PENDAHULUAN
2.1.2 Tujuan
Banyak alasan kenapa kunjungan dan perawatan pasien di rumah perlu
dilakukan oleh perawatan keluarga. Jika disederhanakan, berbagai alasan tersebut
secara umum dapat dibedakan atas dua macam, yakni :
1. Untuk lebih mengenal kehidupan pasien
Telah disebutkan bahwa pelayanan perawatan keluarga adalah pelayanan
kedokteran menyeluruh. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan secra
menyeluruh ini, diperlukan antara lain tersedianya data yang lengkap tentang
keadaan pasien, sedemikian rupa sehingga dapat dikenal kehidupan pasien
secara lebih lengkap. Untuk dapat mengumpulkan data ini tidak ada upaya lain
yang dapat dilakukan kecuali melakukan kunjungan ke rumah pasien.
2. Untuk melakukan pertolongan pertama dan lanjutan
Telah disebutkan bahwa salah satu karakteristik pokok pelayanan
keperawatan keluarga adalah pelayanan yang berkesinambungan. Untuk dapat
mewujudkan pelayanan keperawatan yang seperti ini, tentu tidak cukup jika
pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan hanya bersifat pasif, dalam
arti hanya menanti pasien berkunjung ke tempat praktek saja. Pelayanan dokter
keluarga yang baik harus bersifat aktif, dalam arti, jika memang diperlukan,
melakukan kunjungan dan atau merawat pasien di rumah pasien. Banyak alasan
kenapa pertolongan perlu dilakukan melalui kunjungan dan ataupun perawatan
di rumah tersebut. Dua di antaranya yang dipandang mempunyai peranan yang
amat penting, yakni :
a. Karena keadaan kesehatan pasien tidak memungkinkan untuk datang ke
tempat praktek
Alasan pertama perlunya dilakukan pertolongan melalui kunjungan dan
atau perawatan di rumah adalah karena keadaan kesehatan pasien tidak
memungkinkan untuk datang berobat ke tempat praktek, atau kalau tetap
dipaksakan, akan lebih memperberat keadaan pasien. Keadaan yang tidak
memungkinkan tersebut banyak macamnya. Secara umum dapat dibedakan
atas tiga macam, yakni :
− Karena menderita penyakit akut yang tidak memungkinkan pasien
untuk dibawa ke tempat praktek, atau kalau dibawa dan kebetulan
menderita penyakit menular, dapat membahayakan orang lain.
− Karena menderita penyakit kronis, terutama apabila dialami oleh orang
yang telah lanjut usia
− Karena menderita penyakit stadium terminal yang telah tidak ada
harapan untuk hidup lagi.
b. Sebagai tindak lanjut pelayanan rawat inap di rumah sakit
Alasan kedua perlunya dilakukan pertolongan melalui kunjungan dan
atau perawatan di rumah adalah untuk menindaklanjuti pelayanan rawat
inap bagi pasien yang baru saja keluar dari rumah sakit. pelayanan yang
baik seyogyanya dapat melakukan pelayanan tindak lanjut ini, sedemikian
rupa sehingga keadaan kesehatan pasien kembali pada keadaan semula serta
dapat melakukan kegiatan rutin sehari -hari. Pada akhir -akhir ini, pelayanan
tindak lanjut rawatinap melalui kunjungan dan atau perawatan di rumah,
tampak semakin bertambah penting. Penyebab utamanya adalah karena
mahalnya biaya perawatan di rumah sakit, sehingga pasien karena kesulitan
biaya, meskipun belum sembuh sempurna telah minta untuk segera
dipulangkan.
2.2.2 Etiologi
Menurut Amin &Hardi (2013) etiologi Sectio Caesareaada dua yaitu sebagai
berikut:
1. Etiologi yang berasal dari ibu
Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi para tua disertai
kelainan letak ada, disporporsi sefalo pelvik (disproporsijanin/panggul), ada
sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat kesempitan panggul,
placenta previaterutama pada primigravida, solutsio placentatingkat I-II,
komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi-eklampsia, atas permitaan, kehamilan
yang disertai penyakit (jantung, DM), gangguan perjalanan persalinan (kista
ovarium, mioma uteri dan sebagainya).
2. Etiologi yang berasal dari janin
Fetal distress/gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin,
prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau
forseps ekstraksi.
