Anda di halaman 1dari 4

COUNTER

Toviatun / 161810201042 / kelompok 9


Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Toviatunvia020598@gmail.com

Abstrak
Percobaan ini bertujuan agar praktikan menguasai rangkaian counter beserta jenis dari
rangkaian tersebut. Dadu hanya memililki enam wajah untuk itu counter module 6 dapat
digunakan untuk memnentukan wajahg mana yang akan muncul. Nambah langkah sama hasil.
1. LATAR BELAKANG
Rangkaian Counter adalah rangkaian yang dapat berfungsi sebagai penghitung angka secara
cepat, baik itu penghitungan maju maupun mundur. Penghitungan maju adalah hitungan yang di
mulai dari angka yang kecil ke angka yang lebih besar, sedangkan penghitungan mundur adalah
hitungan yang dilakukan dari angka yang besar ke angka yang kecil. Penghitungan dapat
mecapai jumlah yang tidak terbatas tergantung dari rangkaian yang kita buat dan juga kebutuhan
(Hidayat, 2006).
Terdapat 2 jenis pencacah (counter), yaitu pencacah sinkron biner dan pencacah tak sinkron.
Pencacah sinkron dinamai juga pencacah jajar. Masukkan untuk denyut-denyut sulu (trigger
pulses) yang juga disebut denyut-denyut lonceng yang dikendalikan secara serempak (Ibrahim,
2008).
Syncronous counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama dan susunan flip-
flopnya adalah paralel. Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan penempatan atau
manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan perbadaan waktu tunda yang di sebut carry
propagation delay. Penerapan counter dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL,
maupun CMOS, antara lain adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193, (CMOS)
4017,4029,4042,dan lain-lain. Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan
seri dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian menjalar sampai flip-flop
MSB-nya Asyncronous counter sering disebut juga sebagai ripple-through counter. Sebuah
Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang dikonfigurasikan dengan
menyambung outputnya dari yan satu ke yang lain. Sebuah sinyal yang terpasang pada input
Clock FF pertama akan mengubah kedudukan outpunyanya apabila tebing (Edge) yang benar
yang diperlukan terdeteksi. Output ini kemudian mentrigger inputclock berikutnya ketika terjadi
tebing yang seharusnya sampai. Sebuah sinyal pada inputnya akan meriplle (mentrigger input
berikutnya) dari satu FF ke yang berikutnya sehingga sinyal itu mencapau ujung akhir deretan
itu. Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input dengan faktor 2 (dua). Counter dapat
menghitung dari 0 sampai 2” = 1 (dengan n sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu)
(Widjanarka, 2006).
Syncronous counter clock dilakukan secara serempak. synchronous counter pin clock
dihubungkan secara bersamaan sehingga dipastikan semua flip-flop akan memperoleh clock
secara bersamaan pula serta dapat berubah keadaan secara serempak. Kelebihan dari
synchronous counter adalah akan diperoleh kecepatan yang sangat tinggi. Kekurangan dari
synchronous counter adalah membutuhkan sedikit penambahan gerbang logika. Asyncronous
counter clock diperoleh dari output pada rangkaian sebelumnya. Misalkan terdapat 4 buah flip-
flop A, B ,C , dan D maka sumber clock pertama atau clock untuk flip-flop A diperoleh dari
sumber clock utama. Clock dari flip-flop B diperoleh dari output flip-flop A, clock flip-flop C
diperoleh dari output flip-flop B, dan clock flip-flop D diperoleh dari output flip-flop C.
Kelebihan dari asynchronous counter adalah pembuatannya yang sangat simple. Kekurangan
adalah kecepatan yang dihasilkan tidak akan secepat synchronous counter (Sumarna, 2010).
Prinsip kerja pada synchronous counter semua jalur input clock flip flop dihubungkan,
sehingga setiap flip-flop mendapatkan pulsa clock secara bersamaan. Konfigurasi
menghubungkan semua input clock menjadi satu ini sychronous counter sering disebut dengan
parallel counter. Konfigurasi parallel pada syncronous counter ini memberikan keuntungan pada
synchronous counter yaitu tidak terjadinya penundaan waktu propagasi (propagation delay).
Synchronous counter juga memanfaatkan kondisi togle dari sebuah flip flop, pada synchronous
conter flip-flop pertama akan selalu togle kemudian flip-flop selanjutnya akan togle pada saat
output Q flip-flop sebelumnya berlogika HIGH. Untuk mendapatkan kondisi seperti itu pada
synchronous counter ditambahkan gerbang AND untuk membaca logika output flip-flop
sebelumnya. Counter Asinkron Mod-N adalah Counter yang tidak 2n. Misalkan Counter Mod-6,
menghitung : 0, 1, 2, 3, 4, 5. Sehingga Up Counter Mod-N akan menghitung 0 s/d N-1,
sedangkan Down Counter MOD-N akan menghitung dari bilangan tertinggi sebanyak N kali ke
bawah. Misalkan Down Counter MOD-9, akan menghitung : 15, 14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 15,
14, 13 dan seterusnya (Muis, 2009).
Tujuan dari Praktikum Counter yaitu agar praktikan menguasai rangkaian counter beserta
jenis dari rangkaian tersebut. Dadu hanya memililki enam wajah untuk itu counter module 6
dapat digunakan untuk memnentukan wajahg mana yang akan muncul. Praktikum rangkaian
counter berguna agar praktikan mengetahu tabel kebenaran dari setiap jenis rangkaian counter.
2. METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan gerbang logika adalah :
1. Project board berfungsi sebagai dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan merupakan
prototipe dari suatu rangkaian elektronik
2. IC berfungsi sebgai komponen tunggal yang dapat melakukan tugas-tugas tingkat tinggi
seperti amplifikasi, pemrosesan sinyal, atau perhitungan digital bahkan secanggih seperti
dalam kasus mikroprosesor.
3. Resistor berfungsi komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
4. Lampu LED berfungsi sebagai suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika.
5. Kabel konektor berfungsi sebagai penghubung kelistrikan dalam suatu rangakaian
elektronika
6. Power Suppply berfungi sebagai alat yang mampu memberikan sebuah suplai arus listrik
kepada semua komponen komputer yang sudah terpasang dengan baik, dimana arus listrik yang
dihasilkan merupakan arus AC dan selanjutnya akan dirubah menjadi arus DC.

2.2 Desain Percobaan


Desain percobaan yang digunakan dalam praktikum counter yaitu sebagai berikut :
Parameter keberhasilan dari rangakaian gerbang logika dan rangkaian adder yang terdri
dari half adder dan full adder yaitu terletak pada tabel kebenaran. Kebenaran yang dihasilkan
pada setiap rangakaian dinyatakan dalam bilangan biner yaitu 0 dan 1. Piranti dua keadaan
sangat menentukan persamaan dari suatu rangakaian yang menyatakan logika 0 (rendah) dan
keluaran dengan tegangan tetap yang menyatakan 1 (tinggi).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil dari praktikum counter adalah :
3.2 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Wahyu. 2006. Kamus Teknologi Informasi. Jakarta: Sarana Ilmu.

Ibrahim, K. 1996. Teknik Digital. Jakarta: Andi Offset.

Widjanarka, Wijaya. 2006. Teknik Digital. Jakarta: Erlangga.

Sumarna. 2010. Elektronika Digital. Jakarta: Graha Ilmu.

Muis, Saludin. 2009. Teknik Digital Dasar. Jakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai