Anda di halaman 1dari 72

RANGKUMAN MATERI

SURABAYA CITY GOVERNMENT -

TEACHER CAPACITY DEVELOPMENT PROGRAMM

( 29 September 2014 – 27 Oktober 2014 )

A. THE CURRENT STATUS OF EDUCATION FOR THE SCIENTIFICALLY


GIFTED IN BUSAN ( Kondisi pendidikan terkini bagi siswa berbakata istimewa
pada mata pelajaran sains di Busan )
Oleh : Kim, Seon Ae

I. KONDISI PENDIDIKAN TERKINI BAGI SISWA BERBAKAT ISTIMEWA DI


MATA PELAJARAN SAINS
Tujuan pendidikan di Busan adalah membangun lingkungan pendidikan untuk
menciptakan masyarakat yang berbasis pada pengetahuan, membangun kemampuan inquiri
saintifik dan meningkatkan talenta siswa-siswa gifted dibidang sains, mempopulerkan sains
dengan cara membangun lingkungan sains yang bersahabat dimasyarakat.
Adapun agenda pemerintahan di Busan dalam hal ini adalah :
1. Membangun lingkungan penelitian dan eksperimen sains yang terpusat bagi pendidikan
sains.
2. Memperkuat pendidikan untuk membiasakan siswa dengan sains sebagai mata pelajaran.
3. Mempopulerkan budaya yang bersifat ilmiah dalam kolaborasinya dengan organisasi atau
agensi pendidikan yang terkait dengan budaya tersebut.
4. Mewujudkan praktek dan pengalaman nyata berdasarkan pendidikan yang berwawasan
lingkungan.
5. Mengimplemantasikan pendidikan sains kelautan agar mampu mencirikan Busan sebagai
pusat kota maritim di Republik Korea.
6. Membangun lebih lanjut pendidikan bagi anak berbakat istimewa (gifted).
Tujuan utama pemerintah Busan dalam mengedepankan pendidikan sains di Busan
adalah :
1. Membangun lingkungan pendidikan sains melalui kelas-kelas penelitian dan eksperimen
sains. Dengan cara :

1
a. Menjalankan penelitian dan eksperimen sains yang berorientasi pada kurikulum,
sebagai contoh memberlakukan jam eksperimen : menambahkan 25 % jam experimen
diluar jumlah jam keseluruhan mata pelajaran sains di kurikulum dan rasio penerimaan
skor eksperimen lebih dari 30%.
b. Memperbarui materi-materi edukasional untuk sains dan laboratorium sains, sebagai
contoh rasio untuk mendapatkan materi edukasi untuk sains adalah 95,3 % dan
melengkapi peralatan laboratorium yang lebih modern.
c. Mendukung pengembangan keahlian guru-guru sains, sebagai contoh: program
pengembangan kapsitas guru sains sebanyak 1826 peserta untuk 13 pelatihan, dan
program training dan pelatihan guru sains ke luar negeri.

2. Mengedepankan proyek-proyek yang ditujukan untuk peningkatan pendidikan sains lebih


lanjut. Dengan cara :
a. Mendukung memoderenisasi laboratorium sains. Sebagai contoh memoderenisasi
1.097 laboratorium sains disekolah-sekolah , SD (429), SMP (330), dan SMA (338).
b. Mendirikan klub – klub sains, saat ini ada 126 klub.
c. Menjalankan sekolah khusus sains dan sekolah sains unggulan. Ada 6 SMA khusus
sains, 9 sekolah sains unggulan yang terdiri dari 5 SD dan 4 SMP.
d. Mendukung klub penelitian guru untuk memantau siswa yang berbakat istimewa pada
pelajaran sains, saat ini ada 18 klub guru, terdiri dari 11 dari tingkat SD, 4 dari tingkat
SMP dan 3 dari tingkat SMA.

3. Memfokuskan pada penelitian dan pengalaman nyata di bidang sains, yang berorientasi
pada pendidikan sains. Dengan cara :
a. Mengoperasikan sekolah sains dan sekolah adiwiyata. Saat ini ada 5 sekolah dengan
rincian 2 sekolah SD, 1 sekolah SMP dan 2 sekolah SMA.
b. Menyelenggarakan Busan sains festival, dengan jumlah peserta 50.000 terdiri dari
siswa dan masyarakat umum.
c. Menjalankan pusat pendidikan untuk penemuan sains, terdapat 9 pusat pendidikan
untuk penelitian dimana 27.000 peserta melakukan penelitian saintifik.
d. Mejalankan pusat informasi pendidikan untuk sains, terdapat 5 pusat informasi
pendidikan untuk sains dan 43.000 peserta.

2
4. Memperkuat pendidikan sains untuk membangun siswa yang berbakat istimewa dibidang
sains. Dengan cara :
a. Menyelenggarakan/berpartisipasi dalam olimpiade sains. Terdapat 859 tim yang
berpartisipasi dalam kompetisi regional di Busan dan 19 tim pada kompetisi tingkat
nasional.
b. Mengadakan kompetisi tingkat SMA untuk menyajikan proyek-proyek penelitian.
Dalam kegiatan ini terdapat 44 tim yang berpartisipasi dalam tingkat regional di Busan
dan terdapat 200 pemenang.
c. Mengadakan olimpiade matematika/sains di Busan. Peserta dalam kegiatan tersebut
adalah 1.426 siswa SMP dan 814 siswa SMA.
d. Menyelenggarakan/berpartisipasi dalam pameran sains. Terdapat 141 proyek yang
berpartisipasi dalam pameran di Busan dan 20 proyek pada tingkat nasional.
e. Mengadakan kompetisi penemuan sains. Terdapat 150 proyek yang ikut serta pada
kompetisi di Busan dan 20 proyek di tingkat nasional.

5. Penyebaran informasi dan promosi mengenai lingkungan atau kultur pendidikan secara
luas untuk pendidikan sains dengan cara menjalankan organisasi atau agen pendidikan
secara langsung yang bertanggungjawab terhadap budaya atau lingkungan. Untuk
mempopulerkan lingkungan pendidikan sains, ditempuh beberapa cara :
a. Mengoperasikan pusat pendidikan sains, dan children’s hall.
b. Menggunakan laboratorium sains, kelas eco-sains dan perpustakaan.
c. Memberikan pengalaman eksperimen kepada anak-anak dengan mengadakan festival
sains.
d. Mengadakan pelatihan untuk pengamatan astronomi.
6. Mempopulerkan lingkungan atau kultur pendidikan sains dalam kolaborasinya dengan
organisasi/agen pendidikan yang berkaitan dengan kultur/lingkungan tersebut.
a. Ikut serta dalam proyek-proyek secara kolektif ditingkat nasional untuk pendidikan
sains.
b. Menjalankan proyek-proyek sesuai kebutuhan daerah secara kolektif untuk pendidikan
sains.
c. Menyelenggarakan festival sains Busan ke 13.
d. Menyelenggarakan even bulan sains.

3
7. Memusatkan pendidikan bagi siswa yang memiliki bakat istimewa dalam pendidikan
sains. Manajemen pokok dari Science High School adalah:
a. Merelokasi sekolah SMA khusus sains di Busan ke gedung baru.
b. Mendirikan SMA khusus sains di Busan bagian selatan dengan tujuan untuk
pemerataan kesempatan bagi siswa untuk belajar sains.
c. Menjalakan program R&E, klub-klub sains secara insentif.
d. Mengadakan perjanjian dengan organisasi pendidikan di luar negeri untuk pertukaran
akademik dan melakukan studi banding.
e. Memilih siswa melalui skrining pembelajaran self-regulated dan bridge program untuk
siswa baru.
f. Mempublikasikan thesis siswa yang berkualitas di jurnal daerah dan internasional yang
prestisius, memberikan penghargaan kepada para ilmuwan.
g. Menjalankan kurikulum berdasarkan pilihan siswa. Contohnya R&E, dan STEAM.

8. Mengimplementasikan pendidikan berbasis eco-marine. Dengan cara :


a. Melaksanakan pendidikan lingkungan, contohnya :
(1) Memfokuskan pada pendidikan yang berbasis lingkungan yang berkaitan dengan
kurikulum sekolah.
(2) Melakukan aktifitas khusus dengan menggunakan ruang eco-sains di pusat
pendidikan sains.
(3) Menemukan materi-materi yang luas dan seminar bagi pendidikan eco.
(4) Mengembangkan eco school.
b. Melaksanakan pendidikan kelautan
(1) Mengunjungi Dokdo & Experiental Marine tour.
(2) Menemukan dan menyebarluaskan materi-materi yang bentuk multimedia untuk
pendidikan kelautan.
(3) Berpartisipasi dalam program organisasi kelautan.
(4) Menjalankan dewan pendidikan untuk pengembangan pendidikan kelautan, dalam
hal ini terdapat 12 lembaga.

4
II. KONDISI PENDIDIKAN TERKINI (2014) DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN
BAGI SISWA BERBAKAT ISTIMEWA PADA PELAJARAN SAINS DI BUSAN

Tujuan umum pendidikan bagi siswa berbakat istimewa di Busan adalah


meningkatkan daya saing nasional melalui pembangunan kreatifitas dan talenta berpola pikir
global (global-minded).

Adapun tujuan khususnya adalah meningkatkan feasibilitas/kemungkinan cara


untuk memilih calon-calon siswa yang berbakat istimewa (gifted) dengan cara menerapkan
sistem rekomendasi dari hasil observasi guru, dan mengembangkan pendidikan untuk siswa
tersebut melalui manajemen lembaga pendidikan yang efisien.

PENDIDIKAN BAGI SISWA BERBAKAT ISTIMEWA (GIFTED) DI KOREA

Pelaksanaan pendidikan bagi siswa berbakat istimewa di Korea dilandasi oleh


undang-undang, hasil rembuk komite dan hasil kajian dari lembaga penelitian.

Pendidikan bagi siswa gifted ini diselenggarakan oleh pemerintah melalui dinas
pendidikan, didukung sepenuhnya melalui departemen-departement terkait dan diawasi oleh
pengawas tingkat propinsi dan kota.

Pada tingkatan SD, SMP dan SMA, pemerintah berusaha menemukan,


mengembangkan dan memperluas dasar-dasar keistimewaan siswa gifted ini, sedangkan pada
tingkat selanjutnya pemerintah akan mengembangkan kreatifitas kelompok-kelompok elit
dari siswa tersebut dalam bidang-bidang khusus.

Pendidikan bagi siswa ini diselenggarakan secara independen oleh pihak sekolah,
memfokuskan pada kelas kolektif setelah jam pulang sekolah. Disamping itu pusat-pusat
belajar, khusus untuk siswa gifted ini, diselenggarakan pula oleh institusi-institusi
pendidikan atau universitas-universitas, dll. dengan mengintensifkan program-program
belajar setiap minggu atau sepulang sekolah atau akhir pekan.

Lebih lanjut pendidikan siswa ini didukung oleh institusi pendidikan yang lebih
tinggi, dan kampus-kampus yang independent dan terintegrasi dengan program
BA/MA/Ph.D.

5
JALUR MASA DEPAN UNTUK PENDIDIKAN ANAK GIFTED PADA PELAJARAN
MATEMATIKA DAN SAINS

Ada dua jalur dalam hal ini, yakni: jalur pelaksanaan khusus dan umum.

Pada pelaksanaan jalur khusus, pusat-pusat pendidikan siswa gifted akan


mengarahkan mereka (anak-anak gifted) untuk belajar di sekolah sains dimana sekolah-
sekolah tersebut telah memiliki kerjasama dengan pusat-pusat pendidikan tersebut, seperti
Busan Scince High School atau Busanil Science High School. Selanjutnya anak-anak ini akan
diarahkan untuk belajar di Universitas-universitas ternama yang mengkhususkan pada bidang
Natural Science. Kemudian dari sinilah, talenta dan kreatifitas anak-anak tersebut
ditanamkan/dikembangkan untuk meraih Nobel Prize.

Sama halnya dengan jalur khusus, untuk jalur umum, anak-anak yang telah belajar
pelajaran lain (selain matematika dan sain) di pusat pendidikan anak gifted atau di kelas
anak-anak gifted pada sekolah-sekolah umum akan diarahkan, melalui pusat pendidikan anak
gifted regional, untuk belajar di sekolah sain atau sekolah biasa (namun mengambil program
sains). Selanjutnya anak-anak ini akan diarahkan untuk belajar di Universitas-universitas
ternama yang mengkhususkan pada bidang Natural Science. Kemudian dari sinilah, talenta
dan kreatifitas anak-anak tersebut ditanamkan/dikembangkan untuk meraih Nobel Prize.

B. PEMAHAMAN KURIKULUM NASIONAL KOREA


Oleh : Park, Chang Un

Kurikulum di Korea Selatan mengalami beberapa kali perubahan sejak tahun 1945
sampai tahun 2009. Korea Selatan dapat maju dalam bidang pendidikan dikarenakan adanya
dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Kekuasaan dan kewenangan pendidikan
dilimpahkan pada menteri pendidikan. Pemerintah Korea Selatan menyusun dan
mengendalikan kebijakan pendidikan secara terintegrasi serta sistematik sejak pendidikan
untuk anak usia dini sampai perguruan tinggi, baik di sekolah negeri maupun di sekolah
swasta.

Seperti halnya pendidikan di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pendidikan di


Korea Selatan dilaksanakan dalam beberapa jenjang, yaitu jenjang pendidikan primer (primary
education), pendidikan sekunder (secondary education), dan pendidikan tinggi (high
education).

6
 Pendidikan primer di Korea Selatan diwajibkan untuk anak-anak berusia 6 sampai 14
tahun. Pada jenjang pendidikan primer ini, prosesnya dilaksanakan di taman kanak-
kanak (usia 3-5 tahun) dan sekolah dasar (usia 6-14 tahun). Untuk sekolah TK, setiap
siswa mendapatkan bantuan dana pendidikan dari pemerintah sehingga bisa dianggap
pendidikan di TK tidak dipungut biaya.
 Pendidikan sekunder di Korea selatan idealnya dilaksanakan selama 6 tahun, yaitu 3
tahun di sekolah menengah (setara dengan SMP di Indonesia) dan 3 tahun di sekolah
atas (setara dengan SMA di Indonesia). Pada jenjang pendidikan sekunder ini,
prosesnya dilaksanakan sekolah-sekolah kejuruan (setara dengan SMK di Indonesia).
Selain itu, pada usia-usia sekolah menengah dan sekolah tinggi, anak-anak Korea
Selatan melaksanakan beberapa pendidikan tambahan, yaitu melalui kegiatan kursus-
kursus tertentu. Ada dua pilihan pendidikan yaitu: umum dan sekolah kejuruan.
Sekolah kejuruan meliputi pertanian, perdagangan, perikanan dan teknik. Selain itu
ada sekolah komperhensif yang merupakan gabungan antara sekolah umum dan
sekolah kejuruan yang merupakan bekal untuk melanjutkan ke akademik (yunior
college) atau universitas (senior college) yang kemudian dapat melanjutkan ke
program pasca sarjana (graduate school) gelar master/dokter.
 Pendidikan tinggi di Korea Selatan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan
perkuliahan di beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun
swasta.

1. Sistem Penentuan Kurikulum


Ada 3 tingkat kurikulum di Korea Selatan, yaitu:
a. Tingkat Nasional
Kurikulum Korea Selatan tingkat nasional memuat hal-hal yang mendasar
berdasarkan pada standar dan rincian kurikulum.
b. Tingkat Regional
Kurikulum korea selatan tingkat regional memuat standard dan rincian yang ada
pada keadaan nyata pada masing-masing daerah serta ruang lingkup kurikulum yang
telah ditetapkan Kementrian Pendidikan
c. Tingkat Sekolah
Kurikulum Korea Selatan tingkat sekolah menekankan pada pelaksanaan kurikulum di
tingkat sekolah

7
2. Perubahan Kurikulum Nasional
Di Korea Selatan telah mengalami beberapa perubahan Kurikulum Nasional meliputi:
a. Kurikulum pertama (1945-1954)
b. Revisi Kurikulum Nasional yang ke-1 (1954-1963)
c. Revisi Kurikulum Nasional yang ke-2 (1963-1973)
d. Revisi Kurikulum Nasional yang ke-3 (1973-1981)
e. Revisi Kurikulum Nasional yang ke-4 (1981-1987)
f. Revisi Kurikulum Nasional yang ke-5 (1987-1992)
g. Revisi Kurikulum Nasional yang ke-6 (1992-1997)
h. Revisi Kurikulum Nasional yang ke-7 (1997-2007)
i. Revisi Kurikulum Nasional Korea 2007 (2007-2009)
j. Revisi Kurikulum Nasional Korea 2009 (2009-sekarang)
Reformasi kurikulum pendidikan di Korea, dilaksanakan sejak tahun 1970-an dengan
mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan pemanfaatan teknologi, adapun
yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2)
Diagnosis murid (3) membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan
menilai hasil belajar. Di sekolah tingkat menengah tidak diadakan saringan masuk, hal ini
dikarenakan adanya kebijakan walikota daerah khusus atau gubernur propinsi, ke sekolah
menengah di daerahnya.
3. Kemajuan Kurikulum Nasional Tahun 2009
Perubahan kurikulum dilakukan dengan memberi kesempatan pada masing-masing
daerah. Pemerintah pusat hanya menentukan tujuan pendidikan nasional, sementara
pengembangan, pengelolaan, dan pembiayaan di serahkan pada daerah. Ada kebebasan yang
diberikan pada sekolah untuk kewenangan dan pengelolaan sekolah dengan alasan karena
sekolah yang tahu persis kondisi di lapangan. Guru harus mampu menumbuhkan kreativitas
siswa dengan tidak hanya mengutamakan pendidikan sains, tetapi juga pendidikan seni dan
olahraga.

