A. Pendahuluan
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan social dan tidak sekedar terbebas
dari keadaan cacat kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi perorangan maupun penduduk
(masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh empat factor yang saling
berinteraksi yaitu : lingkungan, prilaku,keturunan dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup
harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dan kualitas hidup seorang dengan
memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan cirri menyadari sepenuhnya
kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidupnya,dapat berperan serta dalam
lingkungan hidup,menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya, merasa nyaman
bersama orang lain. Jadi kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan.
B. Latar belakang
Pasca musibah tsunami yang menimpa Aceh, mengakibatkan Aceh rawan terjadinya
masalah kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa menimbulkan penderitaan yang
mendalam bagi individu dan keluarganya, baik mental maupun materi. Pengetahuan dan
stigma masyarakat terhadap penderita jiwa dianggap hina dan memalukan. Pemahaman
yang masih kurang tentang kesehatan jiwa di berbagai kalangan, didukung mayoritas oleh
factor kemiskinan keluarg. Dengan masalah di atas, kami terketuk untuk melaksanakan
program kesehatan jiwa. Kaitan program kesehatan jiwa di puskesmas Muara Tiga sudah
mulai dilaksanakan dari tahun 2006 sampai dengan sekarang januari 2018 yang sudah
ditangani 61 dengan rincian 26 pasien yang mandiri, 21 pasien gangguan jiwa yang
bantuan dan 13 pasien yang tergantun. Semua sudah berobat rutin di Puskesmas Muara
Tiga dan sebagian barobat jalan ke RSJ.
C. Tujuan
Umum :
1. Meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat diindonesia sebagai bagian dari
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Muara Tiga.
2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan jiwa.
3. Meningkatkan upaya untuk mencegah gangguan jiwa dengan terdeteksi dan
tertanggulangi masalah kesehatan jiwa secara komprehensif.
Khusus :
1. Terlaksananya tatalaksana program kesehatan jiwa sesuai standar
2. Diketahui nya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit gangguan
kesehatan jiwa di masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanan dalam pencegahan
penanggulangan maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.
3. Terwujud nya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat
jiwa melalui promosi program kesehatan jiwa yang terintegrasi.
4. Tersusunnya rencana kegiatan pengendalian penyakit gangguan kesehatan jiwa
masyarakat di suatu wilayah yang meliputi target, kebutuhan sasaran dan pengolahan
nya.
5. Meningkatkan jumlah pasien yang mandiri.
D. Kegiatan
1. Melakukan pendataan pasien gangguan jiwa
2. Melaksanakan deteksi dini penjari tokoh masyarakat dan pemerintahan desa
3. Kerjasama lintas sector dan bidan desa dalam penyuluhan kesehatan di desa binaan
dengan menitik beratkan pada sector program kesehatan jiwa
4. Melaksanakan deteksi dini pemeriksaan dalam gedung poliklinik rawat jalan dengan
metode klasifikasi jenis gangguan jiwa.
5. Meningkatkan penyuluhan / konseling ke keluarga pasien dan masyarakat
6. Memberikan asuhan keperawantan pada pasien jiwa baik di dalam gedung puskesmas
maupun luar gedung.
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam menangani pasien
8. Melakukan upaya kegiatan penceghan yang efektif
9. Melakukan rehabilitas pasien yang sudah mandiri
10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
E. Cara pelaksanaan
1. Melakukan pendataan pasien gangguan jiwa
2. Melaksanakan deteksi dini penjaringan penderita luar gedung dengan melibatkan
kader keswa, kader posyand, tokoh masyarakat dan pemerintahan desa.
3. Kerjasama lintas sector dan bidan desa dalam penyuluhan kesehatan di desa binaan
dengan menitik beratkan pada sector program kesehatan jiwa.
4. Melaksanakan deteksi dini pemeriksaan dalam gedung poliklinik rawat jalan dengan
metode klasifikasi jenis gangguan jiwa.
5. Meningkatkan penyuluhan/ konseling ke keluarga pasien dan masyarakat.
6. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien jiwa baik didalam gedung puskesmas
maupun di luar gedung.
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam menangani pasien
8. Melakukan upaya kegiatan pencegahan yang efektif
9. Melakukan rehabilitasi pasien yang sudah mandiri
10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
F. Sasaran
1. Pasien penderita gangguan jiwa
2. Keluarga pasien
3. Masyarakat
G. Biaya
1. BOK
2. JKN
A. Pendahuluan
Kesehatan dan kesajahteraan jiwa merupakan hal penting untuk diperhatikan dan
di upayakan oleh berbagai pihak,terutama oleh para tenaga professional di bidang
kesehatan. Teraihnya kesehatan jiwa manusia sebagai makhluk biopsikososial,baik yang
telah didiagnosis menderita gangguan fisik maupun mental psikologis,perlu
mendapatkan respon yang proporsional dan adekuat dari semua tenaga kesehatan.hal ini
sejalan dengan konsep sehat WHO yang melihat kesehatan dari tiga kesehatan fisik
biologis,mental psikologis(jiwa)dan sosial yang harus dicapai secara
terintegrasi(WHO,2015).undang undang kesehatan RI tahun 2009,bahkan menambahkan
aspek spiritual sebagai komponen yang harus ada melengkapi konsep sehat
seutuhnya(UU Kesehatan RI,2009).
