PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu persoalan penting bagi seluruh
masyarakat karena kesehatan gigi dan mulut mencakup kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Fungsi gigi selain sebagai fungsi estetika juga digunakan untuk
mengunyah makanan atau fungsi mastikasi. Sistem saraf pada gigi terhubung dengan
beberapa jaringan saraf lain di dalam tubuh, yang salah satunya adalah bagian saraf
kepala manusia. Oleh karena itu diperlukan kesadaran tinggi untuk merawat dan
menjaga kesehatan gigi. Dewasa ini adanya fakta mengenai kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap kebersihan rongga mulut menyebabkan tingginya angka penyakit
gigi dan mulut. Adanya masalah pada pelayanan kesehatan dianggap sebagai pemicu
utama yang menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk mengobati kesehatan
gigi dan mulutnya. Selain itu terdapat juga masalah layanan kesehatan yang
dipengaruhi oleh beberapa konsep yaitu: akses pelayanan kesehatan, kualitas, dan
tarif.1,2
Permasalahan gigi dan mulut menjadi perhatian baik bagi pemerintah, lembaga
masyarakat, atau masyarakat itu sendiri. Salah satu pelayanan kesehatan untuk
1
masyarakat dari pemerintah adalah Puskesmas dimana puskesmas mempunyai misi
memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau bagi masyarakat sekitar.3
2
Jumlah penderita yang dilayani perhari merupakan salah satu indikator kinerja yang
terukur dari dokter gigi Puskesmas dalam menjalankan tugas di wilayah kerjanya.4
Undang-Undang (UU) nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menekankan
pentingnya upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Mutu adalah sejauh mana
layanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan standard operating procedure atau
prosedur tetap medis. Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah
kepuasan pasien.5
Penyakit gigi dan mulut yang banyak ditemukan pada masyarakat adalah karies gigi
dan penyakit periodontal. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995
dalam Depkes (2000) menunjukkan bahwa 63% penduduk Indonesia menderita karies
gigi aktif atau kerusakan pada gigi yang belum ditangani. Lebih dari 50% pengunjung
poli gigi yang datang ke Puskesmas bertujuan untuk mencabutkan gigi, padahal di poli
gigi puskesmas tersedia perawatan penambalan dan restorasi, perawatan saluran akar
dan perawatan gigi lainnya yang dapat dipilih untuk mempertahankan gigi lebih lama
di dalam rongga mulut.5
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
3
3. Untuk menentukan prioritas masalah dalam pelaksanaan pelayanan di Poli Gigi
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2017.
4. Untuk menentukan alternatif pemecahan masalah dalam pelaksanaan
pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2017.
5. Untuk menyusun rencana usulan kegiatan pada alternatif pemecahan prioritas
masalah dalam pelaksanaan Pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi Tahun 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Pemberlakuan pelayanan kesehatan berjenjang pada program JKN yang
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, telah memetakan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut menjadi 3 tingkatan, yakni:
(1) Pelayanan primer, dilakukan oleh seorang dokter gigi umum
(2) Pelayanan sekunder, oleh dokter gigi spesialis
(3) Pelayanan tersier, oleh dokter gigi sub spesialis atau konsultan.7
c. Sistem Pembiayaan
Sistem pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan yang diterapkan dalam
pelaksanaan program JKN adalah sistem pembiayaan propesctive payment yang terdiri
dari 2 sistem pembiayaan pokok, yakni sistem pembiayaan kapitasi untuk pelayanan
kesehatan tingkat primer dan sistem pembiayaan Diagnosis Related Group (DRG)
berdasarkan kelompok diagnosa Indonesian Case Based Group (INA CBG’s) untuk
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan atau sekunder (Keprmenkes, 2013). Sistem
pembiayaan kapitasi diartikan sebagai besaran pembayaran per bulan yang dibayarkan
dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada provider/FTKP berdasarkan jumlah peserta yang
terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang telah
diberikan oleh provider kepada peserta BPJS Kesehatan.8 Tiga faktor penentu besaran
kapitasi dokter gigi FTKP, yakni:
(1) Paket benefit (manfaat) yang ditawarkan oleh BPJS Kesehatan dalam pelayanan
kedokteran gigi primer, meliputi: konsultasi, pencabutan gigi sulung, pencabutan gigi
permanen, tumpatan resin komposit (sinar), tumpatan semen ionomer kaca, pulp
capping, kegawatdaruratan orodental, scaling, premedikasi dan protesa gigi sebagai
alternatif pilihan.
(2) Utilisasi per jenis tindakan
Menurut Dewanto dan Lestari (2014), pelayanan kesehatan gigi dan mulut era JKN,
diperoleh perhitungan estimasi kunjungan per bulan per jenis tindakan sebesar ±
5
2.03%, dimana 1 dokter gigi mencakup 10.000 peserta, dengan keterangan tabel
estimasi dibawah ini :
2.2 Puskesmas
a. Pengertian
6
Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan
pusat pegembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
di samping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya (Depkes, 1991). Puskesmas menurut definisi Azwar
(1996), adalah unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan
kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta
pusat pelayanan kesehatan tingkat tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Puskesmas adalah
fasilitas sarana pelayanan kesehatan terdepan dan merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan di seluruh tanah air, utamanya dalam era Jaminan Kesehatan Nasional
(Kepmenkes, 2014c).9 Berdasarkan karakteristik wilayah kerja dan kemampuan
penyelenggaraan, puskesmas dikategorikan menjadi 3 kawasan, yakni :
a. Puskesmas kawasan perkotaan
b. Puskesmas kawasan pedesaan
c. Puskesmas kawasan terpencil atau sangat terpencil (Kepmenkes, 2004)
2.2.1. Rencana dan Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi Tahun 2017.
Adapun upaya kesehatan gigi yang dilakukan di poli gigi puskesmas Putri Ayu
Kota Jambi dalam kegiatan sebagai berikut:10
1. Pelaksanaan UKGS
2. Pelaksanaan UKGMD.
3. Pemeriksaan kesehatan gigi di TK/PAUD.
4. Pelatihan guru UKGS
7
Jadwal kegiatan UKGS dan UKGMD di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu telah
ditentukan siapa yang menjadi penanggung jawab dan penyuluhan selalu dijadwalkan
untuk tiap bulannya.
3. Penyuluhan UKGMD.
4. Tumapatan ART.
8. Fissure Sealnt.
9. Skelling
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
Pada penelitian ini digunakan data primer dan sekunder. Data primer didapat
melalui wawancara kepada petugas kesehatan bagian pelayanan kesehatan di Poli Gigi
mengenai pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi di poli gigi puskesmas Putri Ayu Kota
8
Jambi Tahun 2017. Sedangkan untuk data sekunder didapatkan dari catatan kunjungan
di Poli Gigi.
Setelah proses pengumpulan data selesai, penulis melakukan pemilihan dari semua
data yang ada, kemudian dianalisa untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada,
setelah itu ditentukan prioritas masalah dengan teknik MCUA (Multiple Criteria
Utility Assesment). Untuk memudahkan dalam mengetahui penyebab penulis
menggunakan Fish Bone Analyze, penyebab masalah diprioritaskan dan dibuktikan
dengan data yang ada, lalu ditentukan alternatif pemecahan masalahnya, selanjutnya
dibuat rencana pemecahan masalah kemudian dimonitoring dan dievaluasi.
BAB IV
9
Puskesmas Putri Ayu berdiri tahun 1978 dengan nama Puskesmas Wilayah IV
Putri Ayu berada dalam kecamatan Pasar Jambi. Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
sebagai salah satu unit pelayanan teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kota Jambi dituntut
menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan khususnya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilatif
untuk mempertinggi derajat kesehatan dengan memberikan prioritas pada upaya
peningkatan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu, pelayanan kesehatan ini
tertuang dalam 6 program pokok dan program pengembangan Puskesmas yaitu :
- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan
- Kesehatan Ibu dan Anak &Keluarga Berencana
- Perbaikan Gizi Masyarakat
- Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
- Upaya Pengobatan.
Wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu meliputi 5 kelurahan yaitu Legok, Sungai
Putri, Murni, Solok Sipin, dan Selamat. Dalam melaksanakan pelayanan dan fungsi
tentu Puskesmas Putri Ayu masih mengalami beberapa kendala sehingga hasil
pencapaian belum optimal. Adanya profil ini diharapkan dpat menjadi evaluasi dan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian yang diselenggarakan melalui mekanisme
statifikasi puskesmas yang kemudian menjadi penilaian kinerja puskesmas.
Letak dan luas wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu ± 962 ha atau ± 61 km2 yang
terdiri dari daerah dataran tinggi sebelah selatan dan dataran rendah disebelah utara,
secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu adalah sebagai
berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan sungai Batang hari
- Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Pasar Jambi
- Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan selamat dan kecamatan Telanaipura
- Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Jelutung
10
Jumlah Penduduk Wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu berdasarkan data tahun 2016
adalah 70.841 Jiwa dengan perincian:
- Legok : 19.143
- Murni : 7.591
- Solok Sipin : 14.726
- Sungai Putri : 14.285
- Slamet : 15.096
Visi puskesmas:
Misi puskesmas:
Ketenagakerjaan
11
- Apoteker : 1 orang
- Bidan : 26 orang
- Perawat : 15 orang
- Perawat Gigi : 5 orang
- Asisten Apoteker : 3 orang
- Ahli Gizi : 1 orang
- Sanitarian : 2 orang
- Analis Laboratorium : 1 orang
Pencatatan hasil keseluruhan kunjungan rawat jalan di poli gigi pada Januari –
Juni 2017 digambarkan dalam bentuk grafik yaitu sebagai berikut:
12
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN POLI GIGI
PUSKESMAS PUTRI AYU TAHUN JANUARI - JUNI 2017
900 395
800
700
600
500
400
300
200
100
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
Gambar 4.1. Grafik Jumlah Kunjungan Rawat Jalan di Poli Gigi Puskesmas
Putri Ayu pada Januari – Juni 2017
Dari hasil catatatan yang di rekap dalam buku kunjungan pada bulan April 2017, Mei
2017, dan Juni 2017 didapatkan jumlah total kunjungan tiap masing- masing bulan
tersebut adalah sebagai berikut:
Total kunjungan bulan April 2017: 813
Total kunjungan bulan Mei 2017: 697
Total Kunjungan bulan Juni 2017: 347
13
4.3. Wawancara
4.3.1. Hasil Wawancara dengan Petugas Poli Gigi Puskesmas Putri Ayu
Dari hasil wawancara dengan Ibu penanggung jawab di poli gigi puskesmas Putri
Ayu didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Berapa orang tenaga kesehatan di poli gigi ada di Puskesmas Putri Ayu?
“Di Poli Gigi puskesmas Putri Ayu ini terdapat 6 pegawai yang terdiri dari 2
dokter gigi, 3 orang perawat dan 1 orang tenaga suka rela. Dengan
penanggung jawab ruangan Drg. Yohana Meilina. S.”
2. Apa saja kegiatan yang dilakukan di Poli gigi Puskesmas Putri Ayu?
“Kegiatan yang dilakukan di poli gigi itu sendiri ada dua, yaitu di dalam
puskesmas dan di luar puskesmas. Untuk kegiatan didalam puskesmas terdiri
dari pelayananan penyuluhan atau konseling, pemeriksaan gigi dan mulut,
penambalan dan pencabutan gigi. Sedangkan untuk kegiatan di luar
puskesmas ada penuluhan UKGS di sekolah sekolah dan juga kegiatan sikat
gigi massal. Untuk kegiatan dilakukan secara rutin,”
4. Apa saja masalah yang dijumpai pada pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Putri
Ayu?
“sejauh ini kalau soal pelayanan yang diberikan rasanya sudah maksimal.
Tapi ya adalah masih kendala- kendala. Seperti fasilitas pelayanan yang
belum lengkap, seperti misalnya alat “scaling and root planning” untuk
pembersihan karang gigi yang belum ada, kemudian bahan tambalan gigi
laser yang tidak tersedia. Kemudian jumlah kunjungan dan tenaga dokter yang
14
tidak sesuai serta kepatuhan pasien untuk datang kembali saat diminya untuk
control ulang. Abis sekali kontrol, tidak datang lagi.”
