Anda di halaman 1dari 8

BAB I

E. PENENTUAN LOKASI PABRIK


Penentuan lokasi pabrik bertujuan untuk mencari lokasi yang paling
efektif dan efisien dalam proses produksi dari beberapa aspek yang
dibutuhkan. Dalam penentuan lokasi pabrik, terdapat beberapa lokasi yang
akan diseleksi. Beberapa lokasi yang menjadi pertimbangan dalam
pembangunan PT. Legumania Food yang memproduksi Bihun NutriCelli
adalah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu.
Ketiga lokasi tersebut akan dipilih dengan metode scoring berdasarkan tujuh
aspek penilaian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan kacang hijau dan ubi jalar yang merupakan bahan
baku pembuatan tepung komposit untuk digunakan pada proses
pembuatan Bihun NutriCelli sangat berperan penting. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik Jawa Barat dan Badan Pusat Statistik Jawa Tengah,
jumlah produksi kacang hijau dan ubi jalar pada tahun 2014 di masing-
masing wilayah adalah sebagai berikut :
1. Kabupaten Cilacap
a. Kacang hijau : 4.210 ton
b. Ubi Jalar : 4.942 ton
2. Kabupaten Cirebon
a. Kacang hijau : 1.917 ton
b. Ubi Jalar : 7.812 ton
3. Kabupaten Indramayu
a. Kacang hijau : 3.359 ton
b. Ubi Jalar : 156 ton
2. Akses Transportasi
Akses transportasi merupakan salah satu aspek penting untuk
kegiatan operasional perusahaan baik dalam pendistribusian bahan baku
maupun produk. Kondisi jalan yang baik serta jarak supplier yang tidak
jauh dari pabrik dapat meminimalkan biaya transportasi, meminimalisir
kerusakan bahan baku, dan kontinuitas ketersediaan bahan baku.
Pada Kabupaten Cilacap sekitar 637,458 km jalan dengan kondisi
yang baik. Pada Kabupaten Cirebon terdapat 268,5 km jalan dengan
kondisi yang baik dan jalan yang rusak sepanjang 85,23 km. Sedangkan
pada Kabupaten Indramayu kondisi jalan yang baik sekitar 570,111 km
dan jalan yang rusak sekitar 59,715 km. Bahan baku tepung kacang hijau
(hunkwe) didapatkan dari PT. Warna Jaya Hunkwe yang terletak pada Jl.
Raya Cijurug Kbupaten Sukabumi dan tepung ubi jalar dari PT. Sumber
Boga Abadi di Kabupaten Semarang. Jarak dari Cilacap-Sukabumi
sepanjang 434,7 km, sedangkan Cilacap-Semarang sepanjang 234,1 km.
Jarak dari Cirebon-Sukabumi sepanjang 257,5 km, sedangkan Cirebon-
Semarang sepanjang 232,5 km. Jarak dari Indramayu-Sukabumi sepanjang
258,3 km, sedangkan Indramayu-Semarang sepanjang 286,9 km.
3. Ketersediaan Energi dan Air
Ketersediaan energi listrik dan air yang mencukupi diperlukan
untuk menunjang kelancaran proses produksi. Lokasi pabrik sebaiknya
berada pada daerah yang energi listrik dan airnya ditunjang oleh PDAM
dan PLN. Berdasarkan data BPS (2015), Kabupaten Cilacap memperoleh
energi listrik pada tahun 2015 sekitar 115.246.533 kWh dan jumlah
konsumsi air bersih (PDAM) untuk industri mencapai 41.605 m3. Energi
lisrik yang tersedia di Kabupaten Cirebon mencapai 383.350.036 kWh per
tahun dan jumlah konsumsi air bersih (PDAM) untuk industri mencapai
727.953 m3 (BPS Cirebon, 2014). Sedangkan pada Kabupaten Indramayu,
energi listrik yang disupply pada tahun 2011 sebesar 228.205.819 kwh dan
jumlah konsumsi air bersih (PDAM) pada tahun 2014 untuk industri
mencapai 47.894 m3.
4. Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Data ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) diperlukan guna
mengetahui kualitas tenaga kerja dari suatu lokasi yang akan didirikan
perusahaan. Kualitas tenaga kerja dapat dilihat dari banyaknya penduduk
yang memasuki usia produktif dari suatu daerah. Sasaran tenaga kerja
yaitu masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar terjalin
komunikasi dan kerjasama antara perusahaan dan masyarakat sekitar.
Selain itu, juga dapat menigkatkan nilai ekonomi dari daerah tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2014) masing-masing kabupaten,
jumlah ketersediaan tenaga kerja dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kabupaten Cilacap = 780.345 jiwa
2. Kabupaten Cirebon = 305.323 jiwa
3. Kabupaten Indramayu = 766.583 jiwa
5. Kebijakan Pemerintah dan Izin Usaha
Pendirian suatu pabrik perlu mempertimbangkan kebijakan
pemerintah yang terkait di masing-masing daerah. Kebijakan pemerintah
yang terkait merukapan kebijakan pengembangan industri dan hubungan
dengan pemerataan kerja serta hasil-hasil pembangunan. Keberadaan
kebijakan pemerintah berguna untuk kemudahan dalam melakukan izin
usaha. Berdasarkan lokasi yang terpilih untuk pembangunan pabrik PT.
Legumania Food, terdapat dua dari tiga lokasi yang representatif seperti
Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Cilacap yang memiliki kawasan
industri di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, sehingga akan
dimudahkan dalam perizinan usaha dan kebijakan pemerintah.
6. Upah Minimum Regional (UMR)
Upah Minimum Regional merupakan suatu standar minimum yang
digunakan oleh pelaku industri untuk memberikan upah kepada karyawan
dan pegawai dalam lingkup usaha. Apabila upah suatu daerah terlalu
tinggi, maka perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih. Hal ini
akan berakibat pada kenaikan harga produk yang dijual. Pada tahun 2019
UMR Kabupaten Cilacap sebesar Rp1.989.058,00, sedangkan pada
Kabupaten Cirebon sebesar Rp2.024.160,00 dan pada Kabupaten
Indramayu sebesar Rp 2.117.714,00.

