Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEDOKTERAN KELUARGA

HIPERTENSI

UPT KESEHATAN MASYARAKAT PAYANGAN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Lengkap Dewa Putu Tagel

Tanggal Lahir 1 Januari 1957

Umur 61 tahun 9 bulan

Jenis Kelamin Laki-laki

Alamat Banjar Karanganyar, Desa Sanding, Tampaksiring.

No. HP 085903150093

Pekerjaan Pensiunan PNS

Agama Hindu

Pendidikan
SMP
Terakhir

Keluarga Bapak Dewa Putu Tagel merupakan salah satu keluarga di Desa

Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Bapak Dewa Putu Tagel

tinggal di rumah keluarga besar milik suaminya yaitu pada lingkunganBanjar

Karanganyar, Desa Sanding, Tampaksiring.Keluarga Bapak Dewa Putu Tagel

terdiri dari beliau sendiri sebagai kepala keluarga, Ni Mindrawati sebagai istri,

dan dua anak beserta keluarganya, putra sulung bernama Dewa Gede Adi

1
Rimbawa dan putra kedua bernama Dewa Gede Mahardika. Putri Bapak Dewa

Putu Tagel dan Ibu Ni Mindrawati sudah berkeluarga dan menetap dirumah

suaminya yang terletak di dekat rumah Bapak Dewa Putu Tagel.

Tabel 1. Susunan Keluarga Ibu Ni Wayan Sugiasih

Jenis Tingkat
No. Nama Status Umur Pekerjaan
Kelamin Pendidikan

Dewa Putu Kepala


1. L 61 th SMP Pensiunan
Tagel Keluarga

2. Ni Mindrawati Istri KK P 61 th SMP Wiraswasta

Dewa Gede
3. Anak I L 37th S1 Guru SD
Adi Rimbawa

Dewa Gede
4. Anak II L 35th SMA Wiraswasta
Mahardika

Dewa Ayu Tidak


5. Anak III P 33 th SMA
Putriani Bekerja

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Pada program kedokteran keluarga kali ini dipilih Bapak Dewa Putu Tagel

sebagai pasien kedokteran keluarga dengan diagnosis Hipertensi. Terpilihnya

beliau sebagai pasien kedokel karena beliau sudah menjalani proses perjalanan

penyakit yang cukup panjang (penyakit kronis)dengan tingkat pengendalian

tekanan darah yang tidak terkontrol dengan baik akibat dari rendahnya kepatuhan

minum obat. Sehubungan dengan hal itu, kami memilih Bapak Dewa Putu Tagel

sebagai pasien untuk menelusuri lebih jauh tentang pemahaman beliau dan

keluarga terhadap penyakit, penatalaksanaan, dan komplikasi Hipertensi tersebut.

2
III. ANAMNESIS PASIEN

A. Anamnesis Penyakit

1) Riwayat Penyakit

Keluhan Utama :Pusing dan sakit di bagian belakang kepala

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengatakan bahwa dirinya mengetahui memiliki penyakit

hipertensi sejak 14 tahun yang lalu. Keluhan yang dirasakan oleh pasien sebelum

mengetahui penyakitnya adalah beliau merasakan pusing dan sakit di bagian

belakang kepala secara tiba-tiba. Beliau juga merasa pandangannya menjadi

sedikit kabur. Keluhan tersebut sudah mulai muncul sejak tahun 2004, namun

karena saat itu beliau merasakan keluhannya hilang timbul, beliau tidak pernah

memeriksakan diri ke dokter. Sampai pada sekitar akhir tahun 2004, setelah

merasakan pusing dan sakit pada belakang kepala yang hebat, beliau bersama

dengan istrinya datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Saat itu ditemukan kondisi kesehatan beliau berada dalam batas normal, kecuali

tekanan darah pasien yang mencapai angka 180/140 mmHg. Sehingga pihak

puskesmas memberikan terapi hipertensi berupaCaptopril untuk menurunkan

tekanan darah. Selain itu pihak puskesmas menyarakan Bapak Dewa Putu Tagel

untuk melakukan kontrol kesehatan apabila obat yang diberikan sudah habis.

