2
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ` i
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Manfaat Penelitian 1
1.4.1 Manfaat Teoritis 1
1.4.2 Manfaat Praktis 2
DAFTAR PUSTAKA 8
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan yang digunakan dalam proposal bahasa indonesia terkontaminasi bahasa daerah
adalah :
1.3.1 Mengetahui peran orang tua untuk menerapkan berbahasa indonesia yang baik dan
benar
1.3.2 Mengetahui pengertian bahasa daerah
1.3.3 Mengetahui manfaat menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
1
2
indonesia yang baik dan benar. Karya tulis ini dapat dijadikan bahan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat pembelajaran pengaruh bahasa daerah bterhadap penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar bagi penulis yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh
penggunaan bahasa daerah terhadap penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Manfaat ditinjau dari tenaga pendidik yaitu sebagai referensi untuk mengoptimalkan
pembelajaran mata kuliah bahasa Indonesia. Manfaat bagi pembaca yaitu untuk merangsang
para pembaca agar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2
3
BAB II
DASAR TEORI
3
4
mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu
mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam
mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa” diucapkan
ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari
Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan
bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah
merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus
dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara yang
kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan identitas dan
ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota Jakarta mungkin lebih
senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah
yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak
jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah yang
tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah
juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat
(Minangkabau).
Dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia (Fajri Bahrul, 2013):
1. Dampak positif bahasa daerah :
a. Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata
b. Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia
c. Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah
d. Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi
2. Dampak negatif bahsa daerah :
a. Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
b. Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi kesulitan karena
terlalu banyak kosakata.
c. Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baku
karena sudah terbiasa menggunakan bahasa daerah.
d. Dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama dalam
tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda, berikut beberapa contohnya:
1. Abang dalam bahasa Batak dan Jakarta bermakna kakak.
Abang dalam bahasa Jawa bermakna merah.
2. Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
3. Gedang dalam bahasa Sunda bermakna pepaya.
Gedang dalam bahasa Jawa bermakna pisang.
4. Cungur dalam bahasa Sunda bermakna sejenis kikil.
Cungur dalam bahasa Jawa bermakna hidung.
5. Jagong dalam bahasa Sunda bermakna jagung.
Jagong dalam bahasa Jawa bermakna duduk.
4
5
Melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa daerah memiliki tafsiran yang
berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan dalam situasi formal seperti seminar,
lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang pesertanya beragam daerahnya akan
memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena itu, penggunaan bahasa daerah haruslah
pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang tepat (Usman, 1970).
BAB III
5
6
METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4. PENUTUP
6
7
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari proposal bahasa indonesia terkontaminasi bahasa daerah yaitu sebagai
berikut :
4.1.1 Orang tua sangat berperan penting dalam mendidik anak agar berbahasa Indonesia
yang baik dan benar.
4.1.2 Bahasa daerah merupakan bahasa etnis yang harus dijaga sebagai budaya yang
menjadi pemersatu dalam etnis itu sendiri, namun penggunaannya harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta tidak mempergunakan bahasa daerah
dan bahasa Indonesia secara bersamaan karena dapat mengurangi maupun
menambah makna dari kata yang di ucapkan dan juga sangat berpengaruh terhadap
etika berbahasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.1.3 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat meningkatkan wawasan
pengetahuan siswa tentang bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta segala makna yang ada di dalamnya.
4.2 Saran
Beberapa uraian pembahasan, penulis memberikan saran bahwa diperlukan kesadaran
dari pembaca agar mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
beretika. Hindari penggunaan bahasa daerah dan bahasa Indonesia secara bersamaan karena
dapat megurangi makna dari bahasa itu sendiri dan juga agar suku lain tidak tersinggung akan
bahasa daerah dari suku yang satu dng adanya kata yang sama namun arti berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
7
8