7. Potensi Pasar
Apabila pemasaran dilakukan secara optimal, maka akan
menaikkan nilai pemasukkan perusahaan. Target pasar Bihun NutriCelli
merupakan pasar tradisional maupun pasar modern. Banyaknya pasar pada
Kabupaten Cilacap adalah 204 pasar; Kabupaten Cirebon sebanyak 120
pasar; dan Kabupaten Indramayu terdapat 107 pasar yang tersebar di
seluruh kecamatan. Selain itu, banyaknya pesaing juga mempengaruhi
potensi pasar. Pada Kabupaten Indramayu tidak terdapat perusahaan bihun.
Sedangkan pada Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Cirebon terdapat
banyak perusahan sohun dengan jumlah masing-masing 50 dan 4
perusahaan baik berupa pabrik maupun UKM.
Berdasarkan aspek-aspek yang telah dijelaskan, dilakukan metode
pembobotan dan scoring untuk penentuan lokasi pabrik PT. Legumania Food
sebagai berikut :
Tabel 1.6 Pembobotan Aspek Penentuan Lokasi Pabrik
No. Aspek Bobot
1. Ketersediaan Bahan Baku 30
2. Akses Transportasi 23
3. Ketersediaan Energi dan Air 17
4. Ketersediaan Sumber Daya Manusia 11
5. Kebijakan Pemerintah dan Izin Usaha 9
6. Upah Minimum Regional 7
7. Potensi Pasar 3
Total 100

Tabel 1.7 Keterangan Tingkatan Aspek Penentuan Lokasi Pabrik


No. Aspek Keterangan Grade Nilai
1. Ketersediaan Bahan Baku Jumlah melimpah dan 1 30
kualitas baik
Jumlah mencukupi dan 2 20
kualitas baik
Jumlah mencukupi dan 3 10
kualitas dapat diterima
2. Akses Transportasi Akses jalan mudah dilewati 1 30
dan dekat dengan sumber
bahan baku
Akses jalan mudah dilewati 2 20
oleh beberapa jenis
kendaraan dan agak jauh
dengan sumber bahan baku
Akses jalan sulit dilewati 3 10
dan jauh dengan sumber
bahan baku
3. Ketersedian Energi dan Jumlah melimpah 1 30
Air
Jumlah mencukupi 2 20
Jumlah mencukupi 3 10
4. Ketersediaan Sumber SDM tersedia dalam jumlah 1 30
Daya Manusia banyak
SDM tersedia dalam jumlah 2 20
cukup
SDM tersedia dalam jumlah 3 10
sedikit
5. Kebijakan Pemerintah dan Sangat mendukung 1 30
Izin Usaha
Mendukung 2 20
Kurang mendukung 3 10
6. Upah Minimum Regional Tinggi 1 30
Cukup Tinggi 2 20
Rendah 3 10
7. Potensi Pasar Pasar Banyak 1 30
Pasar cukup banyak 2 20
Pasar sedikit 3 10