Adapun keluhan beliau saat ini adalah beliau mengatakan bahwa dirinya

merasakan sedikit pusing. Keluhan yang dirasakan beliau dikatakan hilang timbul.

3
Tidak terdapat keluhan BAK, BAB, dan penglihatan beliau saat ini dikatakan

baik-baik saja. Nafsu makan beliau juga dikatakan baik, dimana beliau makan tiga

kali sehari dengan membatasi konsumsi daging merah dan garam.

2) Riwayat Penyakit Terdahulu

Pasien memiliki riwayat menderita Hipertensi sejak beberapa tahun yang

lalu. Riwayat penyakit lain seperti kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan

penyakit jantungdisangkal oleh pasien. Riwayat alergi terhadap obat ataupun

makanan juga disangkal.

3) Riwayat Pengobatan

Bapak Dewa Putu Tagel mengatakan pertama kali meminum obat

hipertensi berupa Captopril pada tahun 2004. Beliau rutin melakukan kontrol

kesehatan di Puskesmas setiap minggu sekali, namun kepatuhan beliau dalam

minum obat dapat dikatakan buruk. Beliau mengaku tidak ingin ketergantungan

terhadap obat hipertensi, dan juga kasihan terhadap tubuhnya jika terus terpapar

obat-obatan. Beliau mengkonsumsi obat hipertensinya jika keluhan pusing dan

sakit pada bagian belakang kepala muncul dan tidak dapat ditahan. Beliau

mengatakan bahwa dirinya terakhir melakukan kontrol kesehatan pada 1 minggu

yang lalu dengan tekanan darah pasien yang mencapai 140/90 mmHg.

4) Riwayat Penyakit dalam Keluarga

Bapak Dewa Putu Tagel mengatakan ibunya memiliki riwayat hipertensi.

Beliau juga mengatakan bahwa kakak kandungnya juga memiliki riwayat

hipertensi namun sudah meninggal. Istri beliau memiliki riwayat penyakit

4
apendisitis 6 bulan yang lalu dan dispepsia. Anak pertama beliau memiliki riwayat

penyakit Otitis Media Akut dan amandel. Sedangkan anaknya yang lain tidak

memiliki riwayat penyakit apapun. Beliau juga mengaku tidak memiliki riwayat

alergi terhadap makanan maupun obat-obatan, begitu pula dengan istri dan anak-

anaknya. Semua anak Bapak Dewa Putu Tagel dilahirkan dengan normal tanpa

komplikasi selama kehamilan ataupun persalinan. Riwayat penyakit lain, seperti

penyakit jantung, penyakit ginjal pada keluarga disangkal.

5) Riwayat Sosial

Semenjak Bapak Dewa Putu Tagel mengetahui bahwa dirinya mengalami

hipertensi, beliau mengatakan mulai membiasakan diri untuk mengkonsumsi

makanan yang bergizi dan membatasi daging. Beliau cenderung lebih sering

mengonsumsi makanan seperti tahu, tempe, dan juga sayur-sayuran. Beliau juga

mengatakan cukup sering mengonsumsi buah-buahan setiap minggunya.

Bapak Dewa Putu Tagel mengaku sangat suka minum kopi, namun

semenjak mengalami hipertensi beliau membatasi jumlah kopi yang diminum tiap

harinya. Beliau mengatakan hanya minum kopi di pagi hari sebanyak setengah

cangkir dan mulai membiasakan diri untuk minum teh saja. Saat ini,

beliaumengatakan sudah cukup mengontrol makanan yang dikonsumsi dengan

bantuan keluarganya. Beliau memiliki kebiasaan merokok sejak SMP, sehari

sampai 1 bungkus, sampai sekarang. Beliau mengaku sangat susah menghentikan

kebiasaan merokoknya tersebut.

