Studi Literatur: Akupresur Titik P6 Dalam Mencegah Dan Mengurangi Mual Dan Muntah Postoperasi
Studi Literatur: Akupresur Titik P6 Dalam Mencegah Dan Mengurangi Mual Dan Muntah Postoperasi
Harmiati
Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar
Telp. 081342148031
Email: harmiatisyafril@gmail.com
anestesi dengan nitrous oxide, anestesi inhalasi, sebagai 'akupunktur tanpa jarum' karena
dan penggunaan opioid yang sangat emetogenik dipandu oleh prinsip holistik yang sama.
(Gan, 2002). Ketidakseimbangan energi tubuh, atau 'Qi',
Ada beberapa pendekatan yang dianggap sebagai penyebabnya. Untuk
dilakukan untuk mencegah mual dan muntah menyembuhkan ketidakseimbangan, terapis
post operatif, diantaranya farmakologi dan non akupresur akan memberi tekanan pada 'titik
farmakologi. Pemberian antiemetik dapat akupuntur' tertentu untuk membuka blokir
mencegah dan menurunkan kejadian mual dan meridian (Lindquist, Snyder, & Tracy, 2014).
muntah (Jokinen, Smith, Roewer, Eberhart, & Berbagai penelitian terkait efektifitas
Kranke, 2012). Namun, selain biaya dan efek terapi akupresur telah banyak dilakukan, hal ini
sampingnya sehingga mereka membatasi sebagai upaya untuk mencegah dan
penggunaannya dalam praktek klinis karena menurunkan mual muntah pasca operasi.
terkait dengan biaya dan efek samping yang di Penelitian terkait akupresur dalam menangani
timbulkan sehingga dapat menunda pemulihan mual muntah sangat penting dilakukan karena
dari anestesi, lama tinggal dirumah sakit selain meningkatkan kenyamanan dan kepuasan
memanjang dan peningkatan biaya perawatan pasien juga dapat mempercepat pemulihan
(Gan et al., 2014; Nunley, Wakim, & Guinn, pasien sehinggan mengurangi biaya perawatan.
2008). Sedangkan teknik nonfarmakologi yang Berdasarkan latar belakang tersebut,
dapat dilakukan adalah pemberian cairan pra reviewer mencoba melakukan systematic
operatif Ringer Laktat 2 mL/kgBB/jam puasa review pada beberapa jurnal penelitian untuk
yang memerlukan pengawasan dan perhitungan mengetahui lebih mendalam yang berhubungan
yang teliti (Wijaya, Fithrah, Marsaban, & dengan efektifitas terapi akupresur dalam
Hidayat, 2014), pemberian akar jahe dalam mencegah dan mengurangi mual dan muntah
bentuk suplemen dapat mencegah mual muntah pasca operasi. Disamping itu, sistematik review
postoperatif (Amouee, Montazeri, Zadeh, & ini membantu dalam mensistesis penelitian-
Ghorbani, 2016; Chaiyakunapruk, penelitian secara empiris, sehingga dapat
Kitikannakorn, Nathisuwan, Leeprakobboon, & mengidentifikasi (1) titik akupresur P6 yang
Leelasettagool, 2006; Das et al., 2014) namun dapat digunakan dalam mengurangi mual dan
pemberiannya tidak memungkinkan bagi pasien muntah (2) faktor risiko terjadinya mual
yang menjalankan puasa sebelum pembedahan. muntah pasca operasi (3) instrument yang
Terapi non farmakologi yang lain yaitu digunakan dalam untuk mengukur mual
pemberian dry-cupping pada titik P6 (Farhadi et muntah.
al., 2016) dapat menurunkan mual muntah post
operatif tetapi memiliki efek samping berupa METODE
memar/ekimosis akibat darah bocor kelapisan Proses yang digunakan untuk
atas kulit. Terapi akupresur merupakan metode melakukan review artikel ini yaitu melalui
yang efektif yang dapat digunakan untuk penelusuran hasil publikasi ilmiah dengan
pengelolaan mual dan muntah postoperatif rentang tahun 2007 – 2017 dengan
(Doran & Halm, 2010; Lv et al., 2013; menggunakan database elektronik Pubmed,
Noroozinia, Mahoori, Hasani, Gerami-Fahim, Google Scholar dan ProQuest berdasarkan
& Sepehrvand, 2013; White et al., 2012) karena teknik pencariaan PICOT. Dalam sistematic
selain mudah dilakukan, juga murah serta tidak review ini, kata kunci PICOT yang digunakan
memiliki efek samping yang dapat adalah acupressure (title/abstract) “OR”
membahayakan pasien. acupuncture (title/abstract) “AND” post
Akupresur didefinisikan oleh Gach operative nausea and vomiting (title/abstract)”.
