BAB II PEMBAHASAN
3. Faktor Ras
a. Menurut Koentjaningrat ras adalah suatu golongan manusia
yang menunjukan berbagai ciri tubuh tertentu dengan suatu
frekuensi yang besar (bersifat jasmani).
b. Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang
nyata diantara berbagai ras yang berbeda.
c. Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi kelahiran ganda
terjadi 1 diantara 100 kehamilan pada orang kulit putih,
sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara 80 kehamilan.
d. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada
frekuensi terjadinya kehamilan kembar dizigot.
e. Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan oleh perbedaan
tingkat Folikel Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan
multiple ovulasi.
4. Faktor Keturunan
a. Gen adalah potongan DNA (deoksiribonukleat acid) yang
diwariskan dari orang tua kepada anak–anaknya yang
menentukan siapa kita dan bagaimana kita berfungsi pada tingkat
selular dasar. Pewarisan informasi genetik adalah suatu peristiwa
pemastian bahwa pewarisan gen–gen antar generasi terjadi tanpa
ada kesalahan dan pemberian kesempatan yang terjadi variasi gen
agar spesies dapat beradaptasi dan bertahan hidup. Kadang–
kadang kesalahan (mutasi) menyebabkan spesies yang
bersangkutan semakin maju namun adakalanya mutasi
menyebabkan penyakit dan kematian (Corwin, 2000).
b. Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih
penting dari genotip ayah.
c. White dan Whyshak (1964) menemukan bahwa para wanita
yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran.
Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami
kembar dizigot, melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per
116 kehamilan.
d. Lebih lanjut, dalam analisis Bulmer (1960) terhadap anak-anak
kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga kembar, tetapi
hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka kembar, keterangan
didapatkan bahwa slah satu sebabnya adalah multiple ovulasi
yang diturunkan.
2. Kembar Dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yng berasal dari 2 atau lebih ovum yang telah
dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau kehamilan
kembar frateral (Nugroho, 2012).Angka kejadian kembar dizigotik berbeda
pada setiap golongan masyarakat. Kembar dizigotik terjadi karena adanya
ovulasi berulang akibat rangsangan FSH dan LH surge. Gonadotropin
eksogen,klomifen sitrat, dan obat-obatan serupa yang dipakai untuk
pengobatan infertilitas akan merangsang pengeluaran FSH sehingga akan
terjadi ovulasi berulang yang berakibat terjadinya kehamilan ganda. Wanita
dengan hamil kembar mempunyai kadar FSH dan LH yang lebih tinggi dari
pada wanita dengan hamil tunggal (Feryanto, 2011).
Menurut Mocthar yang tercantum di buku sinopsis obstetri fisiologi dan
patologi (2011), kira-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik
yang berasal dari 2 telur disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal,
kedua telur bisa berasal dari :
a. ovarium dan dari 2 folikel de graff.
b. ovarium dan dari 1 folikel de graff.
c. 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
2 plasenta (menjadi
satu), 2 korion (melekat menjadi satu), 2 amnion. (C): 1 plasenta, 1
korion, 2 amnion (melekat menjadi satu) (D):
1 plasenta, 1 korion
amnion (Wiknjosastro, 2007:
389).
3.1 Pengkajian
Data Subyektif
Sumber data subyektif adalah data yang diperoleh dari wawancara
langsung kepada klien dan keluarga yang terdiri dari biodata nama,
umur, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat(data didapatkan dari
ungkapan ibu dan data penunjang yaitu KTP), riwayat perkawinan,
keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat kebidanan, riwayat
kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu, riwayat kehamilan sekarang,
riwayat kesehatan yang lalu, riwayat kesehatan keluarga, pola kebiasaan
sehari-hari, data psikososial dan data belakang sosial budaya. Pada data
subyektif terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus. Pada persalinan dengan gemelli biasanya terjadi pada usia ibu
yang terlalu tua, multiparitas dan mempunyai riwayat keturunan
kembar. Pendapat penulis bahwa persalinan dengan gemelli tidak selalu
disebabkan karena umur yang terlalu tua dan mempunyai riwayat
keturunan kembar, jadi harus diwaspadai juga pada semua persalinan
karena dapat beresiko terjadinya gemelli.
Data Obyektif
Pengumpulan data obyektif di dapatkan dari pemeriksaan fisik umum
(keadaan umum, kesadaran, postur tubuh, cara berjalan), tanda-tanda
vital (tekanan darah, pernafasan, suhu, dan nadi), pemeriksaan fisik
khusus (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi) dan data penunjang
lainnya seperti VT dan pemeriksaan laboratorium. Pada tinjauan pustaka
menyebutkan bahwa pasien dengan gemelli biasanya dari hasil
pemeriksaan penunjang, hemoglobin mengalami penurunan, sedangkan
pada tinjauan kasus hemoglobin pasien normal. Jadi pada langkah ini
terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
(Sarwono, 2009)Pendapat penulis bahwa pada persalinan dengan gemelli
tidak semuanya menyebabkan anemi
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=14182
http://audihusadamedan.ac.id/files/pdf/160617091936