Diusulkan oleh:
i
ii
iii
Industri Rokok, Etika Lingkungan, dan Dalih atas Pembangunan Berkelanjutan
Oleh : Arsy
Industri rokok dianggap sebagai salah satu yang sangat berkontribusi bagi
pekonomian Indonesia saat ini. Seperti yang diutarakan oleh Bachrul Chairi, selaku
Dirjen Perdagangan Internasional (DPI) Kementrian Perdagangan (Kemendag) saat
sidang pertama di kantor WTO Jenewa, Swiss Juni 2015, mengutarakan bahwa industri
rokok menyumbang 1,6% pendapatan domestik Bruto (PDB) Indonesia, dan devisa
negara melalui ekspor yang nilainya mencapai 700 Juta USD pada 2013. Selain itu,
industri ini menjadi sumber penghidupan 6,1 juta orang yang bekerja secara langsung
maupun tidak langsung, termasuk 1,8 petani yang menyuplai tembakau dan cengkeh
ke pabrik rokok. Keuntungan yang diperoleh negara melalui sektor bea dan cukai dari
industri ini pada tahun 2013 tercatat mencapai Rp. 108,45 trilliun.
1
of belonging yang tinggi. Contoh sederhana sebagai konsumen rokok dan pengelola
industri rokok untuk saat ini bisa menempatkan dirinya sebagai ekosistem yang akan
melakukan timbal balik dengan komunitasnya, seperti membuang putung pada tempat
sampah dan pengolahan limbah industri untuk pupuk organik lahan pertanian.
Menanggapi etika sosial lingkungan dari sudut pandang kesehatan mulai tahun
ini (2018) melewati PMK Nomor 113 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyediaan
Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Cadangan Program Jaminan Kesehatan
Nasional. Dari aturan tersebut pemerintah akan menyuntikkan dana Rp 4,9 triliun untuk
menambal defisit anggaran BPJS yang kurang. Pemanfaatan cukai rokok untuk
menambal kekurangan defisit neraca BPJS yang sampai saat ini anggarannya mencapai
Rp 16,5 triliun. Didasarkan Pasal 31 UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah "Pungutan atas pajak rokok di-earmark paling sedikit sebesar
50% digunakan untuk mendanai program/kesehatan. Sedangkan dalam alokasinya,
ditentukan oleh Menteri Kesehatan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)".
Namun upaya ini dirasa tidak sesuai dengan rencana pemerintah untuk gerakan
pengendalian tembakau oleh Tobacco Control Support Center (TCSC) Indonesia yang
didukung oleh WHO dan TCO di Jenewa tahun 2015 lalu. Hal ini dinilai bertolak
belakang dengan tujuan pemerintah dan TCSC mengenai pembatasan produksi dan
konsumsi rokok. Pemerintah terkesan menyantuni orang yang terganggu kesehatannya
dengan dana rokok yang juga menjadi penyebab buruknya kesehatan masyarakat saat
ini. Salah satu kedok yang dilakukan perusahaan rokok untuk membuang stigma
negatif yang melekat pada rokok dengan mendanai pendidikan dan beasiswa bahkan
mendirikan pusat pelatihan keolahragaan seperti bulu tangkis dan olahraga lainnya.
2
prakteknya kewajiban dan kebijakan CSR sering luput dan tidak dilaksanakan oleh
pabrik rokok di Indonesia, bahkan sampai dimanipulasi demi kepentingan filantropi
yang digunakan untuk senjata public relation. Kasarnya masyarakat seperti dicekok
dengan sumbangan-sumbangan melalui pemberian beasiswa dan pembinaan klub
olahraga tanpa melihat efek yang terjadi pada konsumen dan seolah tidak mau tahu
demi dengan dalih kepentingan memajukan bangsa dalam kedok pembangunan
berkelanjutan. Tapi nyatanya 14 dari 17 tujuan SDGs tidak terpenuhi. Jika hal ini tidak
dapat dikendalikan secara efektif, kegagalan mencapai millennium development goals
tidak dapat dihindari karena bergantung pada kepentingan industri rokok.
3
hidup dapat dilaksanakan. Jika hal ini dapat berjalan dengan lancar kemungkinan
tujuan SDGs dapat tercapai dan lingkungan hidup tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Prajogo, U. Hadi, Friyatno, Supena. 2008. Peranan Sektor Tembakau dan Industri
4
BIODATA PENULIS
A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Arsy Ardiansyah
2 JenisKelamin Laki-Laki
3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIM 201710070311135
5 Tempat,Tanggal,Lahir Jombang,18 Juli 1999
6 E-mail arsyardiansyah@gmail.com
7 Nomor telpon/HP +6285755292947
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Universitas
Nama Institusi SDN SMPN 1 SMAN 1 Universitas
Mayangan jogoroto Jombang Muhammadiyah
Malang
Jurusan - - MIPA Pendidikan
Biologi
Tahun masuk-lulus 2005-2011 2011-2014 2014- 2017 2017- Sekarang
5
6