Anda di halaman 1dari 12

Antonio Hazman/24412074/22

Teknik Mesin

BAB I PENDAHULUAN

Baja merupakan material yang sangat umum digunakan dalam kehidupan


industri permesinan masa kini. Baja selain dapat menjadi bahan dasar pembuatan
mesin-mesin, bisa juga dibuat untuk membangun infrakstruktur, dan lain-lain.
Sehingga, bisa disimpulkan bahwa baja sangatlah penting dalam hidup kita.

Setiap hari banyak industri-industri yang memerlukan baja, membuat


banyak insinyur mengembangkan teknik produksi baja yang ekonomis dan efisien
secara waktu dan operasional, salah satu tekniknya adalah dengan menggunakan
arc furnace. Arc furnace lebih hemat biaya karena tidak memerlukan pemrosesan
kokas seperti pada blast furnace dan bisa dinyalakan serta dimatikan kapan saja.

Teknik Arc funace ini menggunakan elektroda yang dialiri arus listrik
sehingga menjadi panas dan bisa melelehkan besi bekas. Melihat dari sekilas cara
kerjanya, arc furnace memerlukan arus listrik yang besar sekali, sehingga
diperlukan penginstalasian listrik yang khusus pada pabrik baja yang
menggunakan teknik ini terutama pada circuit breaker-nya yang pasti akan
berbeda dengan circuit breaker di rumah-rumah.

Pada tulisan ini, akan dibahas beberapa poin, diantaranya:


 Prinsip kerja arc furnace
 Macam-macam circuit breaker
 Pemilihan circuit breaker yang sesuai untuk penggunaan arc furnace
 Cara kerja dari circuit breaker untuk arc furnace
BAB II PEMBAHASAN

1. Prinsip kerja Arc Furnace

Pertama-tama logam-logam tua yang sudah tidak dipakai lagi dituang dalam
tungku (proses charging), namun diatur sedemikian rupa agar yang ada
dipermukaan merupakan logam yang lebih ringan atau lebih kecil. Kemudian
penutup arc furnace yang terdapat electrode grafit diarahkan ke atas tungku untuk
menutupnya, ketika elektroda sudah dekat dengan permukaan logam-logam,
listrik dialirkan menuju elektroda-elektroda ini yang akan menyebabkan lecutan-
lecutan listrik diantara elektroda ini yang mana akan menyebabkan pemanasan
pada permukaan logam-logam. Awalnya digunakan tegangan rendah untuk
memanaskan logam-logam kecil yang ada dipermukaan, hingga akhirnya mereka
meleleh dan kemudian tegangan listrik dinaikan dan elektroda ini akan digerakan
lebih dalam lagi untuk melelhkan logam-logam yang terletak dibawah. Penaikan
tegangan arc furnace bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah transformer
step up.

2. Macam-macam Circuit Breaker


Berikut adalah beberapa jenis Circuit Breaker yang umum digunakan:
1. Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga
dilengkapi relay elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.

2. Molded Case Circuit Breaker


MCCB memiliki pengaman yang sama dengan MCB hanya saja arus
trip bisa diubah-ubah sesuai dengan keperluan.

3. Air Circuit Breaker


ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan
sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada
tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang
atmosfer digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat
proses switching maupun gangguan.
4. Oil Circuit Breaker
Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak
sebagai sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan.
Bila terjadi busur api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur
api akan berubah menjadi uap minyak dan busur api akan dikelilingi
oleh gelembung-gelembung uap minyak dan gas.

5. Vacuum Circuit Breaker


Pada Circuit Breaker vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik
vakum. Ruang vakum inilah yang nantinya akan menjadi media untuk
memadamkan busur api. Untuk mencegah udara masuk kedalam bilik,
maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat
dengan perapat logam.
6. Gas Circuit Breaker (SF6)
Pemutus rangkaian ini menggunakan gas SF6 sebagai sarana pemadam
busur api. Prinsip pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan
sepanjang busur api, gas ini akan mengambil panas dari busur api
tersebut dan akhirnya padam

