Anda di halaman 1dari 50

BAB.

II
PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR

Rencanakan kegiatan belajar dengan baik, silakan konsultasi dengan


guru/instruktur untuk menentukan jadwal sesuai tingkat kesulitan
berdasarkan hasil cek kemampuan awal yang telah anda lakukan.
Mintalah paraf guru/instruktur sebagai tanda persetujuan terhadap
rencana belajar anda.

Alasan Paraf
Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tempat
Perubahan Guru
Memasang sistem
pengaman
kelistrikan
Menguji sistem
pengaman
kelistrikan
Memperbaiki
sistem pengaman
kelistrikan
Uji Kompetensi

B. KEGIATAN BELAJAR

Modul OPKR-50-008B 10
Kegiatan Belajar 1. Memasang Sistem Pengaman Kelistrikan

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:


1) Mengidentifikasi fungsi pengaman kelistrikan
2) Menjelaskan sistem pengaman kelistrikan
3) Mengidentifikasi tipe dan cara kerja pengaman kelistrikan
4) Melakukan pemasangan sistem pengaman kelistrikan
5) Menjelaskan keselamatan kerja saat pemasangan pengaman
kelistrikan.

b. Uraian Materi

Jenis–Jenis Pengaman Kelistrikan

Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang


terbagi dalam bebepa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering
terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat
yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sistem kelistrikan
tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi
(pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.

Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai


komponen komponen yang meliondungi sirkuit. Barang-barang ini
disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan sistem kelistrikan untuk
melindungi kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit
untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.

1) Sekring

Modul OPKR-50-008B 11
a. Fungsi
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian tengah sirkuit
kelistrikan. Bila arus yang berlebihan melalui sirkuit, maka
sekring akan berasap atau terbakar yang menandakan elemen
dalam sekring mencair sehingga sistem sirkuit terbuka dan
mencegah komponen-komponen lain dari kerusakan yang
disebabkan oleh arus yang berlebihan.

b. Tipe Sekring
Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe sekring blade dan tipe
sekring cartridge.

Modul OPKR-50-008B 12
Gambar 1. Sekring Tipe
Blade

Tipe sekring blade paling


banyak digunakan pada
saat ini, tipe ini dirancang
lebih kompak dengan
elemen metal dan rumah
pelindung yang tembus
pandang yang diberi kode
warna untuk masing-
masing tingkatan arus.

Modul OPKR-50-008B 13
dan Tipe Cartridge

Tipe sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung kaca tembus


pandang, terminal dan elemen penghubung arus, elemen
penghubung arus ini akan mencair (terbakar) jika arus yang
melewatinya melebihi kapasitas elemen.

c. Identifikasi Sekring

Modul OPKR-50-008B 14
Cartridge

Sekring diidentifikasikan
berdasarkan kapasitas masing
masing jenis, untuk tipe
cartridge dapat dilihat pada
ujung logam penutup tabung
kaca yang tertera angka
penunjuk kapasitas sekring.

Gambar 2. Sekring Tipe Blade


Maxi,
Standart dan Mini dan

Sedangkan untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan


warna rumah (housing), pengkodean warna tersebut dapat dilihat
dibawah ini:
Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan
Mini

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna

3 Violet
5 Coklat kekuning-kuningan
7,5 Coklat
10 Merah
15 Biru
20 Kuning
25 Tidak berwarna
30 Hijau

Sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Maxi

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna


20 Kuning
30 Hijau
40 Coklat kekuning-kuningan
50 Merah
60 Biru
70 Coklat
80 Tidak berwarna

Sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com

2) Fusible link

a. Fungsi Fusible link


Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link sama dengan
sekring. Perbedaan utamanya adalah fusible link dapat digunakan
untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan
mempunyai elemen yang lebih tebal (New step, 6-43). Seperti
sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika arusnya
melebihi kapasitasnya dan harus diganti dengan yang baru.

b. Tipe Fusible link


Menurut tipenya fusible
link dapat diklasifikasikan
kedalam dua tipe, yaitu:
tipe cartridge dan tipe link.
Fusible link tipe cartridge
dilengkapi dengan terminal
dan bagian sekring dalam
satu unit. Rumahnya diberi
kode warna untuk masing-
masing tingkatan arus.
Gambar 3. Fusible Link Tipe
Cartridge dan Tipe Links
c. Idenstifikasi Fusible link
Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan kapasitasnya
yang ditunjukkan dengan kode warna untuk masing–masing
kapasitas. Dibawah ini dicontohkan dari masing–masing kode
warna fusible link.

