Anda di halaman 1dari 10

SEGMENTASI TEPI CITRA CT SCAN PENYEBARAN SEL KANKER

PARU-PARU MENGGUNAKAN METODE SOBEL

WIDYA PRATIWI. M
H21115002

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Di berbagai negara maju penyakit sudah menjadi penyebab utama
kematian. Di Amerika Serikat, kanker sekarang ini penyebab sekitar 25% dari
seluruh kematian. Kanker merupakan salah satu penyakit jangka panjang yang
menyakitkan. Kanker adalah suatu penyakit yang tumbuh tidak normal dan tidak
terkendali sehingga dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat.
Salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi yaitu kanker paru-paru. Kanker
paru-paru adalah suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak terkendali di
dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen ke dalam
darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat menghela napas
[3].
Perkembangan teknologi radiologi telah memberikan banyak sumbangan,
tidak hanya dalam perluasan wawasan ilmu dan kemampuan diagnostik radiologi,
akan tetapi juga dalam proteksi radiasi pada para pasien yang mengharuskan
pemberian radiasi kepada pasien serendah mungkin sesuai dengan kebutuhan
klinis. Dibidang kedokteran, menurut (Nurhayati, 2008) citra medis pada
umumnya mempunyai histogram yang cenderung berada disekitar dark nilai pada
aras keabuan sehingga pemanfaatan pengolahan citra digital dirasakan belum
optimal, padahal dengan menggunakan citra medis dapat memudahkan para
profesional radiolog dalam menentukan diagnostik suatu kelainan akibat
kerusakan dalam tubuh pasien [7].
Salah satu alat yang mendukung perkembangan citra medis di dunia
kedokteran yaitu Computer Tomography (CT) Scanner yang merupakan jenis alat
diagnostik dengan teknik radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh
secara melintang berdasarkan penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang
ditampilkan pada layar monitor tv hitam putih. Alat ini menggunakan digital
processing dalam menghasilkan suatu gambaran internal tiga dimensi suatu obyek
dari satu rangkaian sinar x yang menghasilkan gambar dua dimensi.Salah satu
jenis pemeriksaan CT Scan yaitu CT Scan Thorax, dimana pemeriksaan ini
bertujuan untuk melihat kelainan yang terjadi pada bagian paru-paru pasien [7].
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode sobel
pada tepi citra CT Scan. Dimana, sobel merupakan salah satu pengembangan dari
teknik edge detection sebelumnya dengan menggunakan HPF (High Pass Filter).
Untuk penelitian yang menggunakan metode sobel telah dilakukan oleh
Munandar (2013) tentang implementasi algoritma deteksi tepi untuk menentukan
kualitas surface pada mutiara laut dengan menggunakan metode sobel. Adisusanta
(2015) tentang aplikasi deteksi tepi sobel untuk identifikasi tepi citra medis.
Maka dari referensi diatas, dilakukanlah penelitian tentang identifikasi
penyebaran sel kanker paru-paru menggunakan metode sobel melalui segmentasi
tepi citra CT Scanyang diharapkan agar hasil yang didapatkan mampu
memudahkan para profesional radiolog dalam menentukan diagnostik suatu
kelainan akibat kerusakan dalam tubuh pasien.

I.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang ingin diselesaikan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana mengetahui sebaran sel kanker paru-paru menggunakan
metode sobel dengan segmentasi citra ct scan ?
2. Bagaimana mengaplikasikan metode sobel pada hasil segmentasi citra ct
scan ?

I.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui sebaran sel kanker paru-paru menggunakan metode sobel
dengan segmentasi citra ct scan.
2. Mengetahui pengaplikasian metode sobel pada hasil segmentasi citra ct
scan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru merupakan tumor ganas yang berkembang di sistem


pernapasan bagian bawah, termasuk sel-sel di dinding bronkus dan bronkiolus.
Kanker paru-paru adalah suatu kondisi dimana sel-sel tumbuh secara tidak
terkendali di dalam paru-paru (organ yang berfungsi untuk menyebarkan oksigen
ke dalam darah saat menghirup napas dan membuang karbondioksida saat
menghela napas) [5].

Deteksi kanker paru-paru stadium awal bisa meningkatkan peluang


penyembuhan. Namun tidak sebagian besar pasien tidak terdiagnosis hingga
kanker paru-paru berada dalam metafase atau stadium lanjut, sehingga
mempersulit peluang penyembuhan yang ada. Tes diagnostik untuk kanker paru-
paru mencakup Sinar X bagian dada, pemeriksaan sitologi sputum, bronkoskopi,
dan Ct Scan [5].