3. Pemilihan Circuit Breaker yang cocok untuk arc furnace


Circuit breaker sangat diperlukan dalam penggunaan arc furnace, karena
pada proses charging(pemasukan logamn-logam tua yang baru ke dalam arc
furnace) serpihan logam-logam yang sangat kecil terlempar keluar dan bisa
masuk kedalam kabel-kabel elektroda sehingga menyebabkan hubung singkat.
Circuit breaker yang cocok untuk arc furnace adalah Air Blast Circuit Breaker
dan Vacuum Circuit Breaker. ABCB merupakan modifikasi dari Air Circuit
Breaker dimana lecutan api listrik akan dipadamkan dengan cara
menghembuskan udara bertekanan agar lecutan api listrik dapat hilang.
Sedangkan VCB memanfaatkan media ruang hampa untuk menghilangkan
bunga api ini. Cara kerja daripada ABCB dan VCB ini nanti akan dijelaskan
lebih lanjut beserta kekurangan, namun pertanyaannya sekarang adalah
mengapa VCB dan ABCB cocok dengan arc furnace, berikut adalah
alasannya:
1. ABCB dan VCB termasuk dalam kategori Circuit breaker dengan rating
pemutus arus listrik yang tinggi. Telah kita ketahui bersama kalau arc
furnace dalam pengoperasiannya memerlukan arus listrik yang sangat
tinggi yaitu dapat mencapai 44 kA, sehingga circuit breaker biasa seperti
MCB yang maksimal bisa menanggung arus listrik 1250A dan MCCB
yang maksimal bisa menanggung arus listrik 6300A tidak bisa menjawab
kebutuhan untuk arus listrik arc furnace. Air circuit breaker pun juga
demikian, ACB hanya dapat menanggung arus listrik sebesar 3500 A.
2. ABCB dan juga VCB memiliki kecepatan pemutus hubungan yang tinggi,
berbeda dengan Oil Circuit breaker dimana kecepatan pemutus hubungan
kontak terhambat karena viskositas oli. Lagipula penggunaan Oil Circuit
Breaker juga cukup riskan karena oli memang cukup mudah terbakar.
3. Circuit Breaker untuk arc furnace harus memiliki kriteria untuk bisa
digunakan untuk berkali-kali, sementara circuit breaker SF6 memang bisa
digunakan berkali-kali, namun gas SF6 sangat tidak baik bagi atmosfir
bumi, oleh karena itu penggunaan circuit breaker yang menggunakan gas
SF6 akan cepat merusak atmosfir bumi dan berkontribusi sebagai polutan,
sehingga circuit breaker dengan gas CF6 kurang cocok.

Dengan penjelasan-penjelasan diatas dapat dilihat bahwa memang ABCB


dan VCB memiliki kriteria yang dibutuhkan sebagai circuit breaker untuk arc
furnace, namun ABCB serta VCB bukanlah tanpa kelemahan.

Berikut akan dijelaskan terlebih dahulu kelemahan dari ABCB:


1. ABCB harus memiliki kompresor untuk memompa udara, dan hal ini
menyebabkan pemborosan biaya listrik untuk pengompresian udara,
mengingat proses penyuplaian udara ini berlangsung berkali-kali.
2. Bisa saja terjadi kebocoran udara di pipa-pipa penghubung sehingga
diperlukan penegcekan serta perawatan yang intensif pada peralatan-
peralatan ABCB sehingga menambah biaya perawatan pada ABCB
3. ABCB memerlukan banyak komponen-komponen terutama kompresor,
tangki penyimpan udara bertekanan dan katup-katup mserta pipa-pipa
untuk mengalirkan udara, sehingga biaya awal untuk instalasi circuit
breaker ini juga pastilah tidak murah.

Menghadapi berbagai kekurangan ABCB, muncul alternative cicrcuit


breaker pengganti yaitu Vacuum Circuit Breaker. VCB memiliki desain yang
sederhana dan juga tidak memerlukan media-media penghilang bunga api yang
rumit seperti gas SF6, oli ataupun udara bertekanan. VCB hanya memerlukan
media ruang hampa untuk memadamkan bunga api. VCB juga tidak
memerlukan alat-alat yang mebutuhkan perawatan intensif seperti halnya
ABCB. Kelemahannya harga VCB sangat mahal karena VCB terbuat dari
material khusus yang bisa menahan gaya akibat perbedaan tekanan atmosfir
dengan tekanan vakum tabung, dan proses pembuatannya juga rumit karena
harus membuat ruang vakum sebagai media penghilang bunga api. Karena
lebih ekonomis dan efisien, VCB ini banyak industry arc furnace mulai
mengubah circuit breaker ABCB mereka menjadi VCB.

