Anda di halaman 1dari 19

Data Perancangan

Kapasitas : 1000.000 Kg/tahun


Massa Jenis : 1,2 Kg/m3
Tekanan operasi : 81,151 psi
Temperatur operasi : 600oF
Zona gempa : 2 (diasumsikan)
Kecepatan angina : 54 km/jam (Sumber, BMG)
Faktor korosi : 1/16 in (dengan asumsi pertumbuhan korosi 5 mils pertahun
atau 1/16 in per 12 tahun, (sumber Buthod)
Dimensi Bejana
Massa (m)
Volume 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 (v) = Massa Jenis (ρ)

19,2 ×103 kg
Volume 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 (v) = kg
1,2 3
m

Volume 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 (v) = 16000 m3

Volume 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 (v) = 100637 bbl

Volume 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 (v) + keamanan 20 % = 100637 bbl × 120% = 12076144 bbl

Volume 𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 (v) + keamanan 20 % = 678041,787 ft 3

Berdasarkan Brownell & Young 1959:


Volume yang dibolehkan =120900 bbl
Diameter dalam (ID) = 120 ft = 1440 in = 36,576 m

Tinggi Tangki = 60 ft = 720 in = 18,288 m

Jumlah Course = 10

Tinggi Liquid

Vl
Tinggi Liquid (hl) = 1
π×ID2
4

678041,787 ft3
Tinggi Liquid (hl) = 1
π×(120 ft)2
4

Tinggi Liquid (hl) = 59,9824 ft

Tekanan Desain

Temperatur Desain
Temperatur desain adalah temperatur maksimal yang diperbolehkan dalam desain yang
harganya harus lebih rendah dari temperatur ijin rata-rata kondisi operasi material dinding
bejana. Temperatur desain (Td) dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
Pd = To + 50o F
Dimana To adalah tekanan operasi 600oF
Pd = 600oF + 50o F = 650oF

Perhitungan Tebal Shell dan Head


Berdasarkan Tekanan Dalam
Tebal Shell
Material shell adalah baja karbon SA 455 dengan tegangan ijin maksimum pada suhu 650oF
adalah 18300 psi. Dan diketahui data perhitungan sebagai berikut:
Tekanan Desain Pd : 81,151 psi
Jari-jari R : 720 in
Diameter dalam D : 1440 in
Joint effisiensi E : 0,85

Ketebalan minimum shell silinder berdasarkan circumferential stress (pada sambungan arah
memanjang)
P×IR
Ketebalan Minimum Shell (ts) = (f×ε)−0,6×P

81,151 psi×720 in
Ketebalan Minimum Shell (ts) = (18300×0,85)−0,6×81,151 psi
Ketebalan Minimum Shell (ts) = 3,768 in
Ketebalan shell berdasarkan longitudinal stress (pada sambungan arah melingkar)
P×IR
Ketebalan Shell (tls) = (2×f×ε)−0,4×P
81,151 psi×720 in
Ketebalan Shell (tls) = (2×18300×0,85)−0,4×81,151 psi

Ketebalan Shell (tls) = 1,876 in


Karena ketebalan berdasarkan circumferencial stress (t = 3,768 in) lebih besar dari ketebalan
berdasarkan longitudinal sress (t = 1,876 in) maka dipilih ketebalan shell berdasarkan tekanan
dalam sebesar 3,768 in
Tebal head
Dari tabel material ASME Section II Part D didapatkan tegangan ijin maksimum SA 455
pada suhu 650oF adalah 18300 psi. Asumsi D/2h adalah 2.0 (Tabel UG-27 ASME).