Bapak Dewa Putu Tagel sudah tidak bekerja lagi di usianya yang

tergolong usia lanjut. Beliau adalah pensiunan tentara. Aktivitas sehari-hari yang

5
dilakukan beliau masih bisa berjalan dengan baik karena hipertensi yang dialami

tidak terlalu mengganggu aktivitas. Beliau sering membantu istrinya berjualan

makanan di warung makan milik pribadi. Saat ini beliau dan istri mencukupi

kebutuhan sehari-hari dengan uang yang diperoleh dari berjualan makanan dan

dari anak.

Setiap hari Bapak Dewa Putu Tagel dan istri bangun tidur di pagi hari

kurang lebih pada pukul 05.00 WITA dan tidur di malam hari pada pukul 22.00

WITA. Beliau rutin melakukan aktivitas fisik di rumah membantu istrinya, seperti

menyapu, menyiram tanaman, menjual makanan. Beliau juga rutin mengikuti

senam lansia yang diadakan di banjar setiap 1 kali dalam seminggu, tepatnya pada

hari Minggu.

Bapak Dewa Putu Tagel memiliki hubungan yang baik dengan anggota

keluarga, baik yang tinggal bersamanya maupun yang tidak. Adapun saat ini

beliau tinggal di rumah bersama dengan istri, anak dan cucunya.Di lingkungan

tempat tinggalnya saat ini tidak terdapat anggota keluarga yang sedang sakit.

Beliau juga mengatakan dirinya cukup berinteraksi dengan tetangga di sekitar

rumahnya. Setiap bertemu dengan tetangga, mereka saling bertukar senyum dan

sapa.

B. Pemeriksaan Fisik

6
1) Status Present

Kesan umum Sakit sedang

Kesadaran (GCS) Compos Mentis (E4V5M6)

Tanda Vital
Tekanan darah 140 / 100 mmHg
Nadi 80 x / menit
Respirasi 20 x / menit
Suhu 36,5 °C

Antropometri
Tinggi badan 155 cm
Berat badan 60 kg
IMT 24,97 kg/m2

2) Status General

Mata Anemis (-/-), ikterus (-/-), reflex pupil (+/+) isokor

THT Kesan tenang

Leher Pembesaran KGB (-)

Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

Batas atas :
setinggi ICS II
Batas kanan : S1, S2
Pulsasi iktus
Iktus kordis PSL dextra normal,
Jantung kordis tidak
tak teraba ICS V regular,
terlihat
murmur (-)
Batas kiri :
MCL sinistra
ICS V

Paru-paru Simetris saat Taktil Sonor/sonor Vesikuler +/+,

7
statis dan fremitus N/N rhonki -/-,
dinamis, wheezing -/-
retraksi (-)

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Nyeri tekan
(-), Hepar /
Lien tidak Timpani
Abdomen Bising Usus teraba, diseluruh
Distensi (-)
(+) Normal ballotement bagian
abdomen
(-)

Ekstremitas Akral hangat +/+, Edema -/-, tidak terdapat krepitiasi pada
lutut kanan dan kiri

C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan tekanan darah setelah 2 jam yang lalu minum obat dengan

hasil 140/100 mmHg, pemeriksaan gula darah acakdengan hasil 87 mg/dL,

pemeriksaan asam urat dengan hasil 6,4 dan pemeriksaan kolesterol dengan hasil

170 pada Rabu, 24 Oktober 2018.

D. Diagnosis

Hipertensi

E. Rencana Pengobatan

Farmakologis : Captopril tablet 25 mg 2x sehari

Non Farmakologis : Modifikasi gaya hidup

Pemeriksaan tekanan darah rutin setiap minggu

8
IV. KUNJUNGAN RUMAH PASIEN

Kunjungan dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Oktober 2018 sekitar pukul

12.30 WITA, hari Rabu, 24 Oktober 2018 sekitar pukul 12.00 WITA,dan Kamis 1

November 2018 pada pukul 12.00 bertempat di rumah Bapak Dewa Putu Tagel,di

Banjar Karanganyar, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten

Gianyar. Sebelum berkunjung, kami terlebih dahulu menghubungi Bapak Dewa

Putu Tagel menggunakan telepon.