(1990) sebagai "seni penyembuhan kuno yang Pada database ProQuest dilakukan
menggunakan jari-jari untuk menekan titik-titik pencarian dengan menggunakan keyword
tertentu pada tubuh untuk menstimulasi “acupressure AND post operative nausea and
kemampuan tubuh untuk penyembuhan sendiri. vomiting. Pada database Google Scholar
Akupresur adalah jenis perawatan yang dilakukan pencarian artikel dengan
mengirimkan sinyal ke tubuh untuk menggunakan “acupressure “OR” stimulation
meningkatkan penyembuhan diri dan kesehatan acupoint “ AND” nausea and vomiting“ namun
dan juga digunakan untuk mengobati penyakit dilakukan skrining tahun 2007 – 2017 dan di
dan rasa sakit. Teknik ini umumnya dikenal skrining frase “post operatif nausea and
vomiting”. Jurnal yang ditemukan dispesifikkan mencegah dan mengurangi mual dan muntah
berdasarkan kriteria inklusi yaitu 1) artikel post operatif. Seluruh sampel dalam penelitian
dipublikasikan full teks dan dalam bahasa adalah pasien dengan pasca operasi di rumah
Inggris, 2) artikel dipublikasikan dalam rentang sakit. Instrument penelitian yang paling banyak
waktu 2007 – 2017, 3) jenis penelitian digunakan adalah Visual analog scale.
kuantitatif, 4) artikel yang memiliki konten
utama tentang akupresur dan mual muntah Akupresur titik P6 dalam mencegah dan
pasca operasi, 5) sampel dalam penelitian harus mengurangi mual, muntah postoperative.
merupakan orang dewasa atau berusia >18 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tahun. Sistematic review ini digambarkan terapi akupresur efektif dalam mengurangi
melalui bagan algoritme pencarian di bawah mual, muntah postopertif. Moghadam (2013)
ini: melakukan penelitian terhadap 102 wanita
hamil yang akan menjalani seksio sesarea yang
Pubmed
Google
ProQuest
Pencarian dibagi dalam 3 kelompok yaitu: 34 orang
Scholar Sekunder kelompok kontrol, 34 orang kelompok
9 18 16 1
Metoclorpramide, dan 34 orang kelompok
akupresur. Mual dievaluasi pada skala linear
numerik yang berkisar dari 0 sampai 10 (tidak
ada mual: 0; mual ringan: 1-3; moderat : 4-7;
Identifikasi Artikel yang mual berat: 8-10. Jumlah episode muntah
diidentifikasi n: 44 dinilai selama 6 jam setelah operasi dan
frekuensi pemberian anti-muntah dicatat.
Eksklusi: Penilaian keparahan mual muntah yaitu 30
Tidak ada full text (n :4) menit post operasi, 60 menit, 90 menit, 120
Screening
menit, 4 jam dan 6 jam post operasi. Hasil
Hasil skirining penelitian didapatkan insiden mual pada
n: 40 kelompok kontrol 50 % (17/34), pada kelompok
Metoclopramide 26,47% (9/34) dan pada klp
akupresur 20,58% (7/34). Insiden muntah
Eksklusi:
Double publikasi (n: 5) selama pemulihan setelah operasi sesar adalah
Eligibility Tidak sesuai tema 32,34% (11/34) pada kelompok kontrol,
penelitian (n : 25) 11,76% (4/34) pada kelompok Metoclopramide
dan 17,64% (6/34) pada kelompok akupresur.
Sesuai pertanyaan Ada perbedaan yang signifikan antara
penelitian n: 10 kelompok-kelompok yang mengalami muntah.
Frekuensi penggunaan antiemetik secara
signifikan lebih tinggi pada kelompok kontrol
Eksklusi: dibandingkan dengan kelompok lain.
Bukan hasil penelitian
n: 3 Penelitian yang dilakukan oleh
(Noroozinia et al., 2013) pada 152 pasien yang
akan menjalani seksio sesarea dan membagi
Inclusion Jumlah artikel yang dalam 2 kelompok yaitu kelompok dengan
diinklusikan n: 7 acupressure dengan pita elastis dipasang di
pergelangan tangan pada titik P6, dan kelompok
HASIL kontrol. Kejadian PONV dinilai selama operasi,
Berdasarkan hasil pencarian literatur di ruang pemulihan, 1,2,3 jam setelah operasi.
dari 11 artikel yag didapatkan, terdapat 7 Hasil penelitian menujukkan pada intra operatif
artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Seluruh kelompok Akupresur: mual 10 (12,3%), muntah
artikel yang dianalisis jenis penelitiannya 0 dan kelompok kontrol: mual 27 (27%),
adalah kuantitatif (n=7). Desain penelitian yang muntah 11 orang. Ruang pemulihan kelompok
paling banyak digunakan adalah Randomised akupresur: mual 2 (2,6%), muntah 1 dan
Control Trial (n=4) dan sistematik review kelompok kontrol: mual 14(18,4%), muntah 1.