Sehingga ketebalan head dapat ditentukan berdasarkan persamaan pada ASME UG-32(d)
P × ID
Tebal Head (th) =
(2 × f × ε) − 0,2 × P
81,151 psi×1.440 in
Tebal Head (th) = (2×18300×0,85)−0,2×81,151 psi

Tebal head (th) = 3,758 in

Berdasarkan Tekanan Luar


Tebal shell
Data perhitungan
Tekanan Desain Eksternal Pd : 15 psi (ASME U6 28(t) )
Tebal shell t : 3,768 in
Panjang vessel section (Ls) adalah panjang vessel ditambah 2/3 panjang head. Diketahui
bahwa head yang digunakan adalah ellipsoidal 2:1 sehingga Panjang bisa ditentukan yaitu in.
Dengan demikian panjang vessel section (Ls) bisa ditentukan.
2
Vessel Section (Ls) = Panjang Vessel + ( × PanjangHead )
3
2
Vessel Section (Ls) = 720 + (3 × 360)

Vessel Section (Ls) = 960 in


Dengan asumsi ketebalan dinding bejana adalah in maka diameter luar shell bisa ditentukan.
Diameter Luar (Do) = 2 × ts + ID

Diameter Luar (Do) = 2 × 3,768 in + 1440 in

Diameter Luar (Do) = 1447,536 in


Maka Dapat Diketahi perbandingan
Ls 960 in
= = 0,663
Do 1447,536 in

Do 1447,536 in
= = 384,166
𝑡 3,768 in

Dari FIG. Geomatric Chart for Components Under External or Compressive Loading (Hal 365
Brownell & Young 1959) didapat harga faktor A sebesar 0,0003 sehingga dapat diketahui
harga Pa berdasarkan persamaan berikut:

2×A×E
Tekanan Desain Internal (Pa) = OD , dengan E adalah modulus elastisitas material shell.

t

Dari tabel TM-1 ASME harga modulus elastisitas SA 455 adalah 26,1x106 psi.
2 × 0,0003 × 26,1 × 106
Tekanan Desain Internal (Pa) =
3 × 384,166

Tekanan Desain Internal (Pa) = 13,587 Psi

Karena harga Pa (13,587 psi) lebih kecil dari tekanan desain eksternal Pd (15 psi), maka harus
dilakukan perhitungan ulang dengan memperbesar ketebalan shell. Dengan menggunakan trial
and error maka diasumsikan tebal shell t: 4,569 in sehingga Do menjadi 1449,139 in maka:

Ls 960 in
= = 0,662
Do 1449,139 in

D0 1449,139 in
= = 317,167
T 4,569in

dan harga faktor A didapatkan yaitu sebesar 0,0003 (Hal 365 Brownell & Young 1959) dan
harga Pa dapat ditentukan:
2×A×E
Tekanan Desain Internal (Pa) =
OD
3× t

2×0,0003×26,1 ×106
Tekanan Desain Internal (Pa) = 3×317,167

Tekanan Desain Internal (Pa) = 16,458


Karena harga Pa (16,458 psi) lebih besar dari tekanan desain eksternal (15 psi) maka tebal
shell 4,569 in ditambah faktor korosi 1/16 in aman digunakan. Ketebalan shell (t) = 4,569+
0,0625 = 4,6315 in.
Tebal head
Data perhitungan
- Tekanan desain eksternal P = 15 psi
- Diameter luar Do = 1447,516 in
- Tebal head t = 3,758 in (asumsi dari tekanan desain internal)
Dari tabel ASME UG-37 dapat diketahui bahwa untuk ellipsoidal head dengan perbandingan
sumbu mayor:sumbu minor=2:1 maka harga k1: 0,90.
Harga jari-jari ellipsoidal head bisa ditentukan dari persamaan berikut:
Ro = k1.Do
Ro = 0,90. 1447,516 in
Ro = 1302,7644 in.
Dari harga-harga diatas dapat ditentukan faktor A dengan persamaan berikut:
0,125
Faktor A =
Ro
( )
th
0,125
Faktor A = 1302,7644 in
( )
3,758 in

Faktor A = 0,00036
Dari grafik CS-2 ASME didapatkan faktor B sebesar 7600. Harga Pa dapat diketahui dengan
persamaan berikut:

B
Tekanan Desain Internal (Pa) =
Ro
( )
th
4500 psi
Tekanan Desain Internal (Pa) = 1302,7644 in
( )
3,758 in