Tabel 1.8 Skoring Aspek Penentuan Lokasi Pabrik


Aspek Bobot Kabupaten Kabupaten Kabupaten
Skor Cilacap Cirebon Indramayu
(B) Nilai B x N Nilai B x N Nilai Bx N
(N) (N) (N)
Ketersediaan 30 6 1,5 4 1 6 1,25
Bahan Baku
Ketersediaan 23 5 1 5 1 6 1,2
Energi dan Air
Akses 17 6 0,9 3 0,45 6 0,9
Transportasi
Potensi Pasar 11 2 0,16 5 0,4 4 0,32
Ketersediaan 9 3 0,45 6 0,9 3 0,45
Sumber Daya
Manusia
Upah Minimim 7 3 0,21 4 0,28 3 0,21
Regional
Kebijakan 3 3 0,3 6 0,6 4 0,4
Pemerintah dan
Izin Usaha
Total 100 4,52 4,63 4,73

Berdasarkan hasil uji beban skor, maka lokasi pendirian pabrik yang
terpilih yaitu Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kabupaten Lamongan
memiliki luas daerah seluas 1.782 km2 dan kepadatan penduduk mencapai
1.188.478 jiwa. Lokasi pabrik PT. Legumania Food terletak di Jalan Raya
Plosowahyu, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Gambar 1. Lokasi Pabrik PT. Legumania Food


BAB II
C. Macam-Macam Proses
Terdapat dua proses utama dalam pembuatan NuriCelli, yaitu
pembuatan tepung yang akan digunakan (tepung kacang hijau dan tepung ubi
jalar) sebagai bahan baku serta pembuatan bihun instan. Proses pembuatan
tepung ubi jalar meliputi pengupasan dan pencucian; penyawutan;
perendaman dengan larutan asam sitrat 2% selama 5 menit; penirisan;
pengeringan pada suhu 70oC selama 8 hingga 12 jam; penggilingan; dan
pengayakan 60 mesh (Sugianyar, 2014). Sedangkan proses pembuatan tepung
kacang hijau meliputi pengupasan dan pencucian; penyangraian pada suhu
120 oC selama 45 menit; penggilingan; dan pengayakan. Selanjutnya pada
Gambar
proses pembuatan 1.1 Lokasi
NutriCelli, Pabrikpencampuran
terdapat PT. Legumania Foodtepung tersebut
kedua
di Kecamatan Lamongan Kabupaten
dengan air (2:3); pengukusan pertama; pemotongan adonan; pengukusan
Lamongan
kedua; dan pengeringan. Apabila kadar air bihun telah mencapat batas
maksimum 12%, maka bihun siap dikemas dan diberikan label.
Berdasarkan tiga proses utama pembuatan NutriCelli, terdapat dua
proses penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil produk serta efisiensi
kerja. Dua proses tersebut adalah penggilingan tepung ubi jalar dan tepung
kacang hijau serta pengukusan bihun. Pada proses penepungan kacang hijau
dan ubi jalar terdapat dua jenis metode yaitu dengan hammer mill dan pin
disc mill.

BAB III

D. Spesifikasi Produk Akhir


PT. Legumania Food memproduksi bihun dengan tepung kacang hijau dan
ubi jalar sebagai pengganti tepung beras. Warna bihun ini adalah putih dan
menjadi transparan setelah dimasak. Berat produk per kemasan adalah 200
gram. Kandungan gizi pada “Bihun Tepung Kacang Hijau dan Ubi Jalar”
dihitung berdasarkan ....
Tabel 2.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2016. Produksi Tanaman Padi dan
Palawija Jawa Barat Tahun 2010-2014. Katalog BPS 5214.32.
Direktorat Gizi. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Departemen Kesehatan
RI. Bhatara. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. 2017. http://ciamiskab.bps.go.id/ diakses
pada 21 Oktober 2018 pukul 13:00.
Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2017. http://bogorkota.bps.go.id/ diakses pada
21 Oktober 2018 pukul 13:00.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. 2017. http://cianjurkab.bps.go.id/
diakses pada 21 Oktober 2018 pukul 13:00.
Pusat Data dan Analisa Pembangunan (PUSDALISBANG). 2013. Data Pasar
Tradisional, Toko Modern, dan Gudang di Provinsi Jawa Barat Tahun
2013.

Anda mungkin juga menyukai