang presipitasi dan flokulasi sebagai metode imunoserologi. Metode-metode tersebut digunakan untuk mendeteksi reaksi antara antigen dan antibodi seperti menentukan jenis kuman, identifikasi antigen, dan uji serologi. Dibahas pula prinsip, tujuan, faktor yang mempengaruhi, dan teknik presipitasi dan flokulasi serta manfaat dan gangguannya.
DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG TAHUN 2019/2020 Presitipasi
Presipitasi adalah hasil kombinasi antara antigen
terlarut dengan antibodi terlarut menghasilkan suatu komplek yang terlihat. Proses presipitasi pertama kali ditemukan oleh Kraus tahun 1897 saat kultur bakteri enterik membentuk presipitat bila dicampur dengan antibodi spesifik. Presipitation adalah salah satu metode sederhana yang mendeteksi reaksi antigen-antibodi.kebanyakan antigen multivalent sehingga mampu membentuk satu aggregat dengan adanya antibodi yang seuai. Jika antigen terlarut bergabung dengan antibodinya dalam lingkungan yang mengandung elektrolit ( NaCl ) pada suhu dan pH yang cocok, maka gabungan antigen antibodi ini menjadi presipitat yang tidak dapat larut. Tujuan uji presipitasi
Penggunaan reaksi presipitasi yaitu:
1. Menentukan jenis kuman 2. Identifikasi unsur antigenik pada kuman di dalam jaringan binatang yang terinfeksi 3. Pembakuan toksin dan antitoksin 4. Mencari antibodi di dalam serum 5. Uji serologis medikolegal untuk mendeteksi darah, serum dll. Faktor – faktor yang mempengaruhi reaksi presipitasi Sifat antigen (Ag) Elektrolit dan pH Waktu dan suhu Ratio antigen-antibody (Ag-Ab) Reaksi presipitasi Pada uji presipitin terjadi reaksi antara satu antigen yang dapat larut dengan antibodi homolognya. Reaksi ini berlangsung dengan poembentukan presipitat (endapan) kasat mata pada batas permukaan reaktan-reaktan bersangkutan. Reaksi semacam itu biasanya dilakukan dengan menggunakan antibodi (antiserum) dengan jumlah konstan dan antigenj dengan berbagai pengenceran. Dengan mengingat bahwa konsentrasi antibodi itu konstan, maka dapat kita lihat bahwa hanya terbentuk sejumlah kecil presipitat bila antibodinya berlebihan. Dengan ditambahnya konsentrasi antigen, maka jumlah presipitat meningkat dan mencapai maksimum bila perbandingan antara antigen dan antibodinya optimum. Pada zone kelebihan antibodi, semua antigen telah bereaksi dengan antibodi dan telah diendapkan (tidak ada antigen bebas di dalam supernatan).Sebaliknya di dalam zone kelebihan antigen, semua antibodi telah bereaksi dengan antigen (tidak ada antibodi di dalam supernatan), tetapi kompleks yang terbentuk tetap dapat larut karena banyaknya kelebihan antigen mengikat antibodi menjadi kompleks yang berukuran kecil yang tidak terikat saling membentuk agregat besar yang kasat mata.Di dalam zone setara terjadi presipitasi antigen dan antibodi secara maksimum (tidak terdapat antigen bebas maupun antibodi bebas di dalam supernatan) karena keduanya terdapat dalam proporsi optimum sehingga dapat membentuk kisi-kisi antigen dan antibodi yang menjadi kasat mata dan tidak dapat larut Pemeriksaan/uji presipitasi Beberapa macam pemeriksaan berdasarkan prinsip presipitasi adalah berikut: 1. Turbidimetri : Mengukur kepadatan atau kekeruhan satu larutan. Alat deteksi ditempatkan langsung menghadap sinar langsung.Cahaya yang terkumpul setelah melewati langsung melalui larutan. 2. Nephelometri: mengukur cahaya yang dipendarkan pada sudat tertentu dari sinar saat melewati suatu suspensi. Jumlah cahaya yang dipendarkan sesuai dengan indeks konsentrasi larutan. Nephelometri memberikan hasil yang akurat dan presisi pada kuantitatif pada protein serum dan karena dapat diautomatisasi maka biaya per tes relatif lebih murah dibanding metode lain. Teknik lain dari prosedur presipitasi berupa tekhnik imunodifusi pasib meliputi : A. Uji Cincin Uji cincin adalah uji presipitin yang paling sederhana. Kedalam sebuah tabung bermulut kecil diletakkan larutan antigen diatas larutan serum yang mengandung antibodi. Kedua larutan tersebut akan berdifusi sampai keduanya mencapai konsentrasi optimum untuk terjadinya