A. Kondisi Rumah Bapak Dewa Putu Tagel

Saat ini Bapak Dewa Putu Tageltinggal bersama istri, anak, menantu, dan

cucu. Rumah keluarga Bapak Dewa Putu Tagel beralamat di Banjar Karanganyar,

Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Rumah yang

ditempati oleh Bapak Dewa Putu Tagel dan keluarga merupakan rumah model

bali dan terbilang cukup besar dengan 4 buah kamar yang berada di 3 bangunan

terpisah, 1 buah dapur, 1 buah kamar mandi, 1 buah gudang, 1 buah bale, dan 1

merajan. Bapak Dewa Putu Tagel dan istri menempati satu bangunan dengan 2

kamar dan berdekatan dengan warungnya.

Bangunan kamar tidur Bapak Dewa Putu Tagel berada bersebelahan

dengan kamar tidur lain yang ditempati oleh anaknya. Kamar tidur Bapak Dewa

Putu Tagel kurang lebih berukuran 3 x 4 m2. Kondisi kamar pasien terlihat baik,

langit-langit kamar terbuat dari plafon, lantai berupa keramik,dan terdapat jendela

yang secara rutin disempatkan untuk dibuka sehingga ventilasi kamar menjadi

baik. Kamar Bapak Dewa Putu Tagel cukup luas dengan barang yang tidak terlalu

banyak. Hanya terdapat satu buah kasur, satu cermin, satu meja kecil, dan satu

buah lemari. Penerangan kamar cukup baik, berasal dari lampu dan cahaya

9
matahari yang berasal dari jendela kamar terutama pada siang hari. Terdapat juga

beberapa lubang ventilasi kecil pada kamar pasien yang berada diatas pintu, selain

itu pertukaran udara juga berasal dari pintu kamar pasien apabila sengaja

dibiarkan terbuka.

Kamar mandi terletak di luar kamar tidur pasien, yaitu tepat di bagian kiri

bangunan kamar pasien. Kamar mandi menggunakan toilet duduk, penampungan

air dengan bak keramik, saluran pembuangan limbah lancar. Air di dalam bak

dikatakan rutin dikuras minimal tiap dua minggu. Kamar mandi tersebut

digunakan bersama dengan anggota keluarga lain. Sumber air menggunakan air

dari PAM. Dapur pasien terletak di bagian belakang. Kondisi dapur cukup bersih

dan terawat. Terdapat tempat khusus untuk mencuci piring dan perabotan lainnya,

tempat menaruh kompor, dan peralatan memasak. Halaman rumah pasien cukup

luas dan tampak bersih. Secara umum kondisi area rumah pasien bersih dan asri.

Kepadatan penduduk di sekitarnya tidak terlalu padat.

B. Faktor Resiko berdasarkan Teori Blum

10
Gambar 1. Model terjadinya Penyakit berdasarkan Teori Blum

1) Genetik

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang dapat terjadi karena adanya

faktor genetik dalam keluarga. Menurut teori, diketahui bahwa seseorang dengan

first degree relatives (orang tua, saudara kandung, dan anak kandung) memiliki

riwayat penyakit hipertensi, maka kecenderungan pasien mengalami penyakit

yang sama lebih besar. Pada kasus ini, ibu dan kakak kandung dari pasien juga di

diagnosis mengalami hipertensi.

2) Perilaku

Perilaku yang dalam hal ini adalah pola hidup Bapak Dewa Putu

Tagelmerupakan hal utama yang harus diperhatikan. Pola hidup yang buruk dapat

menjadi faktor risiko terjadinya penyakit serta menurunkan keberhasilan

pengendalian tekanan darah. Adapun yang dimaksud pola hidup yang buruk

dalam hipertensi adalah sepertiaktivitas fisik yang kurangdan kebiasaan makan

yang buruk.Berdasarkan wawancara dengan Bapak Tagel, didapatkan bahwa

sebelum di diagnosis hipertensi, beliau sangat sering mengkonsumsi daging babi.

11
Beliau juga mengaku memiliki kebiasaan merokok sejak masih usia muda, dalam

sehari bapak Tagel dapat menghabiskan 1 bungkus rokok. Selain itu beliau juga

sering terputus dalam mengkonsumsi obat penurun hipertensi karena lupa.

