Anda di halaman 1dari 7

TACTICAL DECISION MAKING

Tactical decision making atau pengambilan keputusan taktis biasanya juga disebut
keputusan jangka pendek yang merupakan pemilihan alternative dan harus segera dilakukan
atau keputusan yang bersifat jangka pendek. Tactical decision making juga merupakan
pengambilan keputusan yang berskala kecil. Secara umum tujuan pengambilan keputusan
strategis adalah memilih diantara beberapa keputusan strategis sehingga competitive
advantage jangka panjang dapat terwujud. Meskipun hanya berorientasi jangka
pendek tactical decision makingharus tetap mengacu pada tujuan tersebut. Pengambilan
keputusan dalam jangka pendek tetap harus dipertimbangkan dan selaras dengan tujuan
perusahaan secara keseluruhan.

1. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MODEL APPROACH)


Suatu pendekatan yang disebut dengan decision model dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan ini. Terdapat enam langkah yang akan diuraikan dibawah yakni
sebagai berikut:

1. Identifikasi atau definisikan permasalahan yang dihadapi perusahaan. Mengenali dan


memformulasikan permasalahan yang sebenarnya dihadapi perusahaan bukan hanya
gejalanya saja. Misalnya: kebutuhan tambahan gudang, jumlah yang dibutuhkan serta
bagaimana kebutuhan tersebut akan dipenuhi.
2. Identifikasi alternative penyelesaian. Pada tahap ini perusahaan harus
mengidentifikasikan semua alternative yang ada terlebih dahulu, baru kemudian
mengeliminasi alternative yang tidak mungkin dilaksanakan perusahaan, misalnya
dengan memepertimbangkan resiko, kemampuan dana perusahaan dll.
3. Identifikasi biaya dan manfaat setiap alternative. Setelah alternative yang mungkin
untuk dilaksanakan diketahui perusahaan, maka model pengambilan keputusan
selanjutnya dapat disebut dengan ”COST BENEFIT ANALYSIS” untuk setiap
alternative yang ada.
4. Pengumpulan biaya relevan setiap alternative yang ada. Biaya yang akan
dibandingkan dalam pengambilan keputusan hanya biaya yang berbeda diantara
alternative yang ada dan biaya tersebut merupakan biaya masa datang.
5. Pertimbangan factor-faktor kualitatif. Factor kualitatif dapat dimasukan dalam
pengambilan keputusan dengan:
a) Identifikasi factor-faktor kualitatif
b) Mencoba untuk mengkualitatif factor kualitatif
c) Memasukan factor kualitatif dalam pengambilan keputusan
d) Pengambilan keputusan pada alternative yang paling menguntungkan bagi perusahan.

JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK


1. Membeli atau membuat Sendiri
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu
4. Menerima atau menolak pesanan khusus
Untuk mengambil keputusan yang tepat, pengguna informasi biaya harus mampu
memutuskan apa yang relevan maupun yang tidak relevan bagi keputusan tersebut. Informasi
relevan merupakan faktor yang sangat berguna didalam menghasilkan keputusan yang baik
dan benar. Didalam mengambil keputusan yang tidak terstruktur (keputusan khusus)
informasi yang sangat penting adalah biaya relevan dan pendapatan yang relevan dengan
keputusan tersebut.

2. BIAYA RELEVAN
Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, konsep biaya relevan merupakan suatu
konsep yang penting. Biaya relevan adalah biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang
dan biaya tersebut berbeda diantara alternative yang ada. Dari pengertian diatas, biaya
relevan mempunyai 2 karakteristik yaitu:

1. Biaya masa yang akan datang, yang baru akan terjadi


2. Biaya yang berbeda diantara alternative yang ada.

Biaya Relevan ialah biaya yang dapat dihindari dan harus selalu dipertimbangkan
didalam setiap kali mengambil keputusan oleh manajemen. Definisi lainnya mengatakan
bahwa biaya relevan ialah biaya yang akan terjadi dimasa datang dengan nilai yang berbeda
untuk setiap alternatif yang akan dipilih. Dari kedua difinisi ini dapat diketahui ciri-ciri biaya
relevan sbb:

a. Biaya dapat dihindari dengan suatu keputusan manajemen


b. Biaya tersebut belum terjadi (masa depan)
c. Biaya yang akan terjadi itu memiliki nilai berbeda untuk setiap alternatif.
d. Biaya tersebut benar-benar memberi pengaruh didalam keputusan

Biaya yang tidak memenuhi 2 kriteria tersebut merupakan irrelevant cost (biaya tidak
relevan). Biaya tidak relevan meliputi biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang
tetapi tidak berbeda diantara alternative yang ada. Sunk cost yang merupakan biaya masa lalu
akan selalu merupakan biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan.
Untuk menentukan biaya relevan dapat ditempuh sbb:

1. Mengumpulkan seluruh biaya yang terkait dengan masing-masing alternatif


2. Mengeliminasi biaya terbenam/ masa lalu (sunk cost)
3. Mengeliminir biaya yang jumlahnya tidak berbeda

Setelah tiga tahap dilakukan maka sisanya merupakan biaya relevan.