8
FORUM RENCANA PEMBERITAAN
KERJA

FORUM I : 2007 Dewan penasihat Petunjuk Umum Kurikulum


pendidikan, sains, teknologi 2009

FORUM II : 2008
Revisi kurikulum 2009 (B/S) Kurikulum Mata Pelajaran
2011
Strategi perbaikan
kurikulum (2008) Revisi kurikulum 2009 oleh
dewan penasihat
pendidikan

Gambar 1. Skema Kemajuan Revisi Kurikulum Nasional 2009

Kurikulum Nasional 2009 dimulai dengan forum pertama yang diselenggarakan tahun
2007, sedangkan forum kedua berlangsung tahun 2008. Forum pertama dan kedua
menghasilkan strategi kurikulum dan draft plan kurikulum 2009. Forum pendidikan
melibatkan orang tua, siswa, guru, dan perusahaan. Satu kali forum mebutuhkan waktu
sekitar enam bulan untuk menghasilkan draft plan.
Draft Plan ini kemudian dijadikan petunjuk umum pada tahun 2009 dan petunjuk
mata peajaran pada tahun 2011. Draft plan yang sudah disepakati diberitakan di beberapa
media seperti televisi untuk diketahui masyarakat umum dan didiskusikan.

4. Struktur Dokumen Kurikulum Nasional


a. Petunjuk umum mengatur lama jam pelajaran SD, SMP, dan SMA. Petunjuk umum
meliputi: (1) Desain kurikulum secara umum, (2) Pengelompokkan kurikulum dan
implementasinya sesuai dengan level sekolah, (3) Petunjuk umum kurikulum di level
sekolah.
b. Kurikulum mata pelajaran meliputi: (1) Objek tujuan pembelajaran, (2) Isi kurikulum,
(3) Metode belajar mengajar, dan (4) Evaluasi.

9
5. Revisi Kurikulum Nasional 2009
a. Kurikulum Nasional pada umumnya didesain untuk diimplementasikan selama 9
tahun, mulai dari kelas 1-9. Kurikulum pilihan didesain untuk diimplementasikan
selama 3 tahun mulai dari kelas 10 sampai 12.
b. Pembelajaran berdasarkan tingkatan rumpun (cluster) dan rumpun mata pelajaran
(subject cluster)
Kategori Tingkatan 1-3 (sekolah
menengah)
Mata Bahasa Korea 442
Pelajaran Pelajaran Sosial/ Edukasi Moral 510
Matematika 374
Sains Teknologi, ekonomi 646
Pendidikan Fisika 272
Seni (Musik/ Seni Rupa) 272
Bahasa Inggris 340
Kursus pilihan 204
Aktivitas kreatif 306
Total 3366

c. Adanya pengenalan aktivitas eksperimen kreatif. Aktivitas pengayaan dan aktivitas


ekstrakurikuler diintegrasikan dalam aktivitas eksperimen kreatif. Aktivitas eksperimen
kreatif meliputi kegiatan mandiri, kegiatan klub, pelayanan sosial, dan kegiatan karir.
d. Promosi otonomi sekolah-sekolah lokal dan kontrol kualitas pendidikan. Kurikulum
dirancang untuk mempromosikan otonomi sekolah-sekolah lokal dalam mengorganisir dan
melaksanakan pendidikan di sekolah. Kurikulum dirancang untuk meningkatkan kontrol
kualitas pendidikan.
6. Revisi Kurikulum Nasional Terbaru
Kurikulum nasional direvisi terutama pada bagian-bagian berikut:
a. Desain kurikulum :  menitik beratkan pada kombinasi mata pelajaran seni dan
sains
 kompetensi dasar berdasarkan kemanusiaan, sosial, sains
 kurikulum konvergen

10
b. Melaksanakan kegiatan forum pendidikan. Forum pertama dilakukan pada tahun 2013
dan forum kedua dilakukan pada tahun 2014.
Sebelumnya, syarat untuk masuk perguruan tinggi harus memiliki nilai bahasa Inggris,
bahasa Korea, dan Matematika yang bagus. Pada kurikulum 2009, siswa harus memiliki nilai
bagus pada mata pelajaran bahasa Inggris, bahasa Korea, Matematika, Olah Raga, dan Seni.
Ada beberapa pertimbangan atau kebijakan berkaitan dengan revisi kurikulum 200.
1) Tujuan revisi kurikulum 2009, yaitu:
a. Menumbuhkan kreativitas dan membentuk karakter siswa.
b. Merancang kurikulum dasar untuk SD, SMP, dan penjurusan siswa SMA.
c. Mengatur kelas dalam kelompok untuk menumbuhkan kerjasama antara siswa.
d. Mengelompokkan ulang mata pelajaran dari kurikulum umum ke dalam kelompok subjek
berdasarkan kesamaan tujuan pendidikan.
e. Memampatkan jumlah mata pelajaran tiap semester di tingkat SMP dan SMA.
2) Kebijakan PBM
Kebijakan proses belajar dan mengajar dalam revisi kurikulum 2009, yaitu:
a. Memperkuat pendidikan siswa SMP dan SMA
b. Membuka kelompok aktivitas setelah pulang sekolah
c. Memperkuat pendidikan kemasyarakatan setelah program sekolah.
d. Pengembangan pendidikan kreatif dan pendidikan berkarakter.
e. Mengurangi beban kerja administrasi guru dan menciptakan lingkungan belajar yang
kreatif.
3) Strategi PBM
Dalam revisi kurikulum 2009, pemerintah menerapkan strategi PBM antara lain:
a. Mengembangkan materi program remedial untuk SD dan SMP
b. Mengembangkan pendidikan untuk orang asing
c. Program setelah sekolah (after school activity)
d. Mendukung sistem cyber untuk pendidikan anak yang berada di pelosok
e. Membiasakan siswa berbudaya karakter dalam bermasyarakat.

11
C. PENDIDIKAN MATEMATIKA TERKINI

Oleh : Kang, Mee Kwang

Berbagai inovasi dalam pembelajaran matematika di Korea, telah menghasilkan banyak


prestasi, antara lain :

 Tahun 2011 mengikuti TIMSS (Trends in International Mathematics and Science


Study)
 Prestasi belajar : terbaik kedua dari 50 negara
 Minat : urutan ke 48
 Kepercayaan diri : urutan ke 47
 Tahun 2012 mengikuti IMO (International Mathematics Olympiad)
 Kelas pertama dalam kelompok
 Tahun 2013 mengikuti IMO (diikuti 97 negara ; 528 siswa)
 Kelas kedua dalam kelompok / hadiah pertama pada individu

Inovasi yang dilakukan selama ini dipengaruhi oleh faktor :

 Revisi terbaru dari kurikulum matematika


 Tahun 2000 : perubahan ke 7 kurikulum matematika
 Tahun 2009 : revisi kurikulum
 Tahun 2011 : advanced plan matematika
 Berbagai kritik dalam pembelajaran matematika
 Bercerita dalam pembelajaran matematika seperti kentang panas
 Mengurangi konten belajar matematika dan membuat matematika lebih mudah
bisa menjadi kebijakan pendidikan yang populer tanpa menghilangkan esensinya
 Matematika adalah pelajaran yang sulit, tetapi sangat diperlukan bagi siswa untuk
menjadi orang yang kreatif.
 Penerapan Matematika dalam kehidupan nyata
1. Teknik pemotongan kertas
Teknik pemotongan kertas yang efisien digunakan untuk optimalisasi penggunaan
kertas. Kenapa hal ini diperlukan ? tujuannya adalah agar tidak ada kertas yang
terbuang / tersisa saat proses pemotongan sehingga tetap memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Sebagai contoh seandainya kita ingin mencetak (print out) teks pada kertas
ukuran A4 tetapi kertas yang tersedia adalah kertas ukuran F4, maka pada kertas
tersebut akan ada space (ruang kosong ) yang terlalu banyak. Sebaliknya, seandainya
kita ingin mencetak (print out) teks pada kertas ukuran F4 tetapi kertas yang tersedia
adalah kertas ukuran A4, maka sebagian teks pada hasil print out tersebut hilang. Hal
ini menyebabkan kertas hasil print out tersebut tidak bisa dipakai dan harus dibuang
(tidak ekonomis). Oleh karena itu, teknik yang benar dalam pemotongan kertas yaitu
potongannya harus sebangun.

12
 Teknik pemotongan kertas seri A (A0, A1, A2, A3, A4,.....)
Contoh : pemotongan kertas ukuran A3 dan A4

Jika lebar A3 = x , dan panjang A3 = y; dimana y > x


1
Maka lebar A4 = 2 y, dan panjang A4 = x
Berdasarkan prinsip kesebangunan, maka
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴3 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐴3
= 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝐴4
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴4
𝑦 𝑥
= 1/2𝑦
𝑥
X2 = ½ y2
𝑥 1
=
𝑦 √2
Y = √2 x
Sehingga luas daerah = xy = x.√2 x= √2 x2
 Ukuran standard luas kertas = 1 m2, berarti :
L = √2 x2
1 m2 = √2 x2
1
X2 =
√2
2 √2
X = 2
2
X = 0,71
X = √0,71
X = 0,84 m
X = 84 cm

Y = √2 x
Y = √2 . 0,84m
Y = 1,19 m
Y = 119 cm

Sehingga diperoleh ukuran kertas sebagai berikut :


 A0 = 119 x 84 cm
 A1 = 84 x 59,5 cm
 A2 = 59,5 x 42 cm
 A3 = 42 x 29,7 cm
 A4 = 29,7 x 21 cm
 A5 = 21 x 14,8 cm
13
 Teknik pemotongan kertas seri B (B0, B1, B2, B3, B4,.....)
Pada prinsipnya sama dengan teknik pemotogan kertas seri A. Hanya saja ukuran
standard luas kertasnya = 1,5 m2.
 Teknik pemotongan kertas seri C
Kertas seri C didesain khusus sebagai amplop untuk kertas seri A dan B.
Prinsipnya luas dari kertas seri C harus lebih besar dari kertas seri A dan B yang
akan dimasukkan ke dalam amplop, sehingga kertas bisa masuk dengan sempurna.

2. Kurva parabola : y = Ax2 + Bx + C


Contoh kurva parabola dalam kehidupan nyata adalah antene parabola

Prinsipnya : jika ada sinar datang sejajar dengan sumbu utama, maka sinar tersebut
akan dipantulkan menuju titik fokus.

3. Sikloid
Sikloid adalah kurva hasil penjejakan sebuah titik pada lingkaran yang menggelinding
secara horizontal. Lintasan sikloid ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari –
hari. Contohnya : gerak elang saat menangkap mangsa, atap rumah tradisional di
korea
Berdasarkan ujicoba di lapangan, dibuktikan bahwa jika ada sebuah benda
diluncurkan pada:
a. Lintasan lurus
b. Lintasan parabola
c. Lintasan sikloid
d. Lingkaran

Maka lintasan sikloid merupakan lintasan tercepat bila dilalui sebuah benda.

Pada lintasan sikloid dikenal juga istilah Isokronisme, yaitu suatu kondisi apabila
beberapa bola digelindingkan pada lintasan sikloid dari posisi yang berbeda, ternyata
bola – bola tersebut sampai di ujung lintasan pada waktu yang sama.

14
4. Golden Ratio dan deret Fibonacci
Mengapa golden ratio dan deret Fibonacci sering dijumpai di alam ? ternyata hal ini
berkaitan dengan desain optimal tanaman. Contohnya : susunan daun mengelilingi
ranting, susunan mahkota yang mengelilingi bunga, dll. Tanaman mencoba untuk
tumbuh dengan tetap mempertahankan keoptimalan desainnya. Hal ini dikarenakan
masing – masing daun harus mendapatkan paparan sinar matahari dan air hujan yang
maksimal, dan hanya menebarkan sedikit bayangan di atas daun lain yang berada di
bawahnya.
Bagaimana daun disusun mengelilingi batang ?
a. Pertumbuhan tanaman memiliki titik tumbuh pada ujung batang atau ranting.
b. Daun tumbuh mengikuti model spiral
c. Sudut rotasi diantara daun – daun yang baru adalah tetap. Sudut putar tetapnya
3 5
adalah 216˚=0,6= 5 / 225˚= 8

Susunan melingkar pada daun, mahkota dan biji akan lebih padat dan sangat kuat
untuk menahan angin dan hujan deras daripada susunan yang lain. Susunan ini
memiliki luas daerah yang maksimum dengan lingkar yang konstan. Bilangan
irrasional merupakan bilangan terbaik sebagai sudut putar dari pertumbuhan daun,
mahkota bunga, dan biji.

D. Inovasi Baru Model Pembelajaran: Flipped Learning

Oleh : Jung, Ju Young

1. Pendahuluan

Menurut NTL Institut, bahwa berdasarkan piramida belajar, pembelajaran dengan


ceramah, siswa hanya mampu memahami kurang dari 10 %. Sedangkan dengan membaca,
siswa akan memahami maksimal 10 %, selanjutnya belajar dengan audiovisual siswa akan
dapat memahami 20 %, dengan demonstrasi, siswa akan memahami 30 %, dengan metode
diskusi siswa akan memahami materi sebanyak 50 %. Sementara belajar dengan melakukan
praktik langsung siswa akan mendapatkan 75 %, dan yang paling tinggi pemahaman siswa
sebanyak 90% jika belajar dengan teknik teach other. Berdasarkan piramida belajar tersebut,
maka model pembelajaran sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Model pembelajaran tradisional selama ini membuat suasana belajar yang


membosankan, siswa kurang termotivasi untuk belajar, hubungan guru dengan siswa di kelas
menjadi kurang komunikatif. Karena itu, diperlukan model pembelajaran inovatif untuk

15
meningkatkan hasil belajar yang lebih baik dengan model Flipped Learning. Flipped learning
merupakan model pembelajaran berbasis IT dengan menggunakaan jaringan internet. Untuk
mendukung flipped learning, Korea Selatan menyediakan fasilitas online Open Course Ware
(OCW) yang memuat berbagai macam video pembelajaran yang dibuat oleh guru. Dalam
web tersebut, siswa dapat mengunduh atau menonton video sesuai pelajaran yang ingin
dipelajari. Web tersebut juga sudah terjalin dengan beberapa sekolah dan universitas yang
telah menggunakan model pembelajaran flipped learning.

Amerika Serikat (AS) juga menerapkan flipped learning menggunakan fasilitas


dengan nama MOOC (Massive, Open, Online, Course). Massive artinya jumlah siswa tidak
terbatas, open berarti terbuka untuk semua orang tanpa biaya, online artinya berbasis web,
dan course berarti objek belajar. Hampir sama dengan OCW, MOOC juga terjalin dengan
berbagai sekolah atau universitas yang menyediakan berbagai macam materi pelajaran.
Siswadapat mendapatkan kredit dari universitas tertentu, dengan mengikuti pembelajaran
secara online dari universitas yang diikutinya

2. Konsep

Menurut Graham Brent (2013) Flipped classroom merupakan strategi yang dapat
diberikan oleh pendidik dengan cara meminimalkan jumlah pembelajaran langsung dalam
praktik mengajar mereka sambil memaksimalkan interaksi satu sama lain. Strategi ini
memanfaatkan teknologi yang menyediakan tambahan yang mendukung materi pembelajaran
bagi siswa yang dapat diakses secara online. Hal ini membebaskan waktu kelas yang
sebelumnya telah digunakan untuk pembelajaran.

Pembelajaran ini mengadopsi model flipped classroom untuk memberikan


pembelajaran kelas atau konten instruksional sebagai pekerjaan rumah. Dalam persiapan
untuk kelas, siswa diwajibkan untuk melihat video pembelajaran. Menurut Tucker dalam
Amy Roehl (2013) siswa memanfaatkan waktu di kelas untuk bekerja menyelesaikan
masalah, pengembangan konsep, dan terlibat dalam pembelajaran kolaboratif.

Sedangkan menurut Natalie (2012) Strategi flipped classroom mendukung banyak


manfaat. Sebagian besar tampaknya menjadi keuntungan yang masuk akal (misalnya
meningkatkan waktu instruksi lebih menarik) terutama untuk mengajarkan mereka dalam
pengaturan campuran yang terdiri dari beberapa kombinasi tatap muka dan instruksi online.