Tekanan Desain Internal (Pa) = 12,98 psi

Karena harga Pa (11,15 psi) lebih kecil dari tekanan desain eksternal Pd (15 psi), maka harus
dilakukan perhitungan ulang dengan memperbesar ketebalan shell. Dengan menggunakan trial
and error maka diasumsikan tebal shell t: 4,569 in sehingga Do menjadi 1449,138 in maka:
Dari tabel ASME UG-37 dapat diketahui bahwa untuk ellipsoidal head dengan perbandingan
sumbu mayor:sumbu minor=2:1 maka harga k1: 0,90.
Harga jari-jari ellipsoidal head bisa ditentukan dari persamaan berikut:
Ro = k1.Do
Ro = 0,90. 1449,138 in
Ro = 1304,224 in.
Dari harga-harga diatas dapat ditentukan faktor A dengan persamaan berikut:
0,125
Faktor A =
Ro
( )
th
0,125
Faktor A = 1304,224 in
( )
4,569 in

Faktor A = 0,00043

Dari grafik CS-2 ASME didapatkan faktor B sebesar 5750. Harga Pa dapat diketahui dengan
persamaan berikut:

B
Tekanan Desain Internal (Pa) =
Ro
( )
th

5750 psi
Tekanan Desain Internal (Pa) =
1304,224 in
( )
4,569 in

Tekanan Desain Internal (Pa) = 20,14 psi

Karena harga Pa (20,14 psi) lebih besar dari tekanan desain eksternal (15 psi) maka tebal
shell 4,569 in ditambah faktor korosi 1/16 in aman digunakan.

Ketebalan shell (t) = 4,569 + 0,0625 = 4,6315 in.

Berdasarkan Kombinasi Beban

Beban Angin

Dengan mempertimbangkan temperatur operasi, tekanan operasi dan dimensi bejana, maka
bejana diasumsikan tidak menggunakan paltform dan loadder, sehingga beban angin hanya
dipertimbangkan terhadap diameter bejana serta diameter pipa.

Tekanan Angin
Besarnya tekanan angin dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut.

Pw = 0,0025Vw2

Dimana:

Pw: Tekanan angin, lb/ft2

Vw: Kecepatan angin = 33.6 mph

Sehingga besarnya tekanan angin adalah:

Pw = 0,0025(33.6)2

Pw = 2.82 lb/ft2

Tegangan Geser

Besarnya tegangan geser total dapat ditentukan berdasarkan persamaan berikut.

V = Pw.D.H

Dimana:

V : Tegangan geser total, lb

Pw : Tekanan angin = 2.82 lb/ft2

D : Diameter luar bejana = 4,906 ft

H : Tinggi vessel (60 ft) + skirt (35,5 ft) = 95,5 ft

Sehingga besarnya tegangan geser total adalah:

Tegangan Geser (V) = Pw × OD × H

lb
Tegangan Geser (V) = 2,82 ft2 × 120,626 ft × 95,5 ft

Tegangan Geser (V) = 32485,78806 lb

Momen karena Angin

Besarnya momen pada dasar bejana karena angin dirumuskan sebagai berikut.

M = Pw.D.H.h

Dimana:
M: Momen pada dasar bejana, lb.ft

Pw: Tekanan angin = 2.82 lb/ft2

D: diameter luar bejana = 120,626 ft

H: Tinggi vessel + skirt = 95,5 ft

h: H/2

sehingga besarnya momen akibat angin pada dasar bejana adalah:

Momen (M) = Pw × OD × H × h

H
Momen (M) = Pw × OD × H × 2

lb 95,5 ft
Momen (M) = 2,82 ft2 × 120,626 ft × 95,5 ft × 2

Momen (M) = 1551196,38 lb. ft

Besarnya momen karena angin pada sambungan head bawah dapat ditentukan berdasarkan
persamaan berikut.

Momen Sambungan Head Bawah (MT) = M − hT (V − 0,5 × Pw × OD × hT)

MT: Momen pada sambungan head bawah, lb.ft

M: Momen pada dasar bejana = 1551196,38 lb.ft

hT: Jarak sambungan head bawah dari dasar 35,5 ft

V: Tegangan geser total = 32485,78806 lb

lb
Pw: Tekanan angin = 2,82 ft2

D: Diameter luar bejana = 4,906 ft

Sehingga besarnya momen pada sambungan head bawah adalah:

Momen Sambungan Head Bawah (MT)


lb
= 1551196,38 lb. ft − 35,5 ft (32485,78806lb − 0,5 × 2,82
ft 2
× 120,626 ft × 35,5 ft)

