TANGKI PENYIMPANAN
1.1 Pengertian
Penyimpanan merupakan bagian dari industri proses produksi dalam
industri kimia. Tangki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam
suatu proses industri kimia karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan
bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk dan bahan
baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan ( kontaminan tersebut dapat
menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku ) . Penyimpanan bahan diperlukan agar
proses produksi tidak tergantung pada pengumpanan dan pengeluaran bahan.
Jumlah bahan yang perlu disimpan disesuaikan dengan konsumsi
(keperluan perhari, stok wajib) atau dengan kondisi pengiriman (tanggal,harga).
Cara penyimpanan juga tergantung pada sifat bahan yang disimpan (misalnya
kondisiagregat,daya terhadap udara dan air, korosivitas, kemudahan terbakar dan
beracun ), pada jenis penggunaan dan lamanya penyimpanan serta jumlahnya.
Temperatur
o Temperatur tinggi akan merupakan masalah bagi pengairan
material yang mempunyai titik leleh rendah.
4. Peralatan
Penyimpanan bahan padat untuk jumlah besar dapat dilakukan di:
Alam bebas
Bahan-bahan yang stabil terhadap cuaca dapat disimpan/ditumpuk
dialam bebas. Yang perlu diperhatikan hanyalah sudut kecondongannya, bila
terlalu besar bisa terjadi kecelakaan karena barang-barang yang disimpan
dapat menekan dinding batas. Tinggi penimbunan bahan-bahan tertentu, misal
bahan organik, karbon, dan briket harus diperhatikan karena pada tumpukan
yang tinggi menjadi panas karena beratnya dan dapat menyala.
Tempat yang beratap/hanggar
Penyimpanan bahan-bahan yg berpengaruh thd perubahan cuaca secara
langsung harus ditempatkan pada hanggar terbuka. Contoh bahan-bahan ini:
batu-batu, kayu, kardus, & produk dalam drum.
Gudang
Penyimpanan di gudang tertutup disimpan terutama produk-produk
dalam drum, karung, kotak logam, karton, dsb. Gudang ini dapat bertingkat
atau hanya berlantai satu.
Bunker/silo
Silo adalah bejana tegak lurus untuk penyimpanan bahan-bahan padat
yg mengalir, mis: serbuk/butir. Pengisian dilakukan memakai peralatan
transportasi tertentu dan lubang pengeluaran terletak disebelah bawah,
biasanya dihubungkan dengan unit penyedot. Dalam silo hanya bisa disimpan
bahan-bahan yg tidak melekat. Contoh: pupuk atau bahan sintetik disimpan
dg cara ini. Drum-drum, kotak logam, dan karung-karung yang telah diisi
harus diberi label isi dan jumlah.Tulisan harus dengan cat dan tidak boleh
terhapus.
Silo biasanya terbuat dari stainless steel (berlapis enamel) dimana
bagian bawah berbentuk kerucut untuk mempermudah pengeluaran bahan.
Frame penyangga dibuat dari rangka baja dengan kekuatan yang sesuai.
Prinsip kerja silo : Silo selalu diisi dari atas dan pengeluarannya melalui
sebuah lubang pada sisi sebelah bawah.
Gambar 1.3 Storage piles
Bin
Alat ini berupa bejana berbentuk silinder atau segi empat terbuat dari beton atau
baja yang biasanya tidak terlalu tinggi dan agak besar.
Prinsip Kerja : Pengeluaran zat padat pada bin dapat melalui setiap bukaan yang
terdapat di dekat dasar bin, dimana tekanan pada sisi keluar lebih kecil dari
tekanan vertikal pada ketinggian yang sama sehingga bukaan tidak dapat
tersumbat.
Hopper
Hopper adalah bin kecil dengan dasar agak miring dan digunakan untuk
menumpuk sementara sebelum zat diumpan ke dalam proses Alat Penyimpan Zat
Cair.
Prinsip Kerja : Mempermudah aliran padatan keluar dengan memberi getaran
dengan arah : Gyrating Hooper ,yaitu getaran yang dikenakan tegak lurus terhadap
saluran arus dan Whirpool Hooper, yaitu mempunyai arah getaran kombinasi dari
gerak memulir dan mengangkat.
2.1 Umum
1. Fixed Roof Tank, dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis produk,
seperti crude oil, gasoline , benzene, fuel dan lain – lain termasuk produk atau
bahan baku yang bersifat korosif , mudah terbakar, ekonomis bila digunakan
hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft (91,4 m) dan tinggi
64 ft (19,5 m). Dibagi menjadi dua jenis bentuk atap.
