TT : Tenaga nonkeperawatan = 3 : 1
TT : Tenaga nonkeperawatan = 5 : 1
Cara perhitungan ini masih ada yang menggunakan, namun banyak rumah
sakit yang lambat laun meninggalkan cara ini karena adanya beberapa
alternatif perhitungan yang lain yang lebih sesuai dengan kondisi rumah sakit
dan profesional.
2. Metode Need.
a. Hudgins.
b. Douglas.
Untuk pasien rawat inap standar waktu pelayanan pasien rawat inap
sebagai berikut.
d) Terapi intravena.
e) Pemakaian suction.
Catatan:
dilakukan satu kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya
dilakukan oleh perawat yang sama selama 22 hari
setiap pasien minimal memenuhi 3 kriteria berdasarkan klasifikasi
pasien
bila hanya memenuhi satu kriteria maka pasien dikelompokkan
pada klasifikasi di atasnya.
3. Metode Demand.
Cara demand adalah perhitungan jumlah tenaga menurut kegiatan yang
memang nyata dilakukan oleh perawat. Setiap pasien yang masuk ruang
gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut:
Keterangan:
C = jumlah hari/tahun
Catatan
Hari minggu (52 hari) + cuti tahunan (12 hari) + hari besar (12 hari) +
Jumlah hari dalam 1 tahun - jumlah hari tak kerja = 365 - 86 = 279
hari.
ketentuan. Proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan malam 17%.
7) Kombinasi jumlah tenaga menurut Abdellah dan Levinne adalah 55% tenaga
profesional dan 45% tenaga nonprofesional.
pengobatan serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Mayer dalam Gillies (1996),
waktu yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan ialah 15 menit/ pasien/ hari.
Dalam metode ini terdapat lima tahapan dalam menghitung kebutuhan tenaga.
a. Tahap I.
b. Tahap II.
Dihitung B = jumlah rata-rata jam perawatan untuk seluruh pasien dalam satu
hari.
B = A x tempat tidur.
c. Tahap III.
d. Tahap IV.
e. Tahap V.
E = D/1878.
Angka 1878 didapatkan dari hari efektif per tahun (365 - 52 hari minggu - 313
hari) dan dikalikan dengan jam kerja efektif per hari (6 jam).
Formula ini memperhitungkan hari kerja efektif yaitu 41 minggu yang dihitung
dari: 365 -(52 hr minggu +12 hari libur nasional +12 hari cuti tahunan) = 289 hari
atau 41 minggu. Angka 7 pada rumus tersebut adalah jumlah hari selama satu
minggu. Nilai 40 jam didapat dari jumlah jam kerja dalam seminggu. Tambahan
25% adalah untuk penyesuaian terhadap produktivitas.
Keputusan untuk penentuan jumlah dan jenis perawat adalah berdasarkan pada
populasi pasien yang mendapatkan perawatan, tingkat pendidikan dan
keterampilan perawat serta filosofi organisasi tentang perawat dan perawatan
pasien. Penentuan jumlah dan jenis perawat dilakukan berdasarkan Full Time
Equivalent (FTE). Konsep FTE didasarkan bahwa seorang perawat bekerja penuh
waktu dalam setahun, artinya bekerja selama 40 jam/minggu atau 2.080 jam
dalam periode 52 minggu. Jumlah waktu tersebut meliputi waktu produktif
maupun nonproduktif, sedangkan yang dipertimbangkan hanya waktu produktif
yang digunakan untuk perawatan pasien. Cara ini juga mempertimbangkan hari
perawatan dan klasifikasi pasien berdasarkan tingkat ketergantungannya karena
akan memengaruhi jumlah jam perawatan yang dibutuhkan.
Total beban kerja unit (W) atau jumlah jam kerja perawat dapat ditentukan
berdasarkan jumlah rerata jam perawatan dalam 24 jam (ACH) dan hari perawatan
pasien (PD) menggunakan rumus berikut.
Keterangan:
ACH=Rerata jumlah jam kerja perawat (Average Care Hours per 24 hours)
Berdasarkan tabel hasil di atas dapat dihitung bahwa total beban kerja unit adalah
91.300 jam. Informasi tambahan yang didapatkan adalah:
b. Persentase jam produktif perawat adalah 85% (jadi rerata jam produktif
adalah 1.768/FTE)
c. Tenaga perawat di unit ini dijadwalkan untuk bekerja sesuai standar yaitu
Jumlah perawat yang dibutuhkan pada sif siang dan malam dihitung dengan cara
berikut.
a. Siang:
b. Malam:
a. Rawat inap
• jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari.
ruangan kebersihan alat-alat makan pasien dan lain-lain, diperkirakan 25% dari
jam pelayanan keperawatan.
d) terpasang infus;
b) posisi pasien diatur dan observasi tanda-tanda vital setiap dua jam;
d) gelisah/disorientasi.
c) Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam per hari) pada hari kerja;
Rumus:
Perhitungan di atas dengan kondisi: alat tenun dan set operasi dipersiapkan oleh
CSSD
e. Critical Care
f. Rawat Jalan
g. Kamar Bersalin