Anda di halaman 1dari 27

Analisis Anion

Endah Ratnasari Mulatasih, M.Si.


Anion
• Ion adalah partikel bermuatan
• Anion adalah ion yang memiliki muatan
negatif
Analisa anion
• Tidak ada sistematika yang pasti untuk
pemisahan anion.
• Pemisahan anion tidaklah sesistematik
pemisahan kation
• Namun kita bisa memisahkan anion
bergantung dengan kelarutan garam peraknya,
garam kalsium atau bariumnya, dan garam
zinknya.
Skema klassifikasi
• Beberapa literatur menyebutkan bahwa anion
tidak digolongkan seperti kation
• Namun dalam bukunya, vogel menyatakan
bahwa ada skema klasifikasi anion
• Skema klasifikasi anion bukanlah skema yang
kaku karena beberapa anion masuk ke dalam
lebih dari 1 sub golongan , lagipula, tak
memiliki dasar teoritis.
Skema Klasifikasi

A. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang


mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan
dengan asam-asam.
(i) Gas-gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau
asam sulfat encer
(ii) Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat
B. Proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam
larutan
(i) Reaksi pengendapan
(ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Klasifikasi Anion
Klasifikasi anion pada hakekatnya merupakan proses-
proses yang dibagi atas:
A. Kelas A : proses yang melibatkan identifikasi
produk-produk yang mudah menguap, yang
diperoleh pada pengolahan dengan asam
(i) gas-gas dilepaskan dengan HCl atau H2SO4
(ii) Gas dilepaskan dengan H2SO4 pekat
B. Kelas B : proses yang tergantung pada reaksi-reaksi
dalam larutan
(iii) Reaksi pengendapan
(iv) Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Kelas A
(i) Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam
sulfat encer: karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat),
sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida dan
sianat.
(ii) Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
Ini meliputi zat-zat dari (i) plus zat yang berikut: Fluorida,
heksafluorosilikat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat
(bahaya), perklorat, permanganat (bahaya), bromat,
borat, heksasianoferat (II), heksasianoferat (III),
tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat, dan sitrat.
Kelas B
(i) Reaksi pengendapan: Sulfat, peroksodisulfat,
fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit,
kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat,
salisilat, benzoat, dan suksinat.
(ii) Oksidasi dan reduksi dalam larutan:
Manganat, permanganat, kromat, dikromat.
Cl -

• Ditambah larutan AgNO3 membentuk endapan


putih yang tidak larut dalam asam nitrat tapi
larut dalam amonia
• Ditambah larutan asam nitrat, kalium
permanganat, khloroform, gas klor yang
terbentuk tidak memberikan warna pada
lapisan khloroform
Br -

• Ditambah AgNO3 membentuk endapan warna


kuning muda yang tidak larut dalam amonia
encer tetapi larut dalam amonia pekat
• Ditambah larutan asam nitrat, Kalium
Permanganat dan kloroform, brom yang
terbentuk larut dalam kloroform, dikocok,
lapisan kloroform berwarna kuning-merah
jingga
I-

• Ditambah AgNO3 membentuk endapan kuning


muda yang tidak larut dalam amonia
• Ditambah larutan asam nitrat, Kalium
Permanganat dan kloroform, iodium yang
terbentuk dalam kloroform, dikocok, lapisan
iodium berwarna merah muda-ungu
SO4 -

• Ditambah larutan barium klorida membentuk


endapan putih yang tidak larut dalam HCl
• Ditambah larutan Pb-Asetat membentuk
endapan putih yang larut dalam larutan
amonium/ natrium asetat
NO3 -

• Ditambah sedikit serbuk ferro sulfat,


kemudian ditambah asam sulfat pekat , pada
bidang batas akan terbentuk cincin berwarna
coklat
• Ditambah larutan difenilamin membentuk
warna biru
CO3 -

• Ditambah AgNO3 akan membentuk endapan


putih yang akan berubah menjadi coklat
• Ditambah larutan magnesium sulfat
membentuk endapan putih
• Ditambah asam klorida encer terbentuk gas
CO2
• Ditambah larutan HgCl2 terbentuk endapan
coklat
PO4 3-

• Ditambah larutan AgNO3 membentuk endapan


berwarna kuning yang larut dalam asam nitrat
dan amonia
• Ditambah asam nitrat pekat dan larutan
amonium molibdat panaskan membentuk
endapan kuning
• Ditambah amonium klorida, ammonium
hidroksida dan magnesium sulfat membentuk
endapan putih
BO 3
-