16
Namun strategi ini juga memiliki keterbatasan. Pertama, kualitas video mungkin sangat
buruk. Kedua, mengingat bahwa siswa dapat melihat video ceramah pada komputer mereka
sendiri, kondisi di mana mereka kemungkinan melihat video ceramah menjadi pembelajaran
yang tidak efektif (misalnya siswa bisa melihat video sambil menonton permainan baseball
atau mendengarkan musik). Ketiga, siswa tidak menonton atau memahami video karena itu
mereka tidak siap atau belum cukup siap untuk kegiatan tatap muka. Keempat, siswa
mungkin perlu banyak referensi pendukung untuk memastikan mereka memahami materi
yang disampaikan dalam video. Kelima, siswa tidak mampu mengajukan pertanyaan ke
instruktur atau rekan-rekan mereka jika menonton video saja.

Walaupun ada banyak keterbatasan dengan strategi flipped classroom dan tidak ada
penelitian empiris untuk mendukung penggunaannya, laporan anekdotal oleh banyak
instruktur mempertahankan bahwa hal itu dapat digunakan sebagai strategi mengajar yang
berharga pada setiap tingkat pendidikan, tergantung peserta didik, sumber daya, dan waktu
seseorang. Apalagi tampaknya cocok untuk penegetahuan mengajar yang prosedural, salah
satu dari empat jenis pengetahuan umum yang dijelaskan dalam Taksonomi Bloom yang
telah diperbaiki menurut Anderson dkk dalam Natalie (2012). Pengetahuan prosedural adalah
pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Oleh karena itu video ceramah flipped
classroom tentang bagaimana memecahkan permasalahan di mana seorang instruktur
menjelaskan dan model bagaimana memecahkan jenis masalah akan menjadi baik dalam
penggunaan strategi ini. Pengetahuan prosedural yang kompleks juga dapat diajarkan
menggunakan strategi flipped classroom meskipun penopang dan potongan konten akan
sangat penting tidak hanya untuk memastikan bahwa video pendek, tetapi juga untuk
memastikan bahwa semua langkah prosedur diperkenalkan memadai sehingga siswa benar-
benar memahami.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan penerapan
flipped classroom, terutama untuk diterapkan di Indonesia

Kelebihan flipped classroom, yaitu :

1. Siswa dapat mengulang-ulang video tersebut hingga ia benar-benar paham materi, tidak
seperti pada pembelajaran biasa, apabila murid kurang mengerti maka guru harus
menjelaskan lagi hingga siswa dapat mengerti sehingga kurang efisien.

17
2. Siswa dapat mengakses video tersebut dari manapun asalkan memiliki koneksi internet yang
cukup, bahkan bisa didownload dan lebih puas untuk menontonnya berulang-ulang.
3. Efisien, karena siswa diminta untuk mempelajari materi di rumah dan pada saat di kelas,
siswa dapat lebih memfokuskan kepada kesulitannya dalam memahami materi ataupun
kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal berhubungan dengan materi tersebut.

Kekurangan flipped classroom, yaitu :

1. Untuk menonton video, setidaknya diperlukan satu unit komputer atau laptop. Hal ini akan
menyulitkan siswa yang tidak memiliki komputer/laptop, mereka harus ke warnet untuk
mengakses video tersebut.
2. Diperlukan koneksi internet yang lumayan bagus untuk mengakses video tersebut. Terutama
di Indonesia yang koneksi internetnya memasuki daftar lambat, terutama apabila filenya
berukuran besar, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuka atau
mengunduhnya. Ada cukup banyak siswa yang gaptek sehingga mereka memerlukan waktu
yang lebih untuk mengakses video tersebut.
3. Siswa mungkin perlu banyak penopang untuk memastikan mereka memahami materi yang
disampaikan dalam video dan siswa tidak mampu mengajukan pertanyaan ke instruktur atau
rekan-rekan mereka jika menonton video saja.
4. Dalam implementasiny di Indonesia, flipped classroom hanya bisa diterapkan di sekolah yang
siswanya sudah memiliki sarana dan prasarana yang sudah memadai mengingat pada strategi
ini menuntut siswa untuk menonton video tutorial di rumah.

Langkah – langkah pembelajaran flipped classroom adalah sebagai berikut :

1. Sebelum tatap muka, siswa diminta untuk belajar mandiri di rumah mengenai materi untuk
pertemuan berikutnya, dengan menonton video pembelajaran karya guru itu sendiri ataupun
video pembelajaran dari hasil upload orang lain.
2. Pada pembelajaran di kelas, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen.
3. Peran guru pada saat kegiatan belajar berlangsung adalah memfasilitasi berlangsungnya
diskusi dengan metode kooperatif learning. Di samping itu, guru juga akan menyiapkan
beberapa pertanyaan (soal) dari materi tersebut.
4. Guru memberikan kuis/tes sehingga siswa sadar bahwa kegiatan yang mereka lakukan bukan
hanya permainan, tetapi merupakan proses belajar, serta guru berlaku sebagai fasilitator

18
dalam membantu siswa dalam pembelajaran serta menyelesaikan soal soal yang berhubungan
dengan materi.

Kesimpulan

Menurut Dean N. Shimamoto (2012) dalam jurnal internasional yang berjudul


Implementing a Flipped Classroom: An Instructional Module menyimpulkan bahwa flipped
classroomm memiliki kesempatan untuk menyebabkan pergeseran signifikan dalam cara
pembelajaran yang disampaikan. Menggunakan teknologi, guru sekarang dapat memberikan
alternatif untuk model belajar berbasis tradisional dengan menerapkan metode penggabungan
pembelajaran yang menggabungkan manfaat dari pembelajaran langsung dan pembelajaran
aktif untuk melibatkan para siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Amy Roehl dan Shweta Linga (2013) dalam jurnal internasional yang
berjudul The Flipped Classroom: An Opportunity To Engage Millennial Students Through
Active Learning Strategies menyimpulkan bahwa untuk memperkenalkan beberapa strategi
baru yang ditransferkan dari pemikiran guru dan murid, guru harus melakukan penelitian
dengan alternatif strategi di kelas. Sebagai instruktor yang akan menggunakan strategi baru,
ini sangat penting dalam dunia pendidikan yang direfleksikan dalam pembelajaran yang
efektif. Keaktifan belajar dan strategi pembelajaran flipped learning yang menggunakan
teknologi, murid-murid akan mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka lebih
tinggi. Beberapa faktor yang mungkin telah berkontribusi terhadap peningkatan nilai siswa
termasuk: siswa dimediasi kontak dengan materi kuliah sebelum di kelas, patokan dan
penilaian formatif diberikan selama modul, dan kegiatan kelas berjalan interaktif interaktif.

E. NETHICS ( Internet Ethics )


Oleh : Jung, Young Mi

Nethics adalah pembelajaran mengenai etika bagi para pengguna internet. Ini
diperlukan agar para pengguna dapat menggunakan internet secara bijak.

Data jumlah pengguna internet dapat dilihat pada tabel berikut:

19
Tabel 1: Pengguna Internet di dunia

(sumber: internet world stats, http://www.internetworldstats.com/stats.htm)

Secara mendalam nethics membahas mengenai etika computer, privasi dan keamanan.
Computer terlibat dalam hamper setiap aspek kehidupan kita. Bahkan diperlukan untuk tugas-
tugas penting. Oleh karena itu kita perlu hati-hati mempertimbangkan isu-isu etika.

Etika adalah standar perilaku moral yang meliputi :


Standar perilaku yang benar, mengukur integritas pribadi, dasar kepercayaan dan kerjasama
dalam hubungan dengan orang lain. Etika komputer adalah penggunaan secara moral yang
dapat diterima.Standar atau pedoman penting dalam industri ini, karena perubahan teknologi
melebihi kemampuan sistem hukum

Empat isu utama yang dibahas dalam Nethics :

a. Privasi - tanggung jawab untuk melindungi data tentang individu


b. Akurasi - tanggung jawab pengumpul data untuk mengotentikasi informasi dan
memastikan ketepatan
c. Properti - yang memiliki informasi dan perangkat lunak dan bagaimana mereka bisa
dijual dan dipertukarkan
d. Akses - tanggung jawab pengumpul data untuk mengontrol akses dan menentukan
informasi apa seseorang berhak untuk mendapatkan tentang orang lain dan bagaimana
informasi dapat digunakan

Permasalahan yang muncul dalam internet :

a. Pertukaran pesan melalui internet (email, chat room, dll)


b. Surat berantai
c. Hoax Virus warning
d. "Spam" - yang tidak diminta, email massal

20
Konten internet dan kebebasan berbicara.

a. Informasi di internet termasuk kebencian, kekerasan, dan informasi yang berbahaya


bagi anak-anak
b. Berapa banyak dari ini harus diatur?
c. Apakah filter memecahkan masalah atau menciptakan lebih banyak?
d. Apakah informasi situs web yang digunakan untuk program kerja dan penelitian
handal?

Informasi hak cipta.

a. Secara ilegal menyalin perangkat lunak (membajak)


b. Pelanggaran hak cipta dengan menyalin gambar atau teks dari halaman web
c. Plagiarisme dengan menyalin teks dari sumber lain ketika karya asli diharapkan

Penjahat komputer -menggunakan komputer untuk melakukan tindakan ilegal :


Siapa penjahat komputer?
a. Karyawan - puas atau tidak jujur --Kitab kategori terbesar
b. Pengguna di luar - pelanggan atau pemasok
c. "Hacker" dan "cracker" - hacker melakukannya "untuk bersenang-senang" tapi
kerupuk memiliki niat jahat
d. Kejahatan terorganisir - pelacakan perusahaan ilegal, pemalsuan, pemalsuan

Etika pengguna computer :

a. Kompeten bersaing dengan pengetahuan terbaru di bidang mereka dan melakukan


kegiatan sesuai dengan kompetensinya.
b. Profesional dibidang tanggung jawabnya dan loyal kepada klien atau karyawannya,
dan mereka tidak akan mengungkapkan informasi rahasia.
c. Profesional Integrity- mengekspresikan pendapat mereka berdasarkan fakta, dan
mereka yang berimbang dalam penilaian mereka.

F. STEAM
Oleh : Ko, Chang Yong

a. Pendidikan STEAM

STΣ @ M : Sains & Teknologi, ditafsirkan melalui Mesin & Seni, semua
didasarkan dalam unsur-unsur matematika yang membuat Sebuah kerangka kerja untuk
mengajar yang didasarkan pada cara alami belajar, disesuaikan untuk semua jenis siswa
dan program dan fungsional!

b. Kerangka Definis STEAM

Sains dan Teknologi dipahami sebagai dasar apa dunia harus maju dengan, untuk
dianalisis dan dikembangkan melalui Teknik dan Seni, dengan pengetahuan bahwa
segala sesuatu yang berbasis di elemen Matematika. Ini adalah kurikulum kontekstual di
mana mata pelajaran dikoordinasikan untuk bekerja saling mendukung di bawah struktur

21
pendidikan formal bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, matematika, dan
spektrum yang luas dari seni semua berhubungan satu sama lain dalam kenyataan.
Kerangka kerja ini tidak hanya mencakup seni estetika dan desain, tetapi juga bagian seni
liberal, bahasa, musik, fisik dan manual. Struktur STEAM menjelaskan bagaimana
semua bagian pendidikan dan pekerjaan hidup bersama-sama, oleh karena itu
menawarkan tempat formal dalam struktur STEM untuk Seni Bahasa, Ilmu Sosial, dan
integrasi tujuan dari mata pelajaran eksplorasi termasuk; Seni, Musik dan Divisi
Pendidikan Jasmani pendidikan umum. Beralih ke perspektif STEAM berarti belajar
memahami kontekstual; tidak hanya dalam hal memiliki kerangka yang menggambarkan
di mana mata pelajaran tumpang tindih, tetapi juga dalam memberikan nafkah dan
struktur pembelajaran beradaptasi untuk selalu berubah pembangunan global pribadi dan
tak terduga.

Bagian – bagian dari pendidikan STEAM:

S : Science : Ilmu pengetahuan


T : Technology : Teknologi
E : Engeneering :Teknik
A : Art : Seni
M : Mathematic : Matematika

c. Kerangka Kerja Pembelajaran STEAM :

- Pemberian keadaan yang bisa digunakan murid untuk keperluan pemecahan masalah
dengan terwujud
- Perencanaan kreatif dari siswa sendiri untuk mencari cara dalam pemecahan masalah
- Pengalaman sukses dari siswa yang memecah masalah sendiri
- Berusaha untuk memecahkan masalah baru.

d. Pemahaman STEAM education


Permintaan pembelajaran berbasis: ilmu pengetahuan, pembelajaran berbasis desain;
techique dan rekayasa.

STEAM pembelajaran berbasis; akademik STEAM

ilmu = mengapa (pengetahuan)


+
keterampilan dan teknik = bagaimana
+
engineering = melakukan

STEAM = penciptaan

22
e. S-T-E-M dengan A meliputi :
• berbagi pengetahuan dengan komunikasi dan bahasa seni, "suara" berdampak daya
ingat.
• pengetahuan tentang seni manual dan fisik, termasuk bagaimana untuk kebugaran
• lebih memahami budaya masa lalu dan sekarang dan estetika melalui seni rupa
• Penggunaan ritmik dan emosional matematika dengan seni musik
• memahami perkembangan sosiologis, etika natureand manusia dengan seni liberal

Penjelasan singkat dari program STEAM

Pengantar Siswa mulai pada titik piramida, berdasarkan perspektif mereka


sebagai orang yang belajar secara holistik. Kursus ini mengajarkan mereka untuk
mengevaluasi keterampilan dan minat mereka dalam struktur untuk inves dihadapi dalam
bidang disiplin pendidikan untuk mempelajari lebih lanjut tentang luas dan kedalaman
karier, hobi dan kehidupan pilihan. Ini menghadapkan siswa untuk berbagai macam
keahlian dan pilihan karir melalui proyek-proyek yang mencakup penelitian dan
pengembangan. Siswa terus-menerus mengevaluasi poin yang disukainya, pengalaman
dan bakat dengan pengembangan portofolio berkelanjutan yang menjadi berguna untuk
mendaftar ke kegiatan ekstrakurikuler dan pasca-kelulusan. Siswa mengevaluasi untuk
peluang karir global dan saat ini perkembangan sejarah & potensial konteks dan
menyelidiki spektrum karir dan keterampilan disiplin terkait yang diperlukan untuk
mengejar perkembangan zaman

23
G. MENYONGSONG PERPUSTAKAAN GEMBIRA
Oleh : Kang, Bok Sung

“ Buku adalah jendela dunia”, ungkapan itu dulu masih sering kita gunakan
sebagai acuan dan motivasi bagi siswa supaya giat membaca buku. Adanya
perpustakaan memudahkan kita untuk aktivitas tersebut. Di perpustakaan kita dapat
membaca buku yang kita sukai dengan puas dan bahkan kita dapat meminjamnya untuk
di bawa pulang dan di bawa di rumah.
Namun pada era teknologi modern seperti saat ini, di mana kita dengan mudah
mendapatkan informasi dan pengetahuan yang kita inginkan melalui internet, dan
bahkan melalui smartphone. Hal ini menyebabkan keberadaan perpustakaan semakin
terlupakan karena kurangnya minat siswa dalam membaca buku padahal kita tahu
bahwa salah satu pendukung dari sekolah dan sistem pembelajaran yang baik adalah
keberadaan perpustakaan.
Di Korea Selatan, banyak perpustakaan sekolah yang belum dioptimalkan
keberadaannya . salah satu penyebab terjadinya hal ini adalah perpustakaan sekolah
berdiri sendiri dan kurang sejalan dengan visi, misi sekolah. Dalam mewujudkan tujuan
membangun perpustakaan yang berkualitas, ada beberapa kebijakan yang di ambil oleh
Pemerintah Korea Selatan, antara lain :
1. Merancang ulang infrastruktur perpustakaan sekolah
a. Tahap I tahun 2003-2008
 Merancang luas ruangan untuk perpustakaan sekolah
 Pembangunan mencapai 96,5%
b. Tahap II tahun 2009-20013, meliputi:
 Membuat program perpustakaan sesuai dengan kebutuhan sekolah
 Setiap sekolah menyusun kebijakan intern tentang perpustakaan sekolah dan
pendidikan literasi di sekolah
 Merancang ulang denah perpustakaan sekolah yang lebih modern

2. Menciptakan program membaca kreatif


Untuk menumbuhkan minat membaca siswa, maka perpustakaan sekolah membuat
program membaca kreatif yag terdiri dari berbagai kegiatan, misalnya
a. Book Photo Contest
Selain membuat resume dari buku yag telah di baca, dalam kontes ini siswa
berlomba untuk berfoto dengan buku yang telah mereka baca. Hal ini dapat
meningkatkan kreatifitas siswa dan memacu semangat siswa untuk senang
membaca buku.
b. “ End of the Exam day “ Library party
Kegiatan ini dilakukan pada hari terakhir ujian. Setelah merasa stress dengan
ujian, siswa akan di ajak untuk bersenang-senang dalam kegiatan positif di
perpustakaan sekolah.
c. Menulis ” quotes “ dari buku

