Kelompok 6 (Analisis Kinerja Bank)
Kelompok 6 (Analisis Kinerja Bank)
AKUNTANSI PERBANKAN
“Analisis Kinerja Keuangan dan Tingkat Kesehatan Bank”
Oleh Kelompok 2:
1. Abizar Habib Rizkian (A1C016001)
2. Aisha Rusma Aziza (A1C016003)
3. Anggi Noviani (A1C016009)
4. Dimamira (A1C016044)
5. Ena Maliana (A1C016049)
6. Sri Devi Oktaviani (A1C015124)
6. NIM
Rasio NIM merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara
pendapatan bunga bersih dengan Rata-rata asset produktif. Apabila nilai NIM dari
suatu perbankan tinggi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan tersebut
efektif dalam mengelola asset produktifnya.
RUMUS :
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
NIM = 𝑥 100%
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓
Peringkat Rasio NIM :
RASIO PERINGKAT
NIM > 3% 1 (Sangat baik)
2% < NIM ≤ 3% 2 (Baik)
1,5% < NIM ≤ 2% 3 (Cukup Baik)
1% < NIM ≤ 1,5% 4 (Kurang Baik)
NIM ≤ 1% 5 (Tidak Baik)
RASIO PERINGKAT
BOPO ≤ 94% 1 (Sangat baik)
94% < BOPO ≤ 95% 2 (Baik)
95% < BOPO ≤ 96% 3 (Cukup Baik)
96% < BOPO ≤ 97% 4 (Kurang Baik)
BOPO > 97% 5 (Tidak Baik)
8. NPL
Non Performing Loan (NPL) atau rasio tingkat kredit bermasalah.
Tingginya NPL menunujukkan ketidakmampuan bank dalam proses penilaian
sampai pencairan kredit sampai dengan pencairan kredit kepada debitur. Kredit
bermasalah adalah pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya
faktor kesenjangan dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali
debitur. Rumus dari rasio NPL adalah:
𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
BOPO = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
C. Ilustrasi