• Larutan diuapkan, kristal yang terbentuk


ditambah metanol dan asam sulfat pekat
dibakar memberikan nyala warna hijau
• Ditambah HCl pekat celupkan kertas kurkumin
kedalamnya warna kertas kurkumin berubah
menjadi merah-kecoklatan
CNS -

• Ditambah larutan FeCl3 akan terbentuk larutan


berwarna merah darah
• Dengan larutan AgNO3 akan membentuk
endapan putih
• Dengan larutan CuSO4 membentuk endapan
hijau kemudian berubah menjadi hitam
S2O3 2-

• Dengan larutan AgNO3 encer terbentuk


endapan putih yang segera berubah menjadi
kehitaman
• Dengan larutan iodium, warna iodium hilang
• Dengan larutan BaCl2 encer akan terbentuk
endapan putih (barium tiosulfat) yang mudah
larut dalam HCl encer
Analisa Anion
Uji Pendahuluan : Sampel ditambah AgNO3
1. Cl- : endapan putih, tidak larut dalam HNO3
2. CO32- : endapan putih, larut dalam HNO3
3. CNS- : endapan putih
4. S2O32- : endapan putih menjadi bintik-bintik hitam (abu-abu)
5. Br- : endapan kuning muda, tidak larut dalam HNO3
6. I- : endapan kuning kehijauan, tidak larut dalam HNO3
7. PO43- : endapan kuning, larut dalam HNO3
8. SO42- : endapan (bening)
9. NO3- : endapan (bening)
10. BO33- : endapan (bening)
11. MnO4- : endapan (bening)
TERIMAKASIH
Karbonat (CO3 ) 2-

• Kelarutan: semua karbonat normal, dengan kekecualian


karbonat dari logam-logam alkali serta amonium, tak larut dalam
air. Hidrogen karbonat atau bikarbonat dari kalsium, strontium,
barium, magnesium, dan mungkin dari besi ada dalam larutan air;
mereka terbentuk karena aksi oleh asam karbonat yang berlebihan
terhadap karbonat-karbonat normal, entah dalam larutan air atau
suspensi dan akan terurai pada pendidihan larutan.
CaCO3 ↓+ H2O + CO2 → Ca2++ 2HCO3-
• Hidrogen karbonat dari logam-logam alkali larut dalam air, tetapi
kurang larut dibanding karbonat normal padanannya. Untuk
mempelajari reaksi ini dapat dipakai larutan natrium karbonat,
Na2CO3.10H2O, 0,5M (Vogel, A. I., 1979).
Hidrogen Karbonat (HCO ) 3
-

• Kebanyakan reaksi hidrogen karbonat adalah


serupa dengan reaksi karbonat. Uji yang
diuraikan disini cocok untuk membedakan
hidrogen karbonat dari karbonat. Larutan
0,5M natrium hidrogen karbonat. NaHCO3,
atau kalium hidrogen karbonat, KHCO3, yang
baru saja dibuat, dapat dipakai untuk
mempelajari reaksi-reaksi ini (Vogel, A. I.,
1979).
Klorida (Cl ) -

• Kebanyakan klorida larut dalam air. Merkurium(I)


klorida, Hg2Cl2, perak klorida, AgCl, timbel klorida,
PbCl2 (yang ini larut sangat sedikit dalam air dingin,
tetapi mudah larut dalam air mendidih),
tembaga(I) klorida, CuCl, bismut oksiklorida, BiOCl,
stibium oksiklorida, SbOCl, dan merkurium(II)
oksiklorida, Hg2OCl2, tak larut dalam air. Untuk
mempelajari reaksi-reaksi ini, dipakai larutan
natrium klorida, NaCl, 0,1M (Vogel, A. I., 1979).
Bromida (Br ) -

• Perak, merkurium(I), dan tembaga(I) tak larut


dalam air. Timbel bromida sangat sedikit larut
dalam air dingin, tetapi mudah larut dalam air
mendidih. Semua bromida lainya larut. Untuk
mempelajari reaksi-reaksi ini, dipakai larutan
kalium bromida, Kbr, 0,1M (Vogel, A. I., 1979).
Iodida (I ) -

• Kelarutan iodida adalah serupa dengan klorida


dan bromida. Perak, merkurium(I),
merkurium(II), tembaga(I), dan timbel iodida
adalah garam-garamnya yang paling sedikit
larut. Reaksi-reaksi ini dapat dipelajari dengan
larutan kalium iodida, KI, 0,1M. (Vogel, A. I.,
1979).

Anda mungkin juga menyukai