Gambar 4. Fusible Link Dengan Berbagai Kode Warna

Kapasitas Persamaan Luas


Fusible Link (A) Penampang Pada Identifikasi
Fusible Link Warna
30 0,3 Merah muda

40 0,5 Hijau

50 0,85 Merah

60 1,0 Kuning

80 1,25 Hitam

100 2,0 Biru


Sumber: New Step training manual, Toyota

3) Circuit Breaker
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring untuk
melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam sirkuit, seperti
power windows dan sirkuit pemanas (heater).

a. Tipe Circuit Breaker


Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
tipe, yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting
type Mechanical dan Automatically reset solid state type.

Gambar 5. Tipe–Tipe Circuit Breaker

b. Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual reset type Mechanical
dan Automatic resetting type Mechanical terdiri dari sebuah
lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan
satu diantaranya bersentuhan.
Gambar 6. Konstruksi Circuit breaker Manual reset type
Mechanical dan Automatic resetting type
Mechanical
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

c. Cara kerja
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir melalui circuit
breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan
lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka
dan memutuskan aliran arus.

d. Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya ada tipe otomatis
dan tipe biasa.
 Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis (rating 7,5 A) digunakan
khusus untuk melindungi sirkuit dari selenoid door lock (sistem
12V) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan
menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan
bimetal turun.

 Tipe penyetelan biasa


Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type
mechanical) dilengkapi untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran
arusnya adalah 10A, 14A, 20A dan 30A.
Gambar 7. Sistem Bimetal pada Circuit Breaker
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop 101.com)

Circuit breaker ada didalam junction block atau kotak sekring.


Saat circuit breaker terbuka disebabkan adanya arus yang
berlebihan, circuit breaker disetel kembali seperti yang
diperlihatkan dibawah ini:

Gambar 8. Circuit Breaker Penyetelan Biasa (Manually Reset


Type Mechanical)
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

4) Circuit Breaker tipe Automatic Resetting Solid State Type PTC


Polimer PTC (Positive
Temperature Coefficient)
merupakan Circuit breaker yang
juga sering disebut thermistor
atau thermal resistor. PTC terbuat
dari bahan polimer konduksi yang
akan berubah menjadi tahanan
ketika temperaturnya menjadi
naik. Circuit breaker tipe ini sering
dipakai untuk melindungi sistem Gambar 9. Circuit Breaker
Tipe Automatic
power windows dan sirkuit power Resetting Solid
State Type PTC
door lock.
Cara kerja:
Ketika temperatur normal, karbon akan berfungsi sebagai konduktor
yang akan mengalirkan arus listrik. Pada saat ini nilai tahanan
sangat rendah. Jika materi PTC temperaturnya naik yang sering
disebabkan oleh arus yang berlebihan, maka atom karbon akan
merenggang sehingga nilai tahanan menjadi naik hingga pada saat
tertentu PTC akan memutuskan sistem sirkuit. Circuit breaker tipe
Automatic Resettting Solid State type PTC akan berfungsi sebagai
konduktor lagi apabila temperatur menjadi dingin kembali.

