Anda di halaman 1dari 4

Gambar Komponen Biopsikososial Dari Model Adaptasi Stres Stuart

Faktor Predisposisi

Biologis Psikologis Sosial Budaya

Faktor Presipitasi

Sifat Asal Waktu Jumlah

Penilaian terhadap Stressor

Kognitif Afektif Fisiologis Perilaku Sosial

Sumber Koping

Kemampuan personal Dukungan social Model material Keyakinan positif

Mekanisme Koping

Konstruktif Desktruktif

Respon Koping Kontinu

Respon Adaptif Respon Maladaptif


Psikologis : pernah di rawat kurang lebih 4 bulan yang lalu, akan tetapi di rawat kembali
karena tidak rutin berobat jalan dan tidak teratur minum obat.

Waktu Jumlah : sering mendengar bisikan dan bisikannya muncul siang hari

Kognitif : tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata

Afektif : situasi tdak sesuai kenyaan, afek datar.

Perilaku dan hubungan social : pasien lebih senang menyendiri, tidak mau berinterkasi
dengan orang lain

Fisik : terlihat rapi, pkaian sesuai.

Dukungan social : pihak keluarga

Respon Maladaptif : pasien sering menyendiri, sering mendengar bisikan-bisikan, tidak mau
berinteraksi.

Respon adpatif : pasien bercerita sama keluarga apabila ada masalah.


Komponen Biopsikososial

Model adaptasi stress Stuart memandang perilaku manusia dari perspektif holistik yang
mengintegrasikan aspek biologis, dan social budaya dalam asuhan keperawatan.

Faktor Prediposi

Faktor predisposisi merupakan faktor risiko dan protektif yang mempengaruhi jenis dan
jumlah sumber yang didapat digunakan seseorang untuk mengatasi stress. Faktor predisposisi
tersebut terdiri dari aspek biologis, psikologis, da social budaya.

1. Predisposisi biologis meliputi latar belakang, genetic, status nutrisi, kepekaan


biologis, kesehatan secara umum dan keterpaparan pada racun.
2. Predisposisi psikologis meliputi intelegensi, keterampilan verbal, moral, kepribadian
pengalaman masa lalu, konsep diri dan motivasi, pertahanan psikologis, dan lokus
kendali atau suatu perasaan pengendalian terhadap nasib diri sendiri.
3. Predisposisi social budaya meliputi usia, gender, pendidikan, penghasilan, pekerjaan,
latar belakang budaya, keyakinan religi, afiliasis politik, pengalaman sosialisasi dan
tingkat integretasi social atau keterhubungan.

Faktor presipitasi

Faktor presipitasi adalah stimulus yang menantang, mengancam atau menuntut individu.
Faktor ini dapat bersifat biologis, psikologis atau social budaya. Stimulus bisa berasal
baik dari lingkungan inernal atau lingkungan eskternal manusia. Penting untuk mengkaji
waktu stressor, mencakup kejadian stressor, berapa lama seseorang terpapar stressor dan
seberapa sering terjadi dan jumlah stressor yang dialami individu dalam masa tertentu
karena kejadian yang menimbulkan stress mungkin lebih sulit diatasi apabila terjadi
beberapa kali dalam waktu berdekatan.

1. Peristiwa kehidupan yang menimbulkan stress


Ada tiga cara untuk mengkategorikan peristiwa kehidupan :
a. Melalui kegiatan social : krisis keluarga, pekerjaan, pendidikan social, kesehatan,
finansial legal atau komunitas.
b. Melalui bahan lahan social : pengenalan orang baru dalam lahan social individu.
Pintu keluar adalah pemberangkatan orang berarti dari lahan social seseorang.
c. Melalui keinginan social : meliputi promosi, pertunangan dan pernikahan atau
secara umum tidak menyenangkan seperti kematian, masalah finansial, dipecat
dan perceraian.
2. Ketegangan dan kesulitan hidup
Ketegangan kehidupan sering terjadi dalam 4 hal :
a. Konflik perkawinan
b. Isu yang berkaitan dengan sang orang tua mengasuh anak remaja dan dewasa
muda.
c. Keunguan rumah tangga.
d. Ketidakpuasan dengan tugas dan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai