Banda Aceh.
pada proses pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, salah satu usaha yang harus
model pembelajaran sebagai alat bantu mencapai ketuntasan belajar yang ingin
dicapai.
hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu akan
guru sulit menentukan langkah mana yang berpengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa.
Misalnya gaya mengajar mana yang respon siswa selama ini positif,
strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep selama ini. Media dan
metode mana yang tepat digunakan dalam menyajikan bahan atau dapat
1
bahwa guru dituntut untuk lebih kreatif dalam proses belajar mengajar, sehingga
tercipta suasana belajar yang menyenangkan pada diri siswa yang pada akhirnya
pelajaran Geografi adalah metode atau cara guru mengajar. Menurut Surackhmad
dalam menyampaikan materi yang diajarkan dan cara menciptakan suasana agar
siswa termotivasi dan aktif belajar sehingga tujuan pembelajaran Geografi dapat
tercapai dengan model atau metode yang digunakan. Hubungan metode mengajar
belajar anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa metode mengajar merupakan suatu teknik atau cara yang
keterampilan guru dalam mengelola kelas yang optimal demi terciptanya kondisi
kelas yang dapat menumbuhkan minat dan daya tarik siswa-siswi terhadap
kooperatif dapat membuat siswa berperan lebih aktif ketika pembelajaran sedang
2
Division (STAD), Karena itu penggunaan model pembelajaran tersebut sangat
yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan
STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok,
kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu STAD juga
pembelajaran serta berpikir secara mendalam tentang apa yang telah dijelaskan
model yang sama, karena antara satu model dengan model pembelajaran yang
3
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini
sebagai solusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan siswi di sekolah
tersebut. Untuk menemukan jawaban dari masalah ini perlu dilakukan suatu
Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 14 Banda Aceh”.
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan siswi pada mata pelajaran
Geografi semester II kelas VIII SMP Negeri 14 Banda Aceh tahun ajaran
2015/2016.
4
1.3 Tujuan Penelitian
STAD.
pembelajaran STAD.
Untuk membuat penelitian ini lebih terarah, maka ruang lingkup penelitian
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Banda Aceh
3. Nilai yang digunakan untuk penelitian ini berupa nilai latihan harian siswa
5
1.5 Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa
kelas.
b. Bagi guru
pendidikan.
c. Bagi sekolah
pembelajaran di sekolah
6
1.6 Definisi Operasional
2. Model adalah cara yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
kooperatif yang sederhana, efektif dan baik untuk guru yang baru mulai
5. Hasil Belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh dari proses belajar,
diasumsikan dengan nilai angka yang diperoleh dari evaluasi berupa tes
dan nilai tingkah laku yang diberikan oleh penilai berdasarkan aspek
6. Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan kehidupan
7
II. Landasan Teoretis
laku yang terjadi pada diri individu sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan.
Hasil belajar merupakan capaian atau hasil akhir yang bisa dilihat setelah
proses belajar. Hasil belajar dan proses belajar adalah satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, karena hasil belajar pada hakikatnya adalah hasil akhir dari
sebuah proses belajar. Hasil belajar adalah taraf keberhasilan mempelajari materi
pelajaran dan dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes
seseorang dapat dilihat dari prestasi belajar yang dimilikinya. Dikatakan berhasil
dalam belajar bukan hanya mampu memegang predikat lulus saja, tetapi harus ada
untuk meningkatkan kualitas belajar dengan rajin dan tekun serta berusaha
Secara harfiah, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation,
berarti nilai atau tafsiran. Menurut Syah (2006:195), Evaluasi artinya penilaian
8
terhadap tingkat keberhasilan seseorang sehingga mencapai tujuan yang telah
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan peserta didik dalam kelompok
kelasnya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan peserta didik dalam
belajar.
d. Untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah menggunakan
kemampuan kecerdasan yang dimilikinya untuk kemampuan belajar.
