Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dariorganisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi yang mempergunakan personil untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya tertentu Pada prinsipnya manajemen proyek adalah: Penerapan pengetahuan, ketrampilan “tools and techniques” (perangkat/alat bantu dan teknik-teknik) pada aktivitas proyek agar persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi. Proses-proses manajemen proyek dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu: 1. Proses inisiasi (initiation process) 2. Proses perencanaan (planning process) 3. Proses pelaksanaan (executing process) 4. Proses pengontrolan (controlling process) 5. Proses penutupan (closing process) Tujuan/Manfaat Manajemen Proyek 1. Efisiensi, baik dari segi biaya, sumber daya maupun waktu. 2. Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya, sumber daya dan waktu yang telah ditentukan, 3. Meningkatkan kualitas 4. Meningkatkan produktifitas 5. Bisa menekan risiko yang timbul sekecil mungkin. 6. Koordinasi internal yang lebih baik 7. Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim.
• Penerapan Manajemen Proyek Pada Proyek Konstruksi Terkait Bangunan
Bangunan Teknik Lingkungan Penerapan manajemen proyek pada bangunan Teknik Lingkungan termasuk dalam Proyek Engineering Konstruksi. Komponen kegiatan utama jenis proyek ini terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan, dan konstruksi. Menurut Nasution (2008) Prosesnya terdiri dari : Perencanaan Proyek (Planning) Perencanaan dapat dikatakan sebagai dasar dari pengendalian. Akan menjadi tidak bermakna apabila membuat rencana tanpa adanya usaha untuk melaksanakan pengendalian. Karena sebuah rencana merupakan instrumen yang dinamis, perencanaan memerlukan perbaikan (update) secara terus menerus, yang merefleksikan perubahan keadaan seperti perubahan desain, keterlambatan, perubahan sumber daya, perubahan prioritas. Pengendalian Proyek (Controlling) Perencanaan yang telah disusun tidak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya pengendalian terhadap pelaksanaan rencana tersebut. Hal ini disebabkan karena rencana tersebut dibuat berdasarkan perkiraan yang bisa saja meleset, oleh karena itu meskipun rencana telah dibuat sebaik mungkin tujuan-tujuan manajemen tidak akan dapat tercapai tanpa adanya program pengendalian yang efektif. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Menurut Ervianto Wulfram (2005) efisiensi adalah tingkat kehematan dalam menggunakan sumber daya yang ada dalam rangka mencapaitujuan yang diinginkan.Efisiensi terbagi menjadi dua, yaitu efisiensi waktu dan efisiensi biaya. Analisis Data Dalam perencanaan Value Engineering di proyek Gedung perkuliahan Teknik Lingkungan UNDIP, dimulai merencanakan pada dua pekerjaan yaitu pekerjaan kusen, dan pekerjaan kuda-kuda. DAFTAR PUSTAKA Cleland, D. I., & King, W. R. 1987. Systems Analysis and Project Management. New York: Mc Graw-Hill.
Ervianto Wulfram, 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andy Yogyakarta.
Nasution dkk, 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.