3) Lingkungan

Dari segi biologis, tekanan darah memegang peran dalam terjadinya

penyakit hipertensi. Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan baik sesuai

dengan kepatuhan pasien minum obat dan mengatur pola hidupnya. Dari segi

fisik, lingkungan sekitar dan rumahharus cukup baik dan mendukung. Dari segi

psikologis juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah pasien,

yang disebabkan karena terlalu banyak pikiran/stres.

Dalam keadaan stres tubuh akan menghasilkan hormon yang dapat

memicu peningkatan denyut jantung dan penyempitan pembuluh darah, sehingga

bisa mengakibatkan terjadinya kenaikan tekanan darah. Semakin lama seseorang

menderita stres maka semakin besar kemungkinan tekanan darah akan meningkat

lebih tinggi meskipun penderita telah meminum obat sesuai anjuran dokter. Stres

mempunyai pengaruh langsung yang merugikan terhadap tekanandarah.

Sedangkan faktor sosial dan ekonomi dapat pula memengaruhi, misalnya pada

kondisi ekonomi yang kurang pada keluarga dapat menyebabkan stres dan

menurunkan kepatuhan berobat.

Pada rumah Bapak Tagel, lingkungan fisik di tempat tinggal sudah cukup

baik karena terjaga dengan rapi dan bersih. Pada faktor sosial dan ekonomi

dikatakan tidak begitu mengganggu pikiran beliau. Beliau menghadapi penyakit

yang dialaminya dengan positif.

12
4) Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan akses keluarga terhadap upaya

pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Ketidakterjangkauan pelayanan

kesehatan karena hambatan ekonomi maupun non-ekonomi merupakan salah satu

kendala masyarakat/keluarga dalam memanfaatkan sarana pelayanan kaesehatan

yang tersedia yang pada akhirnya akan berakibat pada kondisi tertentu. Untuk saat

ini, tidak ada masalah ekonomi yang menimpa keluargaBapak Tagel. Beliau dan

keluarga pun telah memiliki jaminan kesehatan BPJS. Akses pelayanan kesehatan

dari rumah pasien cukup baik oleh karena dari rumah Bapak Tagel menuju UPT

Kesmas Tampaksiringhanya berjarak sekitar 5 kilometer dan sangat mudah

ditempuh dengan kendaraan bermotor.

C. Pemecahan Masalah

Berdasarkan perjalanan penyakitnya, kondisi penyakit yang dialami oleh

Bapak Tageltelah mencapai fase klinis, yaitu sudah terjadi perubahan secara

anatomis dan fungsional, sehingga dapat menimbulkan gejala. Pada Bapak Tagel

belum terdapat disabilitas (ketidakmampuan) oleh karena Bapak Tagel masih

memiliki kemampuan yang baik dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk dalam

aspek psikososialnya.Sebagai dokter keluarga, langkah-langkah pemecahan

masalah kesehatan yang dilakukan sesuai dengan prinsip kedokteran keluarga,

yaitu sebagai berikut.

1) Personal

13
Mengobati penderita dengan memberikan perlakuan sebagai manusia

bukan sekedar mengobati penyakitnya saja. Dalam artian, penderita ditangani

secara holistik dari semua aspek kehidupannya, baik fisik, psikis, dan lingkungan

sosial, oleh karena sehat menurut WHO mengandung tiga aspek yang meliputi

fisik, mental, dan sosial.

1. Fisik

Bapak Tagelsaat ini masih menderita hipertensi. Sehingga kami

menyarankan agar beliautetap rutin melakukan pengecekantekanandarahdi

puskesmas, melanjutkan pengobatannya secara teratur, menjaga

kebugaran, dan mengusahakan agar tidak mengalami stress.