2. Cone Roof, jenis tangki penimbun ini mempunyai kelemahan, yaitu terdapat
vapor space antara ketinggian cairan dengan atap. Jika vapor space berada
pada keadaan mudah terbakar, maka akan terjadi ledakan. Oleh karena itu
fixed cone roof tank dilengkapi dengan vent untuk mengatur tekanan dalam
tangki sehingga mendekati tekanan atmosfer. Jenis tangki ini biasanya
digunakan untuk menyimpan kerosene, air, dan solar. Terdapat dua jenis tipe
cone roof berdasarkan penyanggga atapnya yaitu:
2.2.3.1.1. Fixed Cone Roof Tank digunakan untuk menimbun atau menyimpan
berbagai jenis fluida dengan tekanan uap rendah atau amat rendah (mendekati
atmosferik) atau dengan kata lain fluida yang tidak mudah menguap.
2.2.3.1.2. Tangki Umbrella memiliki kegunaan yang sama dengan fixed cone roof.
Bedanya adalah bentuk tutupnya yang melengkung dengan titik pusat meridian di
puncak tangki.
2.2.3.1.3. Tangki Tutup Cembung Tetap (Fixed Dome Roof) memiliki bentuk
tutup yang cembung dan ekonomis bila digunakan dengan volume > 2000 m3.
Bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m3 (dengan D < 65 m). Kegunaannya
sama dengan fixed cone roof tank.
2.2.3.1.4. Tangki Horizontal dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat
penguapan rendah (low volatility), seperti air minum dengan tekanan uap tidak
melebihi 5psi, diameter dari tangki dapat mencapai 12 feet (3,6 m) dengan panjang
mencapai 60 feet (18,3 m).
(Sumber : http://chemresponsetool.noaa.gov/containers_guide/storage_tank.htm#cylind)
2.2.3.2.1. Tangki Peluru (Bullet Tank) lebih dikenal sebagai pressure vessel
berbentuk horizontal dengan volume maksimum 2000 barrel. Biasanya digunakan
untuk menyimpan LPG, Propane butane, H2, ammonia dengan tekanan di atas 15
psig.
Gambar 2.8 – Tangki Peluru
(Sumber : http://chemresponsetool.noaa.gov/containers_guide/storage_tank.htm#cylind)
2.2.3.2.2. Tangki Bola (Spherical Tank) merupakan pressure vessel yang digunakan
untuk menyimpan gas-gas yang dicairkan seperti LPG, LNG, O2, N2 dan lain-lain.
Tangki ini dapat menyimpan gas cair tersebut hingga tekanan 75 psi. volume tangki
dapat mencapai 50.000 barrel. Untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190
(cryogenic) tangki dibuat berdinding ganda dimana di antara kedua dinding tersebut
diisi dengan isolasi seperti polyurethane foam. Tekanan penyimpanan di atas 15 psig.
2.2.3.2.3. Dome Roof Tank digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang mudah
terbakar, meledak, dan mudah menguap seperti gasoline. Bahan disimpan dengan
tekanan rendah 0,5 psi sampai 15 psig.
2.4. Pembebanan
Beban-beban yang mungkin terjadi pada tangki adalah sebagai berikut :
1) Beban Mati (DL): berat sendiri tangki ataupun komponen-komponen tangki
termasuk juga korosi yang diijinkan.
2) Tekanan luar rencana (Pe): tidak boleh lebih kecil dari 0,25 kPa dan melebihi
dari 6,9 kPa.
3) Tekanan dalam rencana (Pi): besarnya tidak boleh melebihi 18 kPa.
4) Tes hidrostatik (Ht): beban yang terjadi ketika tangki diisi air sampai ke batas
ketinggian yang direncanakan.
5) Beban hidup atap minimum (Lr): sebesar 1 kPa pada daerah proyeksi
horizontal atap. Beban hidup atap minimum dapat ditentukan dengan ASCE
7, tetapi tidak kurang dari 0,72 kPa.
6) Beban gempa (E): beban yang mengakibatkan terjadinya gaya impulsive dan
gaya konvektif dari cairan di dalam tangki.
7) Salju (Beban akibat salju tidak akan diikutsertakan dalam tugas akhir ini
sebab tidak pernah terjadi salju di Indonesia).
8) Cairan yang disimpan (F): beban yang terjadi ketika tangki diisi cairan
dengan berat jenis yang telah direncanakan dan cairan tersebut diisi sampai
batas ketinggian yang telah direncanakan.
9) Tekanan Percobaan (Pt):
<15 5
15-36 6
36-60 8
>60 10
a. Annular Plate
Annular plate memiliki lebar radial minimal 24 inch (61 centimeter) dan proyeksi di
bagian luar dinding minimal 2 inch (5 centimeter).
b. Bottom Plate
Sesuai dengan API Std 650, semua bottom plate memiliki ketebalan minimum yaitu
¼ inch (6,35mm) dengan lebar minimum 72 inch (183centimeter). Contoh gambar
denah pelat dasar tangki dapat dilihat pada Gambar 2.16 di bawah ini