Anda di halaman 1dari 11

Makalah

PENGERTIAN DAN PENTINGNYA PANCASILA


SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

DISUSUN OLEH :
Nama : Annisa Khairina
Astria Rahayu
Cindy Audrine
Dewi Safira
Fauza Lutfia
Nyoman Nova Wijaya
Kelas : D Reguler 2017
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Syuratty Astuti Rahayu Manalu, S.Pd.,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penyusun juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penyusun, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 2

BAB II Pembahasan ............................................................................................................ 3


2.1 Pengertian Filsafat ....................................................................................................... 3
2.2 Sistem Filsafat ............................................................................................................... 3
2.3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat ................................................................................. 4
2.4 Fungsi Pancasila Sebagai Filsafat ................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 7


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................................. 7
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan masyarakat dunia yang semakin cepat secara langsung maupun tidak
langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di dunia. kekuatan internasional
dan transnasional melalui globalisasi telah mengancam bahkan menguasai eksistensi negara-
negara kebangsaan, termasuk Indonesia. Akibat yang langsung terlihat adalah terjadinya
pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan kebangsaan, karena adanya perbenturan kepentingan
antara nasionalisme dan internasionalisme.

Permasalahan kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia menjadi semakin kompleks dan


rumit manakala ancaman internasional yang terjadi di satu sisi, pada sisi yang lain muncul
masalah internal yaitu maraknya tuntutan rakyat, yang secara obyektif mengalami suatu
kehidupan yang jauh dari kesejahteraan dan keadilan sosial.

Pancasila mempunyai fungsi salah satunya sebagai filsafat bangsa.Filsafat sendiri


merupakan suatu sistematik usaha pemikiran ,yaitu pemikiran dasariah mengenai manusia dalam
seluruh alam semesta , pancasila diajukan sebagai filsafat negara, yaitu suatu pemikiran yang
mendalam untuk dipergunakan sebagai dasar negara sebagai filsafat negara, pancasila berkenaan
dengan manusia, sebab negara adalah lembaga manusia kelima sila pancasila berfokus kepada
kehidupan manusia.

Pancasila yang berisi lima dasar tidak hanya dipandang sebagai lima perinsip yang berdiri
sendiri, akan tetapi dari sila sila tersebut secara bersama sama merupakan satu kesatuan yang
bulat dimana kesatuan tersebut dapat diartikan sila yang satu dijiwa sila yang lainnya. Dalam sila
sila pancasila juga termuat kata kata tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil. Sehingga isi atau
hakikat sila sila itu mencakup pengertian yang luas dan universal.

1
Pancasila sebagai filsafat negara digali dari isi jiwa bangsa yang telah lama terpendam
dalam kalbu bangsa Indonesia.pernyataan ini menunjukan bahwa pancasila bukan hanya filsafat
negara tetapi juga filsafat bangsa indonesia. Isi dari filsafat indonesia antara lain menunjukan
keyakinan bangsa indonesia terhadap manusia sebagai makhluk ciptaan, yang hidup bersama
dengan manusia lain sebagai umat manusia serta menyelesaikan masalah hidupnya atas dasar
sikap musyawarah mufakat. Dengan berpegang dengan pancasila sebagai filsafat bangsa,
Indonesia dapat menentukan sikap ditengah tengah sebagai sistem dan aliran aliran filsafat dunia.

Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa indonesia karena kiranya arti penting fungsi
tersebut tidak begitu nampak serta dapat dirasakan. Karena pancasila bersifat abstrak. Namun
kalau kita melihat filsafat pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara dan berkehidupan
masyarakat.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa pengertian filsafat?
1.2.2 Apa itu sistem filsafat negara?
1.2.3 Bagaimana pancasila sebagai suatu sistem filsafat negara?
1.2.4 Apa fungsi pancasila sebagai sistem filsafat bagi negara NKRI?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian filsafat.
1.3.2 Mengetahui sistem filsafat negara.
1.3.3 Mengetahui pancasila sebagai suatu sistem filsafat negara.
1.3.4 Mengetahui fungsi pancasila sebagai sistem filsafat bagi negara NKRI.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat

Kata falsafah/filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu: philosophia,


philo/philos/philein yang artinya cinta /pencinta/mencintai dan Sophia, yang berarti
kebijakan/ wisdom /kearifan/ hikamah / hakikat kebenaran. Jadi filsafat artinya cinta akan
kebijaksanaan atau hakikat kebenaran.
Beberapa istilah filsafat dalam berbagai bahasa, misalnya “falsafah” dalam bahasa arab,
“philosophie” bahasa belanda, “philosophy” dalam bahasa inggris dan masih banyak lagi istilah
dalam bahasa lain, yang pada hakekatnya semua istilah itu mempunyai arti yang sama.
Dalam arti umum, filsafat digunakan untuk menyebut berbagai petanyaan yang muncul
dalam pikiran manusia tentang berbagai kesulitan yang dihadapinya, serta berusaha untuk
menemukan solusi yang tepat. Misalnya ketika menanyakan: “siapakah kita?”, ”mengapa kita
ada di sini?”, “kemana kita akan berlalu”, “apakah kebaikan dan kejahatan itu”, “bagaimanakah
karakter alam, “apakah ia memiliki tujuan?”, “bagaimanakah kedudukan manusia di alam ini?”,
dan seterusnya. Beginilah seorang ahli yang bernama Aristoteles memahami filsafat, ketika ia
menyebutnya sebagai sebuah nama dari ilmu dalam arti yang paling umum.