2.2.3 Komplikasi
Menurut Wikjosastro (2007) komplikasi Sectio Caesarea sebagai berikut:
1. Komplikasi pada ibu
a. Infeksi puerperal
Komplikasi ini bisa bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa
hari dalam masa nifas; atau bersifat berat, seperti peritonitis, sepsis dan
sebagainya. Infeksi postoperatif terjadi apabila sebelum pembedahan sudah
ada gejala-gejala yang merupakan presdisposisi terhadap kelainan itu (partus
lama khususnya setelah ketuban pecah, tindakan vaginal sebelumnya).
b. Perdarahan
Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang-
cabang arteri uterina ikut terbuka, atau karena atonia uteri.
c. Komplikasi-komplikasi lain seperti luka kandung kencing, embolisme paru-
paru, dan sebagainya sangat jarang terjadi.
d. Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak ialah kurang kuatnya parut
pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptura
uteri. Kemungkinan peristiwa ini lebih banyak ditemukan sesudah sectio
caesareaklasik.
2. Komplikasi pada bayi
Nasib anak yang dilahirkan dengan Sectio Caesarea banyak tergantung dari
keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan Sectio Caesarea.
2. Kontra Indikasi
Kontraindikasi dari Sectio Caesareaadalah:
a. Janin mati
b. Syok
c. Anemia berat
d. Kelainan kongenital berat
e. Infeksi piogenik pada dinding abdomen
f. Minimnya fasilitas operasi sectiocaesarea.
2.3 PemeriksaanFisikIbuPost Partum
2.3.1 Definisi
Pemeriksaanfisikmerupakansalahsatucaramengetahuigejalaataumasalahkesehata
n yang dialamiolehibunifasdenganmengumpulkan data
objektifdilakukanpemeriksaanterhadappasien.
2.3.2 Tujuan
Pemeriksaanfisikibupost
partumsangatpentingdilakukanuntukdapatmendeteksikeadaanibuapakah normal
ataukahterdapatabnormalitas yang disebabkanolehprosespersalinan. Pengkajian
yang dapatdilakukanpadaibupost partummeliputi :
1. KeadaanUmum
Kajikondisiibusecaraumum, apakahibumerasakelelahanatauibumerasasegar.
Hal inimempengaruhi penerimaanibuterhadapbayiserta kemampuandalam
menyusuidanmengasuhbayi.
2. Tanda-tanda Vital
Kajitekanandarah, nadi, pernafasandansuhupadaibu.Periksatanda-tanda vital
tersebutsetiap 15 menitselamasatu jam
pertamasetelahmelahirkanatausampaistabil, kemudianperiksasetiap 30
menituntuk jam-jam berikutnya. Nadidansuhudiatas normal
dapatmenunjukankemungkinanadanya
infeksi.Tekanandarahmungkinsedikitmeningkatkarenaupayauntukpersalinandank
eletihan.Tekanandarah yang
menurunpeludiwaspadaikemunginanadanyaperdarahanpost partum.
3. Kepaladanwajah
Mata : Konjungtiva yang anemismenujukanadanya anemia
karenapendarahansaatpersalinan.
Hidung : Kajidantanyakanpadaibu,
apakahibumenderitapilekatausinusitis. Infeksipadaibupost
partumdapatmeningkatkankebutuhan energy.
Telinga :
Kajiapakahibumenderitainfeksiatauadaperadanganpadatelinga.
Mulut &gigi : Tanyakanpadaibuapakahibumengalami stomatitis,
ataugigi yang
menjadipintumasukbagimikroorganismedanbisaberedarsecarasistematik.
4. Leher
Kajiadanyapembesarankelenjarlimfedanpembesarankelenjartiroid.Kelenjarli
mfe yang membesardapatmenunjukanadanyainfeksi, ditunjangdenganadanya
data yang lain sepertihipertermi, nyeridanbengkak.
5. Payudara
Kajiukuran, bentuk, permukaandanwarnadarikalangpayudara, papilla
mamae, putting susudankajiadanyamassa.
6. Abdomen
Keadaan : Kajiadakahstriedanliniaalba. Kajikeadaan
abdomen, apakahlembekataukeras.Abdomen yang kerasmenunjukankontraksi
uterus bagussehinggaperdarahandapatdiminimalkan.Abdomel yang
lembekmenunjukansebaliknyadandapatdimasaseuntukmerangsangkontraksi.