Kondisi kerja atom karbon pada Circuit breaker tipe Automatic


Resettting Solid State type PTC dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:

A B

Gambar 10. Cara Kerja Circuit Breaker Tipe Automatic Resetting Solid
State type PTC. Kondisi Atom Karbon pada saat
Temperatur Normal (A) dan Temperatur Naik (B)
(sumber: Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com)
c. Rangkuman
c. Rangkuman

Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang terbagi


Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa sistem yang terbagi
dalam beberapa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering
dalam beberapa sistem kelistrikan. Karena beberapa faktor sering
terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat
terjadi kerusakan pada sirkuit kelistrikan, misal: hubungan singkat
yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen system
yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen system
kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat
kelistrikan tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat
melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.
melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.
Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen
Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan sebagai komponen
komponen yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan
komponen yang melindungi sirkuit. Barang-barang ini disisipkan
kedalam sirkuit kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi
kedalam sirkuit kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi
kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk
kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam sirkuit untuk
mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.
hubungan singkat.
Sekring diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing–masing jenis,
Sekring diidentifikasikan berdasarkan kapasitas masing–masing jenis,
untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung
untuk tipe cartridge dapat dilihat pada ujung logam penutup tabung
kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekring. Sedangkan
kaca yang tertera angka penunjuk kapasitas sekring. Sedangkan
untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah
untuk sekring tipe blade dapat dilihat berdasarkan warna rumah
(housing).
(housing).
Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe, yaitu:
Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe, yaitu:
tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge dilengkapi
tipe cartridge dan tipe link. Fusible link tipe cartridge dilengkapi
dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya
dengan terminal dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya
diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
diberi kode warna untuk masing-masing tingkatan arus.
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe,
Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan dalam 3 (tiga) tipe,
yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type
yaitu: Manual reset type Mechanical, Automatic resetting type
Mechanical dan Automatically reset solid state type.
Mechanical dan Automatically reset solid state type.
d. Tugas

Isilah tabel berikut ini dengan cara observasi pada bengkel atau
membaca buku pedoman kendaraan:

Jenis Dan Jumlah


Merk Dan Tipe
No. Pengaman Yang Sumber Informasi
Kendaraan
Dipakai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

e. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini:
1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan!
2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari
masing–masing jenis pengaman!
3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini:

1. ………………………………………

1 2
2. ………………………………………

3. .……………………………………..
3 4

4. ……………………………………..

4) Jelaskan perbedaan sekring dan fusible link !


5) Sebutkan komponen sekring tipe blade!
6) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring!
7) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link!
8) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker!
f. Kunci Jawaban Tes Formatif

1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan,


kabel-kabel dan connector yang digunakan dalam sirkuit untuk
mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.

2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring, fusible link dan circuit


breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang
sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible
link mempunyai persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link
dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukurannya
lebih besar dan mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang
pengaman jenis circuit breaker konstruksinya terdiri atas
lempengan bimetal yang akan membengkok jika arus yang
mengalir berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan
dan memutuskan aliran arus.

3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini:

1. Sekring tipe blade

1 2 2. Sekring tipe cartridge

3. Fusible link tipe cartridge

3 4

4. Fusible link tipe link


4) Perbedaan utama sekring dan fusible link adalah fusible link dapat
digunakan untuk arus yang lebih besar karena ukuranya lebih besar
dan mempunyai elemen yang lebig tebal dibandingkan dengan
sekring.

5) Komponen sekring tipe blade meliputi Housing yang berfungsi


sebagai tempat terminal dan fusing portion, Terminal berfungsi
sebagai penghubung arus dan Fusing portion berfungsi sebagai
pengaman yang akan meleleh/terbakar jika dialiri oleh arus yang
berlebihan.

c. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis Standart dan


Mini

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna


3 Violet

5 Coklat kekuning-kuningan

7,5 Coklat

10 Merah

15 Biru

20 Kuning

25 Tidak berwarna

30 Hijau

Kapasitas sekring dan warna tipe Blade jenis Maxi

Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna


20 Kuning
30 Hijau
40 Amber
50 Merah
60 Biru
70 Coklat
80 Tidak berwarna

d. Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada Fusible Link


Kapasitas Persamaan Luas Identifikasi
Fusible Link Penampang Pada Warna
(A) Fusible Link
30 0,3 Merah muda
40 0,5 Hijau
50 0,85 Merah
60 1,0 Kuning
80 1,25 Hitam
100 2,0 Biru

e. Cara kerja Circuit Breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan


mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan
ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker
hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.

g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 1. Memasang Pengaman Kelistrikan


Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman
kelistrikan jenis sekring, fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan


1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Perlengkapan solder
3. Lembar kerja
4. Wiring diagram kelistrikan
5. Kelengkapan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan penyolderan
2. Hindari menghisap asap timah solder
3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan sarung
tangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus pada masing–masing sirkuit sistem
3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan
kapasitas arus sirkuit.

