Nim : 1615141008 Prodi : Geoografi Geografi Industri “Manufaktur Negara Berkambang”
Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan
suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-komponen suatu produk. Beberapa industri, seperti produsen semikonduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi atau pabrikasi. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik. Industri manufaktur mencakup semua industri yang mengolah bahan mentah menjadi produk baru. Oleh karena itu, industri manufaktur terdiri dari berbagai industri seperti industri otomotif, industri kimia, industri makanan, industri plastik, industri pakaian, galangan kapal, industri elektronik, industri metalurgi, industri grafis dan industri lainnya. Perbedaan antara kegiatan industri ini terkadang cukup besar. Industri kimia misalnya ditandai dengan modal yang tinggi dan intensitas pengetahuan sementara industri kayu dan furnitur ditandai dengan modal yang rendah dan intensitas pengetahuan. Kesamaan apa yang dimiliki oleh industri manufaktur ini pada umumnya adalah ditandai dengan rantai yang kompleks di mana banyak pemasok bahan baku, komponen dan produk setengah jadi yang memiliki peran di dalamnya. Pada saat yang sama, ada juga aspek sosial dan lingkungan yang negatif untuk industri manufaktur. Globalisasi dan meningkatnya persaingan internasional memastikan bahwa kondisi kerja dan hak-hak pekerja berada di bawah tekanan. Untuk dapat bersaing dan memastikan sebuah pekerjaan, para pekerja harus pasrah terhadap ini. Hal ini berlaku untuk negara yang kaya, negara-negara industri, tetapi hampir sama bahkan untuk negara-negara berkembang sekalipun. Dalam tema ini, perangkat ini menilai kebijakan pemberian kredit/investasi lembaga keuangan terhadap entitas yang mereka berikan pinjaman/investasi. Industri manufaktur memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu strategi pengembangan industri manufaktur harus tepat sasaran. Strategi pengembangan mengacu pada kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh negara- negara maju dalam membangun industri manufaktur mereka. Pengembangan industri manufaktur terbagi ke dalam beberapa tahap yaitu perencanaan, pembangunan, pengelolalaan, dan pemasaran. Selain itu, dibutuhkan kebijakan terkait dengan proteksionisme untuk dapat melindungi industri manufaktur Indonesia agar tetap berjalan. Proteksionisme yang dimaksudkan lebih kepada proteksionisme yang disesuaikan dengan perkembangan global di era keterbukaan ini.ai dengan modal yang rendah dan intensitas pengetahuan. Kesamaan apa yang dimiliki oleh industri manufaktur ini pada umumnya adalah ditandai dengan rantai yang kompleks di mana banyak pemasok bahan baku, komponen dan produk setengah jadi yang memiliki peran di dalamnya. Pada saat yang sama, ada juga aspek sosial dan lingkungan yang negatif untuk industri manufaktur. Globalisasi dan meningkatnya persaingan internasional memastikan bahwa kondisi kerja dan hak-hak pekerja berada di bawah tekanan. Untuk dapat bersaing dan memastikan sebuah pekerjaan, para pekerja harus pasrah terhadap ini. Hal ini berlaku untuk negara yang kaya, negara-negara industri, tetapi hampir sama bahkan untuk negara-negara berkembang sekalipun. Dalam tema ini, perangkat ini menilai kebijakan pemberian kredit/investasi lembaga keuangan terhadap entitas yang mereka berikan pinjaman/investasi.