24
Setelah membaca sebuah buku, siswa akan di beri tugas untuk membuat poster
atau tulisan kreatif yag berisi tentang “ quotes” atau ungkapan atau pesan moral
dan nasehat yag mereka dapatkan setelah membaca sebuah buku. Hasil karya
dapat di gunakan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain yang membacanya
d. Memeriksa secara acak tas para siswa yang didalamnya terdapat buku yang di
pinjam dari perpustakaan. Siswa yang kebetulan di dalam tasnya terdapat buku
yang di pinjam dari perpustakaan akan mendapat reward.
e. All night reading classes
Kegiatan ini dilakukan selama dua hari satu malam di perpustakaan sekolah.
Siswa secara bergantian menurut jenjang kelasnya akan menginap di
perpustakaan sekolah dan akan membaca buku bersama-sama kemudian
membuat resume. Ada juga kegitan menarik lainnya selama kegiatan ini
berlangsung
f. Kunjungan siswa pustakawan di Seoul dan Busan. Para siswa yang tergabung
dalam klub aktivitas perpustaan sekolah mengadakan kunjungan ke beberapa
kota besar di Korea Selatan. Tempat-tempat yang dikunjungi antara lain.
 Seoul
- Perpustakaan anak dan remaja nasional
- Pusat animasi / perpustakaan digital nasional
- Perpustakaan Kongres Korea
 Busan
- Toko buku Indigo
- Pantai Heundae

3. Mengoptimalkan pendukung perpustakaan


1. Merubah pandangan tentang perpustakaan
Perpustakaan Konvensional ( tenang dan pasiv )

Perpustakaan modern ( aktif dan kreatif )


2. Buat bukumu sendiri.
Siswa di beri tugas untuk membuat sebuah buku sesuai keinginan dan kreatifitas
mereka. Buku ini bisa berisi rumus matematika, pelajaran sains, bahasa inggris, dll.
Kegiatan ini dapat memudahkan siswa dalam belajar terutama dalam menghafalkan
rumus.
3. Membuat Koran.
Siswa membuat Koran yang berisi tentang informasi yang telah mereka peroleh atau
mereka ketahui.
4. Analisa karir dan pekerjaan masa depan
Di buat sebuah ruangan dalam perpustakaan yang berisi buku-buku tentang berbagai
jenis profesi, dan setiap hari tertentu aka nada relawan yang memberikan konsultasi
dan pemahaman tentang berbagai macam pekerjaan kepada para siswa
5. Membuat buku social dan HAM

25
Siswa membuat buku kreatif yang berisi kata-kata atau kalimat bertemakan
kemanusiaan dan hak azazi manusia. Kegiatan ini berhubungan dengan pelajaran
social dan moral di sekolah
6. Membuat buku tentang IT
Siswa membuat buku kreatif yang berisi tentang berbagai macam kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi .
7. Membuat buku tentang Dokdo ( sejarah teknologi )
8. Presentasi dan Klub debat hari sabtu

H. OPERATION OF AFTER - SCHOOL CLUB ACTIVITIES IN SOUTH KOREA: CASE


STUDIES

Oleh : Kim Sung-su (Daeduk Woman’s High School)

Tujuan dari Club Activities adalah untuk :

1. Merevitalisasi kegiatan pengalaman untuk meningkatkan potensi bakat siswa, talenta dan jalur
untuk meraih masa depan.
2. Mendorong siswa untuk menjadi kreatif
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan.
Pelaksanaan School Club :

1. Alokasi waktu untuk pelaksanaan Club Activities adalah selama 34 jam setahunnya dalam
dengan satu jam pembelajaran dalam seminggu.
2. Dinas Pendidikan Kota Busan sangatlah mendukung kegiatan Club Activies ini dalam hal
pendanaannya
3. Kegiatan Club Activities ini juga bekerja sama dengan komunitas sosial setempat
4. Kegiatan Club Activivities ini berjalan diluar jam sekolah yang biasanya dilaksanakan pada hari
Sabtu selama satu jam
5. Bahkan di daerah-daerah para mahasiswa membantu kegiatan Club Activities ini.
Menurut data dari Kantor Pendidikan Kota Busan Hanya 10% kelompok aktivitas yang dibiayai oleh
kantor pendidikan dengan syarat kelompok tersebut juara 1, 2, dan 3 tingkat propinsi untuk tingkat
SD, SMP, SMA dan SMK. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Jumlah siswa
Jumlah Jumlah Jumlah Rata-rata
yang
Sekolah siswa School Club Partisipasi
berpartisipasi

SD 302 161.060 17.127 733 11 %

SMP 170 110.378 11.219 607 10 %

26
SMA 99 89.553 10.720 600 12 %

SMK 38 27.687 1.577 74 6%

Total 609 388.678 40.643 2.014 10 %

Di Korea Selatan ada 9 Program Utama Club Activities sekolah yang popular, diantaranya
adalah sebagai berikut :

1. Small Class - School Intensive Learning Club (Kelompok Kelas Kecil untuk Pembelajaran
Intensive): Di dalam kelompok ini berisiskan anak-anak yang pintar dalam bidang tertentu.
Misalnya “ Math Club “ yang perkumpulan untuk mengikuti kompetisi olimpiade Matematika
baik tingkat kota, Provinsi, Nasional maupun Internasional. \
Salah satu contoh School Club adalah “FM.365” (Funny-Math-365 day) yang mempunyai
filosofi bahwa matematika bukanlah yang sulit dan matematika selalu dipakai dalam kehidupan
sehari-hari.

Dan berikut adalah beberapa hal mengenai FM 365 :

a) Susunan anggotanya adalah terdiri atas anak-anak yang kebanyakan perkembangan


akademisnya lebih tinggi dibanding yang lainnya.
b) Waktu Kegiatannya : Sepulang sekolah, hari Sabtu dan juga pada hari-hari libur.
c) Kegiatan utama :
 Pembelajaran Intensive
1. Membentuk kelompok yang terdiri dari 3 sampai 4 orang siswa dan memilih pokok
bahasan yang akan diteliti.
2. Membuat rencana penelitian dan melakukan penelitian.
3. Melaporkan hasil dari seluruh penelitian dan menseleksi untuk mendapatkan hasil
penelitian yang terbaik untuk diberikan kesempatan untuk dapat direkomendasikan
mengikuti University Organized Science Competition.
 Melakukan presentasi didepan umum berdasarkan hasil penelitian atau laporan yang
telah dikumpulkan anggotanya.
1. Melakukan presentasi tentang penelitian yang dibuat di Busan Regional Research
Competition.
2. Penilaian dilakukan oleh para ahli Science
3. Memberikan penghargaan kepada pemenang Regional untuk di rekomendasikan ke
kompetisi tingkat nasional
4.

27
 Mengundang dosen-dosen atau para ahli yang terkenal
1. Menghadiri kuliah umum oleh tokoh – tokoh terkenal yang diselenggarakan oleh
Kantor Pendidikan setiap bulan.
2. Berbagi pengalaman antar anggota klub di dalam perkuliahan.
3. Sesekali menghadiri dan mendengarkan ceramah Adhoc guru tamu dari Universitas
setempat.
 Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan percobaan yang bertujuan meningkatkan minat
para siswa di bidang matematika.
1. menampilkan berbagai karya dirancang berdasarkan teori matematika.
2. Menyediakan tempat khusus (membuka Center matematika) untuk kegiatan
memfasilitasi partisipasi dari siswa yang lain
3. Mengikuti kompetisi tahunan untuk Club aktivity berprestasi di Kantor Pendidikan.
 Mempublikasikan buku laporan kegiatan.
1. Menerbitkan buku tahunan dengan mengumpulkan dan mengedit hasil kegiatan
tahun klub.
2. Buku tahunan ini adalah untuk disampaikan sebagai bagian dari catatan resmi untuk
prestasi kegiatan sekolah Extra-Curriculum yang kemudian dibutuhkan dalam
mempersiapkan ujian masuk universitas.
Selain itu juga akan digunakan sebagai bahan arsip untuk membimbing siswa yang
baru.
2. Loving Nation and Cultural Club (Kelompok Cinta Bangsa dan Budaya): Didalam Kelompok ini
anak-anak sering mengunjungi daerah-daerah untuk belajar budaya dan dan sejarah jaman dulu
dengan tujuan untuk memberikan informasi dalam melestarikan adat dan kebudayaan bangsa
Korea.
3. Economy Club (Kelompok Ekonomi): Di dalam kelompok ini berusaha mengembangkan
ketertarikan para siswa dan rasa ingin tahu mereka tentang ekonomi dan juga belajar kehidupan
perekonomian sehari-hari. Sebagai contoh kegiatan adalah mereka mengunjungi pasar pasar
tradisional, toko-toko supermarket untuk melihat secara langsung kegiatan perekonomian yang
sebenarnya.
4. Science Club (Kelompok Ilmu Pengetahuan): Mengembangkan budaya sains diantara Para siswa
melalui percobaan yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh pada setiap
bulan April mereka mengadakan Science Festival
5. International Observation into Birds Club (Kelompok Observasi Burung Internasional): Didalam
kelompok ini mengorganisasi kegiatan-kegiatan lapangan yang mengamati perpindahan burung
untuk mengetahui pentingnya ekosistem dlm kehidupan manusia. Sebagai contoh mereka
mengkampanyekan dengan memberikan informasi jenis burung langka untuk melestarikannya.

28
6. RSM Club (Kelompok Ilmu Pengetahuan Daerah) : Di dalam kelompok ini mereka Sering
mengunjungi daerah-daerah untuk menunjukkan hasil penelitian mereka selama ini.
7. Reading and Discussion Club (Kelompok Membaca dan Diskusi) : Di dalam kelompok ini para
siswa berkumpul untuk membaca satu buku kemudian mendiskusikan hasil pemikiran mereka
masing-masing. Kegiatan semacam ini bahkan dilakukan dengan sekolah lain.
8. Music Club (Kelompok Music) : Didalam kelompok ini para siswa berlatih menyanyi dan
memainkan alat-alat musik trasional.
9. Future Career Path Club (Kelompok Penunujuk Pekerjaan Masa Depan) : Di dalam kelompok ini
kemampuan para siswa dalam menyesuaiakan diri dengan perubahan lapangan pekerjaan
ditingkatkan agar mereka mampu menemukan jalan untuk pekerjaan masa depan mereka sendiri.
Selain Sembilan kelompok aktivitas di atas, masih ada beberapa kelompok aktivitas sekolah yang lain,
seperti School Club Activities di bidang olah raga.

Jadwal Rutin untuk Club Activities setelah sekolah

a. Pada bulan Maret mulai memperkenalkan program Club Activity pada siswa
b. Bulan Maret – Juni mulai kegiatan pertama Club Activity setelah pembentukan club disekolah.
c. Pada libur musim panas diadakan ulangan tengah semester dan juga memulai kegiatan yang
kedua.
d. Pada bulan September – November diadakan kompetisi internal dalam mempresentasikan club
activity yang diadakan di masing-masing sekolah.
e. Pada bulan Desember diadakan kompetisi dalam mempresentasikan club activity yang diadakan
di kantor pendidikan kota Busan.
Ringkasan dan saran

A. Dampak positif
1. Kegiatan ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dan motivasi diri untuk kebiasaan belajar
yang pasif.
2. Dapat meningkatkan potensi kemampuan siswa yang berhubungan dengan bidang mereka
dengan cara merangsang rasa keingintahuan mereka.
3. Mengenalkan pendidikan yang melibatkan pengalaman dalam berdiskusi dan Presentasi.
B. Dampak Negatif
1. Jumlah siswa yang aktif dalam partisipasi dalam school Activities relatif kecil (perkiraan
sampai 15 %)
2. Pada umumnya, para siswa tidak punya cukup waktu untuk Club Activities pada kondisi
pendidikan saat ini.
3. Sebagian besar siswa umumnya diletakkan di bawah tekanan besar dari mempersiapkan Ujian
masuk universitas.

29
4. Menggangu kesehatan karena terlalu banyak aktivitas kegiatan sampai larut malam sehingga
kurang istirahat.
C. Langkah yang perlu diambil ke depan
1. Meluangkan waktu lebih banyak setelah kegiatan sekolah di dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah
2. Memperluas dan mempromosikan lebih lanjut dan mengkolaborasikan kegiatan antara
sekolah dan Universitas atau Sosial Community.
3. Mengembangkan dan menyebarkan program yang lebih beragam terkait dengan After-
School Club Activities

I. MBTI (Myers Briggs Type Indicator)


Oleh : Lee, Jung Hee

a. Kerangka definisi MBTI

Test MBTI atau Myers Briggs Type Indicator, merupakan sebuah metode
pengukuran berbentuk kuesioner yang digunakan untuk membaca kepribadian seseorang,
khususnya untuk memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan membuat
keputusan, metode ini dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya Isabel
Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung
dalam bukunya Psychological Types (1921M). Instrument tes yang mulai
dikembangkan pada masa Perang Dunia Ke-II ini pertama dipublikasikan pada 1962M,
dengan tujuan awal untuk membuat teori kepribadian C.G Jung ini dapat diaplikasikan
dalam penggunaan praktis dan lebih mudah dimengerti, sehingga dapat membantu para
pekerja untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok dengan diri mereka.

b. DIMENSI MBTI

Metode MBTI sendiri terbagi atas 4 dimensi utama yang bersifat dikotomi atau
saling berlawan, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga
dengan mengetahuinya kita dapat memaksimalkan potensi kelebihan yang kita miliki,
serta memninimalisir potensi kekurangan yang mungkin ada dalam diri kita. Meskipun
bersifat dikotomi , kita akan tetap memiliki kedua bagian dari masing-masing dimensi
yang terdapat dalam MBTI, dengan salah satunya akan lebih cenderung daripada yang
lainnya.

30
Extraversion (E) vs. Introvert (I): Orientasi Energi.

Dimensi EI melihat bagaimana seseorang mendapatkan energi mereka, dan


bagaimana mereka menyalurkan energi mereka. Apakah mereka mendapatkan energi
lebih dominan dari Lingkungan luar, ataukah dari dalam diri mereka sendiri.

Extraversion (E) mengambil energi dari lingkungan luar diri mereka (orang
lain), mereka menyukai dunia luar, interaksi sosial atau bergaul adalah cara terbaik
bagi mereka untuk menemukan energi mereka, mereka akan merasakan hidup saat
semakin banyak orang yang berada di sekeliling mereka. Mereka berorientasi pada
action, mereka akan lebih memilih untuk bertindak terlebih dahulu, lalu setelahnya
barulah merefleksi apa yang mereka lakukan. Pribadi Extraversion dominan baik
dalam hal berinetraksi dengan orang lain, serta hal-hal yang bersifat operasional.

Sedangkan Introversion (I) adalah mereka yang mengumpulkan energi dari


dalam diri mereka, mereka akan lebih memilih untuk memikirkan apa yang akan
mereka lakukan, barulah melakukan hal tersebut. Mereka cenderung lebih senang
menyendiri, dan merenung, tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang, dan
mereka cenderung menjadi pencetus ide yang baik. Umumnya mereka mampu
bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus.

31
1. Sensing (S) vs. Intuition (N): Cara Mengelola Informasi.

Dimensi Sensing-intuiting (SN) melihat bagaimana individu memahami dan


menilai sebuah informasi baru yang mereka terima.

Seorang Sensing (S) umumnya sangat realistis, memandang imajinasi sebagai


hal yang dramatis, dan banyak menghabiskan waktu. Mereka menilai sesuatu
berdasarkan fakta yang jelas, realistis, mereka melihat informasi dengan apa adanya.
Mereka berpedoman pada pengalaman, dan biasanya hanya menggunakan metode-
metode yang telah terbukti. Fokus pada masa kini, sehingga baik dalam perencanaan
teknis dan detail yang bersifat aplikatif.

Sementara seorang Intuition (N) akan memproses data dengan melihat pola,
dan hubungan, biasanya memiliki pemikiran yang abstrak, konseptual, serta melihat
berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Mereka imajinatif, dan memilih cara
untuk dan berfokus pada masa depan, yakni pada apa yang mungkin bisa dicapai di
masa depan. Seorang intuiting adalah sosok yang inovatif, penuh inspirasi, ide unik.
Mereka baik dalam menyusun konsep, ide, dan visi jangka panjang.

2. Thinking (T) vs. Feeling (F): Pengambilan Keputusan.

Dimesi Thinking - Feeling (TF) adalah fungsi yang mengatur bagaimana


seseorang dalam mengambil keputusan.

Thinking (T) adalah mereka yang selalu menggunakan logika, dan kekuatan
analisa dalam mengambil keputusan. Mengambil keputusan dengan rasional
berdasarkan informasi yang diperoleh fungsi penerima informasi (SN) mereka.
Mereka cenderung konsisten, lugas, dan objektif, sehingga terkesan kaku, dan keras
kepala.

Sementara feeling (F) adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta
nilai-nilai yang mereka yakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka
berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan
memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga
keharmonisan dan memelihara hubungan.

3. Judgement (J) vs. Perception (P): Orientasi Pada Struktur.

Dimensi keempat dari MBTI ini mendeskripsikan tingkat fleksibilitas


seseorang, dan sering disebut sebagai orientasi seseorang pada Dunia Luar.

Judgement (J) Judging adalah mereka yang memiliki gaya hidup yang
terstruktur, dan mereka menentukan bagaimana mereka seharusnya hidup

Beberapa pernyataan tentang seorang Judgement (J) dominan:

 Lebih memutuskan memutuskan daripada mengikuti sebuah keputusan.


 Sosok yang berorientasi pada Tugas.
 Sering menyusun daftar tugas yang harus dilakukan.

32
 Lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu daripada
bersenang-senang.
 Merencanakan pekerjaan, agar tak terburu-buru ketika telah mendekati deadline.
 Terkadang ia memilik terlalu banyak fokus tujuan.

Perception (P) Perceiving adalah mereka yang lebih fleksibel, dan lebih
mudah untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang ada disekeliling mereka.

Beberapa pernyataan tentang seorang Perception (P) dominan:

 Bersifat terbuka dalam menanggapi apapun yang terjadi.


 Biasanya bekerja denngan semangat yang meledak-ledak.
 Deadline yang kian mendekat akan merangsang untuk bekerja lebih giat
 Tidak suka dengan terlalu banyak rencana, dan selalu nampak bebas dan santai
 Lebih menyukai pekerjaan sambil bersenang-senang.

J. ACTION LEARNING
Oleh : Jung, Jo Young
a. Pendahuluan
Istilah Action Learning kerap digunakan untuk menjelaskan berbagai variasi
kegiatan training interaktif. Konsep ini sebenarnya sudah berumur 60 tahun lebih
tetapi dinilai masih relevan dengan kondisi saat ini.
Berikut ini adalah sebuah catatan ringkas bagaimana gagasan Action
Learningdilahirkan dan disebarluaskan. Pada 1912, seorang anggota Badan
Penyelidik Inggris, yang melakukan investigasi atas tenggelamnya kapal
penumpang raksasa Titanic, menemukan bahwa ternyata para insinyur Titanic
sama sekali tidak memperdulikan masalah keamanan kapal raksasa itu pada saat
kapal itu dibangun.
Ia kemudian menceritakan temuan itu kepada anaknya, Reg Evans, yang
kemudian bekerja sebagai pakar fisika di Cavendish Laboratory. Sang anak
kemudian mengubah cara berinteraksi para peneliti saat bekerja. Mereka bekerja
dengan cara interaktif melalui saling bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan
kritis, memecahkan masalah secara kolaborasi. Hasilnya, laboratorium ini
berhasil menemukan inovasi-inovasi baru di bidang fisika tehnik.
Pada 1945, saat Reg Revans bekerja sebagai Direktur Pendidikan dan Pelatihan
Badan Pertambangan Batubara Nasional Kerajaan Inggris, dia menggunakan
pengalamannya untuk membentuk tim kecil yang beranggotakan 4-5 manajer
untuk memecahkan masalah yang dihadapi organisi. Tim itu secara periodik
melakukan konsultansi antar-anggota tim. Tim-tim ini berhasil memecahkan
banyak masalah melalui proses saling memberikan konsultansi. Kemudian
Revans memberikan label proses ini sebagai Action Learning yang digunakan
untuk memecahkan masalah dan mengembangkan kapasitas manusia di berbagai
organisasi. Bagaimana pun juga,Action Learning masih diabaikan oleh pada
pelatih dan konsultan sampai 1970-an.Ketika banyak industri semakin menjamur
di berbagai negara di dunia, Action Learning dihidupkan kembali dan menjadi
alat manajemen yang ampuh.
Berikut ini adalah 3 faktor utama yang berkaitan dengan proses Action Learning

33
Task. Masalah yang menantang adalah jantung pada semua proses Action
Learning. Tantangan ini hendaknya berkaitan dengan tugas-tugas yang nyata—
bukan suatu tugas yang disimulasikan (yang kemudian direfleksikan pada
kegiatan sehari-hari).Task hendaknya memiliki nilai-nilai strategik dan
konsekuensi jangka panjang bagi keseluruhan organisasi serta berdampak pada
keseluruhan organisasi. Task bukan sebuah tugas yang bisa dituntaskan oleh
prosedur standar yang telah ada tetapi membutuhkan kreasi dan aplikasi
pendekatan-pendekatan yang baru.
Team. Action Learning dikerjakan oleh tim yang beranggotakan 4 sampai 8
orang. Anggota tim diusahakan memiliki latar belakang berbeda agar menjamin
proses belajar yang maksimum. Anggota tim hendaknya menggambarkan
perbedaan tugas, budaya, kepribadian, cara berfikir dan gaya belajar.
Thoughtful action.Kegiatan Action Learning yang efektif sebaiknya seimbang
antara teamwork dan team learning. Proses ini membutuhkan tata waktu dan
berbagai alat bantu yang memadai sehingga anggota tim bisa menjalankan
pekerjaannya, melakukan refleksi atas proses, memperoleh prinsip-prinsip dan
pemahaman baru serta saling berbagi peran di antara anggota tim.
Metode AL memiliki formula L = P + Q. Rinciannya: L untuk learning, P untuk
“programknowledge” yang diperoleh dari buku, majalah, internet atau televisi
yang telah didisain untuk keperluan siswa atau mahasiswa, sedangkan Q adalah
“the questioning process”yaitu proses bertanya tentang sesuatu yang belum
terjadi. Menurut Dr. Antony Hii, perguruan tinggi dunia sekelas Harvard dan
Massachussets Institute of Technology (MIT) kini telah menerapkan sistem yang
serupa dengan AL, hanya saja di Harvard asas itu disebut dengan asas “what if”:
belajar mengantisipasi “bagaimana jika sesuatu hal terjadi dan apa yang mungkin
terjadi di masa depan.”
b. Isi
K. Mengapa menggunakan Action Learning
Kombinasi “doing” dan “thinking” pada kegiatan Action Learning menghasilkan
beberapa manfaat yang unik.
Ownership.Karena tim muncul dengan sebuah rencana yang akan segera
dilakukan, maka anggota tim merasa memiliki pada apa yang akan dikerjakan
dibandingkan dengan tugas-tugas yang dibuat dari atas.
Creativity.Keragaman anggota tim Action Learning menjamin perbedaan cara
pandang. Karena tantangan yang dihadapi relatif besar maka akan muncul rasa
menjadi sebuah tim. Faktor ini membuat ide-ide lebih kreatif dibandingkan yang
dihasilkan oleh individu atau komite yang anggotanya homogen.
Communication.Tim Action Learning yang lintas fungsional meningkatkan dan
memperbaiki komunikasi antar kelompok yang berbeda-beda. Dengan
memperkuat sebuah tim Action Learning untuk mampu mengambil keputusan
dan melakukan tindakan yang pas, kita sedang mendorong—dan memberikan
penghargaan—kepada anggota tim untuk saling berbicara yang terfokus pada
keseluruhan organisasi daripada berbicara untuk satu bagian saja.
Personal growth. Action Learning mengubah baik organisasi maupun individu.
Pada sisi pribadi, orang belajar pengetahuan dan ketrampilan baru yang
berkenaan dengan pekerjaannya. Mereka secara khusus memperoleh ketrampilan
interpersonal berkenaan dengan leadership, teamwork, keragaman dan
34
pengambilan keputusan. Anggota kelompok memperoleh manfaat dari pandangan
yang lebih luas tentang organisasi dan belajar bagaimana berbagai upaya orang
untuk berkontribusi pada —dan memperoleh manfaat dari—usaha tim, bagian,
organisasi dan komunitas di sekitar organisasi.
Application.Berbeda dengan belajar di dalam kelas atau web-based learning,
Action Learning memproduksi pengetahuan dan ketrampilan yang benar-benar
bisa digunakan dalam pekerjaan. Action Learning mengandung semua
keunggulan pada On the Job Training (OTJ). Pada banyak kasus,
keunggulan Action Learningmelampaui OTJ karena Action Learning melibatkan
lebih banyak tantangan-tantang yang strategik yang dikonfrontasikan pada
keseluruhan organisasi sebagai sistem
L. Tipologi Action Learning
Action Learning mengandung tiga elemen kunci yakni task, team dan thinking.
Hal ini digunakan dalam menentukan suatu tantangan, mengelola sebuah tim,
mengumpulkan informasi, analisis masalah, menciptakan gagasan, menguji
alternatif, memilih solusi dan melaksanakannya. Pada setiap langkah ini akan
melalui tahapan refleksi, generalisasi dan aplikasi. Sementara semua
kegiatan Action Learningmelibatkan elemen dan tahapan di muka, ada beberapa
dimensi lain yang penting:
Teams.Pada project-based approach (pendekatan berbasi proyek), sebuah
timAction Learning dibentuk untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan
khusus. Setelah tim menyelesaikan tugas tersebut (dan telah belajar dari proses
yang terjadi), tim kemudian dibubarkan. Pada team-based approach (pendekatan
berbasis tim), sebuah tim Action Learning bekerja untuk menuntaskan kegiatan-
kegiatan yang berbeda-beda—kadang bersifat simultan dan saat lain bersifat
sekuensial. Pada pendekatan ini, para anggota tim menyampaikan masalah-
masalah yang ia hadapi di bidangnya. Kemudia, saat seorang anggota tim
menyampaikan masalahnya, anggota lain akan bertindak sebagai
konsultan. Sebuah tim Action Learning berfungsi terus-menerus untuk mampu
menangani banyak pekerjaan dan waktu yang tidak terbatas.
Commitment.Beberapa kegiatan Action Learning berdurasi pendek (beberapa
minggu) atau bisa saja bekerja beberapa tahun. Kadang-kadang, pekerja yang
menjadi anggota tim Action Learning bersifat paruh waktu dan sisa waktunya ia
gunakan untuk bekerja seperti biasa. Pada saat tertentu, anggota tim Action
Learningbisa juga purna waktu. Yang jelas, kegiatan Action Learning yang
bersifat jangka panjang dengan anggota purna waktu agaknya akan menghasilkan
tindakan dan pembelajaran yang efektif.
Interaction.Anggota tim Action Learning umumnya melakukan beberapa kali
pertemuan tatap muka. Dengan berkembangnya internet, website, chatroom,
forum dan email, tim Action Learning bisa bekerja dan berdialog secara langsung
walau saling berjauhan.
Learning.Pada emergent-topic approach, tim Action Learning menganalisis
tindakan-tindakan mereka tanpa menggunakan sistem kategorial yang terpilih.
Hasil pembelajarannya kadang-kadang tidak terduga (tetapi tetap relevan). Pada
targeted topics approach, tugas bagi tim Action Learning sengaja dipilih untuk
mencari peluang mengeksplorasi beberapa topik tertentu. Pendekatan Action
Learning baik untuk mempelajari topik-topik seperti change management,

35
problem solving, team building, leadership, communication skills dan personal
mastery.

Planning Checklist
Gunakan enam butir berikut untuk mengurut kegiatan perencanaan. Perencanaan
Anda bisa dikaitrakan dengan keseluruhan proyek (beberapa bulan) atau sebuah
kegiatan jangka pendek. Gunakanlah daftar checklist sefleksibel mungkin. Tak
perlu khawatir jika Anda ingin melakukannya tanpa harus berurutan. Atau, Anda
tidak menggunakan beberapa checklist yang ada.
1. Jelaskan Tujuan Proyek. Tujuan proyek harus jelas dan spesifik. Ujilah
mengapa setiap tujuan itu penting. Jika alasannya jelas, naik setingkat pada
tujuan akhir setiap tujuan.
2. Diskusikan informasi yang relevan. Berbagi perbedaan fakta dan persepsi yang
berkaitan dengan tujuan proyek. Dorong berfikir dari kacamata yang berbeda.
3. Tetapkan Perbedaan yang Terjadi. Menentukan perbedaan antara situasi saat
ini dan situasi ideal yang dibayangkan oleh tujuan proyek.
4. Ciptakan Banyak Gagasan. Gunakan berbagai tehnik yang berbeda untuk
menemukan strategi jitu untuk mencapai tujuan proyek.
5. Nilalah Gagasan-Gagasan itu. Nilailah setiap gagasan dengan cara
membandingkan untung ruginya. Pilihlah gagasan yang terbaik berdasarkan
penilaian Anda.
6. Padukan Gagasan-Gagasan itu. Satukan gagasan-gagasan terpilih dengan
rencana kerja.

Debriefing Checklist
Gunakan enam pertanyaan berikut untuk membantu proses refleksi pengalaman,
temuan yang penting dan berbagi sesama anggota tim. Anda hendaknya
menggunakan pertanyaan berikut untuk merefleksikan keseluruhan
proyek. Gunakan pertanyaan-pertanyaan ini dengan fleksibel. Persilakan peserta
melakukan refleksi dengan spontan. Bila diskusi berlarut-larut usahakan kembali
pada pertanyaan inti.
1. Bagaimana perasaan Anda? Apa reaksi Anda pada kegiatan tadi? Mengapa
Anda merasa seperti itu? Apa pendapat Anda mengapa terjadi perasaan yang
berbeda-beda pada anggota kelompok?
2. Apa yang terjadi selama kegiatan berlangsung? Apa ada sesuatu yang berbeda?
Apakah ada situasi yang dinilai sulit? Apa penyebabnya? Apa akibatnya?
3. Apa yang telah Anda pelajari? Pemahaman baru apa yang peroleh? Apakah
Anda menemukan prinsip-prinsip umum yang baru? Ketrampilan dan
pengetahuan baru apa yang Anda peroleh?
4. Bagaimana semua hal yang kita lakukan berkaitan dengan kerja kita sehari-
hari? Pada situasi apa kelakuan kita sama atau berbeda dengan perilaku kita
sehari-hari?
5. Apa yang yang akan terjadi jika semua faktor tersebut berbeda? Apa yang
terjadi jika jumlah anggota tim bertambah? Apa yang terjadi jika kita memiliki

36
anggota tim yang lebih sedikit? Apa yang akan terjadi jika kita memiliki
waktu lebih banyak untuk berdiskusi? Apa yang terjadi bila kita punya waktu
lebih sedikit?
6. Apa selanjutnya, Bagaimana kita bisa menggunakan pemahaman dan
pengetahuan baru ini bagi pertemuan sejenis pada masa datang? Bagaimana
kita menggunakan pengetahuan itu pada kerja kita sehari-hari?