presipitasi, pada titik tersebut muncullah suatu zona rapat atau cincin endapan diantara kedua larutan tersebut. B. Metode Difusi Agar Ketepatan yang lebih tinggi dan pemisahan komponen didalam campuran antigen dan antibodi dapat diperoleh dengan cara membiarkan reaktan-reaktan tersebut berdifusi bersama-sama dalam di dalam suatu gel agar. Metode difusi tunggal Dalam metode difusi tunggal yang dirancang Oudin, antigen ditaruh diatas gel agar yang mengandung antiserum di dalam suatu tabung reaksi bermulut sempit. Setelah dibiarkan selama beberapa jam atau beberapa hari, antigen itu merembes ke dalam gel membentuk pita- pita endapan pada berbagai taraf, bergantung kepada jumlah dan macam antigen-antibodi yang ada. Metode difusi ganda. Oakley dan Fulthorpe memodifikasi teknik Oudin dalam metode difusi tunggal dengan cara menaruh antiserum di dalam agar di dasar tabung reaksi dan melapisinya dengan gel agar lalu diatasnya ditaruh larutan antigen. C. Radioimunoasai Radioimunoasai ialah suatu teknik mikro dengan kepekaan tinggi untuk meentukan jumlah antigen yang amat sedikit. Teknik ini pada hakikatnya merupakan proses dua langkah. Langkah yang pertama menyangkut kompetensi antara antigen uji (tidak berlabel atau tidak radio aktif) dengan konsentrasi yang tidak diketahui (beragam) dan suatu antigen indikator yang dikenal (berlabel atau radioaktif) dengan konsentrasi yang sudah diketahui (daoat dihitung). D. Immunoelektroforesis Jika terdapat sejumlah Ag dalam larutan seperti serum, sulit memisahkan pita presipitasi yang timbul pada setiap reaksi Ab-Ag, bila hanya menggunakan cara difusi di atas. Komponen serum dipisahkan dengan elektroforesis dalam agar gel dan antiserum dibiarkan berdifusi melalui komponen yang dihasilkan pada pita-pita yang terbentuk E. Elektroforesis "roket" Merupakan metode kuantitatif, dilakukan elektroforesis antigen ke dalam gel yang telah mengandung antibodi.Presipitasi yang terjadi berbentuk roket, panjang masing-masing roket menunjukkan konsentrasi antigen. Flokulasi Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat. Prinsip Dengan pengadukan yang lambat maka flok- flok yang sudah terbentuk dalam proses koagulasi diperbesar ukurannya, flok-flok akan ke dalam hubungan sehingga partikel- partikel tersebut saling bertabrakan kemudian melekat dan berubah menjadi ukuran yang siap turun mengendap dan endapan tersimpan di bak flokulasi. Mekanisme Reaksi Segera setelah terbentuk inti flok, inti flok bergabung menjadi flok berukuran lebih besar yang memungkinkan partikel dapat mengendap.Penggabungan flok kecil menjadi flok besar terjadi karena adanya tumbukan antar flok.Tumbukan ini terjadi akibat adanya pengadukan lambat.Pada bak pengaduk cepat, dibubuhkan koagulan.Pada bak pengaduk lambat, terjadi pembentukan flok yang berukuran besar hingga mudah diendapkan pada bak sedimentasi.Koagulan yang banyak digunakan dalam pengolahan air minum adalah aluminium sulfat atau garam-garam besi. Tujuan Tujuan utama flokulasi adalah membawa partikel ke dalam hubungan sehingga partikel-partikel tersebut saling bertabrakan,kemudian melekat, dan tumbuh mejadi ukuran yang siap turun mengendap. Proses flokulasi dalam pengolahan air bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan flok-flok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel-partikel yang telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan proses tarik- menarik dan membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah mengendap. Manfaat Proses flokulasi bermanfaat untuk menurunkan tingkat kekeruhan untuk memperoleh air yang bening, namun memiliki efek samping yaitu fraksi zat tersuspensi atau mikroorganisme dalam air yang seringkali menyebabkan pencemaran dengan flokulasi zat suspensi atau mikroorganisme tersebut bisa dihilangkan dari air. Gangguan a) Waktu flokulasi b) Jumlah energi yang diberikan c) Jumlah koagulan d) Jenis dan jumlah koagulan/flokulan pembantu e) Cara pemakaian koagulan/flokulan pembantu f) Resirkulasi sebagian lumpur (jika memungkinkan) g) Penetapan pH pada proses koagulasi