5. Apakah sudah ada solusi untuk permasalahan yang ada pada pelaksanaan
pelayanan kesehatan di Poli Gigi Puskesmas Putri Ayu?
“sejauh ini solusi yang ada seperti masalah kurangnya tenaga dokter. Waktu
tatap muka dengan pasien menjadi dikurang tidak sesuai dengan SOP untuk
mengantisipasi penumpukan pasien. Kemudian kepatuhan pasien kita selalu
mengingatkan benar-benar saat pasien datang ke poli untuk datang kembali
dan memberitahukan konsekwensi apabila pasien tidak datang kembali.”
15
“semua pelayanannya bagus, perawat sama dokternya baik dan ramah.
Mungkin lebih di banyakin lagi dokternya karena kan ni banyak pasien-
pasien yang lain juga ngantri berobat di sini, juga dilengkapi lagi
fasilitasnya, anak saya kemaren mau bersihi karang gigi belum bisa disini
dan juga kami kesulitan tadi saat mendaftar bingung mendaftarnya
dimana”.
BAB V
MASALAH KESEHATAN
5.1 Identifikasi Masalah
A. Input
1. Tempat pendaftaran yang kurang jelas.
B. Proses
1. Fasilitas pelayanan kesehatan gigi kurang lengkap.
2. Waktu pelayanan perpasien tidak ideal
C. Output
1. Pasien kurang mendapat penjelasan tentang penyakit yang diderita
D. Outcome
1. Pasien yang tidak datang untuk Kontrol kembali
2. Berkurangnya jenis pelayanan yang dapat diberikan
Dari hasil curah pendapat didapatkan 6 masalah, dan setelah dilakukan pembahasan
maka masalah yang dipilih yaitu:
16
5.2 Pembuktian Masalah dengan Pengumpulan Data
1. Berkurangnya jenis pelayanan yang dapat diberikan.
Poli Gigi biasanya selalu ramai kunjungan dari pasien baik baru maupun pasien
lama setiap harinya, namun keterbatasan sarana dan prasana yang dimiliki
Puskesmas Putri Ayu menyebabkan tak jarang pasien pulang tanpa mendapatkan
pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan belum lengkapnya alat alat kesehatan
gigi yang terdapat di Puskesmas Putri Ayu. Misalnya alat scaling and root
planning yang tidak tersedia, kemudian terdapat alat penambal gigi laser namun
bahan untuk menambalnya tidak tersedia.
2. Pasien datang untuk kontrol kembali
Dari hasil wawancara dengan penanggung jawab poli gigi didapatkan bahwa
beberapa pasien yang berobat sering tidak datang untuk melakukan kontrol
ulang. Sehingga para petugas kesulitan untuk melakukan pemantauan dan pasien
yang tidak tertatalaksanan hingga selesai umumnya datang kembali sebagai
pasien relapse sehingga ditatalaksana dari awal kembali.
17
2 Pasien tidak datang kembali N 3 7 5 4
untuk kontrol ulang BN 15 28 15 8 66
Keterangan :
B= Bobot
N= Nilai
BN = Bobot x Nilai = Skor (S)
Bobot ditentukan 2-5, Nilai ditentukan 1-10.
dari hasil penentuan masalah menggunakan tabel MCUA maka masalah yang
menjadi prioritas berdasarkan skor penilaian adalah “Berkurangnya jenis pelayanan
yang dapat diberikan.”
Mulai
Pendaftaran
Poli Gigi
Rujukan
(RSU) Penentuan diagnose dan terapi
18
Persiapan anathesi
dan alat cabut
Pasien telah
dilakukan Pencabutan gigi
penambalan gigi
Pasien telah
dilakukan
pencabutan gigi
Apotek
Obat
(Pemberian obat)
Selesai
Gambar 5.1 Diagram Alur Kegiatan di Poli Gigi Puskesmas Putri Ayu
Kota Jambi
Diagram alur ini dibuat untuk mengkaji kembali tahapan kegiatan yang dilakukan
selama ini dalam melakukan kegiatan pelayanan di poli gigi Puskesmas Putri Ayu.