Momen Sambungan Head Bawah (MT) = 406668,6328 lb. ft


Besarnya momen karena angin perlu ditambah dengan momen karena beban angina (Mp =
4450 lb.ft untuk diameter pipa 6 in), sehingga akan didapat,

Momen Karena Angin Total (Mw) = MT + Mp

Momen Karena Angin Total (Mw) = 406668,6328 lb. ft + 4450 lb. ft

Momen Karena Angin Total (Mw) = 411118,6328 lb. ft

Tebal Dinding Shell

Ketebalan dinding shell akibat beban angin dapat dirumuskan berdasarkan persamaan

Berikut:

12 × Mw
Tebal Shell Beban Angin (tw) =
R2 ×π×f×ε

dimana:

tw: Ketebalan dinding shell berdasarkan beban angin, in

Mw: Momen pada sambungan head bawah = 411118,6328 lb. ft

R: Jari-jari dalam bejana = 720 in

S: Tegangan ijin maksimal material shell = 18300 psi

E: Joint effisiensi =0,85 (sambungan las tipe 1 kategore A tanpa tes radiographic)

sehingga ketebalan shell adalah:

12 × 616747,564 lb. ft
Tebal Shell Beban Angin (tw) =
(720 in)2 × π × 18300 psi × 0,85

Tebal Dinding Shell (tw) = 0,000195 in

Besarnya tebal pelat dinding shell akibat beban angin dan beban tekanan adalah :

t = tp + tw

t= 4,6315 in + 0,000195 in

t= 4,631995 in

Beban Gempa
Berat bejana tekan (kondisi operasi)

Shell (tebal plat = 4,631995 in dan panjang 720 in)

Berat shell dapat dihitung sebagai berikut,

Berat Shell (Ws) = 2 × π × R × Panjang Silinder × t × Berat Baja

lb
Berat Shell (Ws) = 2 × π × 720 in × 720 in × 4,631995 in × 0,2883 in3

Berat Shell (Ws) = 4349682,542 lb (asumsi berat baja 0,2833 per cubic in, Buthod)

Top head (jenis ellipspoidal head 2:1 dengan tebal plat = 4,6318 in) Berat head dapat dihitung
sebagai berikut,

π × OD3 π × ID3
Berat Head (Wth) = ( − ) × Berat Baja
12 12

π× 1449,138 in3 π× 1440 in3 lb


Berat Head (Wth) = ( − ) × 0,2883 in3
12 12

Berat Head (Wth) = 4317811,784 lb (sumber, Buthod)

Bottom head (jenis ellipsoidal head 2:1 dengan tebal plat = 4,6318 in)

Berat head dapat dihitung sebagai berikut,

π × OD3 π × ID3
Berat Bottom (Wbh) = ( − ) × Berat Baja
12 12

π× 1449,138 in3 π× 1440 in3 lb


Berat Bottom (Wbh) = ( − ) × 0,2883 in3
12 12

Berat Bottom (Wbh) = 4317811,784 lb (sumber, Buthod)

Berat fluida test hidrostatik

Berat fluida test dapat dihitung sebagai berikut,

Berat Fluida (Wf) = V × ρf

Dimana:

V: volume bejana tekan

Ρf: Massa jenis udara


Berat Fluida (Wf) = 16000 m3 × 1,2 kg/m3

Berat Fluida (Wf) = 19200 kg

Berat Fluida (Wf) = 42328,75 lb

Berat inlet nozle

Diameter nominal pipa d = 6 in dengan ketebalan 0,280 in dan panjang proyeksi luar 8 in serta
jenis flange adalah slip on flange 150 lb. Berat inlet nozle dapat dihitung sebagai berikut,

Win = 30,84 lb (sumber, Buthod)

Berat outlet nozle

Diameter nominal pipa d = 6 in dengan ketebalan 0,280 in dan panjang proyeksi luar 8 in serta
jenis flange adalah slip on flange 150 lb. Berat inlet nozle dapat dihitung sebagai berikut,

Won = 30,84 lb (sumber, Buthod)

Berat inspection opening

Diameter dalam d = 16 in dengan ketebalan pipa 0,250 in dan proyeksi luar 5 in serta jenis
flange adalah slip on flange 150 lb dan cover dengan tebal plat cover 0,937 in.

Berat inspection opening bisa dihitung sebagai berikut,

Wio = 129,08 lb

Berat drain opening

Diameter dalam d = 16 in dengan ketebalan pipa 0,250 in dan proyeksi luar 5 in serta jenis
flange adalah slip on flange 150 lb.

Berat inspection opening bisa dihitung sebagai berikut,

Wd = 129,08 lb

Dari data diatas maka dapat diketahui berat bejana tekan adalah,

Berat Bejana (W) = 13027923,86 lb

Berat bejana tekan aktual


Berat bejana tekan aktual harus ditambah dengan 6% total berat untuk menutup kemungkinan
terjadinya kelebihan berat material dan toleransi manufaktur serta berat pengelasan, sehingga
akan didapat berat bejana tekan aktual adalah,

Berat Bejana aktual (Wact) = Berat Bejana × 1,06

Berat Bejana aktual (Wact) = 13027923,86 lb × 1,06

Berat Bejana aktual (Wact) = 13809599,29 lb

Periode Getaran

Besarnya periode getaran dapat dihitung dengan persamaan sabagai berikut,

H 3 w × OD
Periode Getaran (T) = 0,0000265 × ( ) × √
OD t

dimana:

T: Periode getaran, dtk

H: Tinggi bejana + skirt = 95,5 ft

D: Diameter luar bejana = 120,626 ft

w: 13809599,29 lb

t: Tebal dinding shell = 0,385916 ft

Sehingga besarnya periode getaran adalah:

95,5 ft 3 13809599,29 lb×120,626 ft


Periode Getaran (T) = 0,0000265 × (120,626 ft) × √ 0,385916 ft

Periode Getaran (T) = 0,864 detik

Total Seismic Shear

Besarnya total seismic shear dapat dihitung dengan persamaan berikut ,

V=ZIKCSW

Dimana:

Z: Zona gempa = 0,375 (zona 2)


I: Occupancy importance coeffisien: 1 untuk bejana

K: Horizontal force factor: 2 untuk vessel

S: Numerical coeffisien structure resonance: 1,5 untuk T ≤ 2,5

Numerical Coeffisien

0,067
Numerical Coeffisien (C) = 1
T2

0,067
Numerical Coeffisien (C) = 1
0,8642

Numerical Coeffisien (C) = 0,072

Sehingga besarnya total seismic shear adalah,

Total Seismic Shear (V) = 0,375 × 1 × 2 × 0,072 × 1,5 × 13809599,29 lb

Total Seismic Shear (V) = 1118577,542 lb

Momen yang Terjadi

Besarnya momen yang terjadi akibat gempa bumi pada dasar bejana dapat diperolehkan dari
persamaan berikut,

2×H
Momen Yang Terjadi (M) = [ Ft × H + (V − Ft) ( )]
3

dimana:

M: Momen pada puncak bejana, lb.ft

Ft: Horizontal seismic force factor on top vessel: 0 (untuk T≤0,7)

V: Total seismic shear = 1118577,542 lb

H: Tinggi bejana total = 95,5 ft.

2 × 95,5 ft
Momen Yang Terjadi (M) = [ 0 × 95,5 ft + (1118577,542 lb − 0) ( )]
3

Momen Yang Terjadi (M) = 71216103,54 lb. ft

Momen pada sambungan skirt dengan bottom head


Besarnya momen pada sambungan skirt dapat ditentukan dengan persamaan berikut,

X
Momen Pada Sambungan Bottom (MT) = M ×
H

dimana:

MT: Momen pada sambungan tutup bawah, lb.ft

M: Momen akibat gempa pada dasar bejana = 71216103,54 lb. ft

X: Jarak sambungan ke puncak bejana = 90 ft

H: Tinggi bejana + skirt = 95,5 ft

Sehingga besarnya momen pada sambungan skirt adalah:

90 ft
Momen Pada Sambungan Bottom (MT) = 71216103,54 lb. ft ×
95,5 ft

Momen Pada Sambungan Bottom (MT) = 67114652,55 lb. ft

Momen Pada Sambungan Bottom (MT) = 805375800,127045 lb. i𝑛

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa momen akibat angin (MT = 406668,6328 lb. ft)
lebih kecil dari momen akibat gempa (MT = 67114652,55 lb.ft) sehingga untuk menentukan
tebal skirt yang dibutuhkan didasarkan pada momen pada sambungan skirt akibat gempa.