Kebugaran badan dapat dijaga dan dipelihara dengan menerapkan

pola hidup sehat dengan melakukan aktivitas fisik atau dengan

berolahraga. Dengan demikian,dianjurkan pada Bapak Tagelagar pada saat

ada waktu luang tetap melakukan aktivitas fisik dan olahraga ringan

seperti jalan santai selama kurang lebih 30menit sebanyak 3-5 kali dalam

seminggudi sekitarrumahnya. Pada Bapak Tagel juga disarankan untuk

menjaga pola makan agar tetap sehat dan diberikan edukasi bahwa obat

anti hipertensi wajib diminum setiap hari dan tidak boleh dihentikan

meskipun tidak ada keluhan.

2. Psikis

Selain itu, kondisi mental sangat penting ditangani. Pemberian

konseling kepada seluruh keluarga untuk terus memberikan motivasi

kepada Bapak Tagel sebagai penderitahipertensi sangat perlu dilakukan.

14
Dalam keadaan sakit ini, Bapak Tageltetap membutuhkan pengertian dan

dukungan dari keluarga. Pengobatan jangka panjang, selain membutuhkan

biaya yang cukup besar, juga membutuhkan perhatian dan dukungan dari

keluarga. Maka dari itu, kami menekankan beberapa hal, diantaranya:

i. Menjelasan tujuan pengobatan hipertensi, yaitu untuk

mengontrol tekanan darah sehingga akan mencegahmunculnya

komplikasi, serta mencegah kematian akibat komplikasi akut

maupun kronis.

ii. Memberikan penjelasan kepada Bapak Tagel dan keluarga apa

yang terjadi jika tidak mengontrol gaya hidup dan minum obat

hipertensi yang diberikan, antara lain keluhan yang semakin

memberat, tekanan darah tidak terkontrol, dan kemungkinan

terjadinya komplikasi hipertensi sangat tinggi.

iii. Menjelaskan kepada Bapak Tagel dan keluarga bahwa

pengobatan hipertensi memang memerlukan waktu seumur

hidup karena hipertensi merupakan penyakit metabolik kronis.

iv. Menyarankan kepada keluarga agar tetap mendukung upaya

pengendalian tekanan darah Bapak Tagel dengan memotivasi

untuk rutin memeriksakan diri ke Puskesmas, menjaga gaya

hidup dengan mengatur pola makan, tetap rutin melakukan

aktivitas fisik, dan mengurangi pikiran yang dapat memicu

munculnya stressor.

3. Sosial

15
Secara umum Bapak Tagel menyatakan tidak terdapat masalah atau

hambatan sosial antara dirinya dan lingkungannya. Bapak Tagel juga

menyatakan cukup mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar, seperti

dari keluarga maupun para tetangga di sekitar rumahnya.

2) Komprehensif

Komprehensif meliputi semua aspek tingkat pencegahan (primer,

sekunder, dan tersier). Upaya pencegahan ini dilaksanakan sesuai dengan

perjalanan alamiah penyakit tersebut pada setiap anggota keluarga.

a. Pencegahan Primer

Saat ini tidak ada keluarga Bapak Tagel yang mengeluhkan gejala

yang menyerupai hipertensi. Namun pencegahan harus tetap diberikan

pada keluarga Bapak Tagel untuk mencegah terjadinya penyakit yang

sama pada anggota keluarga lainnya. Maka dari itu, Bapak Tagel dan

keluarga kami berikan penjelasan mengenai beberapa hal, antara lain:

1. Pada Bapak Tagel terdapat faktor risiko genetik hipertensi,

sehingga dapat diperkirakan beliau mengalami hipertensi karena

faktor genetik dan pola hidup yang kurang baik. Keluarga Bapak

Tageldiberikan edukasi agar lebih memperhatikan gaya hidup,

seperti pola makan, perbanyak melakukan aktivitas fisik, cegah

obesitas, dan pengelolaan stress. Selain itu diberikan juga

penjelasan bahwa hipertensi merupakan suatu penyakit yang

tidakdapatsembuhtetapidapatdikontroldenganmelakukantindaka

n-tindakanpencegahan.(Promosi Kesehatan)

16
2. Memberi penjelasan kepada anggota keluarga untuk rutin

melakukan pengecekan tekanan darah dan pengecekan

kesehatan di Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya guna mencegah terjadinya hipertensi, serta memberi

penjelasan untuk mengkosumsi obat anti hipertensi yang

dibertikan secara rutin. (Promosi Kesehatan)