Peran dan Fungsi pada Action-Learning Team


Pemilik Proyek
Menjelaskan masalah dan peluang yang ada. •
Menjelaskan tujuan proyek •
Meminta masukan dan umpan balik yang bermanfaat. •
Menyediakan informasi yang dibutuhkan •
Fasilitator
Mengeloal diskusi kelompok •
Koordinator
Mengatur jadwal pertemuan. •
Mengatur ruang dan peralatan pertemuan. •
Rekorder
Tangkap butir-butir penting dari diskusi kelompok •
Membuat rencana kegiatan •
Menyebarluaskan ringkasan diskusi dan rencana kegiatan kepada keseluruhan
anggota tim. •

Bagaimana Kita Bisa Meleset


Walaupun Action Learning adalah sebuah konsep yang sederhana tapi ia
membutuhkan perhatian pada beberapa hal agar mencapai manfaat yang
optimal. Berikut ini ada enam hal yang bisa membuat Action Learning meleset
dari tujuan sekaligus beberapa kita untuk mencegah masalah ini.
1. Lemahnya Komitmen Pribadi. Sesekali, anggota tim menganggap kegiatanya
pada kegiatan Action Learning sebagai kerja yang membebani di luar tanggung
jawabnya. Bila terjadi konflik, biasanya mereka mengabaikan dan menunda
kegiatan Action Learning dan bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya.
Kejadian ini sering terjadi pada kegiatan proyek yang anggota bekerja secara
paruh waktu. Untuk menghindari kasus ini, rekrutlah para staf proyek yang
memiliki motivasi tinggi, bebaskan mereka dari pekerjaan sehari-hari dan
berikan insentif yang memadai.
2. Lemahnya Komitmen Organisasi. Kesuksesan proyek Action
Learning membutuhkan manajemen puncak yang bagus dan berani menyisikan
uang serta waktu. Kurangnya dukungan manajemen berakar pada kelemahan
komitmen individu. Sekurang-kurangnnya tim diberikan sumberdaya dan
kewenangan mengumpulkan inforsma, membuat keputusan penting dan
melakukan perubahan-perubahan serta mengambil tindakan penting dan
mencapai pembelajaran yang signifikan. Untuk menghindari kasus ini, jangan

37
lakukan proyek Action Learning tanpa komitmen kebutuhan sumberdaya yang
dibutuhkan.
3. Penolakan Internal. Divisi pelatihan merasa paling terancam dengan adanya
kegiatan Action Learning. Karena, kegiatan Action Learning jauh dari kegiatan
pelatihan tradisional di dalam kelas. Demikiran pula orang yang duduk di posisi
struktural biasa tidak suka, karena tim Action Learningbisa mengambil
keputusan yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk menghindari masalah ini,
organisasi harus melakukan perubahan kebudayaan organisasi untuk siaga
menerima pembelajaran baru dan pardigma yang lain sebelum memulai
kegiatan Action Learning.
4. Anggota yang Terpilih Buruk. Sebuah tim Action Learning yang hanya
beranggotakan 2-3 orang biasanya tidak memiliki proses checks and balances
yang menjamin perbedaan faktor-faktor yang dibutuhkan. Demikian pula,
jumlah anggota yang banyak memberikan kesempatan yang sedikit kepada para
anggota. Anggota tim yang memiliki kesamaan pandangan sulit menemukan
solusi-solusi alternatif dan tidak mengalami proses dinamika berbagai
pandangan yang konstruktif.Sebaliknya, tim bisa disandera oleh perdebatan
yang tak pernah henti pada tim yang anggota sangat beragam dan pada
gilirannya tidak bisa mengambil keputusan dan tidak bisa belajar banyak. Untuk
menghindari hal seperti ini, berhati-hatilah pada jumlah anggota tim dan
karakter anggota tim dan menjamin keragaman optimum berbasis pada
profesionalisme, afiliasi departemen, variasi kebudayaan dan kepribadian.
5. Ketidakseimbangan antara Action dan Learning. Sebuah tim yang cepat
mengambil keputusan dan cepat bertindak secara drastis tanpa melakukan
refleksi dan mempelajari konsekuensinya, tidak akan belajar sesuatu yang
penting dari proses yang terjadi. Sebaliknya, sebuah tim yang terlalu lama
mengumpulkan data, berdebat banyak isu, mencari konstruksi teoritik dan
identifikasi banyak hal sebelum menentukan pilihan tindakan, dan kemudian
banyak melakukan refleksi, akan terjebak pada academic learning tanpa
tindakan yang berarti. Untuk menghindari hal ini, komitmen pada keseimbangan
waktu, sumberdaya dan perhatian pada dua elemen penting Action Learning.
6. Fasilitasi yang tidak efektif. Seorang fasilitator dengan perilaku tradisional
dengan cara memberikan ketrampilan instruksi yang kuno akan melakukan
sabotasi pada kegiatan Action Learning dengan cara memaksakan kehendak dan
pandangannya. Untuk menghindari kasus ini, gunakan fasilitator luar yang
memiliki pengalaman dan metodologi dalam mengelola proses Action
Learning dengan memandu kelompok untuk mengambil keputusan dan
menentukan isi pembicaraannya sendiri.

38
Jenis – jenis action learning

1. Decision Grid

Contoh

2. Roundrobin

contoh

39
3. Lotus Technique

4. Fishbone Diagram

40
5. Storyboarding

6. Affinity Diagram

7. Color Sticker

41
K. PREZI
Oleh : Kim, Nam Soo

Prezi merupakan software presentasi berbasis cloud (SaaS) dan alat untuk menyajikan
ide cerita pada kanvas virtual. Prezi memungkinkan pengguna untuk memperbesar media
presentasi dan memungkinkan pengguna untuk menampilkan dan menavigasi melalui
informasi dalam 2,5D atau ruang 3D parallax pada Z-sumbu. Prezi secara resmi didirikan
pada tahun 2009 oleh pendiri Adam Somlai-Fischer, Peter Halacsy dan Peter Arvai.

Prezi.com adalah website yang menyediakan fasilitas pembuatan presentasi secara


online. Perbedaan prezi dengan software pembuat presentasi lainnya adalah fasilitas
memperbesar dan memperkecil objek. Terdapat beberapa fasilitas menarik lainnya yaitu: (1)
Monolith, Fasilitas ini memungkinkan objek untuk membesar dan mengecil dalam segi
ukuran dan juga bisa berputar saat presentasi sedang dijalankan; (2) Prezi canvas, Adalah
kanvas yang memudahkan pengguna untuk menempatkan objek bentuk, tulisan dan video; (3)
Frame

Pada kegiatan perkuliahan delegasi pendidikan Surabaya ke Busan, kami diajari


tentang Prezi.

Foto 1. Delegasi Pendidikan dari Surabaya menyimak dengan cermat penjelasan dari
Bapak Kim Nam Soo mengenai prezi

42
Berikut merupakan cara membuat presentasi dengan menggunakan Prezi:

1. Kunjungi laman www.prezi.com

Klik Get Started

2. Memilih lisensi prezi. Di bagian bawah kanan tertulis student&teacher licences, klik
educational licenses

Sebenarnya Prezi memiliki beberapa tipe yang masing-masing memiliki harga dan fitur yang
berbeda :

Public (gratis, presentasi tidak dapat dibatasi aksesnya, memiliki fungsi standard, dan
memiliki kapasitas 100MB)
Enjoy (membayar 59 Dolar per tahun, presentasi dapat dibatasi aksesnya, dapat
menghilangkan logo Prezi pada slide, mendapatkan bantuan yang cepat, dan kapasitas
500MB)
Pro (membayar 159 Dolar per tahun, dapat menggunakan fitur Prezi
secara offline, presentasi dapat dibatasi aksesnya, dapat menghilangkan logo Prezi pada
slide, mendapatkan bantuan yang cepat, dan kapasitas 2GB)

43
Supaya kita dapat menggunakan secara gratis maka tidak dipilih ketiga fitur tersebut tetepi
dipilih yang dibagian bawah yakni educational licences.

3. Klik continue di bagian Edu Enjoy

4. Masukkan alamat email

Catatan : Kalau kita sudah terdaftar, untuk masuk ke prezi yang sudah pernah kita buat
tinggal klik log in

Langkah selanjutnya adalah membuat apa yang kita tayangkan

Prezi merupakan fasilitas untuk menggabungkan beberapa objek menjadi satu, sehingga kita
bisa menggerakkan, memperbesar atau mengecilkan objek ini secara bersamaan.

44
Path digunakan untuk menghubungkan satu slide ke slide yang lain, sehingga
presentasi bisa terlihat lebih smart dan seperti sebuah alur cerita. Lebih menariknya prezi
memberikan fasilitas ini secara gratis, kita cukup mendaftar dan bisa segera membuat
presentasi pertama kita. Prezi sangatlah mudah digunakan. Kita tidak perlu mempelajari cara
membuat animasi seperti pada software Flash mx. Setelah anda melakukan pendaftaran, anda
akan disugukan pilihan tombol “new prezi” atau yang berarti presentasi baru. Setelah itu
prezi akan melakukan loading sekitar 1 menit. Jika anda menggunakan koneksi internet yang
lambat, maka proses loading inipun akan menjadi lebih lama. Terdapat lebih dari 20 template
gratis yang bisa anda gunakan. Di sediakan juga template kosong, sehingga anda bebas
berkreasi.

Prezi juga menyediakan tutorial secara gratis, sehingga anda bisa lebih mudah
mengerti cara kerja dan penggunaan prezi. Hal yang menarik dari prezi adalah kita bisa
mensharing presentasi yang kita buat dan mengajar orang lain untuk mengedit presentasi
buatan kita. Presentasi yang dihasilkan juga bisa di print dan disimpan dalam bentuk Pdf.
Prezi juga menyediakan fasilitas untuk integrasi dengan power point, sehingga anda bisa
menggabungkan presentasi yang telah di power point ke dalam presentasi prezi. Presentasi
yang telah dibuat, bisa di tampilkan secara online, sehingga kita tidak perlu menyimpannya,
tapi bisa juga di download dan bisa dipasang pada sistem operasi Windows dan juga Mac.
File presentasi yang dibuat bisa mencapai lebih dari 105 Mb, jadi memerlukan waktu yang
lama untuk mendownload. Karena itulah prezi menyediakan fasilitas untuk menampilkan
presentasi secara online, sehingga pengguna tidak perlu repot untuk mendownload file yang
besar.

5. Jika Anda telah berhasil mendaftar atau masuk ke akun Prezi, Anda akan masuk ke
halaman Prezi akun Anda.

Catatan : sebelum mulai membuat presentasi Prezi kita sudah harus mempersiapkan konsep,
struktur presentasi dan gambar (jika menggunakan gambar) untuk presentasi. Hal ini untuk

45
memudahkan Anda bekerja dengan aplikasi software Pre

Pertama kita klik new prezi kemudian pilih template presentasi yang cocok untuk desain
presentasi Prezi Anda.

Setelah itu akan muncul halaman untuk memilih tema dasar (template) presentasi. Beberapa
tema memiliki fitur 3D dimana tampilan dan alur presentasi akan tampak lebih hidup.

46
7. Setelah memilih tema, Anda akan masuk ke halaman pembuatan presentasi.

Dalam tulisan ini kita memilih template blank. Setelah itu langkah selanjutnya klik choose,
maka akan muncul lembar kerja seperti nampak pada gambar berikut:

Catatan:

Toolbar yang disediakan terbagi menjadi 3 bagian.

Toolbar yang berada pada sebelah kiri atas layar terdiri dari
- tombol untuk memulai presentasi,
- tombol untuk membuat presentasi baru,
- tombol untuk menyimpan presentasi, dan
- 2 tombol untuk membatalkan atau mengulang kembali langkah terakhir dari pembuatan
slide.

47
Toolbar yang berada pada sebelah tengah atas layar terdiri dari
- tombol untuk menambahkan slide,
- tombol untuk mengubah warna tema presentasi,
- tombol untuk menambahkan gambar,
- tombol untuk menambahkan bentuk-bentuk yang telah tersedia,
- tombol untuk menambahkan media (seperti video, dari komputer lokal atau dari Youtube),
- tombol untuk menambahkan slide dari Powerpoint.

Toolbar yang berada pada sebelah kanan atas layar terdiri dari
- tombol untuk mengundang pihak lain untuk mengakses/melihat presentasi,
- tombol untuk mencetak presentasi menjadi dokumen .pdf,
- tombol untuk mengatur tampilan presentasi dan menghidupkan fitur kombinasi keyboard
- tombol bantuan dalam menggunakan Prezi
- tombol selesai mengakses presentasi

6. Menghapus frame dan menggantinya dengan frame baru

Dalam angkah kedua kita hapus frame bawaan dan menggantinya dengan frame baru. Cara
menghapusnya klik pada frame, kemudian klik delete.

Setelah frame terhapus langkah selanjutnya adalah memasukkan frame baru. Caranya klik
menu frames & Arrows ->Draw Bracket Frame. Dan hasilnya akan nampak seperti gambar
berikut:

48
7. Mengunggah gambar yang akan jadi tampilan depan presentasi Prezi

Langkah ketiga adalah mengunggah gambar. Caranya klik insert -> image, maka akan
muncul halaman dimana kita bisa mengunggah gambar dari komputer.

Setelah gambar diunggah silakan tunggu prosesnya, setelah proses selesai maka gambar akan
muncul.

Selanjutnya kita rubah ukuran gambar hingga menutupi frame. Caranya klik pada gambar
kemudian tarik tiap sudut pada gambar.

49
8. Membuat teks judul pada presentasi Prezi

Langkah ketiga adalah membuat teks judul. Caranya mudah, klik di sembarang tempat yang
penting di luar gambar. Setelah kolom teks muncul kita tarik kolom ke dalam gambar.
Setelah itu tinggal menuliskan judul presentasi. Hasilnya akan nampak seperti gambar
berikut:

9. Menambahkah frame baru

Langkah kelima adalah menambahkan frame baru. Caranya sama seperti pada langkah dua
kita klik menu frame and arrow-> add frame ->draw bracket frame. Di sini saya
menambahkan beberapa frame sesuai dengan struktur presentasi yang sudah disiapkan
sebelumnya.

50
Selanjutnya perkecil frame dan tempatkan di area gambar atau dimana saja yang penting di
area yang tidak keluar dari frame pertama yang akan menjadi judul presentasi. Namun
sebelumnya sesuaikan dulu gambar atau tempat di mana kita akan meletakkan frame, supaya
frame yang kita letakkan lebih pas. Anda bisa memanfaatkan kursor untuk memperbesar atau
memperkecil area. Dalam contoh ini saya meletakkan frame di huruf pada kata “minat”.

Ketika frame tersebut pada posisi normal maka frame tidak akan nampak. Hal ini akan
membuat tampilan depan presentasi Prezi bersih dan ini jelas akan lebih menarik. Dalam
tutorial ini saya menambahkan beberapa frame yang semuanya saya letakkan pada huruf pada
kata minat. Ingat kita harus menyesuikan ukuran frame dengan baik, untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.

10. Mengunggah semua gambar dan menempatkannya dalam frame

Mengunggah gambar caranya sama seperti pada langkah tiga, jadi tidak perlu saya jelaskan
kembali. Unggah gambar, kemudian sesuaikan ukurannya dengan frame yang diletakkan
pada huruf-huruf tadi dan tempatkan gambar di atas frame. Sehingga hasil akhirnya akan
nampak seperti gambar berikut:

51
Jika Anda perlu memotong gambar, Anda bisa melakukannya langsung di sana. Cukup klik
pada gambar, maka akan ada pilihan crop image dibagian atas gambar. Silahkan klik crop
image, kemudian seleksi area yang akan di potong.

11. Menambahkan shape pada presentasi Prezi

Dalam tutorial presentasi Prezi ini saya juga menambahkan shape yang saya gunakan untuk
penomoran. Cara menambahkan shape tidak sulit. Klik insert ->simbols and shapes ->
memilih shapes ->choose

Hasilnya akan nampak seperti gambar berikut:

52
Selanjutnya sesuaikan bentuk shapes sesuai dengan keinginan. Anda perhatikan contoh
berikut:

12. Menulis konten untuk tiap slide presentasi Prezi

Setelah sampai tahap ini, langkah selanjutnya adalah menuliskan konten yang akan kita
tampilkan. Caranya sama seperti pada langkah empat, klik di sembarang tempat yang penting
di luar gambar. Setelah kolom teks muncul silahkan tarik kolom ke dalam gambar. Setelah itu
sesuaikan warna dan ukuran teks.Setelah selesai pembuatan presentasi, Anda dapat melihat
hasil karya Anda. Prezi yang telah kita buat dapat kita simpan dengan cara mendownload
prezi yang sudah kita buat.

Penggunaan Prezi

1. Bisnis dan konferensi

Beberapa pengguna di Forum Ekonomi Dunia saat ini menggunakan Prezi untuk
presentasi mereka. Banyak pembicara TED Conference telah menggunakan Prezi, termasuk
TED kurator Chris Anderson, yang menggunakan Prezi untuk presentasi nya TEDGlobal
2010:.. Bagaimana Web Video Powers Inovasi Global Michael Chasen, Presiden / CEO dari
Blackboard, Inc, yang digunakan Prezi untuk memberikan keynote pada konferensi pengguna
mereka bbworld 2011 tahunan. anggota FBLA baru-baru ini mulai menggunakan software
ini.

2. Pendidikan

Prezi digunakan di Oregon State University, serta di Dwight Sekolah dan di tempat
lain di pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. Hal ini dapat digunakan oleh guru dan siswa

53
untuk berkolaborasi pada presentasi dengan beberapa pengguna memiliki akses produk ini
juga digunakan dalam e-learning dan edutainment. Namun diketahui bahwa dan kemampuan
untuk mengedit presentasi yang sama, dan untuk memungkinkan siswa untuk membangun
dan mempresentasikan pengetahuan mereka dalam gaya belajar yang berbeda. Prezi dianggap
oleh Web2Access menjadi 'layanan tidak dapat diakses'. para pendidik telah menyatakan
bahwa Prezi tidak ADA/508 compliant dan bahwa presentasi diakses dari versi PowerPoint
harus disediakan secara online bagi siswa di mana Prezi telah digunakan.

Sayangnya, Prezi adalah alat zooming online berbasis Flash, sebagian besar elemen
presentasi tidak dapat dibacakan oleh pengguna yang memiliki keterbatasan dengan cara
pembaca layar (misalnya tidak mungkin untuk menambahkan tag gambar dan iframe, alt
digunakan untuk halaman desain, dan template, telah dibangun untuk bekerja tanpa opsi
aksesibilitas). Prezi dianggap oleh Web2Access menjadi 'layanan tidak dapat diakses'. Para
pendidik telah menyarankan bahwa Prezi tidak ADA / 508 compliant dan bahwa versi
PowerPoint diakses dari presentasi harus disediakan secara online bagi siswa di mana Prezi
telah digunakan.

