19,2 ×103 kg
Volume 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 (v) = kg
1,2 3
m
Jumlah Course = 10
Tinggi Liquid
Vl
Tinggi Liquid (hl) = 1
π×ID2
4
678041,787 ft3
Tinggi Liquid (hl) = 1
π×(120 ft)2
4
Tekanan Desain
Temperatur Desain
Temperatur desain adalah temperatur maksimal yang diperbolehkan dalam desain yang
harganya harus lebih rendah dari temperatur ijin rata-rata kondisi operasi material dinding
bejana. Temperatur desain (Td) dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Pd = To + 50o F
Dimana To adalah tekanan operasi 600oF
Pd = 600oF + 50o F = 650oF
Ketebalan minimum shell silinder berdasarkan circumferential stress (pada sambungan arah
memanjang)
P×IR
Ketebalan Minimum Shell (ts) = (f×ε)−0,6×P
81,151 psi×720 in
Ketebalan Minimum Shell (ts) = (18300×0,85)−0,6×81,151 psi
Ketebalan Minimum Shell (ts) = 3,768 in
Ketebalan shell berdasarkan longitudinal stress (pada sambungan arah melingkar)
P×IR
Ketebalan Shell (tls) = (2×f×ε)−0,4×P
81,151 psi×720 in
Ketebalan Shell (tls) = (2×18300×0,85)−0,4×81,151 psi
Sehingga ketebalan head dapat ditentukan berdasarkan persamaan pada ASME UG-32(d)
P × ID
Tebal Head (th) =
(2 × f × ε) − 0,2 × P
81,151 psi×1.440 in
Tebal Head (th) = (2×18300×0,85)−0,2×81,151 psi
Do 1447,536 in
= = 384,166
𝑡 3,768 in
Dari FIG. Geomatric Chart for Components Under External or Compressive Loading (Hal 365
Brownell & Young 1959) didapat harga faktor A sebesar 0,0003 sehingga dapat diketahui
harga Pa berdasarkan persamaan berikut:
2×A×E
Tekanan Desain Internal (Pa) = OD , dengan E adalah modulus elastisitas material shell.
3×
t
Dari tabel TM-1 ASME harga modulus elastisitas SA 455 adalah 26,1x106 psi.
2 × 0,0003 × 26,1 × 106
Tekanan Desain Internal (Pa) =
3 × 384,166
Karena harga Pa (13,587 psi) lebih kecil dari tekanan desain eksternal Pd (15 psi), maka harus
dilakukan perhitungan ulang dengan memperbesar ketebalan shell. Dengan menggunakan trial
and error maka diasumsikan tebal shell t: 4,569 in sehingga Do menjadi 1449,139 in maka:
Ls 960 in
= = 0,662
Do 1449,139 in
D0 1449,139 in
= = 317,167
T 4,569in
dan harga faktor A didapatkan yaitu sebesar 0,0003 (Hal 365 Brownell & Young 1959) dan
harga Pa dapat ditentukan:
2×A×E
Tekanan Desain Internal (Pa) =
OD
3× t
2×0,0003×26,1 ×106
Tekanan Desain Internal (Pa) = 3×317,167
Faktor A = 0,00036
Dari grafik CS-2 ASME didapatkan faktor B sebesar 7600. Harga Pa dapat diketahui dengan
persamaan berikut:
B
Tekanan Desain Internal (Pa) =
Ro
( )
th
4500 psi
Tekanan Desain Internal (Pa) = 1302,7644 in
( )
3,758 in
Karena harga Pa (11,15 psi) lebih kecil dari tekanan desain eksternal Pd (15 psi), maka harus
dilakukan perhitungan ulang dengan memperbesar ketebalan shell. Dengan menggunakan trial
and error maka diasumsikan tebal shell t: 4,569 in sehingga Do menjadi 1449,138 in maka:
Dari tabel ASME UG-37 dapat diketahui bahwa untuk ellipsoidal head dengan perbandingan
sumbu mayor:sumbu minor=2:1 maka harga k1: 0,90.