3. Menganjurkan kepada Bapak Tagel dan keluarga agar

menerapkan pola hidup yang sehat, meliputi pengaturan asupan

kalori untuk mencapai berat badan ideal, menjaga indeks massa

tubuh <25 kg/m2, menjaga tekanan darah <140/90 mmHg,

menjaga kadar kolesterol kolesterol total <200 mg/dL,

sertameningkatkan aktivitas fisik. (Proteksi Spesifik)

b. Pencegahan Sekunder

Saat ini Bapak Tagel masih dalam proses mengontrol tekanan darah,

sehingga:

1. Pengobatan untuk hipertensi jangan sampai berhenti ataupun

terputus. Menganjurkan kepada keluarga untuk mengingatkan

dan memotivasi penderita agar penderita minum obat sesuai

dengan yang dianjurkan dokter atau tenaga kesehatan yang

berwenang. Proses pengobatan ini akan sangat panjang sehingga

sangat diperlukan kedisiplinan dari Bapak Tagel dalam

mengkonsumsi obat. Keluarga juga sangat diperlukan sebagai

pengawas dalam minum obat. Pengawas ini penting karena

17
pengobatan jangka panjang seringkali membuat Bapak Tagel

merasa bosan dalam minum obat. (Pengobatan Tepat)

2. Bapak Tageldisarankan untuk melakukan pengecekan tekanan

darah di Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan yang

lebih tinggi secara rutin untuk mengevaluasi pengendalian

hipertensi dan deteksi dini peningkatan tekanan darah.(Deteksi

Dini)

3. Menjelaskan mengenai komplikasi dan menyarankan Bapak

Tagel apabila memiliki gejala-gejala yang mengarah ke

komplikasi hipertensi untuk melakukan pemeriksaan guna

mendeteksi dini komplikasi yang terjadi. (Deteksi Dini)

c. Pencegahan Tersier

Saat ini belum terdapat disabilitas pada Bapak Tagel. Bapak

Tagelhanya terkadang merasa pusing dan kaku pada bagian belakang

lehernamun tidak sampai benar-benar mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kami menjelaskan beberapa poin penting yang tetap harus dipahami oleh

Bapak Tagel menganjurkan Bapak Tagel agar mengkonsumsi obat secara

teratur untuk menghindari terjadinya komplikasi berupa stroke, gagal

ginjal, dan penyakit jantung. Tindakan yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan kualitas hidup Bapak Tagel dengan komplikasi tergantung

pada jenis komplikasi yang muncul, misalnya stroke disarankan fisioterapi,

gagal ginjal disarankan hemodialisa, dan lain-lain.

3) Berkesinambungan

18
Penyakit hipertensi adalah penyakit yang memerlukan pengobatan seumur

hidup sehingga keteguhan dan kesabaran sangat diperlukan. Kami menekankan

beberapa hal kepada Bapak Tagel dan keluarga agar pengobatan menjadi tetap

berjalan dengan baik:

a. Menjelaskan kepada Bapak Tagel dan keluarga bahwa obat yang

digunakan untuk pengobatan telah ditanggung oleh asuransi

kesehatan yang telah diikuti oleh Bapak Tagel, yaitu BPJS, sehingga

Bapak Tagel dan keluarga tidak perlu mengkhawatirkan mengenai

tunggakan biaya pengobatan akibat pengobatan jangka panjang

tersebut.

b. Pemantauan terhadap kesehatan dan kepatuhan Bapak Tageldalam

minum obat dilakukan secara aktif dan secararutin melakukan

pemeriksaan ke Puskesmas. Sangat diperlukan peran serta keluarga

dalam mengawasi Bapak Tagel untuk minum obat dan mendukung

Bapak Tagel agar mau berobat atau kontrol teratur.

c. Pengawasan berkesinambungan ini juga bertujuan memberikan

pengetahuan kepada Bapak Tagel dan keluarga terkait penyakitnya

sekaligus mengubah perilaku dari perilaku sakit menjadi perilaku

sehat.