e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar
yang telah digunakan pendidik dalam proses belajar mengajar.
penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek
9
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan
kooperatif yang sederhana, efektif dan baik untuk guru yang baru mulai
ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan.
adalah untuk meningkatkan prestasi belajar akademik siswa dan dapat menerima
kecil. Setiap siswa akan belajar dan saling mengajarkan. Keberhasilan yang
2009). Biasanya dalam setiap kelompok ditunjuk seorang siswa yang mempunyai
10
Herdian (2009) mengungkapkan bahwa ada 5 komponen utama
a. Penyajian kelas.
b. Belajar kelompok.
c. Kuis.
d. Skor Perkembangan.
e. Penghargaan kelompok.
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
11
adanya kemauan dan kemampuan untuk merubah menjadi sangat
penting.
g. PTK dimaksudkan pula untuk membelajarkan guru agar mampu
meningkatkan kemauan dan kemampuan berfikir secara kritis dan
sistematis.
h. PTK juga bertujuan untuk membiasakan atau membelajarkan guru
untuk menulis, membuat catatan berbagai kegiatan akademik lain.
i. PTK hendaknya dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas
dan tajam.
j. PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang didalamnya
terdapat empat tahap utama kegiatan yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi.
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK hendaknya cukup
fleksibel untuk dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tidak dapat diduga dan
hipotesis tindakan yang diuji secara empirik sehingga perubahan yang diharapkan
dan harus memiliki pandangan jauh ke depan, yakni untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar siswa. Pada tahap ini
peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan
dilakukan oleh peneliti secara sadar dan terkendali yang merupakan variasi
12
praktik yang cermat dan bijaksana. Dalam konteks ini, tindakan digunakan
yaitu tindakan yang dilakukan guru disertai kemauan kuat untuk memperbaiki dan
masa yang akan datang, memberikan dasar bagi kegiatan refleksi pada saat
sekarang. Lebih-lebih lagi ketika putaran atau siklus tindakan itu sedang berjalan.
kembali suatu tindakan sebagaimana yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi
dan kendala yang nyata dalam tindakan yang telah dilakukan selama proses
pembelajaran.
13
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan (sustainable).
Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan
aspek praktis.
pengetahuan yang shahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki
2. Manfaat praktis dalam penelitian tindakan antara lain: (1) merupakan inovasi
2008:40).
kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang
14
dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga
Karakteristik penting dalam PTK adalah masalah yang diteliti untuk dipecahkan
harus selalu berangkat dari persoalan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sehari-hari di kelas. Jadi, PTK akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal
memang menyadari adanya masalah yang terkait dengan proses dan hasil
Pada kenyataannya tidak semua guru mampu melihat sendiri apa yang
pembelajaran, tetapi tidak mengetahui bahwa yang dilakukan itu salah. Bahkan,
sangat boleh terjadi guru merasa yang dilakukannya selama ini diyakini sebagai
suatu yang benar. Oleh sebab itu, guru dapat meminta bantuan orang lain untuk
melihat apa yang selama ini dilakukan dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Penelitian ini terdiri dari tiga siklus dengan tiap siklus terdiri atas empat
1. Tahap persiapan
a. Menentukan jumlah siklus pertemuan yaitu 2 kali tatap muka yang terdiri
15
c. Menetapkan materi yang diajarkan yaitu pada pokok pembahasan
e. Menyusun alat evaluasi berupa pre test dan post test sesuai dengan materi
tipe STAD.
tipe STAD.
2. Tahap pelaksanaan
a. Perencanaan (Planning)
Pada setiap tatap muka guru menyiapkan RPP, soal pre test dan post test,
serta instrumen penelitian berupa lembar analisis data keterampilan guru dalam
aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran model kooperatif tipe STAD,
persiapan ini semuanya disesuaikan dengan materi dan permasalahan yang akan
16
2). Guru memberi motivasi kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari dan
pertemuan tersebut.