Harga jari-jari ellipsoidal head bisa ditentukan dari persamaan berikut:
Ro = k1.Do
Ro = 0,90. 1449,138 in
Ro = 1304,224 in.
Dari harga-harga diatas dapat ditentukan faktor A dengan persamaan berikut:
0,125
Faktor A =
Ro
( )
th
0,125
Faktor A = 1304,224 in
( )
4,569 in
Faktor A = 0,00043
Dari grafik CS-2 ASME didapatkan faktor B sebesar 5750. Harga Pa dapat diketahui dengan
persamaan berikut:
B
Tekanan Desain Internal (Pa) =
Ro
( )
th
5750 psi
Tekanan Desain Internal (Pa) =
1304,224 in
( )
4,569 in
Karena harga Pa (20,14 psi) lebih besar dari tekanan desain eksternal (15 psi) maka tebal
shell 4,569 in ditambah faktor korosi 1/16 in aman digunakan.
Beban Angin
Dengan mempertimbangkan temperatur operasi, tekanan operasi dan dimensi bejana, maka
bejana diasumsikan tidak menggunakan paltform dan loadder, sehingga beban angin hanya
dipertimbangkan terhadap diameter bejana serta diameter pipa.
Tekanan Angin
Besarnya tekanan angin dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut.
Pw = 0,0025Vw2
Dimana:
Pw = 0,0025(33.6)2
Pw = 2.82 lb/ft2
Tegangan Geser
V = Pw.D.H
Dimana:
lb
Tegangan Geser (V) = 2,82 ft2 × 120,626 ft × 95,5 ft
Besarnya momen pada dasar bejana karena angin dirumuskan sebagai berikut.
M = Pw.D.H.h
Dimana:
M: Momen pada dasar bejana, lb.ft
h: H/2
Momen (M) = Pw × OD × H × h
H
Momen (M) = Pw × OD × H × 2
lb 95,5 ft
Momen (M) = 2,82 ft2 × 120,626 ft × 95,5 ft × 2
Besarnya momen karena angin pada sambungan head bawah dapat ditentukan berdasarkan
persamaan berikut.
lb
Pw: Tekanan angin = 2,82 ft2
Ketebalan dinding shell akibat beban angin dapat dirumuskan berdasarkan persamaan
Berikut:
12 × Mw
Tebal Shell Beban Angin (tw) =
R2 ×π×f×ε
dimana:
E: Joint effisiensi =0,85 (sambungan las tipe 1 kategore A tanpa tes radiographic)
12 × 616747,564 lb. ft
Tebal Shell Beban Angin (tw) =
(720 in)2 × π × 18300 psi × 0,85
Besarnya tebal pelat dinding shell akibat beban angin dan beban tekanan adalah :
t = tp + tw
t= 4,6315 in + 0,000195 in
t= 4,631995 in
Beban Gempa
Berat bejana tekan (kondisi operasi)
lb
Berat Shell (Ws) = 2 × π × 720 in × 720 in × 4,631995 in × 0,2883 in3
Berat Shell (Ws) = 4349682,542 lb (asumsi berat baja 0,2833 per cubic in, Buthod)
Top head (jenis ellipspoidal head 2:1 dengan tebal plat = 4,6318 in) Berat head dapat dihitung
sebagai berikut,
π × OD3 π × ID3
Berat Head (Wth) = ( − ) × Berat Baja
12 12
Bottom head (jenis ellipsoidal head 2:1 dengan tebal plat = 4,6318 in)
π × OD3 π × ID3
Berat Bottom (Wbh) = ( − ) × Berat Baja
12 12
Dimana:
Diameter nominal pipa d = 6 in dengan ketebalan 0,280 in dan panjang proyeksi luar 8 in serta
jenis flange adalah slip on flange 150 lb. Berat inlet nozle dapat dihitung sebagai berikut,
Diameter nominal pipa d = 6 in dengan ketebalan 0,280 in dan panjang proyeksi luar 8 in serta
jenis flange adalah slip on flange 150 lb. Berat inlet nozle dapat dihitung sebagai berikut,
Diameter dalam d = 16 in dengan ketebalan pipa 0,250 in dan proyeksi luar 5 in serta jenis
flange adalah slip on flange 150 lb dan cover dengan tebal plat cover 0,937 in.