4) Koordinatif dan Kolaboratif

a. Berkoordinasi dengan keluarga Bapak Tageluntuk memberikan

motivasi kepada Bapak Tagel dan berperan aktif mendukung

pengobatan Bapak Tagel demi kesehatan Bapak Tagel.

19
b. Melakukan koordinasi dengan bagian Puskesmas untuk tetap

melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin tiap minggunya.

c. Berkoordinasi dengan balai pengobatan dan bagian farmasi di

Puskesmas dalam rangka penyediaan obat hipertensi.

5) Mengutamakan Pencegahan

Pencegahan harus diutamakan untuk meringankan gejala penyakit

hipertensi dan mencegah menjadi komplikasi lebih lanjut, antara lain

dengan:

a. Mengingatkan Bapak Tagel untuk tetap rajin mengkonsumsi obat

setelah mendapatkan pengobatan yang sesuai untuk mencegah

perburukan penyakit.

b. Melakukan pemeriksaan tekanan darah sesuai jadwal.

c. Menjelaskan kepada Bapak Tagel untuk mengatur pola hidup,

mencegah komplikasi dengantetap rutin mengkonsumsi obat,

mengatur pola makan, danberolah raga atau melakukan aktivitas fisik

sertamenjaga kesehatan lingkungan.

6) Memberdayakan Keluarga

Keluarga adalah orang-orang terdekat penderita yang dapat mengawasi

penderita lebih lama dibandingkan dengan petugas medis. Hal yang dilakukan

diantaranya :

a. Memberikan KIE dan mempromosikan perilaku hidup yang sehat.

b. Memberikan penjelasan mengenai kondisi Bapak Tagel sebagai

penderita hipertensi saat ini kepada keluarga. Penyakit yang dialami

Bapak Tagel merupakan penyakit metabolik kronis yang

20
membutuhkan perubahanperilaku hidup sehat serta tekad yang kuat

untuk tetap menjalani pengobatan seumur hidup.

c. Memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa penyakit yang

diderita Bapak Tagel merupakan penyakit tidak menular, namun tetap

mencegah risiko yang memungkinkan terjadinya penyakit tersebut.

d. Memberikan penjelasan kepada anggota keluarga mengenai

pentingnya hidup sehat antara lain mengatur pola makan seimbang,

olahraga teratur, tidak merokok dan minum minuman beralkohol, serta

faktor psikologis Bapak Tagel juga berpengaruh dalam proses

pengobatan.

D. Simpulan

Berdasarkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dapat disimpulkan

bahwa:

a. Pada aspek fisik Bapak Tagel saat ini masih menderita hipertensi yang

memiliki tingkat pengendalian tekanan darah yang dikatakan belum

terkontrol.

b. Pada Bapak Tagel saat ini perlu dilakukan pengecekan tekanan darah

secara rutin. Pada keluarga serta lingkungan dekat yang memiliki

faktor risiko perlu memproteksi diri dan memeriksakan diri bila

memiliki gejala serupa dengan Bapak Tagel.

c. Upaya pengobatan agar dilakukan seumur hidup. Sehingga sangat

memerlukan dukungan dan peran serta aktif dari keluarga untuk

21
memotivasi Bapak Tagel agar tetap semangat dalam menjalani

pengobatannya.

d. Upaya pengobatan dilakukan dengan berkolaborasi dan berkoordinasi

dengan pihak xpuskesmas pembantu Sanding.

e. Upaya pengobatan dan pengaturan pola hidup dilakukan dengan cara


mengedukasi keluarga dekat pasien dalam hal ini istri dan anaknya.

22
LAMPIRAN

Gambar 1. Foto bersama Bapak Tagel dan istrinya

Gambar 2. Foto bersama Bapak Tagel dan istrinya

23
Gambar 3. Pemeriksaan kesehatan

Gambar 4. Warung Bapak Tagel

Gambar 5. Rumah Bapak Tagel

24
Gambar 6. Berbincang-bincang dengan Bapak Tagel dan Istrinya

25

Anda mungkin juga menyukai