Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok 10 : 1. Nicholas Gery A.

(160342606297)
2. Nor Fadillah (160342606217)
Offering :H
Jurusan : Biologi

BAB 6

Penerbangan Serangga
6.1 Penerbangan Mengambang

Banyak serangga dapat mengambang, atau diam di satu titik di udara, dengan
mengepakkan sayap mereka dengan cepat. Kemampuan untuk mengambang membutuhkan
stabilitas samping serta gaya angkat yang diperlukan untuk mengatasi gaya gravitasi. Gaya
angkat disebabkan oleh kepakan sayap ke bawah. Sayap serangga dirancang sehingga saat
mengepakkan sayap ke atas gaya pada sayap kecil.

Jarak serangga jatuh diantara kepakan sayap tergantung pada seberapa cepat sayapnya
mengepak. Jika serangga mengepakkan sayapnya dengan lambat, dan interval waktu selama
gaya angkat nol lebih panjang, maka serangga jatuh lebih jauh disbanding serangga yang
mengepakkan sayap dengan cepat. Kita dapat menghitang frekuensi kepakan sayap yang
diperlukan serangga untuk mempertahankan stabilitasnya. Untuk menyerdehanakan
perhitung, asumsikan bahwa gaya angkat pada nilai konstan yang terbatas saat sayap
bergerak ke bawah dan nol saat sayap bergerak ke atas. Saat waktu interval Δt dari kepakan
ke atas, serangga turun dengan jarak h dibawah pengaruh gaya gravitasi.

Lalu, kepakan sayap ke atas mengembalikan serangga pada posisi awal. Biasanya,
mungkin dibutuhkan bahwa posisi serangga tidak berubah secara vertical lebih dari 0.1mm
(yaitu, h=0.1mm).Waktu maskimum yang diijinkan untuk jatuh bebas adalah

Karena gerakan sayap ke atas dan ke bawah kira-kira sama dalam durasi, periode T untuk
gerakan lengkap ke atas dank e bawah adalah dua kali Δt

Frekuensi kepakan f, berarti jumlah kepakan per detik, adalah

Untuk mengembalikan serangga pada posisi vertikal aslinya, gaya ke atas saat kepakan ke
bawah, Fav, harus sama dengan dua kali berat serangga. Perhatikan bahwa karena gaya ke
atas pada tubuh serangga diterapkan untuk separuh waktu, gaya ke atas rata-rata pada
serangga adalah sama dengan beratnya.

6.2 Otot Sayap Serangga


Kepakan sayap ke atas terproduksi karena otot A berkontraksi. Saat otot A
berkontraksi, otot B berelaksasi. Begitu pula sebaliknya ketika sayap mengepak ke bawah.

Perhitungan menunjukkan bahwa saat sayap mengayun 70°, otot A dan otot B hanya
berkontraksi 2%. Asumsikan bahwa panjang otot B adalah 3mm dan 2% dari 3mm adalah
0.06mm.

Jika frekuensi kepakan adalah 110/s maka periode untuk satu kepakan penuh ke atas dan ke
bawah adalah satu sepersepuluhnya yaitu 9×10−3s. Jadi untuk satu kepakan ke atas atau ke
bawah dibagi dua yaitu 4.5×10−3 s

0.06
Kontraksi otot B adalah 0.06mm. jadi kontraksi otot per detik adalah 4.5×10−3 yaitu 13mm/s.

6.3 Tenaga yang Dibutuhkan untuk Mengambang di Udaara

Sekarang mari menghitung daya yang dibutuhkan untuk bertahan mengambang.


Serangga dengan massa m 0.1g, gaya rata-rata Fav, diterapkan oleh dua sayap selama
kepakan kebawah adalah dua kali beratnya. Karena tekanan yang diaplikasikan pada sayap-
sayap didistribusikan ke seluruh area total sayap, berarti dapat diasumsikan gaya yang
dihasilkan oleh setiap sayap bertindak melalui satu titik di bagian tengah dari sayap. Selama
kepakan ke bawah, pusat sayap melintasi jarak vertikal d. Usaha total yang dilakukan
serangga selama setiap kepakan ke bawah adalah hasil dari gaya dan jarak, yaitu

Jika ayunan sayap 70º, maka untuk serangga yang mempunyai panjang sayap 1cm, d nya
adalah 0.57cm. oleh sebab itu, usaha yang dilakukan selama setiap kepakan oleh dua sayap
adalah
Dan energy yang dibutuhkan untuk satu kepakan adalah

Tenaga (power) adalah jumlah usaha yang dibutuhkan dalam satu detik yaitu

6.4 Energi Kinetik Sayap Saat Terbang

Walaupun sayap serangga sangat ringan, sayap serangga tetap memiiiki massa, maka
setiap kali mereka bergerak terdapat energy kinetik. Karena sayap bergerak memutar, maka
energy kinetik maksimum selama setiap kepakan sayap adalah

I adalah momen inersiaa dan wmax adalah kecepatan sudut maksimum selama kepakan.

Kecepatan sudut maksimum wmax dapat dihitung dari kecepatan linear maksimum vmax
pada tengah sayap

Selama setiap kepakan pusat dari sayap bergerak dengan kecepatan linear rata-rata vav yaitu

Jadi energy kinetik yaitu


6.5 Elastisitas Sayap

Serangga mendapatkan energy kinetic, yang disediakan oleh otot, saat mereka
mempercepat. Ketika sayap mulai melambat menjelang akhir kepakan, energy ini harus
menghilang. Saat kepakan ke bawah, energy kinetic dihilangkan oleh otot dan diubah
menjadi panas. Sendi sayap serangga mengandung protein elastis seperti karet yang disebut
resilin. Saat kepakan ke atas, resilin ditarik. Energy kinetic dari sayap diubah menjadi energy

potensial pada resilin yang membentang, yang mana menyimpan enegi seperti pada pegas.
Ketika sayap bergerak ke bawah, energy ini dilepaskan.

Energi yang disimpan pada resilin yang membentang adalah

Y adalah modulus Young untuk resilin yaitu 1.8×107 dyn/𝑐𝑚2 . Biasanya, pada serangga yang
seukuran lebah, volume resilin mungkin setara dengan silinder dengan panjang 2×10−2 dan
permukaan 4×10−4 . Pada contoh yang diberikan, panjang batang resilin meningkat sebesar
50% ketika membentang. Artinya, Δl adalah 10−2 . Oleh karena itu, energy yang tersimpan
dalam resilin dari setiap sayap adalah

Anda mungkin juga menyukai