Tugas
1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit sistem kelistrikan

2. Faktor–faktor apa yang harus perhatikan saat memasang


pengaman sirkuit sistem kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem


kelistrikan
Kegiatan Belajar 2. Menguji Sistem Pengaman Kelistrikan

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini, siswa harus


dapat:
1) Melakukan pengukuran menggunakan multitester dengan prosedur
yang benar
2) Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar
3) Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan secara visual dan
menggunakan alat multitester dengan prosedur yang benar.

b. Uraian Materi

Pengujian Visual

Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu komponen yang


berfungsi melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel dan connector
yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran
oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Komponen pengaman
secara umum akan memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir
melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis sekring dan fusible
link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekring
dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi
terbuka, sedangkan pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang
berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi
panas. Dan ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker
hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.

Modul OPKR-50-008B 28
Gambar 11. Pemeriksaan Visual Sekring Dan Circuit Breaker
(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman dapat


dilakukan secara visual dengan melihat kondisi konduktor pada jenis
sekering dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker.

Pengujian Dengan Multitester


Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan dengan fungsi
penggunaan sangat luas yang meliputi: pengukur tegangan AC dan DC,
Kuat arus (A) dan Tahanan (resistor) serta dapat digunakan untuk
memeriksa hubungan kelistrikan suatu komponen. Ada beberepa jenis
multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester model digital
yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angka–angka
dan multitester model manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh
jarum (New step training manual; 1-27).

Referensi:
Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan
multitester model indikator digital atau spesial model
yang didesain khusus untuk teknisi otomotif. Lihat pada
petunjuk manual masing-masing cara pengoperasiannya.

Modul OPKR-50-008B 29
Multitester manual dengan bagian-bagiannya:

Gambar 12. Multitester Manual


(sumber: New Step, Training Manual Toyota Astra Motor)

Metode Pengukuran

1. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)


Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum
penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila
tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng
sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup
dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu
sering.

Modul OPKR-50-008B 30
2. Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakan range
selector pada  X 1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian hubungkan
kabel pengetesan pada kedua ujung (terminal) komponen sistem
pengaman. Hubungannya normal bila jarum menunjuk selalu kekiri.
Demikian juga untuk menguji kondisi komponen system pengaman
kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link dan circuit breaker.
Sebelum pengujian komponen pengaman dilakukan, pastikan bahwa
sistem kelistrikan yang akan diperiksa dalam kondisi tidak bekerja
(New step training manual; 1-27).

PENTING!
 Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan
dapat dilakukan hanya setelah seluruh hubungan
komponen dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak,
kemungkinan tegangan akan mengalir ke tester dan
dapat membakar tahanan koil yang ada di dalam
(internal coil resitance)
 Jangan memindahkan saklar selector keposisi lain
tanpa terlebih dulu melepaskan kabel-kabel pengetes
(test lead) dari komponen yang diperiksa. Hal ini
dapat merusak tester.

