Ilmu Kealaman Dasar
Ilmu Kealaman Dasar
NBI : 1121600046
Mata kuliah : Ilmu Kealaman Dasar
Prodi : Adminstrasi Bisnis
Aurora
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-
nyala pada lapisan ionosfer pada sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi
antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan
yang dipancarkan oleh matahari.
Aurora dibedakan menjadi dua macam, yaitu aurora yang terjadi di daerah sebelah
utara, yang dikenal dengan nama Aurora Borealis. Aurora yang terjadi daerah
sebelah selatan dikenal dengan nama Aurora Australis. Menurut peneliti ionosfer,
fenomena alam yang terjadi di atmosfer atas yang pertama kali teramati adalah
aurora. Aurura sudah banyak mengundang keingintahuan para ilmuwan sejak
tahun 1500-an. Ada beberapa teori mengenai aurora yang berasal dari para ahli.
Teori pertama datang dari Edmund Halley, ia pernah memberi teori bahwa aurora
adalah uap air encer yang tersublimasi oleh pemanasan yang dengannya
terkandung juga sulfur yang akan menghasilkan kilauan sinar warna-warni di
atmosfer.
Pada tahun 1746 Leonard Euler menyatakan bahwa aurora adalah partikel dari
atmosfer bumi yang melampaui ambang batasnya akibat cahaya matahari dan
selanjutnya naik ke ketinggian beberapa ribu mil. Di daerah kutub partikel-partikel
ini tidak akan terdispersi akibat perputaran bumi.
Fenomena aurora terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi
dan kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora,
dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai
badai matahari (solar storm). Karena yang berperan adlh medan magnet. Makanya
di bumi aurora paling sering terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub
selatan magnetiknya, dan sangat jarang terjadi di daerah katulistiwa. Aurora yang
terkenal adalah Aurora Borealis (di kutub utara) dan Aurora Australis (di kutub
selatan).
Cahaya kutub terjadi karena adanya aliran partikel energi tinggi dari matahari yang
memasuki kawasan kutub-kutub medan magnet bumi. Gangguan pada medan
magnet bumi ini dinamakan magnetic storm (Badai magnet). Aurora juga bisa
muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai
magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub bumi
yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak
lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit
NASA.
Umumnya cahaya kutub yang sering ditemui berwarna hijau kekuningan, ini
disebabkan bagian partikel yang membawa energi berbenturan dengan molekul
oksigen yang hanya berjarak 20 KM dari permukaan bumi. Ketika molekul
nitrogen mendapat benturan partikel, akan memancarkan cahaya ungu kemerahan.
Nitrogen akan memancarkan cahaya biru, sedangkan nitrogen yang netral akan
memancarkan cahaya merah. Karena itu, orang-orang baru dapat melihat garis
cahaya merah, biru, hijau dan ungu yang berselang-seling menyelimuti angkasa.
Bahkan aurora yang indah cemerlang memperlihatkan bentuk yang selalu berubah,
ada yang berbentuk tirai, busur, pita, sinar dan berbagai macam bentuk lainnya.
Munculnya aurora harus memiliki dua prasyarat, pertama suhu harus rendah, kedua
cuaca harus cerah.