2.2 Sistem Filsafat

Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling


bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh.
Suatu sistem filsafat sedikitnya mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, falsafat
hidup, dan tata nilai (etika),termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.

3
2.3 Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari
lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk
mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara diIndonesia. Pancasila sebagai sistem
filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat
mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
lahir dan bathin dalam masyarakat kitayang beraneka ragam sifatnya. Filsafat Pancasila adalah
filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan sah
sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Pancasila sebagai sistem filsafat memberi arah agar kesejahteraan dan kemakmuran
bertolak dari keyakinan manusia yang percaya kepada kebesaran Tuhan, kesejahteraan yang
berlandaskan paham kemanusiaan, kesejahteraan yang memihak pada kesatuan dan persatuan
serta kebersamaan sebagai suatu kesatuan bangsa yang utuh dan bulat.
Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan
caradeduktif dan induktif.
1. Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan
menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yangkomprehensif.
2. Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya-masyarakat,
merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakekatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang
bersifat formal logis saja, namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistimologis,
serta dasar aksiologis dari sila Pancasila.

a. Dasar Ontologis

Dasar Ontologis Pancasila pada hakekatnya adalah manusia yang memiliki hakekat
mutlak. Subyek pendukung pokok-pokok Pancasila adalah manusia, hal ini dijelaskan sebagai
berikut :

4
“Bahwa yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab,
yang berpersatuan, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
permusyawaratan/perwakilan, serta yang berkeadilan social adamah manusia (Notonegoro,
1975:23). Demikian juga jikalau kita pahami dari segi filsafat Negara, adapun pendukung pokok
Negara adalah rakyat, dan unsure rakyat adalah manusia itu sendiri, sehingga tepatlah jikalau
dalam filsafat Pancasila bahwa hakekat dasar ontopologis sila-sila pancasila adalah manusia.

Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila pancasila secara ontologism memiliki hal-hal
yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani, sifat kodrat
manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk social, serta kedudukan kodrat manusia
sebagai pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu
kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan
inilah maka secara hirarkis sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mendasari dan menjiwai
keempat sila-sila pancasila lainnya (notonegoro, 1975-53).

b. Dasar Epistemologis

Dasar epistimologis Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakekatnya juga
merupakan suatu system pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari pancasila merupakan
pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia,
masyarakat, bangsa dan Negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila dalam pengertian
yang demikian ini telah menjadi suatu system cita-cita atau keyakinan-keyakinan yang telah
menyengkut praksis, karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau suatu kelompok
masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal ini berarti filsafat telah menjelma
menjadi ideology (Abdul Gani, 1998). Sebagai suatu ideology maka panasila memiliki 3 unsur
pokok agar dapat menarik loyalitas dari para pendukungnya yaitu :

1. Logos, yaitu rasionalitas atau penalarannya

2. Pathos, yaitu penghayatannya

5
3. Ethos, yaitu kesusilaannya (Wibisono, 1996:3)

c. Dasar Aksiologis

Sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat juga memiliki satu kesatuan dasar
aksiologisnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pada hakekatnya juga
merupakan satu kesatuan. Pada hakekatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa
saja yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia.

Nilai-nilai pancasila termasuk nilai kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang


mengakui nilai material dan vital. Dengan demikian nilai-nilai pancasila tergolong nilai
kerohanian, yang juga mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis, yaitu nilai
material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan, atau estetis, nilai kebaikan atau nilai moral
ataupun nilai kesucian yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis, dimana sila
pertama sebagai basisnya sampai sila kelima sebagai tujuannya (Darmo diharjo).

2.4 Fungsi Pancasila Sebagai Filsafat


a. Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat fundamental/mendasar dalam
kehidupan bernegara, Misalnya : susunan politik, sistem politik, bentuk negara, susunan
perekonomian dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini harus dapat
dikembangkan oleh filsafat.
b. Mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat negara, ide, negara
atau tujuan negara. (Kelima sila pancasila merupakan kesatuan yang utuh, tidak
terpisahkan)
c. Sebagai pedoman yang mendasar bagi warga negara Indonesia dalam bertindak
dan bertingkah laku dalam kehidupan sosial masyarakat.
d. Berusaha menempatkan dan menjadi bernegara. (sehingga fungsi filsafat akan
terlihat jelas kalau negara itu sudah terbentuk keteraturan kehidupan bernegara).

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah memperhatikan isi dalam pembahasan di atas, maka dapat penulis tarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Filsafat Pancasila adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa
Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,
nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi
bangsa Indonesia.
2. Fungsi utama filsafat Pancasila bagi bangsa dan negara Indonesia yaitu:
a) Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
b) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
c) Pancasila sebagai sumber hukum dasar bangsa Indonesia
3.2 Saran
Warganegara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara
Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau
mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal
yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila
adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini
dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan

7
DAFTAR PUSTAKA

http://saranghaeqoutes.blogspot.com/2016/04/makalah-pancasila-sebagai-sistem.html
http://viapurwawisesasiregar.blogspot.com/2014/04/makalah-tentang-pancasila-sebagai_16.html
https://www.academia.edu/9135034/PANCASILA_SEBAGAI_SISTEM_FILSAFAT_MAKALAH_Disusun_unt
uk_Memenuhi_Tugas_Pancasila_
https://how-bee.blogspot.com/2015/10/makalah-tentang-pancasila-sebagai.html

Anda mungkin juga menyukai