Anda di halaman 1dari 2

Nama : Agus Khafi Yazid

NIM :17105030098

Prodi :Ilmu Al Qur’an dan Tafsir

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫يأيّها ال ذين ءامنوا إذاقمتم إلي الصلوة فغسلوا وجوهكم وأيديكم إلى المرافق وامسحوا برءوسكم وأرجلكم إلى الكعبين وإن‬
ّ ‫كنتم جنبا فا‬
‫ط ّهروا وإن كنتم مرضلى اوعلى سفر أوجاء أحد منكم من الغائط أو لمستم النساء فلم تجدواماء فتيمموا صعيدا‬
‫طيبا فامسحوا بوجوهكم وأيديكم منه ما يريد هللا ليجعل عليكم من حرج ولكن يريد ليط ّهركم وليت ّم نعمتهو عليكم لعلكم‬
)6( ‫تشكرون‬

“hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah wajah kalian dan tangan kalian sampai dengan siku, dan sapulah kepala kalian dan
(busuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki. Jika kalian junub maka mandilah, dan jika
kalian sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kalia tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah
yang baik (bersih). Sapulah wajah kalian dan tangan kalian dengan tanah itu. Allah tidak
hendak menyulitkan kalian, tetapi dia hendak membersihkan kalian dan memnyempurnakan
nikmat-Nya bagi kalian, supaya kalian bersyukur.” (q. S. Al – maidah:6).

Imam syafii berkata,”sebelumnya orang-orang yang disapa melalui ayat ini telah
mengerti bahwa membasuh itu dengan menggunakan air. Kemudian allah menjelaskan dalam
ayat ini bahwa membasuh itu dengan menggunakan air. Hal ini dapat dipahami oleh orang-
orang yang diseru ayat ini, bahwa air diciptakan oleh allah dan bukan hasil karya manusia. Air
dalam ayat ini disebutkan secara umum,sehingga pengertian air disini mencakup air hujan, air
sungai, air sumur, air gunung, air laut, air tawar atau air asin.

Semua jenis air ini dapat menyucikan orang yang berwudhu dan mandi. Secara
tekstual ayat ini menunjukan bahwa semua air adalah suci, seperti air laut dan sejenisnya.
Berkanaan dengan hal ini ada riwayat dari Rasulullah yang senada dengan pengertian ayat ini.
Namun, sanad hadits terdapat periwayat yang tidak aku kenal.
Malik menggambarkan kepada kami dari Shafwan bin Sulaim dari Sa’ad bin Salamah,
seorang pria yang berasal dari keluarga Ibnu al-Azraq, bahwa Mughiroh bin Abi Burdah dia
berasal dari Bani Abdul Bar mengatakan bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata,

‫ فقال يا رسول هللا إنّا نركب البحر و نحمل معنا القليل من الماء فإن توضأنا به عطسنا‬.‫م‬.‫سأل رجل رسول هللا ص‬
‫ هو الطهور مائوه الح ّل ميتته‬.‫م‬.‫أفنتوضّأ من ماء البحر فقال رسول هللا ص‬

Seorang pria bertanya kepada Rasulullah,” wahai Rasulullah, kami sedang berlayar di
lautan dan hanya membawa sedikit air. Jika kami berwudu dengan air itu, kami akan kehausan.
Apakah kami boleh berwudu dengan air laut? Rasulullah bersabda,” (air laut) itu suci dan
bangkai binatangnya halal dimakan.” (H.R. Bukhori).1

1
Syaikh Ahmad Mustafa Al Farran,Tafsir Al Imam Asy Syafi’i, Jakarta : Almahira, 2007, hlm,295-296.

Anda mungkin juga menyukai