Untuk menilai relevansi suatu sumber daya jika berdasarkan unit, pembedaan sederhana
antara biaya tetap dan variabel dapat dilakukan. Namun pada model ABC yang telah
memfokuskan pada tingkat unit, batch, produk, dan fasilitas model penggunaan sumber daya
kegiatan dapat membantu.

Model penggunaan sumberdaya kegiatan memiliki 3 kategori sumberdaya :

1. Sumber Daya yang diperoleh saat digunakan/dibutuhkan


Contoh : bahan bakar generator pada saat menerima pesanan khusus atau menolaknya
2. Sumber Daya yang diperoleh sebelum penggunaan (periode tunggal/jangka
pendek)
Contoh : penggunaan tenaga karyawan borongan pada keputusan menjual/membeli
3. Sumber Daya yang diperoleh dimuka (periode ganda)
Contoh : keputusan membeli/menyewa gedung tambahan

3. REVENUE (PENERIMAAN)
Ikatan Akuntan Indonesia (1999 : 30), menyatakan bahwa pendapatan dihasilkan
dengan penjualan barang atau jasa dan jumlahnya diukur dengan pembebanan yang dilakukan
terhadap atas pembeli, klien atau penyewa untuk barang-barang atau jasa-jasa yang
diserahkan kepada mereka. Dalam pendapatam jasa termasuk hasil penjualan atau penukaran
aktiva diluar barang-barang dagangan, bunga dan deviden atau pembagian laba untuk
penanaman-penanaman dan penambahan-penambahan lain pada kekayaan pemilik dalam
usaha yang bersangkutan.

Penambahan dan penyesuaian modal atau pendapatan dari penjualan-penjualan /


transaksi-transaksi lainnya dalam rangka kegiatan yang merupakan tujuan dari usaha yang
bersangkutan disebut dengan istilah pendapatan operasi.

Definisi dan penjelasan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendapatan dapat terjadi setiap saat, dan dapat pula terjadi dalam waktu-waktu
tertentu atau secara berkala.
2. Pendapatan didperoleh melalui penjualan barang-barang dagangan atas jasa yang
diserahkan kepada pembeli dan dapat pula diperoleh karena pertukaran aktiva,
sebagai hasil dari penanaman-penanaman atau investasi seperti bunga, deviden dan
lain-lain.
3. Pendapatan dalam penambahannya kepada pembeli atau langganan, harus diukur
dengan bantuan mata uang tertentu
4. Pendapatan mempunyai sifat menaikkan atau menambah nilai kekayaan pemilik
perusahaan, namun perlu diketahui bahwa tidak semuanya menaikkan atau
menambah nilai kekayaan pemilik itu, dapat dikatagorikan sebagai pendapatan,
seperti halnya dengan penilaian kembali aktiva tetap yang mengakibatkan naiknya
atau meningkatnya nilai kekayaan pemilik dengan jalan menimbulkan perkiraan
barau yaitu perkiraan penyesuaian modal.
Jenis-jenis penerimaan dibedakan atas :
1. Penerimaan Total (Total Revenue / TR)

Total Revenue / TR adalah jumlah/kuantitas barang yang terjual, dikalikan dengan harga
satuan. Semakin banyak yang terjual semakin besar penerimaan total (TR = P x Q).

2. Penerimaan Rata-rata (Average Revenue / AR)

Average Revenue / AR adalah pendapatan rata-rata yang diperoleh dari total penerimaan
dibagi dengan jumlah barang yang dijual (AR = TR / Q).
3. Penerimaan Marjinal (Marginal Revenue / MR)

Marginal Revenue / MR adalah tambahan penerimaan karena adanya tambahan penjualan


dari setiap satuan hasil produksi.