Berikut alur kegiatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Putri Ayu.
Sebelum membuat Bagan Tulang Ikan, berdasarkan simpul kegiatan yang rawan
diatas dapat dicari siapa-siapa yang terkait pada kegiatan tersebut. Tujuannya yaitu
mencari hal-hal yang terkait dengan kegiatan pelayanan tenaga kesehatan yang belum
berjalan efisien dan selanjutnya ikut memecahkan masalah, selanjutnya dilakukan
curah pendapat untuk menggali penyebab masalah.
5.4.2. Identifikasi Penyebab Masalah dengan Diagram Tulang Ikan (Fish Bone)
Untuk menanggulangi suatu masalah, harus diketahui terlebih dahulu sebab
terjadinya masalah tersebut. Salah satu caranya dengan menggunakan diagram tulang
ikan (Fish Bone) atau diagram sebab akibat. Alat bantu ini dapat;
- Melakukan identifikasi sebab-sebab dari suatu masalah.
19
- Sangat efektif untuk membantu tim dalam mencari akar penyebab suatu
masalah.
- Sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi dan memperagakan sebab-sebab
masalah.
Dalam mencari faktor-faktor penyebab masalah dominan dalam permasalahan
ini, maka digunakan diagram Fish Bone:
Diagram Fish Bone dapat dilihat pada gambar 5.2
Tenaga
kesehatan
kurang
Berkurangnya
jenis pelayanan
yang dapat
diberikan
Pasien tidak
Kurangnya mendapat
pemahaman pengetahuan dan
masyarakat 20
edukasi tentang
tentang SKN penyakitnya
Tempat
pendaftaran
Waktu tatap pasien
Lapangan kurang jelas
parkir muka dokter
kendaraan dan pasien
sangat tidak ideal
terbatas
LINGKUNGAN PROSES
1. Faktor Manusia
Dari segi faktor manusia didapatkan bahwa Guru sekolah dasar tidak
dilakukan rekrutmen dan pelatihan Guru sebagai kader, dan juga tenaga
kesehatan di puskesmas Putri Ayu tidak cukup bila dilihat dari jumlah
pasien dan waktu pelayanan. Sebagai kompensasinya mencagah
penumpukan pasien, waktu tatap muka pasien dan dokter menjadi
21
dipersingkat, sehingga pasien kurang mendapat pengetahuan dan edukasi
tentang penyakit yang diderita.
2. Proses
Renovasi yang dilakukan di Puskesmas Putri Ayu membuat beberapa
pasien kurang mengetahui tempat pendaftaran pasien yang terletak dilantai
2. Hal ini juga disebabkan tidak adanya petunjuk arah di Puskesmas Putri
Ayu. Disamping itu waktu pelayanan yang terbatas dan jumlah tenaga
kesehatan yang terbatas menyebabkan waktu pelayanan perpasien menjadi
kurang dari ideal.
3. Lingkungan
Puskesmas Putri Ayu yang terletak dipinggir jalan tidak menyediakan akses
untuk parki kendaraan, terutama kendaraan roda empat. Pasien merasa
kesulitan untuk datang ke Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan. Tempat yang tersedia untuk paskir kendaraan hanya terdapat
disisi kanan Puskesmas untuk kendaraan roda dua, untuk roda empat
umumnya pasien menggunakan tepi jalan di depan puskesmas untuk
memarkirkan kendaraan. Puskesmas Putri Ayu sendiri sebenarnya telah
melakukan kerja sama dengan pihak Museum yang terletak di seberang
Puskesmas Putri Ayu untuk penggunaan Bersama lapangan parkir, namun
tidak terdapat pemberitahuan resmi bagi pasien tentang kerja sama tersebut,
sehingga lapangan parkir tersebut hanya digunakan karyawan Puskesmas
Putri Ayu. Disamping itu juga pemahaman masyarakat tentang SKN
terutama BPJS Kesehatan dan penggunaannya masih belum memadai, hal
tersebut terlihat dari beberapa pasien yang menduga bahwa BPJS tersebut
tidak dapat digunakan di Poli gigi. Selain itu juga dari data yang Laporan
BPG terlihat pasien umum mencapai angka 50% tiap bulannya.
