Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TEORI LIFE SPAN (SUPER)

A. Konsep Dasar Teori Super

Pilihan pekerjaan merupakan salah satu tugas perkembangan manusia mulai dari
memilih sekolah pada tingkat dasar, tingkat tinggi hingga tingkat memilih pekerjaan. Super
menyebut hal ini sebagai tugas perkembangan pekerjaan. Munandir (1996) menyatakan teori
Super ini dasarnya adalah bahwa kerja itu merupakan perwujudan konsep diri. Teori yang
dikembangkan Super menyatakan bahwa karir yang dilalui seseorang dilalui oleh beberapa
faktor, diantaranya yaitu :

a. Faktor Internal
Faktor internal diantaranya yaitu, bakat, minat, kemauan, intelektual, sikap dan
berbagai potensi lainnya yang ada dalam diri.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi sosial dan ekonomi keluarga, lingkungan budaya,
pergaulan dan peluang kerja.

Perpaduan antara faktor internal dan eksternal diri individu tersebut akan melahirkan
pilihan karir seseorang, namun yang paling dominan dalam mempengaruhi karir seseorang
adalah faktor dalam diri atau internal.

Menurut Super salah satu faktor yang dominan dalam perkembangan karir life span
ini adalah faktor konsep diri atau gambaran diri. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang akan
dilakukan merupakan sebagian dari keseluruhan gambaran tentang diri individu itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut Osipow (dalam Afdal, 2017) menjelaskan bahwa teori Super ini
sebagian besar dipengaruhi oleh faktor lain yang sangat mendasar, yaitu konsep diri (self
concept theory), faktor ini menekankan bahwa perilaku seseorang merupakan sebuah
refleksi dari usaha seseorang untuk mengimplementasikan gamabaran tentang dirinya dan
penilaian dirinya. Seseorang memilih atau menolak okupasi tertenntu dikarenakan adanya
keyakinan seseorang terhadap suatu bidang tertentu.

Pada teori ini konsep diri merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam
perkembangan karir. Super menyatakan bahwa kerja adalah perwujudan diri, maksudnya
adalah orang yang mempunyai konsep diri dan berusaha menjalankannya dalam memilih
pekerjaan memungkinkannya untuk mengapresiasikan diri. Hal yang mendasarkan
seseorang pada pilihan pekerjaan adalah vocational self concept yang merupakan sebagian
dari keseluruhan tentang gambaran diri seseorang dan pekerjaan, sehingga mendorang
seseorang untuk memasuki suatu pekerjaan atau karir tertentu.

Dalam Munandir (1996:93) teori Super dinyatakan dalam bentuk proposisi. Pada
mulanya, yaitu pada tahun 1953, Super mengenali sepuluh proposisi, kemudian tahun 1957
bersama Bachrach dikembangkan menjadi dua belas. Proposisi-proposisi itu adalah :

1. Setiap orang berbeda-beda kemampuan, minat dan kepribadiannya.


2. Karena sifat-sifat tersebut, orang itu mempunyai kewenangan untuk melakukan
sejumlah pekerjaan.
3. Setiap pekerjaan mengkehendaki pola kemampuan, minat dan sifat kepribadian yang
cukup luas, sehingga setiap orang tersedia beragam pekerjaan dan terbuka untuk
berbagai macam orang.
4. Preferensi dan kemampuan vokasional, dan konsep orang itu berubah-ubah. Pilihan
dan penyusaian merupakan proses berkelanjutan.
5. Setiap orang mengalami perubahan melalui tahap-tahap pertumbuhan.
6. Pola karir orang ditentukan oleh taraf sosioekonomi orangtua, kemampuan mental,
ciri kepribadian dan oleh tersedianya persedian.
7. Perkembangan orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu dengan bantuan
untuk pematangan kemampuan dan minat dengan uji realitas.
8. Perkembangan karir adalah proses mensintesis dan membuat kompromi dan pada
dasarnya ini adalah konsep diri.
9. Proses mensintesi atau kompromi antara faktor-faktor individu dan sosial, antara
konsep diri dan realitas adalah proses peranan dalam berbagai latar dan keadaan.
10. Penyaluran kemampuan, minat, sifat kepribadiann dan nilai menentukan
diperolehnya kepuasan kerja dan kepuasan hidup. Kepuasan juga bergantung pada
kemampuan dalam pekerjaan, situasi pekerjaan dan cara hidup yang cocok.
11. Kepuasan yang diperoleh dari pkerjaan itu selaras dengan penerapan konsep diri.
12. Bekerja dan pekerjaan merupakan titik pusat organisasi kepribadian bagi kebanyakan
orang, sedangkan bagi segolongan orang lagi titik pusatnya adalah hal lain, misalnya
pengisian waktu senggang dan kerumahtanggan.

