Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGELOLAAN SAMPAH

BRIKET SAMPAH ORGANIK

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

KELOMPOK 2

KELOMPOK 3

2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN

2019

4
KELOMPOK 1

1. Nindita Apri Herawati ( P1337433117001)


2. Nanda Suci Suryani (P1337433117002)
3. Nurul Wahnazizah (P1337433117003)
4. Ainaya Alya Rozali (P1337433117004)
5. Dian Lena Asriyanti (P1337433117005)

KELOMPOK 2

1. Tina Tri Lestari (P1337433117006)


2. Adelia Putri Ayu P. (P1337433117007)
3. Zaza Andriyana (P1337433117008)
4. Ega Puspa Riningrum (P1337433117009)
5. Kukuh Eka Indarsyah (P1337433117010)

KELOMPOK 3

1. Afifah Aprilia (P1337433117011)


2. Hablumminanas TW (P1337433117012)
3. Rafly Zainur (P1337433117013)
4. Alsadsa Gity P (P1337433117014)
5. Alif Faldy F (P1337433117015)

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat dapat menyelesaikan tugas
Makalah Pengelolaan Sampah tentang Briket Sampah Organik.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah pengelolaan sampah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
tugas makalah pengelolaan sampah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah pengelolaan sampah ini dapat memberikan
manfaat, pengetahuan, maupun inspirasi terhadap pembaca.

Purwokerto, Maret 2019

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 6
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................................. 6
BAB II..................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Briket .......................................................................................................................... 7
2.2 Manfaat Briket .............................................................................................................................. 7
2.3 Prinsip pembuatan Briket dari sampah Organik ........................................................................... 7
2.4 Pembuatan Briket dari Sampah Organik ....................................................................................... 8
2.5 Penggunaan Briket Sampah ........................................................................................................ 10
2.6 Cara Penyimpanan Briket ..................................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 13
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah merupakan permasalahan masyarakat terutama di kota-kota besar.
Sampah yang dihasilkan di kota yang padat penduduk sebanding dengan jumlah
penduduknya. Seyogyanya, kita mencoba menanganinya dari tingkat terkecil, yaitu rumah
anda. Diawali dengan usaha kita memandang sampah bukan sekadar barang-barang bekas
yang hanya perlu disingkirkan. Hal sederhana dimulai dengan memisahkan antara sampah
basah dan sampah kering sehingga sampah yang masih bisa dipakai bisa diambil
pemulung atau dimanfaatkan sendiri tanpa perlu repot memisahkan lagi. Sehingga
pengolahan sampah selajutnya bisa dilakukan dengan efektif dan efisien oleh pemerintah
dan masyarakat.
Sampah semakin hari semakin melimpah dan menjadi masalah. Pengelolaan
sampah yang tepat dapat menghasilkan produk daur ulang sampah berupa briket sampah.
Disebut briket sampah, selain mengacu pada bahan baku yang berasal dari sampah
organik seperi dedaunan, kulit kelapa, ranting-ranting tumbuhan kecil, sisa gergajian dan
lain sebagainya, juga untuk membedakan dengan briket batu bara yang sudah ada dikenal
masyarakat sebelumnya. Briket sampah selain sebagai alternatif memperpanjang umur
sampah juga dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas
elpiji.
Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagi bahan pembuatan riket arang maka
akan meningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran
udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja. Manfaat
lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket sampah
ini dikelola dengan baik untuk selanjutnya briket sampah dijual.
Penanganan sampah bukan hanya berhenti pada pemilahan saja. Selanjutnya
diperlukan upaya penangan yang secara komperhensif menjadikan sampah bisa lebih
bermanfaat. Masalah bahan energi saat ini juga menjadi wacana bagi kita semua untuk
segera diselesaikan. Akhir-akhir ini harga bahan bakar minyak dunia meningkat pesat
yang berdampak pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak termasuk minyak
tanah.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari briket ?
2. Apa manfaat dari pembuatan briket ?
3. Apakah prinsip dari pembuatan briket?
4. Bagaimana cara membuat briket dari sampah organik ?
5. Bagaimana cara menggunakan briket sampah?
6. Bagaimana cara penyimpanan briket ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mahasiswa mengetahui pengertian briket
2. Mahasiswa mengetahui manfaat pembuatan briket
3. Mahasiswa mengetahui cara pembuatan briket dari sampah organik
4. Mahasiswa mengetahui cara menggunakan briket sampah
5. Mahasiswa mengetahui cara penyimpanan briket sampah yang benar

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Briket


Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan
bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang paling umum
digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.
Briket adalah bahan bakar alternative pengganti minyak tanah. Saat ini bahan baku
briket tidak hanya dari batu bara saja, namun dapat juga dibuat dari sampah organic.
Briket sampah inilah yang bisa menjadi solusi dari masalah penanganan sampah
sekaligus menjadi bahan bakar alternatif yang murah dan tidak membebani pemerintah.