4. Cara Kerja daripada Air Blast Circuit Breaker dan Vacuum Circuit Breaker

1. Cara kerja Air Blast Circuit Breaker


Setelah kita mengetahui circuit breaker yang cocok untuk arc furnace,
sekarang marilah kita melihat bagaimana cara kerja daripada circuit breaker
tersebut, pada halaman selanjutnya akan ditunjukan skema ABCB beserta
cara kerjanya.
Arcing Outlet
Valve Arcing
Electrode
Ring

Arcing
Probe

Kontak Kontak

Tangki Mekanisme
Bertekanan pemutus Konduktor

Diketahui arus listrik mengalir melewati konduktor dan kontak dan ketika
terjadi hubung singkat, terjadi peningkatan arus sehingga membuat medan
magnet pada kumparan bertambah dan menarik batang (sebesar 𝐹 = 𝐵. 𝑖. 𝐿,
dimana B merupakan medan magnet, I arus listrik dan L panjang kumparan)
yang terhubung dengan mekanisme pemutus sirkuit. Gerakan batang ini
akan menarik mekanisme pemutus sirkuit sehingga secara kinematis kontak
akan terputus, Sesaat setelah kontak menjauh dari konduktor terbentuk
bunga api pada ujung kontak dan konduktor. Mekanisme pemutus kontak ini
juga terhubung dengan katup pembuka, maka ketika mekanisme kontak
putus, katup juga akan terbuka. Udara di dalam tangki memiliki tekanan
yang lebih tinggi dibandingkan udara diluar sehingga ketika katup dibuka
udara akan menuju ke arah nozzle. Bersamaan dengan itu, jarak antara
kontak dan konduktor mulai menjauh sehingga bunga api ini akan mencari
titik yang lebih dekat sehingga dengan bantuan hembusan angin, bunga api
berpindah ke arcing probe dan arcing rings. Hembusan angin kemudian
mendorong bunga api ini lagi menuju ke arcing electrodes hingga akhirnya
bunga api terbuang ke atmosfir. Sirkuit kini sudah terbuka dan bunga api
sudah dipadamkan.

2. Cara Kerja Vacuum Circuit Breaker


Ketika terjadi hubung singkat, arus yang mengalir pada closing coils sangat besar
sehingga menyebabkan timbulnya medan magnet yang menarik logam magnet
(seebesar 𝐹 = 𝐵. 𝑖. 𝐿) yang tertempel pada batang penggerak. Batang penggerak
ini akan terhubung dengan mekanisme yang dikopel dengan kontak gerak pada
VCB. Ketika kontak putus dipermukaan katoda akan terbentuk electron-elektron
bebas. Elektron-elektron bebas ini biasanya akan mengionisasi partikel yang ada
di udara sehingga terjadi penambahan electron bebas pada molekul udara yang
mengawali terjadinya bunga api, namun karena ruangan disekitar kontak dibuat
vakum, electron-elektron bebas ini tidak bertemu dengan udara sehingga tidak
terjadi proses ionisasi, dan tidak terbentuk bunga api.
BAB III REFLEKSI

Setelah mengerjakan tugas ini, saya menegrti bagaimana memilih circuit


breaker yang cocok untuk pabrik peleburan baja yang menggunakan arc
furnace. Dari sekian banyak Circuit Breaker saya akan memilih vacuum
circuit breaker sebagai CB dari pabrik baja yang menggunakan arc furnace.
Walaupun Air Blast Circuit Breaker juga cocok dalam aplikasi ini, saya
akan tetap memilih vacuum circuit breaker, walaupun harganya mahal tetapi
circuit breaker ini mudah dalam perawatan serta tidak memerlukan daya
input untuk mengkompresi udara dan sebagainya.
Sementara itu saya menjadi tahu mengenai berbagai macam circuit
breaker yang umunya dipakai. Masing-masing dari circuit breaker tersebut
memiliki media pemadam busur api yang berbeda-beda, dan penggunaan
para circuit breaker ini tergantung dari kebutuhannya. Semoga kedepannya
saya bisa lebih bijaksana untuk memilih circuit breaker mana yang akan
dipakai sesuai dengan kebutuhan.
Referensi
1. http://www.steel.org/en/Making%20Steel/How%20Its%20Made/Processes
/Processes%20Info/Electric%20Arc%20Furnace%20Steelmaking.aspx
2. http://www.brighthubengineering.com/manufacturing-technology/80128-
understanding-electric-arc-furnaces/
3. http://electrical-engineering-portal.com/comparison-between-vacuum-and-
sf6-circuit-breaker
4. www.youtube.com/watch?v=pPux0S8PetA
5. Kuliah Pak Julius “Pemutus Daya”
6. U.A.Bakshi, M.V.Baksh. Protection And Switchgear
7. Bhel. Handbook of Switchgears
8. Charles H. Flurscheim. Power Circuit Breaker Theory and Design

Anda mungkin juga menyukai