Wio = 129,08 lb
Diameter dalam d = 16 in dengan ketebalan pipa 0,250 in dan proyeksi luar 5 in serta jenis
flange adalah slip on flange 150 lb.
Wd = 129,08 lb
Dari data diatas maka dapat diketahui berat bejana tekan adalah,
Periode Getaran
H 3 w × OD
Periode Getaran (T) = 0,0000265 × ( ) × √
OD t
dimana:
w: 13809599,29 lb
V=ZIKCSW
Dimana:
Numerical Coeffisien
0,067
Numerical Coeffisien (C) = 1
T2
0,067
Numerical Coeffisien (C) = 1
0,8642
Besarnya momen yang terjadi akibat gempa bumi pada dasar bejana dapat diperolehkan dari
persamaan berikut,
2×H
Momen Yang Terjadi (M) = [ Ft × H + (V − Ft) ( )]
3
dimana:
2 × 95,5 ft
Momen Yang Terjadi (M) = [ 0 × 95,5 ft + (1118577,542 lb − 0) ( )]
3
X
Momen Pada Sambungan Bottom (MT) = M ×
H
dimana:
90 ft
Momen Pada Sambungan Bottom (MT) = 71216103,54 lb. ft ×
95,5 ft
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa momen akibat angin (MT = 406668,6328 lb. ft)
lebih kecil dari momen akibat gempa (MT = 67114652,55 lb.ft) sehingga untuk menentukan
tebal skirt yang dibutuhkan didasarkan pada momen pada sambungan skirt akibat gempa.
Tebal dinding shell akibat beban gabungan (gempa, tekanan dalam dan berat bejana) dapat
dihitung sebagai berikut. Diasumsikan tebal shell 4,6318 in.
Besarnya tegangan yang terjadi karena tekanan dalam dapat dihitung dengan persamaan berikut,
P×D
Tegangan Karena Tekanan Dalam (Sp) =
4×t
Dimana:
Besarnya tegangan karena gempa dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut,
12 × MT
Tegangan Karena Gempa (Sg) =
π × R2 × t
dimana:
12 × 805375800,127 lb in
Tegangan Karena Gempa (Sg) =
π × (722,3177in)2 × 4,6318 in
Besarnya tegangan yang terjadi akibat berat bejana dapat dihitung dengan persamaan berikut:
W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
Cm × t
dimana:
W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
2×π×r×t
13809599,29 lb
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) = 2×π×722,3177in×4,6318 in
Besarnya tegangan yang terjadi akibat berat bejana pada kondisi kosong dapat dirumuskan
sebagai berikut:
W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
Cm × t
dimana:
W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
2×π×r×t
13532774,56 lb
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
2 × π × 722,3177in × 4,6318 in
Tegangan gabungan
1. Kondisi Kosong
- Sisi Angin (Windward)
S = Sg − Sw
S = 10168,84 psi − 643,767315 psi
S = 9525,072685 psi
- Leeward Side
S = −Sg − Sw
S = −10168,84 psi − 643,767 psi
S = −10812,60732 psi
2. Kondisi Operasi
- Sisi Angin (Windward)
S = Sp + Sg − Sw
S = 6327,648 psi + 10168,84 psi − 656,936138 psi
S = 15839,55186 psi
Tegangan maksimum sebesar 15839,55186 psi akan timbul pada sisi angin, sedangkan
tegangan izin maksimum plat adalah 18300 psi, sehingga terlihat bahwa pemilihan plat
dengan tebal 4,6318 in AMAN