Modul OPKR-50-008B 31
c. Rangkuman
c. Rangkuman

Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila


Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila
arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk
arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk
jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena
jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena
kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau
kawat konduktor pada sekering dan fusible link akan meleleh atau
terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka.
terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka.
Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan
Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan
mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini
mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini
menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya
menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya
terbuka dan memutuskan aliran arus.
terbuka dan memutuskan aliran arus.
Pengujian komponen sistem pengaman dapat dilakukan dengan cara
Pengujian komponen sistem pengaman dapat dilakukan dengan cara
pemeriksaan visual dan menggunakan multitester. Secara visual
pemeriksaan visual dan menggunakan multitester. Secara visual
dengan melihat kondisi kawat konduktor pada jenis sekering dan
dengan melihat kondisi kawat konduktor pada jenis sekering dan
fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker, sedangkan
fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit breaker, sedangkan
menggunakan multitester dengan memeriksa hubungan komponen
menggunakan multitester dengan memeriksa hubungan komponen
pengaman kelistrikan. Hubungannya normal bila jarum menunjuk
pengaman kelistrikan. Hubungannya normal bila jarum menunjuk
selalu kekiri yang berarti menunjukkan komponen sistem pengaman
selalu kekiri yang berarti menunjukkan komponen sistem pengaman
dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak
dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak
berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.
berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

Modul OPKR-50-008B 32
d. Tugas

Lakukan observasi dibengkel yang relevan, amati cara pengujian


komponen sistem pengaman!

e. Tes Formatif

1) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan


fusible link?
2) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman
secara visual!
3) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan
multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman!
4) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan
menggunakan multitester!

Modul OPKR-50-008B 33
f. Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit


apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut
Untuk jenis sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi
karena kawat konduktor pada sekring dan fusible link akan meleleh
atau terbakar sehingga sirkuit menjadi terbuka.

2. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan


memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan
melelehkan kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link,
maka secara visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena
biasanya housing sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang
transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker dengan melihat
kondisi bimetalnya.

3. Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum


penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila
tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng
sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup
dilakukan sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu
sering.

4. Cara melakukan pengujian sistem pengaman menggunakan


multitester adalah dengan memeriksa hubungan komponen
pengaman kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing–
masing jenis komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila
jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen
system pengaman dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika
jarum tidak bergerak berarti komponen sistem pengaman dalam
kondisi tidak berfungsi.

Modul OPKR-50-008B 34
g. Lembar kerja

Lembar Kerja 2. Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan

Tujuan: Siswa dapat menguji pengaman sistem kelistrikan jenis


sekring, fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan


1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Multitester
3. Lembar kerja
4. Wiring diagram kelistrikan
5. Kelengkapan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika melakukan
pemeriksaan sirkuit dan komponen sistem pengaman
2. Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika melakukan
pemeriksaan sirkuit
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus pada masing–masing
sirkuit sistem
3. Periksa masing–masing sistem pada sirkuit
kelistrikan
4. Periksa secara visual kondisi komponen
sistem pengaman kelistrikan, bila diperlukan lakukan pemeriksaan
ulang dengan multitester

Modul OPKR-50-008B 35
Tugas
1. Jelaskan cara menguji pengaman sirkuit sistem kelistrikan

2. Faktor–faktor apa yang harus perhatikan saat melakukan


pengujian sistem pengaman sirkuit sistem kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit sistem


kelistrikan

Modul OPKR-50-008B 36
Kegiatan Belajar 3. Memperbaiki Sistem Pengaman Kelistrikan

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:


1. Mengidentifikasi kerusakan fungsi sistem pengaman kelistrikan
2. Menjelaskan cara memeperbaiki sistem pengaman kelistrikan
3. Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan.

b. Uraian Materi

Identifikasi Kerusakan Sistem Pengaman Kelistrikan

Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa macam, sistem


starter, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem accessories dan
kelistrikan bodi. Masing–masing biasanya dilengkapi dengan sistem dan
jenis pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang bekerja pada
sistem. Hal ini yang memungkinkan perbedaan jenis dan kapasitas
pengaman yang digunakan pada masing–masing sistem kelistrikan.

Modul OPKR-50-008B 37
Gambar 13. Contoh Sistem Pengisian Dan Jenis Pengaman Yang Dipakai,
Perhatikan Posisi Pengaman Yang Digunakan
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan


diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan
dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat
diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada sistem
kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link

Modul OPKR-50-008B 38
kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi
konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan
menggunakan alat ukur.

Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan

Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda


aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti
oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang
menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

Modul OPKR-50-008B 39
Gambar 14. Simbol–Simbol Kelistrikan
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai, sekring dan


klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Gambar 15. Rangkaian Klakson

Modul OPKR-50-008B 40
Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah
untuk menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson
dan lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block
(J/B), relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk
menemukan lokasinya dikendaraan.

Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring


Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen utama
tetapi juga junction block, connector, kabel-kabel semua wiring diagram.

\\\\\\\\\kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu


buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.

Modul OPKR-50-008B 41
Gambar 16. Wiring Diagram Kelistrikan Kendaraan
(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Berdasarkan analisa wiring diagram Dibawah ini gambar contoh


ini pemasangan, pengujian dan peletakan sistem pengaman pada
perbaikan sistem pengaman lebih kendaraan.
mudah untuk lakukan, karena letak
dan posisi komponen pengaman
telah diketahui.
Lokasi penempatan sistem
pengaman untuk masing–masing
kendaraan tidak sama antara satu
merek kendaraan dengan merek
lainnya, untuk itu pemahaman
Gambar 17. Posisi Komponen
wiring diagram sangat diperlukan. Sistem Pengaman

Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas sistem pengaman


pada masing–masing sirkuit kelistrikan dapat dilihat skema sistem
pengaman pada tutup kotak pengaman kelistrikan.

Modul OPKR-50-008B 42
Rangkuman
Rangkuman

Gambar 18. Skema Sistem Pengaman


Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
Untuk mengidentifikasi
(sumber: Circuit Protectionkerusakan sistem pengaman
, Kevin@autoshop101.com)
kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara
kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara
kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem
kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem
kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi
kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi
dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada
dengan memeriksa komponen sistem pengaman pada
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur
pada syistem kelistrikan yang tidak bekerja.
pada syistem kelistrikan yang tidak bekerja.
Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah
Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah
mudah untuk menemukan baterai, macam-macam
mudah untuk menemukan baterai, macam-macam
komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk
komponen lampu, klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk
mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block
mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block
(R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk
(R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk
menemukan lokasinya dikendaraan.
menemukan lokasinya dikendaraan.
Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan
Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan
Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak
Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak
hanya komponen utama tetapi juga junction block,
hanya komponen utama tetapi juga junction block,
connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan
connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan
untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu
untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu
buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram
buku khusus yang disebut Electrical Wiring Diagram
Manual.
Manual.
3. Lokasi penempatan sistem pengaman untuk masing–
3. Lokasi penempatan sistem pengaman untuk masing–
masing kendaraan tidak sama antara satu merk kendaraan
masing kendaraan tidak sama antara satu merk kendaraan
dengan merk lainnya, untuk itu pemahaman wiring
dengan merk lainnya, untuk itu pemahaman wiring
diagram sangat diperlukan.
Modul OPKR-50-008B 43
diagram sangat diperlukan.
d. Tugas 3
d. Tugas 3
Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati
Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati
bagaimana cara penempatan junction block pada merk dan
bagaimana cara penempatan junction block pada merk dan
tipe kendaraan tertentu.
tipe kendaraan tertentu.

d. Tugas

Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati bagaimana cara


penempatan junction block pada merk dan tipe kendaraan tertentu.

e. Tes Formatif
1. Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
kelistrikan!
2. Jelaskan manfaat symbol kelistrikan pada wiring diagram!
3. Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman
kelistrikan!

Modul OPKR-50-008B 44
f. Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem


pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara
kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan.
Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa
komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual
maupun dengan alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak
bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link kerusakan dapat
diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi
untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan
alat ukur.

2. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan


gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan
rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit
digambarkan dengan simbol yang menunjukkan komponen
kelistrikan dan kabel-kabel.

Modul OPKR-50-008B 45
3. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan
adalah mudah untuk menemukan baterai, macam-macam
komponen lampu,klakson dan lainnya, tetapi sulit untuk
mengidentifikasi sekring, junction block (J/B),relay block (R/B),
konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan
lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan
Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya
komponen utama tetapi juga junction block , connector, kabel-kabel
semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu
disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical Wiring
Diagram Manual.

g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 3. Memperbaiki Pengaman Kelistrikan

Tujuan: Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki


sistem pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible link dan
circuit breaker.