(n=3). Penelitian-penelitian tersebut Pada I jam PO: kelompok akupresur: mual 6
mengidentifikasi efektifitas akupresur dalam (7,9%), muntah 4 dan kelompok kontrol:
mual 25 (32,09%), muntah 3. Pada 2 jam PO: dengan skala linear numerik 0-10 (tidak ada
kelompok akupresur: mual 3 (3,9%), muntah 0 mual: 0; mual ringan: 1-3; moderat: 4-7; mual
dan kelompok kontrol: mual 21 (27,6%), berat: 8-10).
muntah 2. Pada 3 jam PO: kelompok akupresur: Kuesioner lain yang dapat digunakan
mual 0, muntah 0 dan kelompok kontrol: mual untuk mengukur mual, muntah adalah Rhodes
4 (5,3%), muntah 0. Penelitian ini menyatakan Index of Nausea, Vomiting and Retching
bahwa acupressure efektif dalam mencegah (RINVR) yang sudah diuji reliabilitas dan
mual muntah post operasi (PONV). validitasnya. Rhodes Indeks nausea, Vomiting
Hasil penelitian yang dilakukan oleh & Retcing (RINVR) merupakan instrumen yang
(White et al., 2012) pada 100 pasien yang terdiri dari 8 item pertanyaan; 3 pertanyaan
menjalani laparascopi dibagi dalam 2 kelompok untuk mengukur mual, 2 pertanyaan untuk
yaitu kelompok kontrol 50 orang dan kelompok mengukur retching, 3 pertanyaan untuk
intervensi 50 orang yang menerima sebuah alat mengukur muntah, yang di isi oleh pasien
tekanan sekali pakai yang di tempatkan pada dengan 5 respon skala likert yaitu 0 – 4. Skor
kedua titik P6. Kejadian muntah pada 24 jam RINVR berkisar dari 0 – 32. Kategori skor
secara signifikan menurun pada kelompok mual muntah yaitu tidak ada (0); ringan (1-8);
akupresur (10% vs 26%, P=0,04, interval sedang (9-16); berat (17-24); dan sangat berat
kepercayaan 95% untuk pengurangan risiko (25 – 32) (T. H. Kim et al., 2007).
absolut 1% - 31%). Kejadian keseluruhan
muntah dari 0 sampai 72 jam setelah operasi Faktor risiko yang mempengaruhi mual dan
juga menurun secara signifikan dari 30% muntah postopertif
menjadi 12% di kelompok akupresur (P=0,03, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
interval kepercayaan 95% untuk pengurangan mual dan muntah postoperatif dipengaruhi oleh
risiko absolut 2% - 33%). Penggunaan beberapa faktor yang terdiri dari 1) faktor
akupresur meningkatkan kepuasan pasien pasien yang terdiri dari jenis kelamin wanita
dengan pemulihan pada 48 jam setelah operasi. lebih banyak dari pada laki-laki kemungkinan
Soltanzadeh, Behaeen, Pourmehdi, & karena adanya hormone gonadotropin, obesitas
Abdollah safarimohsenabadi (2012), membagi lebih berisiko mual muntah karena adiposa
dalam 3 kelompok. Insiden mual dalam 24 jam yang berlebihan sehingga penyimpanan obat-
setelah operasi adalah 45%, 27,5% dan 30% obat anestesi atau produksi estrogen yang
dalam kelompok kontrol, akupresur dan berlebihan oleh jaringan adiposa, sejarah
metoclopramid. Insiden muntah dalam 24 jam PONV sebelumnya atau mabuk perjalanan
setelah operasi adalah 37,5%, 20% dan 27,5% (motion sickness) meningkatkan risiko PONV
pada kelompok kontrol, akupresur dan sebanyak dua sampai tiga kali. Ini faktor telah
metoclopramide masing-masing dengan insiden dilaporkan sebagai prediktor kuat PONV.
minimum dalam kelompok akupresur Perpanjangan waktu pengosongan lambung:
(p=0,219). Insiden keparahan muntah pada skor pasien dengan kondisi ini akan menambah
yang berat (≥3 jumlah episode) berada pada resiko terjadinya PONV, perokok: bukan
kelompok akupresur nol dan 10, 5%, 2,5% pada perokok akan lebih cenderung mengalami mual
kelompok kontrol dan metoklopramid. dan muntah postoperati dibanding perokok
Studi literatur yang dilakukan oleh (Lv karena bahan kimia pada asap tembakau
et al., 2013; Nunley et al., 2008 ; Doran & meningkatkan metabolisme beberapa obat yang
Halm, 2010) mengemukakan bahwa teknik di gunakan dalam anestesi (Wicker, 2015). 2)
nonfarmakologi akupresur yang diterapkan Faktor anestesi yang terdiri dari Premedikasi:
pada titik P6 sama efektifnya dengan obat-obat Premedikasi dengan analgesik opioid, pada sisi
antiemetik untuk pencegahan dan pengobatan lain, meningkatkan risiko PONV, Tipe
mual dan muntah postoperatif pada orang anestesia, Intraoperative anaesthetic drugs:
dewasa. Nitrous oxide, Intravenous agents, Inhalation
agent, Antagonists of non-depolarising
Instrumen yang digunakan untuk menilai neuromuscular blocking drugs dan Manajemen
mual dan muntah postoperatif: manajemen nyeri, anestesi lokal,
Instrument yang digunakan untuk NSAIDs, Opioids (Becker, 2010). 3) Faktor
menilai mual dan muntah pada semua pembedahan: prosedur intraabdominal, durasi
penelitian ini adalah VAS mual dan muntah pembedahan.