Anda di halaman 1dari 5

Asidosis Metabolik

1. Definisi
Asidosis metabolik adalah kondisi dimana keseimbangan asam-basa tubuh
terganggu karena adanya peningkatan produksi asam atau berkurangnya produksi
bikarbonat.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan asidemia atau keasaman darah, dimana pH arteri
turun hingga di bawah 7,35.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan
menyebabkan koma dan bahkan kematian.
2. Penyebab
Asidosis metabolik disebabkan oleh peningkatan produksiasam atau mengkonsumsi
makanan atau zat yang dapat dikonversi menjadi asam.
Kondisi ini juga disebabkan oleh hilangnya bikarbonat seperti dalam kasus diare
dan asidosis tubulus ginjal.
Faktor lain, akumulasi asam laktat merupakan alasan lain di balik asidosis
metabolik.Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen
untuk melakukan metabolisme karbohidrat,seperti dalam kasus gagal jantung dan
syok.
Malaria juga bertanggung jawab pada munculnya kondisi ini kerena
menghancurkan sel darah merah dan dengan demikian mengurangi tingkat oksigen
dalam tubuh.Kondisi ini pada gilirannya mengakibatkan akumulasi asam laktat
yang dikenal sebagai asidosis laktik.Kelainan metabolik juga dapat menyebabkan
asidosis. Penggunaan lemak, alih-alih karbohidrat, untuk menciptakan energi
seperti dalam kasus diabetes mellitus, dapat mengakibatkan produksi asam
berlebihan.Asidosis metabolik bisa terjadi pula saat ginjal gagal mengeluarkan
asam melalui urine yang merupakan gejala dari gagal ginjal.

3. Gejala
Asidosis metabolik biasanya ditandai dengan pernapasan yang cepat.
Gejala-gejala asidosis metabolik tidak selalu spesifik tergantung dari penyebab
yang mendasarinya.Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, otot dan nyeri
tulang, kelemahan otot, dan sakit perut adalah beberapa gejala umum.
Asidosis laktik kadang-kadang ditandai dengan tekanan darah rendah dan
anemia.Karena kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, penderita
mungkin mengalami kecemasan dan kantuk progresif.
Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan adalah
beberapa gejala lainnya.Dalam kondisi ekstrim, dapat menimbulkan komplikasi
berat seperti stupor, koma, dan kejang.

2.3.2 Asidosis Respiratorik


1. Definisi
Asidosis respiratorik adalah suatu kedaan medis dimana penurunan respirasi
(hypoventilation) menyebabkan peningkatan darah karbondioksida dan penurunan
pH (suatu kondisi yang umumnya di sebut asidosis). Gangguan asam basa ini di
cirikan dengan penurunan ventilasi alveolar dan di manifestasikan dengan
hiperkapnia (tekanan karbondioksida parsial [PaCO2] lebih dari 45 mm Hg).
Keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan karbondioksida dalam darah
sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat.
Kecepatan dan kedalaman pernafasan mengendalikan jumlah karbondioksida dalam
darah. Tingginya kadar karbondioksida dalam darah merangsang otak yang
mengatur pernafasan sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan dalam.

2. Klasifikasi Asidosis Respiratorik


Asidosis respiratorik dapat di klasifikasikan menjadi dua menurut jenisnya:
a) Asidosis respiratorik akut. Dalam asidosis pernafasan akut, PaCO2 yang di
tinggikan di atas batas rentang referensi (lebih dari 6,3 kPa atau 47 mm Hg)
dengan acidemia atas(pH<7,35).Asidosis pernafasan akut tejadi ketika kegagalan
ventilasi tiba-tiba kegagalan ini dapat disebabkan oleh depresi dari pusat
pernafasan oleh penyakit otak atau obat, kemampuan untuk ventilasi memadai
karena penyakit neuromuskuler (misalnya: gravis gravis, amyotrophic lateral
sclerosis, sindrom guillain barre, distrofi otot), atau obstruksi jalan nafas terkait
dengan asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
b) Asidosis respiratorik kronikDalam asidosis pernafasan kronis, PaCO2 yang di
tinggikan di atas batas kisaran referensi, dengan pH darahnormal (7,35-7,45) atau
normal pH dekat sekunder untuk kompensasi ginjal dan serum bikarbonat
(HCO3ֿ>30 mm Hg).Asidosis respiratorik kronik di sebabkan karena penyakit
paru jangka panjang terutama penyakit paru-paruyang menyebabkan kelainan
dalam pertukaran gas alveolar biasanya tidak menyebabkan hypoventilation tetapi
cenderung menyebabkan stimulasi ventilasi dan hypocapnia sekunder untuk
hypoksia. Hypercapnia terjadi hanya terjadi jika penyakit berat atau kelelahan otot
pernafasan terjadi.
3. Tanda-Tanda Klinis
Berubah-Ubah Pada Asidosis Respiratorik Akut Dan Kronis Yaitu:
a) Hiperkapnea mendadak (kenaikan PaCO2) dapat menyebabkan peningkatan
frekuensi nadi dan pernafasan,peningkatan tekanan darah, kusust piker, dan
perasaan penat pada kepala.
b) Peningkatan akut pada PaCO2 hingga mencapai 60mmHg atau lebih
mengakibatkan : somnolen, kekacauan mental, stupor, dan akhirnya koma juga
menyebabkan sindrom metabolic otak, yang dapat timbul asteriksis (flapping
tremor) dan mioklonus (kedutan otot).
c) Retensi O2 menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak, maka kongesti
pembuluh darah otak yang terkena menyebabkan peningkatan tekanan intra
cranial dan dapat bermanifestasi sebagai papilladema (pembengkakan dikus
optikus yang terlihat pada pemeriksaan dengan optalmoskop).
d) Hiperkalemia dapat terjadi sebagai akibat konsentrasi hydrogen memperburuk
mekanisme kompensatori dan berpindah kedalam sel, sehingga menyebabkan
kalsium keluar dari sel.
4. Penyebab
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat mengeluarkan
karbondioksida secara adekuat.Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat
yang mempengaruhi paru-paru, seperti:
a) Emfisema
b) Bronkitis kronis
c) Pneumoniaberat
d) Edema pulmoner
e) Asma.
Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf atau otot
dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan.Selain itu, seseorang
dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang kuat,
yang menekan pernafasan.

2.3.3 Alkalosis Metabolik


1. Definisi
Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa
karena tingginya kadar bikarbonat.
2. Penyebab
Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah
yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung
(seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah
pembedahan perut).
Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang
mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.
Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bila kehilangan natrium atau kalium
dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam
mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Penyebab utama akalosis metabolik:
 Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
 Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
 Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan
kortikosteroid).
3. Gejala
Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot
berkedut dan kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali. Bila terjadi alkalosis yang
berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme (kejang) otot yang
berkepanjangan (tetani).

2.3.4 Alkalosis Respiratorik


1. Definisi
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah
menjadi rendah.
2. Penyebab
Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab
hiperventilasi yang paling sering ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
a) Rasa nyeri
b) Sirosishati
c) Kadar oksigen darah yang rendah
d) Demam
e) Overdosis aspirin.
3. Gejala
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat
menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah. Jika keadaannya makin
memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran.

Anda mungkin juga menyukai