PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian, ciri dan landasan koperasi
2. Mengetahui fungsi, tugas dan peran koperasi
3. Mengetahui cara dan syarat pendirian koperasi
4. Mengetahui hak dan kewajiban anggota koperasi
5. Mengetahui sendi dasar koperasi
6. Mengetahui cara pembubaran koperasi
1
BAB 2
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI
2
Bersamaan dengan lahirnya Kebangkitan Nasional, tepatnya antara tahun 1908-
1913, Boedi Oetomo mencoba memasukka Koperasi koperasi Rumah Tangga,
Koperasi Toko yang Kemudian menjadi Koperasi Konsumsi yang di dalam
perkembangannya kemudian menjadi Koperasi Batik. Gerakan Boedi Oetomo pada
tahun 1908 dengan dibantu oleh Serikat Islam inilah yang melahirkan Koperasi
pertama kali di Indonesia , bersamaan dengan lahirnya Gerakan Kebangkitan
Nasional. Pada tahun 1920 Pemerintah Belanda membentuk suatu Komisi atau
Panitia Koperasi atas desakan keras dari para pemuka rakyat. Hasil dari komisi ini
melaporkan bahwa koperasi di Indonesia memang perlu dikembangkan. Akhirnya
pada tahun 1927 RUU Koperasi yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia selesai
dibuat dan diundangkan pada tahun itu juga. Maka keluarlah Undang-Undang
Koperasi tahun 1927 yang disebut Regeling Indlandsche Cooperative
Verenegingen.
3) Masa tahun 1927-1942
Dengan keluarnya UU Koperasi tahun 1927 yaitu Regeling Indlandsche
Cooperative Verenegingen, koperasi di Indonesia mulai bangkit lagi. Pada tahun
1935 Jawatan Koperasi dipindahkan dari Departemen Dalam Negeri ke
Departemen Ekonomi, karena banyaknya kegiatan di bidang ekonomi pada waktu
itu dan dirasakannya bahwa koperasi lebih sesuai berada di bawah Departemen
Ekonomi. Kemudian pada tahun 1937 dibentuklah koperasi-koperasi Simpan
Pinjam yang diberi bantuan modal oleh Pemerintah dengan tujuan untuk
memberantas hutang rakyat terutama kaum tani, yang tidak terlepas dari kaum
lintah darat. Selanjutnya pada tahun 1939 Jawatan Koperasi yang berada di bawah
Departemen Ekonomi, dioerluas ruang lingkupnya menjadi Jawatan Koperasi dan
Perdagangan Dalam Negeri. Hal ini disebabkan karena koperasi belum mampu
mandiri pada waktu itu. Sehingga perhatian yang diberikan oleh Pemerintah
Penjajah tersebut dimaksudkan agar koperasi dapat bangkt dan berkemabang serta
mampu mengatasi dirinya sendiri.
b. Periode Pendudukan Jepang
1) Masa tahun 1942 – 1945
Sejak Bala tentara Jepang mendarat di Indonesia pada tahun 1942, peranan
koperasi menjadi berubah lagi. Karena pada masa itu koperasi dijadikan sebagai
alat pendistribusian barang-barang keperluan tentara Jepang Koperasi-koperasi
yang ada kemudian diubah menjadi Kumiai, yang berfungsi sebagai pengumpul
3
barang untuk perang. Pada masa ini, koperasi tidak mengalami perkembangan
bahkan semakin hancur. Hal ini disebabkan karena adanya ketentuan dari
penguasa jepang bahwa untuk mendirikan koperasi harus mendapatkan izin dari
pemerintah setempat, dan biasanya izin tersebut sangat dipersulit.
c. Periode Kemerdekaan
1) Masa tahun 1945-1958
Sejak diproklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
agustus 1945 dan sehari kemudiannUndangUndang Dasar 1945 disahkan, maka
timbul semangat baru untuk menggerakkan koperasi. Hal ini dikarenakan koperasi
sudah mendapat landasan hukum yang kuat di dalam UUD 1945, yaitu pada pasal
33 ayat (1) UUD 1945 beserta penjelasannya. Pada tanggal 12 juli 1947 gerakan
koperasi mengadakan kongres yang pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat. Dari
beberapa keputusan penting yang diambil dalamn kongres tersebut, salah satunya
25 adalah menetapkan bahwa tanggal 12 juli dijadikan sebagai Hari Koperasi, yang
bermakna sebagai hari bertekad dari seluruh bangsa indonesia untuk
melaksanakan kegiatan perekonomian melalui koperasi.
2) Masa tahun 1958-1965
Pada periode ini jawatan koperasi langsung bertanggungjawab atas perkembangan
koperasi Indonesia. Segala aktivitas pemerintah dalam perekonomian dan
perkoperasian, disalurkan melalui jawatan koperasi baik dari pusat sampai ke
daerah-daerah. Pada periode ini juga banyak berdiri KUD, yang tersebar di hampir
seluruh wilayah di Indonesia. Maka pemerintah mulai membina secara khusus
KUD-KUD tertentu, yang ditunjuk sebagai KUD percontohan.
4
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang.
Sebab itulah perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
azas kekeluargaan.
c. Landasan Mental
Agar koperasi Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dalam mencapai
tujuannya, harus ditopang kuat oleh sifat mental para anggotanya, yaitu setia
kawan dan kesadaran pribadi (solidarity and individual). rasa setia kawan sangat
penting, karena tanpa ada rasa itu maka tidak mungkin ada kerja sama dalam
koperasi sebagai usaha bersama dalam kesamaan hak dan kewajiban. Rasa
kesetiakawanan dan kesadaran berpribadi tersebut satu sama lainnya harus
memperkuat. Jadi jelaslah, bahwa ’’setia kawan” dan ’’kesadaran berpribadi’’ harus
saling isi mengisi, dorong-mendorong , hidup menghidupi awas mengawasi,
sebagai suatu kekuatan untuk mencapai dan atau mewujudkan cita-cita dan tujuan
koperasi.
5
BAB 3
PEMBAHASAN
6
3.2 Asas dan landasan hukum koperasi
Menurut pasal 5 UU No. 12/1967 dinyatakan bahwa asas koperasi Indonesia
adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan. Sebagai koperasi Indonesia harus
menyadari bawa di dalam diri koperasi tersebut harus tertanam kepribadian Indonesia,
yaitu sifat-sifat kemanusiaan dengan adanya unsur Ketuhanan Yang Maha Esa,
kegotongroyongan, kekeluargaan dan kebinekatunggalikaan.
Sedangkan menurut pasal 2 UU No. 12/1967 ada empat landasan untuk tegaknya
suatu koperasi, yaitu:
1. Landasan idiil
2. Landasan konstitusional
3. Landasan gerak
4. Landasan mental
7
4. Telah membuat konsep anggaran dasar koperasi
1. Pendiri koperasi mengadakan rapat dan membuat berita acara berisi catatan tentang
jumlah anggota dan nama – nama yang diberi kuasa untuk menandatangani akta
pendirian
2. Pendiri mengajukan akta pendirian, dilampiri dengan berita acara, diajukan kepada
pejabat koperasi yang mendapat kuasa khusus dari mentri.
3. Membuat akta pendirian rangkap dua, yang satunya diberi materai
4. Jika akta tersebut tidak bertentangan dengan UU Koperasi, maka akta pendirian
didaftarkan di dalam buku daftar umum
5. Tanggal pendaftaran akta berlaku sebagai tanggal pendirian koperasi
6. Dua buah akta tersebut di beri tanggal, nomer pendaftaran dan tanda pengesahan
oleh pejabat atas kuasa mentri. Yang bermaterai dikirim kepada pendiri koperasi
dan yang lainnya disimpan di kantor pejabat
7. Pejabat mengumuman setiap pengesahan akta pendirian tersebut dalam Berita
Negara Republik Indonesia
8. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya enam bulan sejak surat permohonan
diterima, pejabat harus memberikan pengesahannya
9. Apabila tidak setuju dengan akta tersebut maka dalam waktu tiga bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu enam bulan tersebut harus sudah memberikan
penolakan secara tertulis dan memberikan alasan
10. Selambat-lambatnya tiga bulan sejak penolakan tersebut diterima pendiri, para
pendiri dapat melakukan banding kepada mentri
8
6. Melakukan pengawasan yang sama antar sesame anggota koperasi menurut
ketentuan yang ada di dalam anggaran dasar
b. Kewajiban anggota koperasi
1. Mengamalkan landasan-landasan, asa, dan sendi dasar koperasi
2. Mengamalkan UU Koperasi, peraturan pelaksanaan, anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga koperasi
3. Hadir secara aktif mengambil bagian di dalam rapat-rapat anggota
9
3. Koperasi tidak dpat diharapkan kelangsungan hidupnya
Yang berwewenang membubarkan koperasi adalah:
1. Mentri yang membidangi urusan koperasi
2. Direktur jendral koperasi dapat mendelegasikan wewenangnya kepada kepala
direktorat koperasi propinsi/daerah istimewa. Apabila koperasi dibubarkan oleh
pejabat maka prosedurnya adalah:
a. Pejabat memberi tahu maksudnya untuk membubarkan koperasi disertai alasan
kemudian dikirim kepada pengurus
b. Dalam jangka waktu tiga bulan sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan dari
pejabat tersebut, pengurus atau paling sedikit sepuluh persen dari jumlah anggota
koperasi dapat mengajukan keberatannya kepada menteri
c. Menteri harus menyatakan pendapatnya secepat mungkin kepada pejabat
d. Koperasi bubar sejak tanggal yang ditetapkan dalam surat keputusan pejabat,
dimana tanggal tersebut harus ditulis di buku daftar umum di kantor pejabat.
10
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulannya koperasi adalah suatu badan hukum yang terdiri dari beberapa
orang yang memiliki tujuan ekonomi yang sama dan terdapat beberapa perangkat
koperasi yaitu rapat anggota, pengurus dan pengawas. Selebihnya telah di paparkan
di UU No. 12 tahun 1967 dari mulai pendirian sampai pembubaran.
4.2 Saran
Saran yang saya berikan kepada pembaca yaitu jika ada kesalahan atau
kekeliruan yang terdapat di makalah ini, mohon untuk dibenarkan. Semoga berguna
bagi para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Untung, Budi. Hukum Koperasi dan Peran Notarin Indonesia. Yogyakarta: ANDI.2005.
12