II.2 Pengertian Ct Scan

Computer Tomography (CT) Scanner merupakan alat diagnostik dengan


teknik radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh secara melintang
berdasarkan penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang ditampilkan pada layar
monitor tv hitam putih. Computed Tomography (CT) biasa juga disebut Computed
Axial Tomography (CAT), Computer-assisted Tomography, atau Body Section
Roentgenography yang merupakan suatu proses yang menggunakan digital
processing untuk menghasilkan suatu gambaran internal tiga dimensi suatu obyek
dari satu rangkaian sinar x yang menghasilkan gambar dua dimensi. Kata
“Tomography” berasal dari bahasa Yunani tomos (irisan) dan graphia
(gambarkan) [2].

Alat ini pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran sebagai alat
diagnostik dan sebagai pemandu untuk interventional prosedur. Kadang-kadang
material seperti barium atau intravenous iodinated contrast dimasukkan ke tubuh
pasien yang berguna dalam mempermudah proses scanning seperti untuk melihat
isi perut atau bagian tubuh yang sukar untuk digambarkan dengan cara scanning
[7].

II.3 Sistem Ct Scanner

Peralatan Ct Scanner terdiri atas tiga bagian yaitu sistem pemroses citra,
sistem komputer, dan sistem kontrol [7].

Sistem pemroses citra merupakan bagian yang secara langsung berhadapan


dengan obyek yang diamati (pasien). Bagian ini terdiri atas sumber sinar x, sistem
kontrol, detektor, dan akusisi data. Sinar x merupakan radiasi yang merambat
lurus, tidak dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnet dan dapat
mengakibatkan zat padat dengan daya tembus yang tinggi [7].

Untuk mengetahui seberapa banyak sinar x dipancarkan ke tubuh pasien,


maka dalam peralatan ini juga dilengkapi sistem kontrol yang mendapat input dari
komputer. Bagian keluaran dari sistem pemroses citra, adalah sekumpulan
detektor yang dilengkapi sistem akusisi data. Detektor adalah alat untuk
mengubah besaran fisik, dalam hal ini radiasi menjadi besaran listrik. Detektor
radiasi yang sering digunakan adalah detektor ionisasi gas. Jika tabung pada
detektor ini ditembus oleh radiasi maka akan terjadi ionisasi. Hal ini akan
menimbulkan arus listrik. Semakin besar interaksi radiasi, maka arus listrik yang
timbul juga semakin besar. Detektor lain yang sering digunakan adalah detektor
kristal zat padat. Susunan detektor yang dipasang tergantung pada tipe generasi
CT Scanner. Tetapi dalam hal fungsi semua detektor adalah sama yaitu
mengidentifikasi intensitas sinar x setelah melewati obyek. Dengan
membandingkan intensitas pada sumbernya, maka atenuasi yang diakibatkan oleh
propagasi pada obyek dapat ditentukan. Dengan menggunakan sistem akusisi data
maka data dari detektor dapat dimasukkan dalam komputer. Sistem ausisi data
terdiri atas sistem pengkondisi sinyal dan interface (antarmuka) analog ke
komputer [7].
II.4 Pemeriksaan Ct Scan Thorax

Teknik pemeriksaan Ct Scan thorax adalah teknik pemeriksaan secara


radiologi untuk mendapatkan informasi anatomis irisan crossectional atau
penampang aksial thorax [5].

Ct scan thorax dapat dilaksanakan di rumah sakit atau klinik untuk pasien
rawat jalan. Sebelum memulai prosedur, dokter atau teknisi yang akan melakukan
Ct Scan akan meminta pasien untuk menelan agen kontras, pewarna khusus yang
akan membuat struktur di dalam tubuh pasien lebih jelas pada gambaran X-ray.
Agen kontras tersebut juga dapat disuntikkan melalui jalur intravena atau melalui
vena di lengan. Pasien dapat merasa hangat di wajahnya ketika agen kontras
beredar ke seluruh tubuhnya [5].

Setelah agen kontras dimasukkan ke tubuh pasien, pasien akan diarahkan


untuk melepaskan aksesoris atau perhiasan yang dapat mencegah mesin Ct scan
untuk mengambil gambar di dada pasien. Mesin ct scan menyerupai sebuah donat
berukuran besar, sebuah mesin silindris berukuran besar dengan lubang di bagian
tengah. Pasien akan berbaring di permukaan menyerupai meja, yang akan
dimasukkan ke mesin melalui sebuah bukaan. Permukaan yang keras dan dingin
dari meja tersebut dapat membuat pasien merasa tidak nyaman. Pasien harus
berbaring beberapa menit ketika mesin pemindai dijalankan. Hal yang penting
untuk diperhatikan adalah Ct scan membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan X-ray tradisional, terutama karena lebih banyak gambar yang akan
diambil [5].

Gambaran yang diambil dari dada pasien akan dimasukkan ke komputer,


dimana semua irisan yang diambil akan dikombinasikan untuk menghasilkan
gambar ct, yang kemudian dapat dilihat di komputer atau dicetak di film seperti
X-ray tradisional. Komputer-komputer yang dihubungkan ke mesin ct scan
modern juga menyusun gambar secara bersama-sama untuk membentuk model 3
dimensi paru-paru, yang sangat berguna untuk mendiagnosis dan manajemen
pengobatan pasien [5].
II.5 Deteksi Tepi

Deteksi tepi (Edge detection) adalah operasi yang dijalankan untuk


mendeteksi garis tepi (edges) yang membatasi dua wilayah citra homogen yang
memiliki tingkat kecerahan yang berbeda (Pitas 1993). Tujuannya adalah untuk
mengubah citra 2D menjadi bentuk kurva [1].
Edge adalah beberap bagian dari citra di mana intensitas kecerahan
berubah secara drastis. Dalam objek berdimensi 1, perubahan dapat diukur dengan
menggunakan fungsi turunan (derivative function). Perubahan mencapai
maksimum pada saat nilai turunannya pertamanya mencapai nilai maksimum atau
nilai turunan kedua bernilai nol [4].

II.6 Metode Sobel

Metode sobel adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum


melakukan perhitungan deteksi tepi sehingga tepi tepi yang dihasilkan lebih
banyak dibandingkan sebelumnya. Pada sobel operator menggunakan matriks
neighbor berukuran 3x3 dengan titik yang sedang diperiksa sebagai titik tengah
matriks. Sobel operator ini diterapkan dalam dua buah matriks mask. Matriks
mask adalah matrik yang berukuran n x n yang sama dengan matriks neighbor.
Mask yang pertama (mask horizontal) digunakan untuk menghitung selisih antara
titik pada sisi horizontal dan mask yang kedua (mask vertikal) digunakan untuk
menghitung selisih antara titik pada sisi vertikal [6].

-1 0 1 -1 -2 -1

-2 0 2 0 0 0

-1 0 1 1 2 1

a) mask horizontal b) mask vertikal

Gambar II.1 Matriks Mask Sobel Operator


Pada gambar II.1 terdapat dua mask untuk sobel operator yaitu mask
horizontal dan mask vertikal. Adapun perhitungan yang akan dilakukan adalah
mengalikan matriks neighbor dengan matriks mask vertikal yang hasilnya berupa
penelusuran secara vertikal (Gy). Hasil dari perkalian ini kemudian dijumlahkan
sehingga menghasilkan penelusuran secara horizontal dan vertikal (G[f(x,y)] [6].
BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Seperangkat alat kerja ct scan


2. Seperangkat personal komputer

III.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu 6 citra tumor paru-paru.

III.2 Prosedur Penelitian

Berikut ini alur kerja penelitian :

Pengambilan data citra tumor paru-paru


menggunakan CT Scan

Memperbaiki citra dengan menghilangkan


derau menggunakan metode salt and papper
noise

Menentukan batas-batas objek (deteksi tepi)


dengan operator sobel

Menghitung nilai gradient Segmentasi hasil citra


DAFTAR PUSTAKA

[1] Herdiyeni, Y. “Deteksi Tepi (Edge Detection)”. Jurnal Departemen Ilmu Komputer.
1-15, 2009.

[2] Nugroho. Alat Radiologi IV. Akademi Teknik Elektromedik. No.4 : 22-24, 2010.

[3] Alsadoon, A. “Lung Cancer Detection Using CT Scan Images”. Computer Science,
125 : 107-114, 2017.

[4] Lin, Wei-Chun. “Edge detection in medical images with quasi high-pass filter based
on local statistics”. Biomedical Signal Processing and Control, 39 : 294-302, 2017.

[5] Masfran. “Segmentasi Tepi Citra CT Scan Paru-paru Menggunakan Metode Chain
Code dan Operasi Morfologi”. Jurnal Teknik Informatika, Vol 1, No.1 : 1-7, 2012.

[6] Fuad, Y. “Aplikasi Deteksi Tepi Sobel Untuk Identifikasi Tepi Citra Medis”.
MATHunesa, Vol.3, No.2 : 1-5, 2014.

[7] Ramadhani, P. “Elektronika Kedokteran“CT Scanner”. 1-13, Makassar, 2006.

Anda mungkin juga menyukai