B. Karekteristik Teori Super


Teori ini menekan pada pentingnya perkembangan konsep diri. Super berpendapat
bahwa jabatan pilihan dan kompetensi sejajar dengan situasi kehidupan seseorang, disetiapn
waktu dan pengalaman. Teori ini juga didasari oleh tahap perkembangan yang dilalui oleh
manusia. Dalam Munandir (1996) tahap-tahap kehidupan orang dalam hubungannya dengan
karier adalah seperti gambar berikut :

Pelangi kehidupan karir, ejumlah peran besar dalam hidup adalah tempat di ruang
melengkung yang berasal dari daftar Penentu Pribadi dan mencapai ke arah daftar usia
setengah lingkaran dan rentang atas Tahap Perkembangan Super (Pertumbuhan, Eksplorasi,
Pemeliharaan dan Penurunan). Pelangi dalam gambar menampilkan peran ganda dan dapat
digunakan sebagai alat pendidikan untuk menggambarkan dampak dari tugas hidup yang
berbeda di seluruh rentang kehidupan. Sebuah gambar yang lebih besar dari label pelangi
dengan beberapa peran dapat digunakan, untuk warna menunjukkan jumlah waktu atau
kepentingan masing-masing peran di dalam hidup mereka pada titik tertentu dalam suatu
waktu.

Menurut Super (dalam Afdal, 2017) career model is based on the belief that self-
concept changes over time and develops as a result of experience yang dijelaskan pada tahap
berikut :

a. Tahap pertumbahan (growth)


Dari lahir hingga 15 tahun, anak mengembangkan berbagai potensi, sikap, minat
dan kebutuhannya yang dipadukan dalam struktur konsep diri. Tahap ini terdiri tiga
subtahap, yaitu :
1) Fantasi (4-10 tahun) yang ditandai dengan dominanya aspek kebutuhan akan rasa
keingintahuan (curiosity).
2) Minat (11-12 tahun) yang ditandai dengan tumbuhnya rasa senang sebagai
determinan utama dari aspirasi dan aktivitas.
3) Kapasitas (13-14 tahun)yang ditandai dengan pertimbangan bertambahnya bobot
kemampuan, persyaratan, dan latihan karir.
b. Tahap eksplorasi (exsploration)
Tahap ini dimulai dari usia 15-24 tahun yakni ketika individu memikirkan
berbagai alternative karir, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat. Tahap ini
meliputi tuga sub tahap, yaitu sebagai berikut :
1) Tentative (15-17 tahun) yang ditandai dengan mulai ndipertimbangkannya aspek-
aspek kebutuhan, minat, nilai, kapasitas dan kesempatan secara menyeluruh.
2) Transisi (18-22 tahun) yang ditandai dengan menonjolnya pertimbangan yang lebih
realitas untuk memasuki dunia kerja dan berusaha mengimplementasikan konsep diri.
3) Mencoba (22-24 tahun) yang ditandai dengan mulai ditemukannyalahan atau
lapangan pekerjaan yang sangat potensial.
c. Tahap pemantapan/pendirian (establishment)
Tahap ini dimulai dari usia 25-44 tahun yang bercirikan usaha-usaha pemantapan
diri melalui pengalaman-pengalaman selama menjali karir tertentu. Tahap pemantapan ini
terdiri dari dua sub tahap, yaitu sebagai berikut :
1) Mencoba dengan komitmen yang bersifat stabil (25-30 tahun) yang ditandai dengan
berbagai dugaan tentang kurang memuaskannya lapangan pekerjaan tertentu.
2) Lanjutan (advancement, 31-44 tahun) yang ditandai dengan semakin jelasnya pola
karier serta usah-usaha yang mengarah pada pemantapan dan pengamanan posisi
dalam bidang tersebut.
d. Tahap pemeliharaan
Dimulai dari usia 45-64 tahun, dimana orang yang sudah dewasa menyesuaikan
diri, menikmati dan memaknai karir yang sedang dijalaninya.
e. Tahap kemunduran (decline)
Dari usia 65 tahun keatas yakni ketika individu memasuki masa pensiun dan harus
menemukan pola hidup yang baru usai melepaskan jabatannya. Tahapan ini terdiri dari
dua sub tahapan, yaitu sebagai berikut :
1) Perlambatan (65-70 tahun) ditandai dengan kelelahan sebagai pekerja, pelaksanaan
tugas yang kurang optimal serta mulai berkurangnya kapasitas kerja.
2) Pengunduran diri (retirement) yang berada pada usia 61 tahun keatas yang ditandai
dengan menyerahkan atau mewariskan “kekuasaan” kepada generasi penerus.

C. Kekuatan dan Kelemahan Teori Super

Dalam teori Life Span (Super) juga terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam Afdal
(2017) kelebihan dan kekurangan dalam teori Super ini, yaitu sebagai berikut :

a. Kelebihan/kekuatan teori Super


Kelebihan dari teori terletak pada kemampuan individu untuk mewujudkan
konsep diri dalam suatu bidang jabatan yang paling diinginkan untuk mengepresikan
diri sendiri dan juga berkaitan dengan pilihan terhadap peran yang dimiliki.
Tersedianya kesempatan untuk mengambil keputusan sepanjanga hidup.
b. Kelmahan/kekurang teori Super
Kekurangan pada teori ini adalah individu yang tidak mempunyai konsep diri
yang positif akan sulit untuk mewujudkan dirinya pada suatu bidang pekerjaan dan
bila perkembangan melalui tahap kehidupan tidak mendapatkan bimbingan dan arahan
akan mendapat kesulitan bagi individu mengembangkan konsep diri dan potensi yang
dimiliki.

D. Penerapan dalam Layanan Konseling

Pelaksanaan bimbingan dan konseling karir di sekolah yaitu berupa pemberian


layanan, pendekatan hingga bantuan dalam pengambilan keputusan bertujuan agar
pencapaian kompetensi karir optimal dan siswa mampu memecahkan masalah karir yanga
sedang dialaminya. Afdal (2017:104) proses pemberian bantuan berkenaan dengan karir
dapat berupa pengarahan pada siswa seperti pencerahan karir dengan memberikan informasi
dan wawasan karier, pemberian gambaran pekerjaan yang diinginkan siswa, diskusi tentang
karir hingga siswa dapat mempertimbangkan keinginan dengan realitas yang ada.

Sedangkan pemberian layanan bimbingan dan konseling karir pada masyarakat


bertujuan agar masyarakat memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan
hidupnya dan mampu menyesuaikan diri pada lingkungan tempat ia bekerja. Teori Life Span
termasuk teori yang dapat membantu konselor dalam melaksanakan layanan BK pada
bimbingan dan konseling karir. Teori karir ini menjelaskan tentang bagaimana menentukan
karir dan tahap-tahap perkembangan karir sehingga tidak hanya mengacu pada aspek
pengetahuan saja.

Menurut Super (dalam Afdal, 2017) teori juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
konseling karir. Tujuan dari proses konseling karir akan menjadi perkembangan kematangan
karir, yang dapat dipecah menjadi beberapa komponen, yaitu sebagai berikut :

a. Perencanaan karir (career planning) yaitu skala yang efektif untuk mengungkapkan
bagaimana orang menganggap diri mereka dalam kaitan dengan proses perencanaan
karirnya.

b. Eksplorasi karir, yaitu kematanga yang berhubungan dengan kesediaan klien untuk
terlibat dalam eksplorasi karir.

c. Pengambilan keputusan, yaitu bagaimana individu membuat keputusan dan memiliki


keyakinan untuk melakukan suatu pekerjaan.

d. Informasi dunia kerja, yaitu Super percaya bahwa para pengambil keputusan harus
memiliki beberpa pengetahuan tentang waktu, perkembangan berbicara, dimana
orang harus memperoleh informasi penting tentang pekerjaan.

e. Orientasi tentang pekerjaan yang diinginkan.

f. Orientasi karir, ini dapat dianggap sebagai ukuran global kematangan karir.

DAFTAR PUSTAKA

Afdal. 2017. Teori Konseling Karir: Pengantar dan Aplikasi. Padang: Sukabina Press.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Dapertemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai