Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali arti nilai
suatu barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai artisuatu barang, manusia melakukan
tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang dan memerlukan pencatatan
perhitungan hartakekayaan (Akuntansi), pencatatan terus berkembang dari waktu ke
waktusampai dengan kemajuan peradaban manusia.
Akuntansi Biaya Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasandan penyajian
biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran
terhadapnya. Akuntasi Biaya juga memiliki Fungsi dan Kualifikasi Biaya yang akan kami
jabarkan di dalam Pembahasan Makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hal - hal uraian tersebut diatas
maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa saja fungsi dari Akutansi Biaya ?
1.2.2 Bagaimana Klasfikasi Biaya berdarkan :
a. Produk
b. Waktu Pengakuan
c. Prilaku Biaya
d. Pembuatan Keputusan
e. Karakteristik Biaya Secara Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Akuntansi Biaya

a. Sebagai Dasar Perencanaan Aktivitas Perusahaan

Akuntansi biaya menjadi dasar informasi keuangan yang dibutuhkan dalam


penyusunan rencana pembiayaan dan beban yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
saat melakukan pelayanan atau pemberian jasa kepada pelanggan atau pemakai
jasa. Estimasi biasa yang dilakukan sesuai prinsip prinsip akuntansi berupa data histori
dengan pertimbangan faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya

Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, pihak manajemen akan memonitor


agar tidak terjadi penyimpangan (adanya selisih antara biaya nyata dengan perencanaan
biaya). JIka ada penyimpangan biasanya pihak manajemen akan menganalisis
penyebab terjadinya selisih dan mempertimbangkan tindakan pengoreksian yang
seharusnya dilakukan sebagai bentuk pengendalian

b. Untuk Menentukan Harga Pokok

Sistem akuntansi biaya perusahaan jasa harus menentukan harga pokok


produksi setiap jasa yang disediakan sehingga bisa ditentukan harga jual (cara
menghitung harga pokok penjualan) setelah ditentukan nominal atau persentasi
keuntungan yang diinginkan. Harga yang ditawarkan tidak boleh terlalu tinggi atau
terlalu rendah bagi konsumen dengan mempertimbangkan pesaing dan kepuasan
konsumen. Proses yang dilakukan antara lain mencatat, menggolongkan, memonitor,
dan meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi dari
data histori yang dijadikan dasar oleh pihak manajemen dalam penentuan harga pokok
produksi.
c. Mengendalikan Biaya

Data histori juga bisa dipakai untuk mengendalikan biaya sehingga bisa diketahui
hal-hal apa saja yang menyebabkan kenaikan biaya produksi. Pengendalian biaya harus
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diperkirakan akan memengaruhi biaya.
Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, pihak manajemen akan memonitor
apakah terjadi penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan
perencanaan biaya). Jika ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab terjadinya
selisih serta mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan
sebagai bentuk pengendalian.

d. Sebagai Dasar Perhitungan dan Pelaporan

Perusahaan jasa tentu saja membutuhkan harga pokok produksi jasa secara rinci
yang terbentuk dari upah pekerja, biaya pemakaian sumber daya dan sumber energi
lainnya, serta besaran atau persentase keuntungan yang didapatkan oleh
perusahaan. Kemudian perusahaan jasa membutuhkan laporan keuangan yang
mencatat seluruh transaksi pelanggan atau pengguna jasa perusahaan.

e. Sebagai Dasar Penyusunan Anggaran Perusahaan

Perusahaan jasa tentu saja menentukan anggaran agar kegiatan operasional bisa
dikendalikan. Adanya anggaran akan mempermudah untuk mengendalikan seluruh
kegiatan sehingga tidak akan melebihi anggaran yang menyebabkan kerugian
perusahaan. Akuntansi biaya juga menyediakan informasi tentang seluruh pembiayaan
agar pihak manajemen atau para pemangku kebijakan bisa mengelola perusahaan
dengan benar.

2.2 Klasifikasi Biaya


a. Klasifikasi Biaya Menurut Produk
1. Biaya pabrikasi
a) Biaya Bahan
b) Biaya Tenaga Kerja
c) Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Biaya produk tidak langsung atau biaya yang selain biaya bahan baku dan
tenaga kerja. Biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara langsung terhadap
produk yang diproduksi. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan jenis departemen yang diperlukan untuk menetapkan tarif overhead
departemental yang akurat adalah sebagai berikut :