Kondisiluka : Luka SC harusdikajiapakahterdapattanda-
tandainfeksi,
jikaadaharusdilaporkansegerauntukmendapatkanpenangananlebihlanjut.
Diastasis rektusabdominis : Diastasis
rektusabdominisadalahreganganpadaototrektusabdominisakibatpembesaran
uterus. Jikadipalpasi,
reganganinimenyerupaicelahmemanjangdariprosessusXiphoideuske umbilicus
sehinggadapatdiukurpanjangdanlebarnya.Diastasis initidakdapat menyatu
kembali seperti sebelum
hamiltetapidapatmendekatdenganmemotivasiibuuntukmelakukansenam
nifas.Cara memeriksa diastasis rektusabdominisadalah
terlentangtanpabantaldanmengangkatkepala, tidakdiganjal.Kemudianpalpasi
abdomen
daribawahprosessusxipodeuskeumbilkuskemudianukurpanjangdanlebar
diastasis.
Fundus Uteri : Palpasipundusuteri dariarah umbilicus
kebawah. Tentukantinggi fundus uteri, misalnya 1 jaridiataspusatdan lain-
lain.Posisi fundus apakahsentralatau lateral.Posis lateral biasanyaterdorongoleh
bladder yang penuh. Kontraksijugaharusdiperiksa,
kontraksilemahatauperutterabalunakmenunjukankontraksi uterus
kurangmaksimalsehinggamemungkinkanterjadinyapedarahan.
Kandungkemih :
Kajidenganpalpasikandunganurinedikandungkemih. Kandungkemih yang
bulatdanlembutmenunjukanjumlah urine yang
terapungbanyakdanhalinidapatmenggangguinvolusi uteri,
sehinggaharusdikeluarkan.
7. Lokhea
Kajijumlah, warna, konsistensidanbaulokhea padaibupost
partum.Perubahanwarnaharussesuai.Misalnyaibupost
partumhariketujuhharusmemilikilokhea
yangsudahberwarnamerahmudaataukeputihan.
Jikawarnalokheamasihmerahmakaibumengalamikomplikasipost partum. Lokhea
yang
berbaubusukmenunjukanadanyainfeksidisaluranreproduksidanharussegeraditang
ani.
8. Perineum
Kajikondisiperineum, apakahutuhatauterdapatlukaepisiotmi, atau
ruptur.Kajijugaadanyatanda-tanda REEDA (Redness, Edema, Ekimosis,
Discharge danAproximation).Kebersihan perineum
menunjukanpenyembuhanluka.Serta adanyahemoroidderajat 1 normal
untukibuhamildanpascapersalinan.
9. Ektremitas
Kajiapakahadavarisesdantanda human, tanda human
positifmenunjukanadanyatromboflebitissehinggadapatmenghambatsirkulasike
organ distal.Cara memeriksatanda homan
adalahmemposisikanibuterlentangdengantungkaiekstensi,
kemudiandidorsofleksikandantanyakanapakahibumengalaminyeripadabetis,
jikanyerimakatanda human positifdanibuharusdimotiavasiuntukmobilisasidini
agar sirkulasi lancar.
2.4.2 Tujuan
Ibu post partum perlu melakukan mobilisasi dini untuk membantu penyembuhan
penderita/ibu yang sudah melahirkan.
2.4.3 Manfaat
1. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.
a. Dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga
otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan
demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat
kesembuhan.
b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c. Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal.
d. Aktivitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti
semula.
2. Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu merawat
anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan cepat pulih misalnya
kontraksi uterus, dengan demikian ibu akan cepat merasa sehat dan bisa merawat
anaknya dengan cepat.
3. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Dengan mobilisasi sirkulasi
darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat
dihindarkan.
2.5.2 Manfaat
1. Manfaat ASI bagi bayi, meliputi :
a. ASI sebagai makanan yang bergizi bagi bayi
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
c. Meningkatkan kecerdasan
d. Mengurangi resiko terkena kencing manis, kanker pada anak dan mengurangi
kemungkinan menderita penyakit jantung
e. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI ekslusif
akan lebih cepat bisa berjalan
f. Menunjang perkembangan kepribadian emosional, kematangan spiritual dan
hubungan social yang baik.