Analisis Pengambilan Keputusan


Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah proses pengambilan keputusan. Tujuan
keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making) adalah untuk
memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka panjang dapat tercapai.
Didalam kegiatan sehari-hari keputusan manajemen dapat digolongkan kedalam dua
kelompok besar yaitu:

a. Keputusan Rutin, yaitu keputusan manajemen yang terjadi secara berulang-ulang dengan
kondisi yang sama. Keputusan demikian biasanya dibuat secara terpola dengan kondisi “jika-
maka (if-then) “ . Keputusan rutin juga dapat dilakukan oleh manajer terkait atau yang
berkompeten pada unit kerja tertentu.
Contoh :

1. Pembuatan order pembelian (Purchase order)


2. Pemeliharaan
3. Penggajian bulanan
4. Penghitungan Biaya lembur

b. Keputusan khusus, ialah keputusan manajemen yang tidak rutin terjadi, keputusan ini
menyangkut masalah yang spesifik (khusus) sehingga untuk memutuskannya diperlukan
informasi analisis yang seksama. Keputusan ini juga disebut keputusan taktis. Pengambilan
keputusan taktis yang tepat berarti bahwa keputusan yang dibuat mencapai tidak hanya tujuan
terbatas tetapi juga berguna untuk jangka panjang.
Secara umum keputusan khusus dapat dikelompokkan menjadi;

(1) Membeli atau Membuat sendiri


(2) Mengganti Aktiva tetap
(3) Menerima /menolak pesanan khusus
(4) Melanjutkan proses produksi
(5) Menutup segmen usaha
(6) Menentukan alokasi sumberdaya ekonomi yang terbatas

Langkah untuk dapat menghasilkan keputusan taktis yang baik adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan inti masalah yang dihadapi


2. Mengidentifikasi semua alternatif yang mungkin dapat menyelesaikan masalah dan
mengeliminasi alternatif yang tidak mungkin dilakukan
3. Mengidentifikasi prediksi biaya dan manfaat dari setiap alternatif yang
memungkinkan, dan dan mengeliminasi biaya dan manfaat yang tidak relevan
4. Membandingkan biaya dan manfaat relevan dari setiap alternatif
5. Nilailah faktor-faktor kualitatif. Faktor-faktor kualitatif dapat ditangani dengan cara
diidentifikasi, dikuantifikasi, dan dipertimbangkan.
6. Melakukan pemilihan alternatif
Jika hasil nettonya biaya, maka akan dipilih yang paling rendah jika hasil nettonya manfaat,
maka akan dipilih yang paling besar.

4. ACTIVITY RESOURCES USAGE MODEL DALAM MENILAI RELEVANSI,


PERILAKU BIAYA DAN PENDAPATAN

Pada umumnya biaya variable akan merupakan biaya relevan sedangkan biaya tetap
merupakan biaya tidak relevan. Oleh karena itu pemahaman akan perilaku biaya menjadi
sangat penting dalam mengidentifikasi biaya relevan dan tidak relevan. Dalam akuntansi
manajemen kontemporer, khususnya akuntansi aktivitas, identifikasi biaya relevan dan tidak
relevan dikaitkan dengan apakah suatu biaya berhubungan dengan aktivitas berlevel non-unit.
Dalam akuntansi manajemen kontemporer, konsep activity resources usage model sangat
membantu dalam mengidentifiaksi apakah suatu biaya merupakan biaya relevan atau tidak.

Berdasarkan model tersebut, sumber ekonomi yang dibutuhkan untuk menjalankan


suatu aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sumber ekonomi yaitu:
a). Sumber ekonomi yang dipenuhi atau disediakan saat dibutuhkan ( resources
acquired as used as needed) :
Sumber ekonomi yang dibutuhkan akan disediakan tepat saat dibutuhkan dan hanya
disediakan sejumlah yang dibutuhkan. Sumber ekonomi ini juga disebut dengan flexible
resources.
b). Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan tetapi hanya disediakan untuk satu
periode :
Merupakan sumber ekonomi yang disediakan sebelum sumber ekonomi tersebut
dibutuhkan namun penyediaanya hanya untuk periode maksimum satu tahun. Sumber
ekonomi ini disebut dengan committed resources.
c). Sumber ekonomi dipenuhi sebelum digunakan dan disediakan untuk beberpa
periode :
Ada beberapa sumber ekonomi yang disediakan oleh perusahaan jauh sebelum
dibutuhkan dan sebelum diketahui secara pasti kebutuhan perusahaan dimasa-masa
mendatang, seperti pembelian gedung dan aktiva tetap lainnya. Sumber ekonomi ini juga
disebut dengan committed resources yang bersifat jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai