Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KMB 3 BABAK III

1. Tn.A mengalami gejala penyakit Hipertiroid


2. Patifisiologi Hipertiroid
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari
ukuran normal, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke
salam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan 5-15 kali lebih
besar dari pada normal.
Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
“menyerupai” TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang
disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berkaitan dengan reseptor
yang mengikat TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi CAMP dalam sel,
dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme
konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada
kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung
satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga
menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar
batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid
membesar. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk
akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme
tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini,
terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan
sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini
menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik,
sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardia atau
diatas normal juga merupakan salah satu efek hormone tiroid pada system
kardiovaskular. Eksopthalamus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang
mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola mata
terdesak keluar.

3. Diagnosa Utama
Hipertemi b/d proses jalannya penyakit

4. Rencana Asuhan Keperawatan

No Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


keperawatan
1. Hipertemi b/d Setelah dilakukan 1. Berikan kompres air 1. Dapat membantu
proses jalannya tindakan keperawatan hangat sesuai penurunan panas yang
penyakit 3 x 24 jam suhu tubuh kebutuhan dialami klien
kembali normal dengan2. Anjurkan klien 2. Kondisi tubuh yang
KH: menggunakan baju lembab memicu
1. Tidak ada tanda – tanda yang dapat pertumbuhan jamur
infeksi menyebabkan keringat 3
2. S:37oC 3. Pertahankan . Membantu menjaga suhu
lingkungan yang sejuk tubuh klien agar dalam
keadaan normal

4. Kolaborasi dengan tim 4. Membantu menurunkan


medis dalam pemberian suku tubuh
obat

Anda mungkin juga menyukai