3). Guru mengarahkan siswa untuk belajar melalui model kooperatif tipe STAD.
berupa post test guna mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi
pedosfer dengan menggunakan soal yang telah disusun oleh guru dan sesuai
dengan RPP.
5). Selanjutnya guru bersama dua orang pengamat akan melakukan refleksi
tentang apa yang telah dilakukan oleh guru maupun siswa dan apa yang
tindakan yang telah diterapkan guru terhadap suasana belajar dan hasil belajar
b. Tindakan (acting)
17
c. Observasi (observing)
observasi (pengamatan) oleh dua orang pengamat terhadap aktivitas guru dan
instrumen aktivitas guru dan siswa, dan instrumen keterampilan guru dalam
d. Refleksi (reflecting)
refleksi terhadap pelaksanaan siklus 1, hasil refleksi atau masukan yang diberikan
terjadi pada siklus 1, begitu juga dengan tindakan pada siklus yang selanjutnya.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Siklus Selanjutnya
18
Dari uraian di atas, maka inti dari penelitian ini adalah adanya tindakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik. Langkah-langkah
Sebagai subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 14 Banda
Aceh pada tahun pelajaran 2014/2015, peneliti mengambil Kelas VIII-1 SMP
pertimbangan guru bidang studi dan juga peneliti, bahwa pada kelas tersebut nilai
rata-rata ujian siswa masih rendah, serta kurang aktif jika dibandingkan dengan
3.4.1 Tes
Tes adalah cara yang dipergunakan atau prosedur yang ditempuh dalam
19
harus dikerjakan) sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran
Tes hasil belajar (evaluasi) dilakukan melalui dua tahap yaitu pre test dan
post test. Pre test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum
pembelajaran model kooperatif tipe STAD. Pre test dan post test merupakan tes
wilayah dan penduduk Indonesia. Data tes hasil belajar siswa dikumpulkan pada
setiap siklus, yaitu di setiap akhir pertemuan. Tes awal diberikan sebelum proses
yang digunakan.
3.4.2 Observasi
20
Pengamatan ini dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
memberikan tanda cek () yang sesuai dengan kolom yang tersedia. Pengamatan
dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu guru bidang studi Geografi pada kelas
yang diteliti di SMP Negeri 14 Banda Aceh. Data ini akan dikumpulkan pada
siswa. Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa pada pembelajaran model
kooperatif tipe STAD, digunakan untuk mengetahui aktivitas fisik yang dilakukan
guru dan siswa selama PBM penerapan model kooperatif tipe STAD. Lembar
3.4.3 Angket
siswa terhadap pelaksanaan model kooperatif tipe STAD. Angket berisi tentang
STAD. Angket diberikan kepada siswa setelah pembelajaran berakhir dan data ini
21
3.5 Teknik Pengolahan Data
Tahap pengolahan data merupakan tahap yang paling penting dalam suatu
penelitian, karena pada tahap ini hasil penelitian dapat dirumuskan setelah semua
Minimum (KKM) yang berlaku di SMP Negeri 14 Banda Aceh, yaitu jika seorang
siswa mendapat skor kurang dari 70 dikategorikan sebagai siswa yang belum
tuntas, dan siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 70 dikatakan
sebagai siswa yang telah tuntas secara individual. Sedangkan untuk keberhasilan
kelas atau nilai klasikal dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu
STAD pada konsep kondisi fisik wilayah dan penduduk Indonesia di SMP Negeri
f
P 100% (Anas Soedjiono, 2005:43)
N
22
Keterangan:
f
P 100% (Anas Soedjiono, 2005:43)
N
Keterangan:
23
3. Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran
Data aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan
f
P 100%
N (Anas Soedjiono, 2005:43)
Keterangan:
P = Angka persentase
f
P 100%
N (Anas Soedjiono, 2005:43)
Keterangan:
N = Jumlah siswa
24
DAFTAR PUSTAKA
25