2. Manfaat ASI bagi Ibu, meliputi :
a. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
b. Menjarangkan kehamilan (kontrasepsi alami)
c. Menurunkan resiko kanker payudara
d. Meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak
2.6.2 Tujuan
1. Mencegah iritasi pada putting susu
2. Produksi ASI lancar dan keluar dengan optimal
3. Meningkatkan kenyamanan antara ibu dengan bayi.
2.7.2 Tujuan
1. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk
semula)
2. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula
3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas
4. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot
pergerakan
5. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus
otot pelvis, regangan otot tungkai bawah
6. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises.
2.7.3 Manfaat
1. Mempercpat pemulihan pasca persalinan
2. Menjaga mood tetap baik
3. Mencegah kelelahan
4. Menguatkan otot panggul setelah melahirkan.
2.7.4 Indikasi
1. Pada persalinan normal, senam bisa dilakukan di hari pertama setelah persalinan
2. Pada persalinan SC, membutuhkan waktu sekitar 3 hari pemulihan sebelum
memulai senam nifas.
2.7.5 Kontraindikasi
1. Ibu post partum dengan komplikasi yang belum teratasi
2. Ibu post partum dengan secsio sesarea (operasi).
2.8.2 Tujuan KB
1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia.
2. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
2.8.3 Manfaat
Manfaat menggunakan kontrasepsi atau keluarga berencana antara lain :
1. Mengatur jarak kelahiran dan jumlah anak yang diinginkan
2. Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan
mengurangi aborsi
3. Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga dapat
memutuskan bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak.
4. Tubektomi
Cara Kerja
Mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin)
sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.
Indikasi
Usia >26 tahun, paritas >2, pasca persalinan atau keguguran, memiliki risiko
kesehatan yang serius pada kehamilannya.
Kontraindikasi
Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai), perdarahan vaginal yang belum
jelas dan harus dievaluasi, infeksi sistemik atau pelvik yang akut dan tidak boleh
menjalani proses pembedahan.
Keuntungan
Efektifitas hampir 100%, tidak mempengaruhi proses menyusui, tidak ada
perubahan dalam fungsi seksual dan tidak ada efek samping dalam jangka
panjang.
Kerugian
Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan dan
penyesalan dikemudian hari.
5. Vasektomi
Cara Kerja
Mengoklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat
dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
Indikasi
Untuk tujuan kontrasepsi yang bersifat permanen dan tujuan pengobatan
seperti mencegah infeksi atau hipertrofi kelenjar prostat.
Kontraindikasi
Infeksi kulit lokal (misalnya Scabies), infeksi traktus genetalia, kelainan
skrotum, penyakit sistemik, riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang
tidak stabil.
Keuntungan
Efektifitas hampir 100%, teknik operasi kecil dan sederhana, biaya murah
dan terjangkau.
Kerugian
Cara ini tidak lansung efektif tapi memerlukan waktu sampai sperma
menjadi negative dalam analisa semen.
7. Suntik KB
Cara Kerja
Mencegah terjadinya kehamilan dengan menghambat ovulasi endometrium
menjadi tipis dan atrofi, dan lendir serviks menjadi sangat pekat sehingga tidak
dapat dilalui oleh sprematozoa.
Indikasi
Tidak keberatan jika terjadi amenorea, terjadi risiko meningkatnya
komplikasi kardiovaskuler jika memakai pil KB dan saat kembalinya kesuburam
tidak penting.
Kontraindikasi
Tidak boleh dipakai apabila diduga adanya kehamilan atau perdarahan
abnormal dari uterus yang belum diketahui diagnosisnya. Tidak diberikan jika
memiliki riwayat keganasan, penyakit hepar dan riwayat gangguan
kardiovaskuler.
Keuntungan
Efektif dan refesibel, pemakaian mudah hanya 1 kali selama 3 bulan, tidak
mengganggu laktasi dan pertumbuhan bayi serta kembalinya kesuburan sama
sekali tidak terganggu.
Kerugian
Gangguan haid, perdarahan bertambah, kecenderungan meningkatnya kadar
kesuburan dipertambah 4 sampai 8 bulan setelah pemberian terakhir, serta keluhan
lainnya seperti mual, muntah, sakit kepala, panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut,
dan sebagainya.