Anda di halaman 1dari 2

Peta geologi Merupakan sumber informasi geologi Pelaksanaan di lapangan

permukaan dan bawah permukaan yang diperlukan dalam 1. Ploting lokasi. Plot lokasi (sta) pada peta topografi.
pembangunan multi disiplin (asikin 1992) 2. Observasi ; pengamatan morfologi, deskripsi batuan,
Tahapan Pemetaan Geologi pengukuran kedudukan perlapisan/ struktur geologi,
 Tahapan persiapan, Orientasi, Pemetaan Detail, pencatatan, pengambilan sampel batuan.
Pemprosesan data, checking data, penyusunan 3. Plot hasil observasi, misal kedudukan perlapisan
laporan batuan, struktur sesar, litologi plot dengan pensil
Pengamatan pada pemetaan geologi warna.
 Dilakukan pada titik yang tepat, diplot pada peta kerja 4. Perangkuman lokasi pengamatan ( misal setiap 4/5
secara tepat, coveragenya memadai lokasi) menjadi profil kasar.
Prosedur Pengamatan Titik Pelaksanaan di base camp
 Pengamatan pada suatu titik, pengamatan dari suatu • Menyalin ulang data hasil pekerjaan lapangan.
titik, pengamatan mulai yang obvious (nyata, jelas) ke • Memeriksa hasil pekerjaan, memastikan kebenaran
evident (harus dibuktikan). obeservasi, misal mencocokkan contoh batuan
Singkapan merupakan kenampakan batuan dialam dalam dengan pencatatan.
keadaan segar atau agak lapuk, dimana sifat batuan tersebut • Menyusun profil-profil kasar menjadi satu jalur.
secara umum dapat diamati. • Membuat rekonstruksi profil.
Jenis singkapan : Rekonstruksi profil
-singkapan alam : akibat proses alam 1. Perhatikan arah penampang/ lintasan terhadap jurus
-Singkapan buatan : bukan akibat proses alam umum lapisan.
Titik yang layak sebagai tempat pengamatan 2. Bilamana perlu skala vertikal diperbesar.
1. titik dimana dijumpai kontak antara dua litologi 3. Gambar base – line, panjangnya = panjang garis
2. titik dimana terdapat perbedaan morfologi yang mencolok penampang / lintasan
3. titik dimana dijumpai struktur yang penting 4. Gambar end – line, berikan angka – angka yang
4. terdapat singkapan yang baik dan lengkap menunjukkan ketinggian ( sesuai skala )
5. menunjukkan potensi geologi positif dan negatif 5. Gambar profil – line , dengan cara mengeplot
6. letaknya lebih dari 2 cm dari titik lain pada peta topografi ketinggian garis kontur yang terpotong garis
yang digunakan penampang / lintasan.
Jenis-jenis kontak : ketidak selarasan, intrusi, sesar, 6. Gambar keadaan geologinya.
olistholith, perubahan fasies. 7. Lakukan pembagian satuan batuannya.

Lintasan Suatu peta geologi dianggap secara lengkap mencerminkan


• Jalur perjalanan terencana dan melintasi singkapan kondisi geologi suatu daerah apabila terdiri dari :
batuan, sehingga merupakan rangkaian lokasi-lokasi 1. Peta geologi
pengamatan bermula dari suatu tempat dan berakhir Peta yang menunjukkan macam, penyebaran, kedudukan dan
di tempat tertentu yang dipilih. struktur yang dibentuk oleh satuan-satuan litostrati-grafi yang
• Tujuannya adalah dapat mengumpulkan data geologi ada, dinyatakan dengan warna dan atau simbul yang telah
sebanyak mungkin sebagai dasar penggambaran peta dibakukan dan diberi keterangan / legenda secukupnya
geologi. 2. Profil geologi
gambaran geologi secara linear sepanjang lintasan. Profil yang dibuat pada tempat yang tepat, direkonstruksi
Profil dengan menggunakan metoda baku dan memberi gambaran
• Gambaran vertikal mengenai keadaan geologi hubungan struktural antar satuan litostratigrafi
sepanjang jalur lintasan. Penyusunan profil di 3. Kolom stratigrafi
dasarkan pada data lapangan dan topografi sepanjang Kolom yang menggambarkan komponen urutan, dan hu-
lintasan. bungan satuan litostratigrafi yang secara umum berlaku untuk
Pemilihan lintasan daerah yang dipetakan
• Diharapkan banyak dijumpai singkapan serta unsur- Sarana penyusunan peta geologi
unsur geologi lainnya 1. Peta lokasi titik pengamatan yang pengeplot-
• Kesampaian medan tidak terlalu sulit untuk ditempuh annya di peta sudah betul-betul disesuai- kan
• Dapat mendukung lintasan lain dalam pembuatan dengan deskripsi lokasi pada catatan lapangan di titik tsb.
peta geologi
2. Catatan lapangan dimana semua titik pengamatan telah di 3. Cross-Cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson):
deskripsi secara lengkap, ter- masuk nomer dan deskripsi Apabila terdapat penyebaran lap. Batuan (satuan lapisan
lokasi, deskripsi litologi, fosil, struktur, skema, batuan), dimana salah satu dari lapisan tersebut memotong
ilustrasi, kolom lokal, nomer contoh, nomer foto dsb. lapisan yang lain, maka satuan batuan yang memotong
3. Peta lintasan yang telah dibuat cukup rapat untuk umurnya relatif lebih muda dari pada satuan batuan yang di
seluruh daerah, kondisi geologinya sudah terekam potongnya.
dalam bentuk warna atau simbul baku. Batas satuan
yang dijumpai se- panjang lintasan telah terekam
dengan baik

Profil geologi
Profil yang dibuat pada tempat yang tepat, direkonstruksi
dengan menggunakan metoda baku dan memberi gambaran
hubungan struktural antar satuan litostratigrafi
Kolom stratigrafi
4. Hukum Kemenerusan lateral (lateral continuity): yang
Kolom yang menggambarkan komponen, urutan dan
menyatakan bahwa mengendapan batuan sedimen menyebar
hubungan satuan litostratigrafi yang secara umum
secara mendatar, sampai menipis atau menghilang pada batas
berlaku untuk daerah yang dipetakan
dimana ia diendapkan. Selain itu juga, kita dapat
mengidentifikasi apakah lapisan batuan tertentu terbentuk
1. Hukum Superposisi (Nicolas Steno,1669):
pada masa yang sama. Yaitu dengan cara korelasi fosil yang
Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan
ditemukan pada batuan tersebut.
yang terletak di bawah umurnya relatif lebih tua dibanding
lapisan diatasnya selama lapisan batuan tersebut belum
mengalami deformasi atau masih dalam keadaan normal. Diagram Alir
Tahapan persiapan (studi pustaka, persiapan peta dasar,
analisis data sekunder, perijinan) > Rumusan masalah >
hipotesis > survei awal > interpretasi awal daerah penelitian >
+{(peta lokasi pengamatan tentatif, peta geomorfologi
tentatif, peta geologi tentatif, laporan)} > perencanaan
pemetaan inti > pemetaan rinci > analisis lab > hasil analisis >
kesimpulan.

2. Hukum Horizontalitas (Nicolas Steno,1669):


Lapisan-lapisan sedimen diendapkan mendekati horisontal
dan pada dasarnya sejajar dengan bidang permukaan dimana
lapisan sedimen tersebut diendapkan. Susunan lapisan yang
kedudukannya tidak horisontal berarti telah mengalami
proses geologi lain setelah pengendapannya, misalnya
dipengaruhi oleh gaya tektonik.

Anda mungkin juga menyukai