Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derajat kesehatan suatu Negara ditentukan oleh beberapa indikator,

salah satunya adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi

(AKB). Indonesia sendiri memiliki program Sustainable Development

Goal (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang merupakan

tujuan pembangunan berkelanjutan 2015-2030. SDGs terdiri dari 17 tujuan

(goals) terbagi menjadi 169 target dan sekitar 300 indikator. Ukuran atau

indikator ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara dan masih

dalam proses pembahasan. Pada tujuan ketiga yakni menjamin kehidupan

yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia

yang memiliki 13 target pencapaian. Mengurangi angka kematian ibu

secara global menjadi kurang dari 70/100.000 kelahiran hidup adalah salah

satu target tujuan dari SDGs (SDGs, 2015).

Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI),

Angka Kematian Ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,

dan nifas sebesar 359/100.000 kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh

meningkat dibanding hasil SDKI tahun 2007 yang mencapai 228/100.000

kelahiran hidup. Maka peningkatan AKI tersebut perlu ditindak lanjuti

sehingga dapat menurunkan AKI di Indonesia (SDKI, 2012).

Salah satu cara untuk mengurangi AKI dan AKB yang berkaitan

dengan kehamilan, persalinan, dan nifas dengan cara melakukan

pemantauan saat kehamilan. Kehamilan merupakan suatu kondisi seorang


wanita memiliki janin yang tumbuh dalam rahim. Waktu hamil pada

manusia sekitar 40 minggu atau 9 bulan. Kurun waktu tersebut dihitung

saat awal periode menstruasi yang terakhir hingga melahirkan. Kehamilan

adalah proses reproduksi yang memerlukan perawatan secara khusus agar

berlangsung dengan baik. dengan terjadinya kehamilan maka wanita

mengalami perubahanan yang mendasar sehingga dapat menunjang

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).

Seorang ibu hamil memerlukan adaptasi dengan perubahan yang

terjadi baik fisik maupun mentalnya, perlu dilakukan asuhan antenatal

yang bertujuan untuk mempersiapkan persalinan yang fisiologis dengan

tujuan ibu dan anak yang akan dilahirkan dalam keadaan sehat (Depkes

RI, 2009). Kemampuan beradaptasi dengan perubahan kehamilan akan

didapatkan ketika ibu hamil mendapatkan pengetahuan tentang kehamilan.

Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai media akan tetapi ibu hamil

banyak mendapatkan pengetahuan kehamilan dari tenaga kesehatan ketika

melakukan pemeriksaan (Pangesti dan Inggar, 2013).

Motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan kita untuk

bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu dan membuat kita

tetap tertarik dalam kegiatan tertentu (Fery, 2009: 14). Sedangkan menurut

Mc.Donald yang dikutip oleh Sardiman (2011 : 74), motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari

pengertian tersebut mengandung tiga element penting yaitu : (a) Bahwa

motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri sendiri


setiap individu manusia, (b) Motivasi ditandai dengan munculnya,

rasa/”feeling”, afeksi seseorang dan (c) Motivasi akan dirangsang karena

adanya tujuan.

Minat merupakan suatu ketertarikan terhadap kegiatan tertntu yang

mendorong keinginan seseorang untuk terjun kedalam kegiatan tersebut

dan terdapat dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan

ketertarikan atau perhatian secara efektif, yang menyebabkan dipilihnya

suatu obyek atau kegiatan yang mengutungkan, menyenangkan dan lama-

kelamaan akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya sendiri.

Program yang dicanangkan Indonesia untuk meningkatkan

motivasi ibu hamil salah satunya adalah kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil

merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,

dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti oleh ibu hamil

dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah

peserta maksimal 10 orang (Depkes RI, 2009).

Dengan mengikuti program kelas ibu hamil diharapkan ibu hamil

dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai

kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir,

mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. Kelas ibu hamil dapat

menjadikan ibu hamil terhindar dari masalah-masalah kesehatan pada saat

masa kehamilan sampai nifas yang dapat menimbulkan risiko pada ibu dan

janin serta bayinya kelak. Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan ini

adalah setiap ibu hamil bisa melewati masa kehamilan, persalinan, dan
masa nifas dengan selamat yang akan berdampak pada penurunan Angka

Kematian Ibu (AKI) (Depkes RI, 2009).

Setiap ibu hamil sebaiknya mengikuti kelas ibu hamil guna

mendapatkan pengetahuan yang cukup namun kenyataan yang ada di

lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Banyak ibu hamil yang

tidak mengikuti kegiatan kelas ibu hamil bahkan tidak tahu tentang kelas

ibu hamil. Kelas ibu hamil yang diadakan di puskesmas tersebut tidak

berjalan dengan baik. Banyak ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu

hamil dengan berbagai alasan.

Mereka beranggapan mengikuti kelas ibu hamil dapat menyita

waktu untuk beristirahat dan bekerja. Mereka juga beranggapan materi

yang diberikan akan sama dengan yang disampaiakan oleh bidan pada saat

jadwal pemeriksaan kehamilan. Puskesmas juga kurang memberikan

arahan kepada ibu hamil pentingnya mengikuiti kelas ibu hamil. Sehingga

ibu hamil banyak yang tidak tahu tentang kelas ibu hamil dan

menyebabkan ibu hamil tidak mengikuti kelas ibu hamil dikala ibu hamil

memasuki usia kehamilan 20 minggu. Oleh karena itu, peneliti tertarik

melakukan penelitian untuk mengetahui Adakah Hubungan Motivasi ibu

hamil dengan Minat kelas ibu hamil di Polindes Kamulan Kecamatan

Talun Kabupaten Blitar”.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan

Motivasi Ibu Hamil dengan Minat Kelas Ibu Hamil di Polindes Kamulan

Kecamatan Talun Kabupaten Blitar?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan motivasi ibu hamil dengan minat kelas ibu

hamil di BPM Rondiyah Amd.Keb di Desa Glagah Ombo Kecamatan

Talun Kabupaten Blitar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi motivasi ibu hamil dengan mengikuti kelas ibu hamil

di Polindes Kamulan Kecamatan Talun.

b. Mengidentifikasi minat ibu hamil dengan kelas ibu hamil di Polindes

Kamulan Kecamatan Talun

c. Menganalisis hubungan motivasi ibu hamil dengan minat kelas ibu

hamil di Polindes Kamulan Kecamatan Talun.

3. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana untuk

menambah motivasi ibu hamil dengan minat mengikuti kelas hamil.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti
Menambah pemahaman mengenai hubungan motivasi ibu hamil dengan

minat kelas ibu hamil.

b. Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui tentang

hubungan motivasi ibu hami dengan minat mengikuti kelas ibu hamil.

c. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan menjadi masukan bagi bidan wilayah Desa

Glagah Ombo Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Untuk mendukung

terselenggaranya progam pemerintah kelas ibu hamil yang menghasilkan

secara optimal.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Dari hasil penelitian dapat digunakan menjadi progam masukan

pembelajaran asuhan kebidanan pada kehamilan.

d. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai hubungan motivasi ibu hamil dengan minat kelas ibu

hamil.

Anda mungkin juga menyukai