L. Peninjauan Sekolah dan Kelas Bertitik Berat pada Pemeriksaan


Organisasi
Oleh : Sang W. Park

Sebagai seorang guru yang menghadapi karakter anak yang bermacam-macam


tetaplah harus selalu menyampaikan hal yang positif meskipun perilaku anak kurang baik.
Hal ini disebut dengan Placebo effects dengan harapan perilaku anak dapat berubah menjadi
baik sesuai dengan hal positif yang disampaikan oleh guru. Guru merupakan figure yang
penting dalam proses tumbuh kembang siswa. Guru seyogyanya mempunyai simpati,
interaksi, dan komunikasi yang baik dengan siswa. Hal ini karena sekolah sebagai institusi
pendidikan (education) yang membedakan dengan pelatihan (training). Sebagai instansi
pendidikan sekolah memiliki periode waktu jangka panjang (long term) sedangkan pelatihan
memiliki periode waktu lebih pendek (short term).

Strategi pengembangan organisasi bertujuan untuk pendayagunaan organisasi


dan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini merupakan bagian dari proses perubahan
budaya berorganisasi di sekolah dan sebagai ciri khas yang alami dari sekolah tersebut.

54
Strategi pengembangan organisasi terdiri atas (i) strategi perubahan individu, (ii) strategi
perubahan struktur sekolah, (iii) perubahan teknologi, (iv) perubahan yang
berkesinambungan.

Kebutuhan akan pengembangan instrumen pemeriksaan terdiri atas (i)


pemeriksaan komposisi model, (ii) pemeriksaan pengembangan index, (iii) pemeriksaan
validasi perlengkapan.

Pada pemeriksaan komposisi model menerapkan deduksi implikasi yang


meliputi (i) struktur, proses, dan budaya, (ii) mencerminkan cirri khas sekolah seperti
kegiatan belajar mengajar, kurikulum dan hasil pembelajaran siswa, (iii) kebutuhan pada
kedetilan manajemen sekolah seperti struktur dan kekuasaan, dll.

Pada pemeriksaan pengembangan index terdapat indikator diagnosa organisasi


sekolah. Hal yang menjadi dasar adalah (i) visi dan misi sekolah, terdiri atas; berbagi visi dan
misi dengan anggotanya, dan kedetilan, (ii) kompetensi siswa, terdiri atas; partisipasi dalam
kegiatan pendidikan, kognitif, afektif, pencapaian moral, harapan, dan pengembangan, (iii)
Kompetensi guru, terdiri atas; profesionalisme, kohesi, dan akuntabilitas, (iv) kompetensi
kepala sekolah, terdiri atas; kepemimpinan intruksional, kompetensi administratif,
ketrampilan berkomunikasi, dan kompetensi dalam hal pengembangan.

Sedangkan indikator lainnya adalah (v) kegiatan belajar mengajar terdiri atas;
kualitas pengajaran, focus akademik, dan desain yang sistematis, (vi) program pendidikan
terdiri atas; refleksi dari kebutuhan-kebutuhan siswa, keberagaman, dan peluang
pengembagan, (vii) kondisi sekolah terdiri atas; kondisi positif, kondis akademik, dan kondisi
hubungan kerjasama. (viii) pengembangan sekolah terdiri atas; rencana pengembangan,
pengembangan berkelanjutan, dan penilaian diri yang sistematis, (ix) manajemen sekolah dan
kelas terdiri atas; efisiensi fiscal, berpartisipasi dalam membuat keputusan, manajemen
anggota dan materi, dan pembelajaran yang teratur, dan indikator yang terakhir adalah (x)
hubungan kerjasama dengan lingkungan, jaringan, dan partisipasi.

Pada pemeriksaan validasi perlengkapan terdiri atas model penelitian, hasil


penelitian (tingkat pencapaian pembelajaran), dan hasil penelitian (hasil efektiv).

Penerapan secara deduktif; (i) keefektivitasan sekolah berdampak pada


kualitas sekolah, (ii) Penelitian berdampak pada pengembangan pembelajaran siswa, dan (iii)
variable organisasi yang terpilih untuk diteliti (proses pendidikan, struktur, kapasitas anggota,

55
kondisi sekolah, dan factor lingkungan dari dalam maupun luar) secara positif mempengaruhi
kemampuan akademik siswa dan pengembangan pendidikan.

M. Penerapan Operasional Kurikulum Pada Sekolah Menengah

Oleh: Yeoungseon Baek

Penerapan operasional kurikulum pada sekolah menengah terdiri atas (i) revisi dari
kurikulum 2009, (ii) mata pelajaran dan waktu, dan (iii) Kegiatan belajar mengajar dari
kebijakan yang terbaru.

Penerapan operasional kurikulum pada sekolah menengah yang pertama adalah


berdasarkan revisi dari kurikulum 2009 dibutuhkan talenta yang kreativ pada komunitas masa
depan. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengurangi jumlah mata pelajaran sebagai bentuk
efisiensiensi pembelajaran. Dampak dari peningkatan ini adalah dengan mengurangi jumlah
mata pelajaran maka akan mengurangi waktu belajar. Pada penerapannya di jenjang SD yang
semula 10 mata pelajaran menjadi 7 mata pelajaran. Pada jenjang SMP yang semula 10 mata
pelajaran menjadi 8 mata pelajaran. Pada jenjang SMA yang semula 10 mata pelajaran
menjadi 8 mata pelajaran.

Hal selanjutnya yang diterapkan adalah aktivitas kreativ. Durasi aktivitas kreativ pada
jenjang SD dan SMP adalah 3 jam per minggu, sedangkan pada jenjang SMA adalah 4 jam
per minggu. Aktivitas yang dilakukan meliputi kesukarelawanan, perkumpulan, pelayanan,
dan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan profesi. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan
talenta yang kreativ. Selain itu pembelajaran difokuskan pada kompetensi inti yang meliputi
kurikulum dasar, kurikulum eksplorasi, olah raga dan seni, dan hidup berbudaya. Kompetensi
inti ini diterapkan pada siswa dengan meminimalkan pengajaran dan memaksimalkan
pembelajaran siswa.

Penerapan operasional kurikulum pada sekolah menengah yang ketiga adalah yang
berkaitan dengan kurikulum terbaru. Kurikulum baru ini diperlukan karena terdapat
permasalahan dalam pendidikan di korea. Masalah tersebut adalah pencapaian akademik
yang tinggi dalam pendidikan yang tidak berbanding lurus dengan rendahnya ketertarikan
akademik dan rendahnya indeks kebahagiaan siswa. Oleh karena itu, terjadi perubahan
paradigma dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada nilai bergeser menjadi
pendidikan yang mengembangkan mimpi dan memberi perhatian pada kreativitas dan
kemanusiaan. Hal ini diwujudkan dengan menerapkan semester yang bebas dari
pembelajaran dan penilaian yang relatif menjadi penilaian yang absolut.

56
Program semester yang bebas dari pembelajaran ini diterapkan dengan (i) tidak
adanya penilaian kuantitatif selama satu semester pada jenjang SMP. Penilaian yang
dilakukan adalah penilaian kualitatif; (ii) aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah pengajaran
berbasis siswa yang meliputi diskusi, proyek, dan membentuk tim untuk mengikuti
kompetisi; (iii) aktivitas-aktivitas pembelajaran yang berbasis pengalaman yang beraneka
ragam, seperti aktivitas-aktivitas yang mengeksplorasi profesi. Program ini telah diterapkan
pada 2013-2015 sebagai percobaan dan diharapkan pada 2016 semua SMP telah
melaksanakan program ini.

Aktivitas-aktivitas pendidikan diharapkan akan meningkat di masa depan yang


meliputi menjalani kehidupan dengan dasar pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai moral,
termasuk kemampuan untuk menggunakan media secara interaktif, berinteraksi dalam
kelompok yahg heterogen, bertindak dengan penuh kebebasan, dan pembelajaran kognitif,
kretivitas dalam melakukan keterampilan, serta memecahkan masalah.

Kegiatan yang dilakukan adalah dengan mengikuti perkumpulan yang mengeksplorasi


kemampuan diri sendiri seperti meliputi pengetahuan seni sebagai contoh adalah lomba foto
dan perlombaan eksplorasi. Selain itu siswa juga dapat melakukan proyek penelitian. Proyek
penelitian ini dinilai berdasarkan proses penyusunan dan presentasi makalah. Siswa dapat
memilih penelitian mengenai kemanusiaan dan social atau ilmu pengetahuan alam. Siswa
juga dapat mengeksplorasi kekayaan budaya lokal. Siswa juga berkesempatan mengikuti
diskusi atau debat yang dapat diikuti siswa dalam kelompok kecil di kelas atau melakukan
diskusi di kelas. Selain itu siswa juga dapat mengikuti debat sebagai perwakilan dalam
berdiskusi. Pada debat yang dilakukan siswa, guru akan melakukan penilaian dari segala
aspek pada setiap siswa yang mengikuti debat tersebut.

Arah dari pendidikan di korea adalah menjadi satu-satunya, untuk berpikir, dan
menjadi individu yang memiliki kecerdasan kolektif. Pendidikan melebihi dari sekedar
menghafal tetapi melatihkan pelatihan yang beraneka ragam. Dengan harapan siswa menjadi
bahagia dalam proses pendidikan demi perubahan Korea. Hal ini dikarenakan karena
masyarakat masa depan senantiasa mengembangkan bakat-bakat yang diperlukan.

N. THE CONCEPT, PURPOSE and TYPE of EDUCATIONAL ASSESSMENT

Oleh : Sukwoo Kim (Pusan National University)

A. Konsep Penilaian Dalam Pendidikan

57
Konsep penilaian dalam pendidikan adalah merupakan integrasi interpretatif
tugas/prosedur aplikasi untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan untuk
pengambilan keputusan dalam pendidikan dan komunikasi tentang dampak dari proses
belajar mengajar.

ASSESSSMENT = MEASUREMENT + EVALUATION

Measurement / Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengetahui informasi atau data
secara kuantitatif suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku

Test adalah salah satu bentuk dari assessment. Yang merupakan metode yang sistematis
dalam pengumpulan data untuk tujuan membuat perbandingan antar individu maupun dalam
individu itu sendiri.

Evaluasi merupakan proses secara keseluruhan untuk membuat penilaian dan keputusan yang
sistematis dari mengumpulkan, menganalisis, hingga interpretasi (menafsirkan) data atau
informasi yang diperoleh dan ata atau informasi diperoleh melalui pengukuran
(measurement) hasil belajar.melalui tes atau nontes
Evaluasi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu;

1. Evaluasi Formative : Evaluasi ini bisa mengembangkan satu program dengan


menggunakan informasi yang didapat selama proses perkembangan siswa atau selama
kurikulum dilaksanakan.
2. Evaluasi Sumative : Evaluasi ini bisa digunakan dalam membuat pengalaman akhir,
keputusan yang berharga, bernilai, ketepatan atau kebaikan.
Langkah-langkah dalam menciptakan penilaian pendidikan;

1. Menentukan tujuan tujuan dan sasaran


2. Merencanakan system penilaiannya
3. Memilih metode/cara pengumpulan data
4. Mengumpulkan data yang sesuai
5. Menganalisa dan meringkas data
6. Mencocokkan data dengan tujuan
7. Menghasilkan umpan balik

58
B. Karakteristik Penilaian Modern
1. Nilai dibelakang penilaian itu sendiri. Sebuah penilaian itu seharusnya bermakna dan
bukan hanya bernilai sebagai suatu tes saja.
2. Harus mendapatkan respon/jawaban siswa yang tersusun baik. Tesnya dalam bentuk
uraian untuk bias mengetahui pendapat para siswa.
3. Focus/berdasarkan kenyataan
4. Merupakan penerapan dari pengetahuan. Tesnya berupa problem solving yang bias
diterapkan dalam kehidupan seharai-hari. Kareana semakin tinggi tingkatannya, maka
semakin banyak berfikir.
5. Sumber-sumber data/informasi yang beragam. Hal ini karena ada kalanya seorang
anak yang mendapat nilai tinggi belum tentu bias presentasi, untuk itu perolehan nilai
dibuat beragam.
6. Berdasarkan tujuan dan referensi kriteria. Dalam melaksanakan penilaian harus focus
pada tujuan utama. Penilaian harus bersifat lebih formatif dan punya konsistensi.Juga
harus ada standar assessment.
7. Harus dapat dipercaya. Konsistenasi sangat dibutuhkan dalam setiap penilaian.
8. Pendekatan yang beragam. Siswa yang membutuhkan perhatian lebih banyak harus
diberi batasan dalam memperkirakan bagaimana penilaian itu akan didokumentasikan.
9. Bersifat multidimensi dalam hal penyusunannya. Hal ini dimaksudkan sebagai
perpaduan antara ketrampilan dan pengetahuan untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan siswa.
10. Penilaian yang bersifat multidimensi. Penilaiannya bias berupa penilaian personality,
intelegensi dan juga kompetensi lainnya, misalnya dalam bahasa inggris: grammar,
reading comprehensive, speaking ataupun listening.
Setelah pelaksanaan ujian, jika terdapat sekolah yang banyak siswanya tidak lulus
ujian, maka pengawas akan dating ke sekolah tersebut untuk mencari sumber masalahnya
dan kemudian mencari jalan keluarnya.

Untuk siswa yang mengulang/ tidak naik akan diadakan kelas/ program khusus yang
bertujuan membuat mereka menjadi lebih baik.

C. Aplikasi Data Penilaian

59
Ada enam kategori penggunaan data penilaian pendidikan diantaranya adalah :

1. Memilih, menilai, dan mengklarifikasi tujuan instruksional


2. Menentukan dan melaporkan prestasi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan untuk
melihat hasil dalam proses yang sedang dilakukan.
3. Perencanaan, mengarahkan, dan meningkatkan pengalaman belajar yang berguna
untuk memperbaiki dari proses yang sudah dilakukan sebelumnya.
4. Mengevaluasi akuntabilitas dan program
5. Konseling
6. Memilih siswa untuk program khusus
D. Bahaya dalam menggunakan data tes siswa menyimpulkan efektivitas guru dan
sekolah
1. Penggunaan data tes standar yang tinggi untuk siswa yang telah diusulkan untuk
digunakan dalam evaluasi tahunan guru, jenjang karir, dan evaluasi sekolah. Hal ini
mempunyai kelemahan berlebihan dalam kegiatan persiapan tes di kelas ( di korea
data test semacam ini digunakan untuk Ujian Nasional Perguruan Tinggi dan sebagai
standar pengukuran kualitas sekolah)
2. Memiliki data tes siswa bersandar pada asumsi bahwa guru memiliki kontrol total
dan lengkap belajar siswa, Namun, ada banyak faktor yang berdampak pembelajaran
yang berada di luar kendali dari guru
3. Keragaman yang sangat tinggi di kelas merupakan hambatan yang lebih besar untuk
mengidentifikasi metodologi pengajaran yang sama secara efektif efektif
E. Dua Pendekatan dalam Penilaian (Assessment)
Dalam penilaian terdapat dua pendekatan yaitu :

1. Criterion - referenced Measurement (CRM)


Sebuah tes atau jenis penilaian yang dirancang untuk memberikan ukuran kinerja
yang ditafsirkan dalam hal jelas dan dipisahkan domain tugas belajar

Tujuan :

Untuk menentukan apakah setiap siswa telah mencapai keterampilan atau konsep
tertentu.

60
Untuk mengetahui berapa banyak siswa tahu sebelum instruksi dimulai dan setelah
selesai.

konten :

Pengukuran keterampilan khusus yang menyusun kurikulum yang diinginkan.


Keterampilan ini diidentifikasi oleh para guru dan ahli kurikulum.

Setiap skill dinyatakan sebagai tujuan instruksional.

Karakteristik :

Setiap keterampilan diuji oleh setidaknya empat item untuk mendapatkan sampel
yang memadai dari siswa

kinerja dan untuk meminimalkan efek dari perkiraan.

Item yang menguji keterampilan yang diberikan adalah paralel dalam kesulitan.

Interpretasi Skor :

Setiap individu dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan untuk pencapaian
yang diterima. Kinerja peserta ujian lainnya tidak relevan.

Rata-rata nilai siswa biasanya dinyatakan sebagai persentase.

Prestasi belajar siswa dilaporkan untuk keterampilan individu.

2. Norm - referenced Measurement (NRM)


Sebuah tes atau jenis penilaian yang dirancang untuk memberikan ukuran kinerja
yang ditafsirkan dalam hal individu relatif berdiri dalam beberapa kelompok yang
dikenal.

Tujuan :

Untuk peringkat setiap siswa sehubungan dengan pencapaian lain di daerah yang luas
pengetahuan.

Untuk membedakan berprestasi tinggi dan rendah.

61
Konten :

Pengukuran bidang keterampilan yang luas, sampel diperoleh dari berbagai buku teks,
silabus, dan penilaian ahli kurikulum.

Karakteristik :

Setiap skill biasanya diuji oleh kurang dari empat item.

Produk bervariasi dalam kesulitan.

Produk yang dipilih yang membedakan antara tinggi dan berprestasi rendah.

Interpretasi :

Setiap individu dibandingkan dengan peserta ujian lain dan diberi nilai - biasanya
dinyatakan sebagai persentil, skor setara kelas.

Prestasi belajar siswa dilaporkan untuk area keterampilan yang luas, meskipun
beberapa tes norma-referenced melakukan melaporkan prestasi siswa untuk
keterampilan individu.

F. Garis Besar Proses Pengembangan Dalam Penilaian


1. Menentukan tujuan akhir dari proses pendidikan
2. Berasal dari ini tujuan bagian dari sistem yang diteliti
3. Menentukan tujuan-tujuan tersebut sebagai hasil siswa yang diharapkan. Jika relevan,
mengartikulasikan tingkat yang dapat diterima kinerja yang sukses
4. Menentukan penekanan relatif atau pentingnya berbagai tujuan, isi, dan perilaku
mereka
5. Memilih atau mengembangkan situasi yang akan menimbulkan perilaku yang
diinginkan dalam konteks atau lingkungan yang sesuai, dengan asumsi siswa telah
menguasainya.
6. Menghubungkan contoh situasi seperti yang bersama-sama mewakili akurasi
penekanan pada konten dan perilaku ditentukan sebelumnya
7. Tanggapan rekor dalam bentuk yang akan memfasilitasi penilaian tetapi tidak akan
begitu mendistorsi sifat sifat perilaku yang menimbulkan bahwa tidak lagi menjadi
sampel benar atau indeks perilaku yang diinginkan.
8. menetapkan Kriteria penilaian dan panduan untuk memberikan penilaian yang

62
obyektif dan tidak bias
9. Mencoba instrumen dalam bentuk awal
10. Merevisi sampel situasi atas dasar informasi tryout
11. Menganalisis reliabilitas, validitas, dan distribusi skor dalam sesuai dengan
penggunaan proyeksi nilai
12. Mengintegrasikan informasi ke dalam penilaian
G. Kriteria Umum untuk mengevaluasi instrument Penilaian
1. Relevansi
Korespondensi antara data dan maksud atau tujuan dalam mengumpulkan data

2. Keseimbangan (Balance)
Penilaian, membutuhkan kerangka atau rencana pengembangannya. Sejauh mana
pengukuran yang dikembangkan sesuai dengan pengukuran yang ideal harus
mencerminkan keseimbangan, maka diperlukan data yang cukup sebagai referensi.

3. Efisiensi
Kita harus mencari jumlah terbesar tanggapan yang berarti setiap saat.. Harus dicari
keseimbangan antara waktu yang tersedia untuk mengumpulkan data, biaya,
persyaratan untuk penilaian dan summarization, dan relevansinya

Pelaksanaan evaluasi menggunakan instrumen tersebut tidak membutuhkan biaya


yang mahal tenaga yang banyak dan waktu yang lama.

4. Bertujuan (Objectivity)
Instrumen evaluasi hendaknya terhindar dari pengaruh-pengaruh subyektifitas pribadi
dari si evaluator dalam menetapkan hasilnya. Dalam menekan pengaruh subyektifitas
yang tidak bisa dihindari hendaknya evaluasi dilakukan mengacu kepada pedoman
tertama menyangkut masalah kontinuitas dan komprehensif.
Evaluasi harus dilakukan secara kontinu (terus-menerus). Dengan evaluasi yang
berkali-kali dilakukan maka evaluator akan memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang keadaan Audience yang dinilai. Evaluasi yang diadakan secara on the spot
dan hanya satu atau dua kali, tidak akan dapat memberikan hasil yang obyektif
tentang keadaan audience yang di evaluasi. Faktor kebetulan akan sangat
mengganggu hasilnya.
5. Reliability

63
Instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi manakala instrumen tersebut
dapat menghasilkan hasil pengukuran yang tetap. Ketetapan disini tidak diartikan
selalu sama tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Jika keadaan seseorang si upik
berada lebih rendah dibandingkan orang lain misalnya si Badu, maka jika dilakukan
pengukuran ulang hasilnya si upik juga berada lebih rendah terhadap si badu. Tinggi
rendahnya reliabilitas ini dapat di hitung dengan uji reliabilitias dan dinyatakan
dengan koefisien reliabilitas.

6. Fairness
kriteria keadilan berkaitan dengan berbagai karakteristik data, dari bias (jenis kelamin,
etnis, atau ras) dengan administrasi tes dengan cara yang memungkinkan semua siswa
mempunyai kesempatan yang sama untuk menunjukkan pengetahuan atau
keterampilan mereka.

7. Bersifat spesifik
Jika materi pelajaran lanjut harus menerima nilai sempurna, maka diperlukan
kebijaksanaan tetapi tentu saja siswa harus menerima skor pendekatan. Hal ini
menunjukkan bahwa program pembelajaran tertentu yang diukur

8. Tingkat Kesukaran (Difficulty)


Pertanyaan harus sesuai tingkat kesulitan kepada siswa dan kelompok yang dinilai.
Instrumen yang baik terdiri dari butir-butir instrumen yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Butir soal yang terlalu mudah tidak mampu merangsang audience
mempertinggi usaha memecahkannya sebaliknya kalau terlalu sukar membuat audiece
putus asa dan tidak memiliki semangat untuk mencoba lagi karena diluar
jangkauannya.

9. Daya Pembeda (Discrimination)


Daya pembeda sebuah instrumen adalah kemampuan instrumen tersebut membedakan
antara audience yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan audience yang tidak
pandai (berkemampuan rendah). Indek daya pembeda ini disingkat dengan D dan
dinyatakan dengan Index Diskriminasi.

64
10. Kecepatan
untuk sebagian besar tes prestasi, kecepatan umumnya harusnya tidak diizinkan untuk
memainkan peran penting dalam menentukan skor. dan waktu yang cukup umumnya
harus diizinkan untuk semua atau sebagian besar peserta ujian untuk menyelesaikan
tes.

O. BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

Di Korea, jika siswa sudah pada tingkat SMA maka ia harus memikirkan kelanjutan
pendidikannya. Siswa dihadapkan pada banyak pilihan pekerjaan yang nantinya dapat
menjadi cita-cita. Pendidikan di Korea memiliki beberapa kebijakan dan kegiatan anak-anak
yang dapat membantu untuk mencapai cita-citanya tersebut.

Pedoman umum mendidik jalur karir masa depan untuk siswa

Membudayakan lingkungan sekolah yang menyenangkan untuk karir masa depan siswa melalui
pengembangan kreatif dan berkelanjutan

Dukungan  pemahaman diri, Membina


untuk  memahami dunia pekerjaan,
kapasitas
 mencari jalur karir masa
merancang pengembanga
depan,
masa depan  merancang jalur masa depan n jalan hidup
karir siswa dan persiapan masa depan di masa depan

Pengoperasian
bakat dan
minat siswa
berorientasi
Tujuan Pendidikan karir di sekolah: kurikulum
sekolah
 Dasar pendidikan karir di sekolah: pemahaman mengenai diri sendiri, dunia karir, eksplorasi
karier, merancang dan persiapan untuk karir masa depan
 Tujuan umum pendidikan karir di sekolah: Mengembangkan kemampuan kreatif siswa dan
terus mengarahkan mereka mengembangkan jalur karir mereka sendiri agar kelak dewasa
menjadi hidup bahagia sebagai warga negara yang demokratis.

65
 Tujuan pendidikan karir di sekolah dasar: membentuk gagasan positif pada diri siswa
mengenai siapa diri siswa, memahami pentingnya karir dan belajar dasar-dasar yang
diperlukan untuk menjelajahi dan perencanaan jalur karir masa depan.
 Tujuan pendidikan karir di sekolah menengah pertama: mengembangkan dasar-dasar
kemampuan pengembangan karir yang telah dikembangkan pada tingkat sekolah dasar,
mencari berbagai peluang pendidikan dalam dunia karir, kemudian mempersiapkan untuk
merancang karir masa depan di periode setelah sekolah menengah pertama.
 Tujuan pendidikan karir di sekolah menengah atas: meningkatkan kemampuan
pengembangan karir sampai ke tingkat sekolah menengah dan kemudian menyiapkan,
merancang dan memasukkan ke dalam jalur karir praktek di masa setelah sekolah menengah
atas.

Untuk membantu siswa mengarahkan minatnya maka ada pelajaran kreatif yang terbagi
menjadi 4 kegiatan, yaitu:

1. Self-motivated Activities
Kegiatannya antara lain:
a. Festival sekolah
b. Kegiatan lapangan
c. Class meeting
d. Kegiatan perkumpulan siswa
2. After-school Club Activities
Macam-macam kegiatannya antara lain:
a. Klub bahasa asing
b. Klub menulis kreatif
c. Sekolah orkestra
3. Volunteering Activities
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Menolong siswa-siswa dari berbagai macam latar belakang keluarga
b. Kampanye hidup bersih bebas dari karbonn dioksida
c. Kegiatan integrative/ kolaboratif
4. Future Career Activities
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Memeriksa/mengembangkan kurikulum dan informasi yang berkaitan dengan
karir

66
masa depan siswa
b. Peetemuan dengan para professional dan kunjungan ke perusahaan-perusahaan
c. Pengalaman kerja

Pada kegiatan future career inilah siswa diberi arahan atau konsultasi untuk
mengetahui minat siswa dengan mengadopsi cara dari negara yang lebih maju yang
telah disesuaikan dengan kondisi di Korea.

Metode Edupot

1. Dengan menggunakan beragam metode evaluasi, antara lain:


-. Evaluasi diri siswa.
-. Mendokumentasikan kegiatan dan pengamatan
-. Kuisioner
-. Analisis pada tugas yang telah dikerjakan
- .Portofaolio
2. Guru kelas atau guru yang mengajar secara teratur mengevaluasi , rekaman
aktivitas siswa, kemjuannya. Kemajuannya , perubahan-perubahan perilakunya,
spesialisasinya dan lain-lain bersadasarkan rekaman yang dilakukannya
sebelumnya.
3. Mendokumentasikann level dan kemajuan partisipasi siswa dalam aktifitas
eksperimental secara mendasar dan teratur dimana nantinya bisa memberikan
informasi yang berguna untuk dapat masuk ke sekolah yang lebih tinggi

Dari hasil portofolio dapat digunakan sebagai acuan untuk masuk ke perguruan
tinggi, tetapi sampai saat ini hasil portofolio tentang bakat minat siswa tidak digunakan
untuk masuk perguruan tinggi.

Kegiatan bimbingan konseling karir antara lain:

1. Permainan kartu yang hasilnya siswa menjadi paham tentang bakat dan minatnya.
2. Workshop atau kuliah langsung dari para professional, seperti dokter, guru,
pengacara, dan lain lain.
3. Praktek kerja langsung di perusahaan yang diminati, kemudian siswa menulis
laporan dan mempresentasikan pada siswa lain sehingga siswa dapat lebih
termotivasi lagi

67
Dengan kegiatan bimbingan konseling karir ini, siswa dapat lebih memahami
bakat dan minatnya serta dapat merencanakan masa depan atau cita-citanya dengan
tepat.

O. KOREAN HISTORY AND CULTURE


Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang.
Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum
dimulai sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM.
Kemudian, Kerajaan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk menghindari
persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun.
Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah beberapa kali
berperang dengan Dinasti Han, Gojoseon mulai berdisintegrasi.Gojoseon berdiri tahun 2333
SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.
Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan Baekje
mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria. Tiga kerajaan ini saling bersaing
secara ekonomi dan militer. Goguryeo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama
Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Tiongkok.
Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo.
Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676
menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain
di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.
Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa
kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi
Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan
sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang-hyeon, mengungsi ke Dinasti
Goryeo. Selama masa pemerintahan Dinasti Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan
masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat.
Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah
menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul.
Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat
dipatahkan oleh prajurit pimpinan Laksamana Yi sun sin. Lalu pada tahun 1620-an sampai
1630-an Dinasti Joseon kembali diserbu oleh suku Manchu (Dinasti Qing).
Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada
dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata

68
Jepang. Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa
yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai menjajah
Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam
Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan
Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di
Manchuria, Cina dan Siberia.
Sebutan "Korea" diambil dari nama dinasti Korea yang terkenal, yaitu Goryeo (935-
1392). Goryeo sendiri menamai negerinya dari kependekan nama salah satu Tiga Kerajaan
Korea, Goguryeo (37 SM-668 M). Dalam bahasa Tionghoa dilafalkan "Gao-li" dan
penyebutan itu menyebar ke para pedagang Timur Tengah, dan lama kelamaan menjadi
"Korea". Kata "Korea" secara umum di dunia internasional saat ini digunakan untuk
menunjuk kedua negara Korea. Dalam Bahasa Korea di Korea Selatan, "Korea" berarti "Han-
Guk" (Korea Selatan; kependekan dari "Dae Han Min Guk") sedangkan "Chosŏn" digunakan
oleh Korea Utara untuk menyebut nama negara mereka.
Istilah "Korea" digunakan pertama kali oleh Percival Lowell (1855-1916), seorang
penulis, petualang dan astronom Amerika yang mengunjungi Korea sekitar 100 tahun yang

lalu. Nama tersebut merupakan interpretasi literal dari kata Chosǒn (Joseon, 조선 / 朝鮮,

1392-1910), nama negara yang ia kunjungi di akhir abad ke 19. Lowell menganggap nama
tersebut cocok untuk kerajaan yang tertutup terhadap dunia luar tersebut. Korea pada saat itu
tak dikenal di dunia barat, namun pada masa sebelumnya, Dinasti Goryeo telah dikenal oleh
dunia barat dan dari negara itulah kata Korea berasal.

P. KREATIFITAS

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang

baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang

dihadapi.

69
Dari mana kreativitas berasal?

ada 3 elemen dasar, yaitu

-rasa ingin tahu,

-imajinasi dan

-keterampilan berpikir kritis.

Analisis spesifik :

Pertama-tama adalah rasa ingin tahu.

upaya rajin misalkan dasar matematika,hukum gravitasi ,dan segala sesuatu temuan-temuan

inovatif baru selalu datang ke "rasa ingin tahu".

Yang kedua adalah imajinasi.

Einstein mengatakan, "Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan, karena pengetahuan

terbatas yang kita sudah tahu dan mengerti, sedangkan imajinasi untuk menutupi seluruh

dunia, termasuk orang-orang yang akan tahu dan mengerti.

Didunia seorang pendirinya inovasi Apple,, Steve Jobs juga mengatakan, "Jangan

terperangkap dengan dogma - yang terbatas, tidak tinggal di ide orang lain." Imajinasi tidak

hanya mengubah persepsi orang tentang dunia, tetapi juga mengubah model bisnis dan cara

hidup.

70
Yang ketiga adalah kemampuan untuk "berpikir kritis". Berpikir kritis baik untuk

mengajukan pertanyaan dan berfikir tentang ide kesimpulan secara luas serta terarah agar

diterima secara global bukan hanya individual maupun kelompok , bukan tanpa syarat

menerima pendapat para ahli dan otoritas. Saat yang sama, berpikir kritis, dan tidak semua

proposisi menyangkal mengusulkan penafsiran baru dari keraguan dan tantangan, tetapi

dengan cara, analitis kreatif, konstruktif untuk membuat penilaian baru.

Singkatnya, saya percaya bahwa inovasi yang berasal dari rasa ingin tahu, inovasi berasal

dari imajinasi, inovasi berasal dari kemampuan berpikir kritis. Jika seseorang telah belajar

semua pengetahuan manusia, tetapi tanpa rasa ingin tahu, kemampuan imajinasi, berpikir

kritis, ia hanya bisa menjadi orang yang pengetahuan, tetapi tidak mungkin menjadi

kemampuan untuk menciptakan. Demikian pula, jika sebuah negara, pendidikan hanya

berkomitmen untuk memberikan pengetahuan, daripada fokus pada peningkatan kapasitas,

khususnya rasa ingin tahu, imajinasi dan keterampilan berpikir kritis, maka negara ini bisa

mengejar ketinggalan dalam tahap pengembangan kinerja ekonomi. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa persaingan ekonomi adalah kompetisi inovasi utama, kompetisi kompetisi

bakat inovatif akhir, bakat persaingan kompetisi final dari pendidikan.

Dalam Kegiatan di Dong Eui University kami melakukan permainan berkolompok dengan

aturan sebagai berikut:

71
1. Membentuk Tim dengan anggota 5 – 6 orang

2. Menentukan Nama Tim beserta tugas masing – masing

3. Tugas untuk tim membuat alat untuk menjatuhkan telur dari ketinggian 4 meter tanpa

membuat telur tersebut pecah.dengan syarat:

a. Tempat telur dibuat dengan ukuran maksimal 20x20x20 cm

b. Alat harus dioperasikan oleh 1 orang

c. Penilaian dilakukan dengan kriteria (Keberhasilan, Waktu, Biaya)

Hasil nya dari 5 kelompok yang ada terdapat 2 kelompok yang berhasil dalam percobaan

tersebut.

Mengacu pada pernyataan yang disampaikan oleh Professor Ilchul Kim Ph.D. bahwa

dengan kreatifitas yang tinggi dalam melakukan Proses Belajar Mengajar maka hasil akan

nampak dalam masa depan Indonesia akan lebih baik.

72

Anda mungkin juga menyukai