4. Material/Bahan
22
Fasilitas alat dan bahan perawarat gigi di Puskesmas Putri Ayu tidak
lengkap, hal ini terlihat dari belum tersedianya peralatan-peralatan seperti
“scaling and root planning” yang digunakan untuk membersihkan karang
gigi. Selain itu juga terdapat alat penambalan laser namun tidak tersedia
bahan untuk dilakukan penambalan laser tersebut.
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH, PRIORITAS DAN USULAN KEGIATAN
UNTUK PEMECAHAN MASALAH
23
Dari masalah yang paling dominan yaitu kunjungan poli gigi menurun
signifikan, maka alternatif pemecahan masalahnya adalah:
Waktu singkat
Dilaksanakan
Murah biaya
memecahkan
Kriteria
Jumlah
sempurna
Mudah
No.
Dapat
Alternatif
Pemecahan
Masalah Bobot 5 4 3 2
1. Meningkatkan N 9 6 5 8
kualitas pelayanan
mencakup tenaga
BN 45 20 18 16 100
kesehatan dan
sarana-prasarana
2. Mensosialisasikan N 5 7 6 6
Poli Gigi Putri
Ayu kepada
masyarakat BN 25 24 15 12 93
diwilayah kerja
Puskesmas
Keterangan:
B : Bobot
N : Nilai
BN : Bobot x Nilai
24
Bobot ditentukan 2-5
Nilai ditentukan 1-10
Dari hasil tabel MCUA diatas diperoleh prioritas alternatif pemecahan
masalah pada makalah ini, yaitu dengan Meningkatkan kualitas pelayanan
mencakup tenaga kesehatan dan sarana-prasarana.
1. Faktor Pendukung
- Mudah untuk dilakukan
- Tidak membutuhkan waktu yang lama
2. Faktor Penghambat
- Membutuhkan dana
- Prosedur pengadaan barang dan tenaga kesehatan
25
No Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Biaya Target
1 Rapat Agar terjadi Kepala Puskesmas Kepala Tidak Peningkatan
evaluasi peningkatan Puskesmas Puskesmas Ada kualitas
kinerja kualitas serta serta semua layanan Poli
pelayanan semua petugas Gigi
petugas Poli Gigi
Poli Gigi
2 Pengecekan Agar dapat Sarana- Puskesmas Kepala Tidak Adanya data
untuk mendata prasarana Puskesmas ada sarana-
sarana kekurangan Poli Gigi dan prasarana
prasarana dari segi penanggung Poli Gigi
sarana jawab Poli
prsarana Gigi
3 Pengadaan Agar dapat Sarana- Puskesmas Kepala ada Kelengkapan
alat dan melengkapi prasarana Puskesmas alat-alat
barang alat-alat Poli Gigi dan pelayanan
pelayanan di penanggung Poli Gigi
Poli Gigi jawab Poli
Gigi
26
sarana sarana- sarana-
prasarana prasarana. prasarana.
6.5.2 Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana kegiatan sudah
dilaksanakan dan bisa memecahkan masalah yang terjadi. Evaluasi dapat
dilakukan dengan cara:
a. Membandingkan frekuensi/tingkat masalah atau sebab masalah sebelum
intervensi dan sesudah intervensi. Untuk itu dapat menggunakan bar chart
b. Menggunakan format evaluasi yang telah disediakan
27
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan berbagai upaya dalam memecahkan masalah
pada pelaksanaan pelayanan di Poli Gigi Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
7.2. Saran
28
ada di masing-masing puskesmas sehingga nantinya dapat bertukar
informasi yang beguna untuk meningkatkan mutu pelayanan di Poli Gigi.
2. Mengevaluasi kinerja petugas di Poli Gigi agar dapat memberikan
pelayanan yang optimal bagi seluruh pasien yang berobat di Poli Gigi.
3. Memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana yang ada di Poli Gigi
agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar bagi pasien.
DAFTAR PUSTAKA
29
30