Alat dan Bahan


1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Perlengkapan solder
3. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman
4. Lembar kerja
5. Wiring diagram kelistrikan
6. Kelengkapan keselamatan kerja.

Modul OPKR-50-008B 46
Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan perbaikan dan
penyolderan
2. Hindari menghisap asap timah solder
3. Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan alat ukur
multitester
4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung tangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus dan kerusakan pada masing–
masing sirkuit sistem kelistrikan
3. Klasifikasikan kondisi komponen sistem pengaman
sesuai dengan tipe, jenis dan kapasitasnya
4. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai
dengan kapasitas arus sirkuit.
5. Lakukan perbaikan dan penggantian komponen
pengaman sistem kelistrikan.

Tugas
1. Jelaskan cara memperbaiki pengaman
sirkuit sistem kelistrikan

2. Faktor–faktor apa yang harus perhatikan


saat memperbaiki dan mengganti komponen pengaman sirkuit
sistem kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman


sirkuit sistem kelistrikan

Modul OPKR-50-008B 47
BAB. III
EVALUASI

A. PERTANYAAN

1. Uji Kompetensi Pengetahuan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dalam waktu 90 menit

1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan!


2) Jelaskan jenis-jenis pengaman sirkuit dan perbedaan konstruksi dari
masing–masing jenis pengaman!
3) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker!

Modul OPKR-50-008B 48
4) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan
fusible link?
5) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman
secara visual!
6) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan
multitester untuk pemeriksaan komponen sistem pengaman!
7) Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan
menggunakan multitester!
8) Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman
kelistrikan!
9) Jelaskan manfaat simbol kelistrikan pada wiring diagram!
10) Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan sistem pengaman
kelistrikan!

2. Uji Kompetensi Keterampilan


Demonstrasikan dihadapan guru/ instruktur kompetensi saudara dalam
waktu yang telah ditentukan

No. Kompetensi Waktu


1. Mengidentifikasi tipe, jenis dan kapasitas 10 menit
komponen pengaman sistem kelistrikan
2. Memasang komponen pengaman sistem kelistrikan 20 menit
3. Melakukan pengujian pengaman sistem kelistrikan 10 menit
4. Melakukan perbaikan dan penggantian komponen 20 menit
pengaman sistem kelistrikan
Total 60 menit

Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan

Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai


Ketepatan Alat 0,1
Ketepatan Prosedur Kerja 0,3

Modul OPKR-50-008B 49
Ketepatan Hasil Kerja 0,4
Ketepatan waktu 0,2
Nilai Akhir

3. Uji Kompetensi Sikap


Penilaian sikap diperoleh dari pengamatan selama ujian kompetensi
keterampilan dan aktivitas yang lain.

Kisi-Kisi Penilaian Sikap

Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai


Kelengkapan pakaian kerja 0,1
Penataan alat dan kelengkapan yang 0,2
memperhatikan pekerja dan alat
Penggunaan timah dan cairan solder 0,2
yang efisien ketika melakukan
penyolderan
Prosedur penggunaan alat ukur 0,1
yang tepat ketika melakukan
pemeriksaan dengan alat
Tidak terjadi kesalahan dalam 0,2
pemilihan jenis, tipe dan kapasitas
komponen pengaman
Tidak terjadi kesalahan dalam 0,2
melakukan penyambungan kabel
sistem kelistrikan
Nilai akhir
B. KUNCI JAWABAN

a. Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen kelistrikan,


kabel-kabel dan konektor yang digunakan dalam sirkuit untuk
mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.

b. Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring, fusible link dan circuit breaker.


Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai fungsi yang sama sebagai
pelindung bagi sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai
persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan
untuk arus yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan
mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman jenis circuit
breaker konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yang akan

Modul OPKR-50-008B 50
membengkok jika arus yang mengalir berlebihan. Dengan demikian
bimetal membuka hubungan dan memutuskan aliran arus.

c. Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir
melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini
menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya
terbuka dan memutuskan aliran arus.

d. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit apabila


arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis
sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat
konduktor pada sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar
sehingga sirkuit menjadi terbuka.

e. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit kelistrikan dan


memutuskan arus listrik yang melebihi kapasitas dengan melelehkan
kawat konduktor untuk jenis sekring dan fusible link, maka secara
visual hal ini akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring
dan fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan untuk
jenis circuit breaker dengan melihat kondisi bimetalnya.
f. Sebelum menggunakan multitester harus dipastikan bahwa jarum
penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila
tidak, putar sekrup penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng
sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan
sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

g. Cara melakukan pengujian sistem pengaman menggunakan


multitester adalah dengan memeriksa hubungan komponen pengaman
kelistrikan dan memeriksa terminal pada masing–masing jenis
komponen sistem pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk
selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen sistem pengaman

Modul OPKR-50-008B 51
dalam kondisi baik, begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak
berarti komponen sistem pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

h. Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan


diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan
dan diagnosa kerusakan sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan
dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen sistem pengaman
pada junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada
sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible
link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi
konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan
menggunakan alat ukur.

i. Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda


aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk
dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit digambarkan dengan
simbol yang menunjukkan komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

j. Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk


menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan
lainnya, tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block
(J/B), relay block (R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk
menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka
dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs) yang
menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block,
connector, kabel-kabel semua wiring diagram kelistrikan untuk model
kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut
Electrical Wiring Diagram Manual.

C. KRITERIA KELULUSAN

Aspek Skor (0-10) Bobot Nilai Keterangan


Sikap 2 Syarat kelulusan,
Pengetahuan 3 nilai minimal 70
Keterampilan/praktik 5

Modul OPKR-50-008B 52
dengan nilai setiap
Nilai Akhir
aspek, minimal 7

Standar Kriteria Kelulusan:

70 s.d. 79 : Memenuhi
kriteria minimal
dengan bimbingan

80 s.d. 89 : Memenuhi kriteria


minimal
tanpa bimbingan

90 s.d. 100 : Di atas minimal tanpa


bimbingan

BAB. IV
PENUTUP

Kompetensi Pemasangan, Pengujian, dan Perbaikan Sistem Pengaman


Kelistrikan dan Komponennya merupakan kompetensi yang harus dikuasai
dengan baik sebelum mempelajari sistem kelistrikan kendaraan yang lainnya.
Setelah peserta diklat merasa menguasai sub kompetensi yang ada, peserta
diklat dapat memohon uji kompetensi, uji kompetensi dilakukan secara
teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara menjawab pertanyaan pada soal
evaluasi, sedangkan uji praktik dengan mendemontrasikan kompetensi yang

Modul OPKR-50-008B 53
dimiliki pada guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan
lembar observasi yang ada, dari sini kompetensi peserta diklat dapat
diketahui.

Bagi peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan minimal


dapat melanjutkan ke modul berikutnya, namun bila syarat minimal kelulusan
belum tercapai maka harus mengulang modul ini, atau bagian yang tidak lulus
dan karena tidak diperkenankan mengambil modul berikutnya.

Modul OPKR-50-008B 54
DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2003), Bahan Pelatihan Nasional Otomotif, Perbaikan


Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman sirkuit kelistrikan ,
Jakarta.

Brady, Robert N. (1983), Electrik and Electronic System for


Automobiles and Truck, Virginia, Reston Publishig Company, Inc.

Bosch (1995), Automotive Electric/Electronic System, Germany, Robert


Bosch GmBh.

Sullivan Kevin R,.(2005), Circuit Protection , Kevin@autoshop101.com

Toyota Astra Motor (t.th). Materi engine group step 2, Jakarta, Toyota
Astra Motor.

TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota Astra Motor.

TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota

Modul OPKR-05-008B 55

Anda mungkin juga menyukai