Anion • Ion adalah partikel bermuatan • Anion adalah ion yang memiliki muatan negatif Analisa anion • Tidak ada sistematika yang pasti untuk pemisahan anion. • Pemisahan anion tidaklah sesistematik pemisahan kation • Namun kita bisa memisahkan anion bergantung dengan kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Skema klassifikasi • Beberapa literatur menyebutkan bahwa anion tidak digolongkan seperti kation • Namun dalam bukunya, vogel menyatakan bahwa ada skema klasifikasi anion • Skema klasifikasi anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion masuk ke dalam lebih dari 1 sub golongan , lagipula, tak memiliki dasar teoritis. Skema Klasifikasi
A. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang
mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam. (i) Gas-gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer (ii) Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat B. Proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan (i) Reaksi pengendapan (ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan Klasifikasi Anion Klasifikasi anion pada hakekatnya merupakan proses- proses yang dibagi atas: A. Kelas A : proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam (i) gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4 (ii) Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat B. Kelas B : proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan (iii) Reaksi pengendapan (iv) Oksidasi dan reduksi dalam larutan Kelas A (i) Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida dan sianat. (ii) Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Ini meliputi zat-zat dari (i) plus zat yang berikut: Fluorida, heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat (bahaya), perklorat, permanganat (bahaya), bromat, borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat. Kelas B (i) Reaksi pengendapan: Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat. (ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan: Manganat, permanganat, kromat, dikromat. Cl -
• Ditambah larutan AgNO3 membentuk endapan
putih yang tidak larut dalam asam nitrat tapi larut dalam amonia • Ditambah larutan asam nitrat, kalium permanganat, khloroform, gas klor yang terbentuk tidak memberikan warna pada lapisan khloroform Br -
• Ditambah AgNO3 membentuk endapan warna
kuning muda yang tidak larut dalam amonia encer tetapi larut dalam amonia pekat • Ditambah larutan asam nitrat, Kalium Permanganat dan kloroform, brom yang terbentuk larut dalam kloroform, dikocok, lapisan kloroform berwarna kuning-merah jingga I-
• Ditambah AgNO3 membentuk endapan kuning
muda yang tidak larut dalam amonia • Ditambah larutan asam nitrat, Kalium Permanganat dan kloroform, iodium yang terbentuk dalam kloroform, dikocok, lapisan iodium berwarna merah muda-ungu SO4 -
• Ditambah larutan barium klorida membentuk
endapan putih yang tidak larut dalam HCl • Ditambah larutan Pb-Asetat membentuk endapan putih yang larut dalam larutan amonium/ natrium asetat NO3 -
• Ditambah sedikit serbuk ferro sulfat,
kemudian ditambah asam sulfat pekat , pada bidang batas akan terbentuk cincin berwarna coklat • Ditambah larutan difenilamin membentuk warna biru CO3 -
• Ditambah AgNO3 akan membentuk endapan
putih yang akan berubah menjadi coklat • Ditambah larutan magnesium sulfat membentuk endapan putih • Ditambah asam klorida encer terbentuk gas CO2 • Ditambah larutan HgCl2 terbentuk endapan coklat PO4 3-
• Ditambah larutan AgNO3 membentuk endapan
berwarna kuning yang larut dalam asam nitrat dan amonia • Ditambah asam nitrat pekat dan larutan amonium molibdat panaskan membentuk endapan kuning • Ditambah amonium klorida, ammonium hidroksida dan magnesium sulfat membentuk endapan putih BO 3 -
• Larutan diuapkan, kristal yang terbentuk
ditambah metanol dan asam sulfat pekat dibakar memberikan nyala warna hijau • Ditambah HCl pekat celupkan kertas kurkumin kedalamnya warna kertas kurkumin berubah menjadi merah-kecoklatan CNS -
• Ditambah larutan FeCl3 akan terbentuk larutan
berwarna merah darah • Dengan larutan AgNO3 akan membentuk endapan putih • Dengan larutan CuSO4 membentuk endapan hijau kemudian berubah menjadi hitam S2O3 2-
• Dengan larutan AgNO3 encer terbentuk
endapan putih yang segera berubah menjadi kehitaman • Dengan larutan iodium, warna iodium hilang • Dengan larutan BaCl2 encer akan terbentuk endapan putih (barium tiosulfat) yang mudah larut dalam HCl encer Analisa Anion Uji Pendahuluan : Sampel ditambah AgNO3 1. Cl- : endapan putih, tidak larut dalam HNO3 2. CO32- : endapan putih, larut dalam HNO3 3. CNS- : endapan putih 4. S2O32- : endapan putih menjadi bintik-bintik hitam (abu-abu) 5. Br- : endapan kuning muda, tidak larut dalam HNO3 6. I- : endapan kuning kehijauan, tidak larut dalam HNO3 7. PO43- : endapan kuning, larut dalam HNO3 8. SO42- : endapan (bening) 9. NO3- : endapan (bening) 10. BO33- : endapan (bening) 11. MnO4- : endapan (bening) TERIMAKASIH Karbonat (CO3 ) 2-
• Kelarutan: semua karbonat normal, dengan kekecualian
karbonat dari logam-logam alkali serta amonium, tak larut dalam air. Hidrogen karbonat atau bikarbonat dari kalsium, strontium, barium, magnesium, dan mungkin dari besi ada dalam larutan air; mereka terbentuk karena aksi oleh asam karbonat yang berlebihan terhadap karbonat-karbonat normal, entah dalam larutan air atau suspensi dan akan terurai pada pendidihan larutan. CaCO3 ↓+ H2O + CO2 → Ca2++ 2HCO3- • Hidrogen karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air, tetapi kurang larut dibanding karbonat normal padanannya. Untuk mempelajari reaksi ini dapat dipakai larutan natrium karbonat, Na2CO3.10H2O, 0,5M (Vogel, A. I., 1979). Hidrogen Karbonat (HCO ) 3 -
• Kebanyakan reaksi hidrogen karbonat adalah
serupa dengan reaksi karbonat. Uji yang diuraikan disini cocok untuk membedakan hidrogen karbonat dari karbonat. Larutan 0,5M natrium hidrogen karbonat. NaHCO3, atau kalium hidrogen karbonat, KHCO3, yang baru saja dibuat, dapat dipakai untuk mempelajari reaksi-reaksi ini (Vogel, A. I., 1979). Klorida (Cl ) -
• Kebanyakan klorida larut dalam air. Merkurium(I)
klorida, Hg2Cl2, perak klorida, AgCl, timbel klorida, PbCl2 (yang ini larut sangat sedikit dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air mendidih), tembaga(I) klorida, CuCl, bismut oksiklorida, BiOCl, stibium oksiklorida, SbOCl, dan merkurium(II) oksiklorida, Hg2OCl2, tak larut dalam air. Untuk mempelajari reaksi-reaksi ini, dipakai larutan natrium klorida, NaCl, 0,1M (Vogel, A. I., 1979). Bromida (Br ) -
• Perak, merkurium(I), dan tembaga(I) tak larut
dalam air. Timbel bromida sangat sedikit larut dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air mendidih. Semua bromida lainya larut. Untuk mempelajari reaksi-reaksi ini, dipakai larutan kalium bromida, Kbr, 0,1M (Vogel, A. I., 1979). Iodida (I ) -
• Kelarutan iodida adalah serupa dengan klorida
dan bromida. Perak, merkurium(I), merkurium(II), tembaga(I), dan timbel iodida adalah garam-garamnya yang paling sedikit larut. Reaksi-reaksi ini dapat dipelajari dengan larutan kalium iodida, KI, 0,1M. (Vogel, A. I., 1979).