Tebal dinding shell akibat beban gabungan (gempa, tekanan dalam dan berat bejana) dapat
dihitung sebagai berikut. Diasumsikan tebal shell 4,6318 in.

Tegangan karena tekanan dalam

Besarnya tegangan yang terjadi karena tekanan dalam dapat dihitung dengan persamaan berikut,

P×D
Tegangan Karena Tekanan Dalam (Sp) =
4×t

Dimana:

P: Tekanan dalam = 81,151 psi

D: Diameter rata-rata bejana = 1444,6354 in

t: Tebal dinding shell = 4,6318 in

sehingga besarnya tegangan akibat tekanan dalam adalah:


81,151 psi × 1444,6354 in
Tegangan Karena Tekanan Dalam (Sp) =
4 × 4,6318 in

Tegangan Karena Tekanan Dalam (Sp) = 6327,648 psi

Tegangan karena gempa

Besarnya tegangan karena gempa dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut,

12 × MT
Tegangan Karena Gempa (Sg) =
π × R2 × t

dimana:

MT: Momen pada sambungan bottom head akibat gempa = 805375800,127 lb in

R: Jari-jari rata-rata silinder = 722,3177in

t: Tebal dinding shell = 4,6318 in

sehingga besarnya tegangan akibat gempa adalah:

12 × 805375800,127 lb in
Tegangan Karena Gempa (Sg) =
π × (722,3177in)2 × 4,6318 in

Tegangan Karena Gempa (Sg) = 1272,986 𝑙𝑏/𝑖𝑛2

Tegangan Karena Gempa (Sg) = 10168,84 psi

Tegangan karena berat bejana (kondisi operasi)

Besarnya tegangan yang terjadi akibat berat bejana dapat dihitung dengan persamaan berikut:

W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
Cm × t

dimana:

W: Berat total bejana = 13809599,29 lb

Cm: Keliling shell pada diameter rata-rata = 2 × π × r

t: Tebal dinding shell = 4,6318 in

sehingga besarnya tegangan yang terjadi akibat berat bejana adalah:

W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
2×π×r×t
13809599,29 lb
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) = 2×π×722,3177in×4,6318 in

Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) = 656,936138 lb/in2

Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) = 656,936138 psi

Tegangan karena berat bejana (kondisi kosong)

Besarnya tegangan yang terjadi akibat berat bejana pada kondisi kosong dapat dirumuskan
sebagai berikut:

W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
Cm × t

dimana:

W: Berat total bejana = 13532774,56 lb

Cm: Keliling shell pada diameter rata-rata = 2 × π × r

t: Tebal dinding shell = 4,6318 in

sehingga besarnya tegangan yang terjadi akibat berat bejana adalah:

W
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
2×π×r×t

13532774,56 lb
Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) =
2 × π × 722,3177in × 4,6318 in

Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) = 643,767315 lb/in2

Tegangan Karena Berat Bejana (Sw) = 643,767315 psi

Tegangan gabungan

1. Kondisi Kosong
- Sisi Angin (Windward)
S = Sg − Sw
S = 10168,84 psi − 643,767315 psi
S = 9525,072685 psi

- Leeward Side
S = −Sg − Sw
S = −10168,84 psi − 643,767 psi
S = −10812,60732 psi

2. Kondisi Operasi
- Sisi Angin (Windward)
S = Sp + Sg − Sw
S = 6327,648 psi + 10168,84 psi − 656,936138 psi
S = 15839,55186 psi

- Leeward Sid S = −Sg − Sw + Sp


S = −10168,84 psi − 656,936138 psi + 6327,648 psi
S = −4498,1281 psi

Tegangan maksimum sebesar 15839,55186 psi akan timbul pada sisi angin, sedangkan
tegangan izin maksimum plat adalah 18300 psi, sehingga terlihat bahwa pemilihan plat
dengan tebal 4,6318 in AMAN

Anda mungkin juga menyukai