1) Kesamaan operasi dan mesin di setiap departemen


2) Lokasi dari operasi dan mesin
3) Tanggung jawab atas produksi dan biaya
4) Hubungan operasi terhadap aliran produk
5) Jumlah departemen
2. Biaya komersial
Biaya-biaya penjualan (marketing expance) atau didisribusikan expence
dan seling expence. Biaya-biaya ini dimulai pada titik dimana biaya produksi
berakhir yaitu jika proses produksi telah selesai dan barang-barangnya ada dalam
kondisi yang dapat dijual.
a) Biaya Pemasaran
Biaya - biaya yang
terjadiuntuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya
biaya iklan, biaya promosi, dll.
b) Biaya Administrasi dan Umum
Biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan- kegiatan produk dan
pemasaran produk. Contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
c) Biaya bahan
 Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yaitu yang diidentifikasikan terhadap produk
yang dihasilkan dan secara phisik bahan tersebut menjadi bagian
yang menyeluruh dari produk yang selesai.
 Biaya Bahan Penolong
Bahan yang tidak menjadi bagian dari pada produk jadi atau bahan
yang meskipun menjadi bagian dari produk jadi tetapi nilainya relatif
kecil
3. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada
pada pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas dasar unit yang
diproduksi.
 Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara
langsung menangani proses proses pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai.
 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL) àBOP
Jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang tidak
secara langsung menangani pengolahan bahan
b. Klasifikasi Biaya Menurut Waktu Pengakuan
1. Biaya Produk ( Product cost )
Biaya produk adalah informasi yang sangat penting sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan manajerial di suatu perusahaan manufaktur. Keputusan
untuk menetapkan harga jual dan bauran produk adalah hal-hal yang bersifat
kritikal dan strategik untuk organisasi dalam menghadapi persaingan di pasar.
Biaya produk yang memiliki nilai strategik di perusahaan memberi implikasi
bahwa biaya ini harus dapat diukur, dihitung, dan ditentukan dengan benar dan
akurat.
2. Biaya Periode ( Period cost )
Biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak
langsung tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk. Biaya periode harus
dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Contoh biaya periode adalah
semua biaya administrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.
c. Klasifikasi Biaya Dikaitkan Dengan Perilaku Biaya
1. Biaya Variabel (Variable Cost atau VC)
Biaya variabel adalah Biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai
dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Jika produksi sedikit, biaya variabel
sedikit dan sebaliknya.
Biaya variabel adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per
unit akan selalu tetap meskipun volume produksi berubah-ubah,akan tetapi secara
total biaya tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan
aktivitas.
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah tenaga produksi,
bahan pembantu. Besarnya biaya variabel total (TVC), jumlah seluruh biaya
variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk.
Untuk menghitung besar variabel total dapat menggunakan rumus berikut :
Keterangan:
TVC = Total biaya variable
VC = Biaya variabel per unit
Q = Jumlah produksi.
TVC = VC x Q
Contoh :
Suatu produksi dihasilkan sebanyak 400 unit, biaya variabel per unit Rp.
2.000,00. Berapakah biaya variabel total ?
Jawab : Diketahui VC = 2.000,00 dan Q = 400 unit
TVC = VC x Q = 2.000 x 400 = 800.000
2. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya
meskipun jumlah produksi berubah. Contoh : Misalkan anda punya usaha toko
komputer. Biaya untuk menggaji karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu per
bulan. Mau yang beli komputer dalam sehari ada 10 orang atau nggak ada yang
beli sama sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah, yaitu 500 ribu
buat menggaji karyawan anda yang jaga toko tadi. Oleh sebab itu 500 ribu tadi
disebut biaya tetap.
3. Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah sejumlah biaya yang perubahan biayanya
ditentukan dan sekaligus tidak ditentukan oleh besarnya aktivitas operasional
perusahaan. Maksudnya suatu item biaya dalam jumlah tertentu sudah menjadi
biaya tetap sedangkan selebihnya adalah unsur semi variabel. Contoh: biaya
listrik ( listrik untuk penerangan = biaya tetap, listrik untuk menggerakkan mesin
pabrik = biaya variabel ), biaya pemeliharaan kendaraan ( biaya pemeliharaan
kendaraan yang rutin dikeluarkan, seperti ganti ban, ganti oli, overhaul = biaya
tetap, sedangkan biaya yang dikeluarkan tidak rutin atau insidentil seperti
meratakan bekas penyok diserempet bajaj atau metromini dan lain sebagainya =
biaya variabel).
d. Klasifikasi Biaya Menurut Pembuat Keputusan
1. Biaya Terkendalikan
Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi
oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.
2. Biaya Tidak Terkendalikan
Biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan
tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi
oleh seorang pejabat dalam waktu tertentu.
e. Klasifikasi Biaya Secara Ekonomi
1. Biaya Bergabung dan Biaya Bersama
Biaya tidak langsung sering pula disebut biaya bersama atau biaya
bergabung. Biaya bersama dikeluarkan untuk menyediaka manfaat kepada lebih
dari satu aktivitas. Biaya ini terjadi ketika dua produk yang mungkin dihasilkan
secara terpisah dan diproduksi bersama.
Biaya bergabung diterapkan dalam situasi dimana bermacam-macam
keluaran berasal dari satu sumber. Contoh minyak mentah dapat diolah menjadi
bermacam-macam produk seperi solar, premium, oli, minyak tanah dll.
2. Biaya Relevan dan Biaya Tidak Relevan
Biaya relevan dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan bisnis. Biaya relevan ini sangat berperan bila
perusahaan dihadapkan pada masalah pilihan yang cukup pelik antara menerima
atau menolak, antara menghentikan atau melanjutkan, antara membeli atau
membuat, atau antara dijual di titik pisah atau setelah titik pisah dan
sebagainya.
Dalam rangka untuk pengambilan keputusan, biaya relevan harus
memiliki manfaat yang paling tinggi. Agar supaya biaya disebut biaya relevan,
maka biaya tersebut harus berbeda pada waktu dilakukan perbandingan pilihan
keputusan apabila suatu biaya menigkat, menurun, muncul ataupun menghilang
pada waktu suatu tindakan yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi boleh
disebut relevan, harus bernilai sekarang atau masa yang akan datang. Biaya
tidak relevan adalah biaya yang tidak berubah untuk semua alternatif.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenakuntansi.com/fungsi-akuntansi-biaya-dalam-perusahaan-jasa

https://pratamapratama80.wordpress.com/2012/12/13/akuntansi-biaya-1-2/

Anda mungkin juga menyukai