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan bagi pasien
jiwa dipuskesmas,maka pelayanan kesehatan mental atau jiwa yang menyeluruh menjadi
salah satu syarat yang harus terpenuhi untuk menjamin tercapainya kebutuhan pasien
jiwa.salah satu kegiatan yg dapat meningkatkan peran tenaga kesehatan dan keluarga
pasien dalam membantu peningkatan kualitas hidup pasien adalah kunjungan
rumah.kunjungan rumah dapat member bantuan bagi pasien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi peningkatan hidup pasien.
B. Latar Belakang
Kunjungan rumah pasien jiwa adalah mengunjungi tempat tinggal pasien jiwa dan
bertemu dengan keluarga untuk mendapatkan berbagai informasi penting diperlukan
dalam rangka membantu pasien dalam proses penyembuhan,serta melakukan
penyuluhan/pemberian edukasi kesehatan fisik/mental/social terkait dengan kebutuhan
pasien selama menjalani perawatan kesehatan.kunjungan rumah merupakan alternatif
yang baik untuk dilakukan sebagai salah satu upaya membantu proses perubahan respon
yang lebih adaptif.halini menjadi alas an bahwa melalui kunjungan rumah akan
didapatkan informasi data fisik maupun non fisik pasien dari keluarga yang dibutuhkan
untuk proses penyembuhan di fasilitas kesehatan secara lebih lengkap dan sesuai dengan
keaadan nyata pasien.
Data pasien dengan masalah kesehatan jiwa di grong-grong sepanjang tahun 2017
dilaporkan sebanyak 61 pasien,kasus yang paling sering dijumpai adalah gangguan
psikotik dan gangguan somatoform,sedangkan kasus-kasus lainnya seperti
epilepsi,ganguan tingkah laku dan kecemasan umum.fakta tersebut menunjukan bahwa
masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar dan nyata di
masyarakat.pasien jiwa dipukesmas grong-grong perlu mendapatkan kunjungan rumah
sehingga membantu pemberian informasi dan motivasi agar pasien dapat diterima
keberadaannya dan diperlakukan sewajarnya baik dilingkungan keluarga maupun di
lingkungan masyarakat sekitarnya.
C. Tata Nilai
Kerangkaacuan kegiatan menganalisa kebutuhan masyarakat
Sasaran mengacu pada tata nilai pukesmas muara tiga
Senyum, unggul, kualitas, obyektif, ramah, empati, jujur. Optim
Dalam mengidetifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat pukesmas muara tiga
Menggerakan semua potensi yang ada, melibatkan lintas sector dan lintas
program
D. Tujuan
1. Tujuan umum
Keluarga dan masyarakat ( baik lingkungan sekitar ataupun lintas sector terkait )
memiliki pengetahuan dalam memperlakukan pasien dan dapat menjadi sistem
pendukung yang efektif untuk pasien.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi pada pasien tentang perkembangan kondisinya
b. Memberikan motivasi pada pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki
c. Memberikan informasi tentang perkembangan kondisi pasien kepada keluarga
d. Meningkatkan peran keluarga dalam mengoptimalkan fungsi sebagai system
pendukung untuk pasien di rumah
e. Meningkatkan informasi dan kesadaran masyarakat tentang perlakuan pada pasien
jiwa
f. Meningkatkan peran masyarakat lintas sector terkait dalam mendukung
penyelenggaran upaya kesehatan jiwa melalui kunjungan rumah pada pasien.
E. Kegiatan Pokok
1. Pendataan
2. Kunjungan rumah
3. Penyuluhan masyarakat / keluarga ODGJ ( Orang Dengan Gangguan Jiwa )
G. Sasaran
Sasaran kegiatan kunjungan rumah pasien jiwa sebagai berikut :
1. Pasien jiwa di wilayah kerja puskesmas Muara Tiga
2. Keluarga dari pasien jiwa diwilayah kerja puskesmas Muara Tiga
I. Cara pelaksanaan
Berikut adalah cara pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan jiwa di puskesmas Muara
Tiga:
1. Petugas menentukan jadwal kunjungan rumah pasien jiwa.
2. Petugas dating ke rumah pasien
3. Petugas mengambil database dan profil keluarga yang akan dikumpulkan (macam
data minimal yang harus dikumpulkan adalah tentang keluarga, keadaan rumah dan
lingkungan pemukiman pasien, genogram, fngsi keluarga )
4. Petugas mencatat data yang dikumpulkan
5. Petugas menyampaikan saran atau penyuluhan sesuai dengan hasil temuan
6. Penanggung jawab mengevaluasi hasil kunjungan rumah dan menyusun rencana
tindak lanjut.
Bulan Ket
No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kunjungan rumah
1. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pasien jiwa