2.2 Manfaat Briket


Penggunaan briket sampah sebagai bahan bakar mempunyai banyak manfaat,
diantaranya adalah:
1. Menghemat penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan arang atau bahan
bakar.
2. Menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau as elpiji.
3. Menjaga kebersihan peralatan memasak, brike sampah tidak akan mengotori
peralatan masak ketika dipakai untuk memasak. Karena pembakaran bahan bakar ini
tidak banyak mengeluarkan asap maupun jelaga. Apinyapun cenderung stabil
menyala, jelaganya tidak hitam, tapi putih dan lebih mudah dibersihkan.
4. Merubah sampah menjadi barang bernilai guna, misalnya serbuk gergaji sebagai
bahan pembuatan briket arang maka akan meningkatkan pemanfaatan limbah hasl
hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji
kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.
5. Meningkatkan pendapatan masyarakta bila pembuatan briket arang ini dikelola
dengan baik untuk selanjutnya briket arang dijual. Bahan pembuatan briket arang
mudah didapatkan disekitar kita.

2.3 Prinsip pembuatan Briket dari sampah Organik


Membuat briket sampah tidaklah terlalu sulit. Proses pertama adalah proses membuat arang. Bahan
baku yang berupa sampah dibuat arang dengan cara dibakar dalam tabung tertutup. Jika dibakar di dalam
ruang atau tabung terbuka maka sampah yang dibakar akan menjadi abu. Pembakaran dapat dilakukan

7
dengan menggunakan drum atau bak di dalam tanah. Setelah menjadi arang, sampah bakar kemudian
digiling atau ditumbuk hingga berbentuk bubuk arang.
Selanjutnya, bubuk arang tersebut dicampur dengan adonan perekat yang terbuat dari kanji.
Perbandingan campurannya, setiap satu kilogram adonan perekat, campuran bubuknya sebesar sepuluh
kilogram (1 kg adonan perekat: 10 kg bubukarang).
Setelah itu barulah dilakukan pencetakan danpengepresan. Pengepresan merupakan bagian sangat pe
nting karena menyangkut kualitas kepadatan briket. Semakin padat briket, makin semakin tinggi daya
nyala apinya. Proses pencetakan briket menentukan briket yang akan dibuat. Cetakan briket pun
beragam, ada yang kotak dan ada juga yang bulat.Setelah proses pencetakan selesai, briket yang masih
basah itu kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama kurang lebih 2 hari. Jika tak ada panas, atau
pada saat musim hujan, briket yang masih basah cukup didiamkan selama 4 hari. Setelah kering, briket
pun siap digunakan.

2.4 Pembuatan Briket dari Sampah Organik

Alat:

 Drum (untuk pembakaran)


 Wadah (baskom/panci)
 Sekop
 Mesin pencetak briket
 Ember
 Lesung (penumbuk)
 Tongkat kayu(pengaduk)
 Anglo (cetakan briket)

Bahan:

 Sampah organik kering (daun, ranting, sisa sampah dapur kering, tempurung
kelapa, serbuk gergaji, dll)
 Perekat alami atau buatan (kanji)

Cara membuat

Membuat arang sampah organik :

8
1. Siapkan drum (untuk proses pembakaran/pengarangan sampah organik)
2. Sampah organik (misal daun kering) dicacah terlebih dahulu dengan menggunakan
mesin pencacah sampah, kemudian dimasukkan ke dalam drum dan dibakar.
Sampah dapat dimasukkan ke dalam drum pembakaran sedikit demi sedikit agar
nyala api tidak padam
3. Selama proses pembakaran harus dijaga agar tidak ada udara yang keluar masuk
drum secara leluasa. Jika udara dapat keluar masuk drum maka pembakaran tidak
akan menghasilkan arang melainkan abu.
4. Bila proses pengarangan sudah selesai, api bisa dimatikan.

Membuat briket sampah organik :

1. Siapkan penumbuk, misalnya lesung, kemudian arang yang tersedia ditumbuk


halus hingga menjadi bubuk arang. Selanjunya kumpulkan bubuk arang tersebut
pada suatu tempat misalnya ember.
2. Siapkan lem kanji dan encerkan dengan air panas. Campurkan kanji tersebut
dengan bubuk arang sehingga menjadi adonan yang lengket. Selanjutnya, adonan
diaduk agar semua bahan tercampur rata dan cukup lengket
3. Siapkan cetakan briket. Bisa dibuat dari pipa PVC /bambu / cukup dikepal dengan
tangan atau agar hasilnya lebih optimal bisa dengan menggunakan mesin pencetak
briket.
4. Setelah cetakan siap, masukkan adonan yang ke dalamnya dengan cara dipadatkan,
setelah padat dan berbentuk, keluarkan dari cetakan.
5. Jemur briket yang masih basah dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering
6. Briket sampah siap digunakan.

