Indeks harga konsumen dapat mengukur tingkat harga akan barang dan jasa yang
dianggap mencerminkan konsumsi masyarakat secara rata-rata. Di Indonesia badan yang
bertugas untuk menghitung IHK adalah Badan Pusat Statistik (BPS).
Penghitungan IHK dimulai dengan mengumpulkan harga dari ribuan barang dan
jasa.Secara umum, jenis barang dan jasa dalam IHK dikelompokkan dalam empat kelompok
besar, yaitu makanan, pakaian, perumahan, serta aneka barang dan jasa. IHK mengubah berbagai
harga barang dan jasa menjadi sebuah indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga.
Ketika menghitung indeks harga konsumen dan laju inflasi, Departemen Statistik
menggunakan data tentang harga-harga ribuan barang dan jasa yang sudah dikumpulkan. Ada
lima langkah yang diikuti oleh Departemen Statistik untuk menghitung indeks harga konsumen
dan laju inflasi.
Tentukan isi keranjangnya. Langkah pertama dalam menghitung indeks harga konsumen
adalah menentukan barang-barang apa saja yang paling penting bagi konsumen.
Tentukan harga-harganya. Langkah kedua dalam menghitung indeks harga konsumen
adalah menemukan harga setiap barang dan jasa dalam keranjang untuk setiap masa waktu.
Menghitung harga seluruh isi keranjang. Langkah ketiga adalah menggunakan data
harga-harga untuk menghitung jumlah harga keseluruhan isi keranjang barang dan jasa dari
waktu ke waktu.
Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya. Langkah keempat adalah memilih satu
tahun sebagai tahun basis yang merupakan tolok ukur yang menjadi bandingan tahun-tahun yang
lainnya.
Menghitung laju inflasi. Langkah kelima adalah menggunakan indeks harga konsumen
untuk menghitung laju inflasi (inflation rate) yang merupakan perubahan persentase pada indeks
harga dari periode sebelumnya.
Tujuan perhitungan IHK adalah untuk mengetahui perkembangan harga barang dan jasa
yang tergabung pada idagram timbangan harga, sebagai pedoman untuk menentukan suatu
kebijakan yang akan datang, terutama dibidang pembangunan ekonomi, sebagai alat
penghitungan dalam penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK), dan mempermudah
pemantauan permintaan dan penawaran khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada
dipasar.
IHK adalah indeks yang sering dipakai namun bukanlah satu-satunya indeks yang dipakai
untuk mengukur laju inflasi. Masih ada indeks yang dapat digunakan yakni indeks Harga
Produsen (IHP), yang mengukur harga sekelompok barang yang dibeli perusahaan (produsen
bukannya konsumen).
Jadi Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator ekonomi makro yang penting
untuk memberikan gambaran tentang pola konsumsi masyarakat serta dapat menunjukkan
keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa. Sedangkan angka inflasi
menggambarkan perubahan (dalam persen) IHK yang terjadi pada suatu periode waktu dengan
periode waktu sebelumnya.
Referensi;
Mankiw, N. Gregory. 2014. Pengantar Ekonomi Makro Edisi Asia. Jakarta:Salemba Empat
Arifin, Imamul. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
“Akuntansi Lengkap: Indeks Harga Konsumen [Pengertian, Rumus serta Cara Menghitung]”,
http://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/indeks-harga-konsumen-pengertian-rumus-serta-
cara-menghitung/, diakses 24 November 2018