Catatan

1. Ukuran dan bentuk cetakan briket sampah organik bermacam-macam, ada yang
besar dan ada yang kecil, tergantung pada kegunaannya. Bahkan, pembuatan briket
langsung dapat dikepal dengan tangan.
2. Tempat cetak yang dapat dipakai juga bermacam-macam, misalnya kaleng susu,
cangkir, atau bekas botol minuman yang terbuat dari plastik.
3. Briket sampah organik yang telah kering langsung dapat digunakan untuk
memasak dengan cara dibakar dalam tungku atau anglo.

9
4. Briket sampah organik dapat juga dicetak terlebih dahulu di dalam tungku khusus
untuk mencetak briket sampah organik seperti pot bunga atau kaleng biskuit bekas.
5. Simpanlah briket ditempat yang aman dan kering/tidak basah, jangan sampai briket
menjadi lembab karena akan berpengaruh terhadap efektifitas pembakaran briket
itu sendiri.

2.5 Penggunaan Briket Sampah

Karena jumlah produksi briket sampah masi terbatas, penggunaan briket sampah sebagai
bahan bakar pada rumah tangga belum banyak pemakaiannya serta masih kurangnya
pengetahuan tentang bagaimana menggunakan briket sampah tersebut. Sebenarnya, cara
menggunakan briket sampah cukup sederhana, bahkan bisa menyala pada tungku kecil.
1. Dengan tungku batu bata
Siapkan susunan batu bata ukuran 10 x 5x 20 cm sebagai tungku arang, kemudian
disemen dengan tanah liat atau tanah sawah. Satu sisi bawah diberi jarak 5 cm untuk
alur udara masuk tungku.
Masukkan briket arang silinder. Sebelumnya bagian bawah dogores sebagai alur udara
masuk. Bagian kosong pada tungkuarang diisi adonan arang yang masih basah agar
semua tungku terisi penuh. Ukuran lubag tungku tengah untuk bioarang adalah 20 x20
x30 cm.
Setelah dapur briket sampah siap, segera dinyalakan dengan memasukkan serutan
bambu yang suda menyala. Agar lebih mudah menyala, pertama siram sedikit minyak
tanah. Api akan membara sepanjang saluran tengah, tanpa asap, tidak mengotori
panci, suhu sangat tinggi, efisien karena dinding arang berfungsi sebagai isolator
panas. Semua panas menuju bagian bawah panci.
Memadamkan kompor ini sangat mudah, cukup dengan menutup saluran udara masuk
di bawah dengan debu abu atau pasir, udara tidak masuk dan atas ditutup dengan seng
atau tegel. Selama proses pemadaman, panasya dapat dimanfaatkan untuk
mengeringkan briket yang masih basah agar mudah untuk menyalakannya.
2. Degan tungku gerabah
Briket sampah diletakkan di lubang di ats tungku. Nyalaka briket sampah dari atas.
Untuk menyalakan briket sampah bisa menggunakan secuil kertas atau kain. Satu
kotak briket yang sudah terbakar dalam waktu cepat akan menular ke kotak briket
yang lainnya.

10
Tungku untuk ukuran rumah tangga, biasanya menggunakan ukuran kapasitas ½ kg
dan 1 kg briket. Kekuatan menyala ½ kg briket berkisar 1,5 jam. Kapasitas tungku
kecil ini bisa digunakan untuk memasak nasi, sayur dan gorengan lauk
secarabergantian.

2.6 Cara Penyimpanan Briket


Briket harus disimpan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontak dengan udara
sehingga briket tetap kering. Jika bersentuhan dengan udara, briket akan menyerap uap
air dan menjadi lembab. Hal itulah yang menyebabkan briket sulit menyala.

11
12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan dan membahas tentang briket yang berasal dari sampah
organik sebagai energi alternatif, penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku briket.


2. Briket sampah organik dapat mengurangi jumlah timbulan sampah dan mempunyai
nilai ekonomis bagi masyarakat.

3.2 Saran
Beberapa saran yang penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Hendaknya pemerintah berupaya semaksimal mungkin agar masyarakat dapat


berperan akhif dalam pengurangan jumlah sampah yang ada dengan mengubah
sampah tersebut menjadi suatu barang yang berguna
2. Masyarakat harus mempunyai kesadaran yang tinggi akan manfaat dari penggunaan
briket ini sehingga dapat diterapkan dalam kesehariannya.

13

Anda mungkin juga menyukai