Anda di halaman 1dari 6

STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN

TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV
PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK

Edy Julianto
D01107037
Fakultas teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura
Email : julianto.88@yahoo.com

Abstrak - Ketidakseimbangan tenaga listrik tersebut terjadi pembagian


beban pada suatu sistem distribusi tenaga beban-beban yang pada awalnya merata
listrik terjadi diakibatkan oleh tetapi karena ketidakserempakan waktu
ketidakseimbangn pada beban-beban satu pemakaian atau penyalaan beban-beban
fasa pada pelanggan jaringan tegangan tersebut maka menimbulkan
rendah. ketidakseimbangan beban yang berdampak
Akibat dari ketidakseimbangan beban pada penyediaan tenaga listrik,
tersebut adalah munculnya arus di netral ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap
transformator. Arus yang mengalir di fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T), inilah
netral transformator ini menyebabkan yang menyebabkan mengalirnya arus di
terjadinya losses (rugi-rugi), yaitu losses netralnya transformator, arus netral inilah
akibat adanya arus netral pada penghantar yang menimbulkan rugi-rugi pada
netral transformator dan losses akibat arus transformator sehingga kemampuannya
netral yang mengalir ke tanah. dalam melayani beban menurun. Oleh
Metode penelitian ini dilakukan dengan karena itu diperlukan data untuk
pengukuran langsung ke lapangan dengan mengetahui seberapa besar pengaruh
menggunakan Power Harmonic Analyzer ketidakseimbangan beban terhadap rugi-
Fluke 41 B yang dilakukan pada saat rugi pada transformator.
beban puncak yaitu dari jam 7 malam
sampai jam 12 malam, selanjutnya dari Dalam melakukan penelitian ini objek
data yang diperlukan diolah dengan penelitian akan dilakukan pada
menggunakan perhitungan losses (rugi- transformator di feeder Cemara 4 dan
rugi) akibat adanya arus netral pada transformator di feeder Merdeka 6.
penghantar netral transformator dan losses Pengambilan feeder Cemara 4 berdasarkan
akibat arus netral yang mengalir ke tanah. data PT.PLN (persero) sering terjadi
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa gangguan yang diakibatkan
jika terjadi ketidakseimbangan beban yang ketidakseimbangan pembebanan
besar, maka arus netral yang muncul juga transformatornya yang cukup tinggi,
semakin besar, akibatnya losses yang sedangkan pada feeder Merdeka 6 jarang
terjadi akan semakin besar. mengalami gangguan karena
ketidakseimbangan pembebanan
1. Pendahuluan transformatornya rendah.
Perencanaan sistem akan selalu berusaha
untuk menyeimbangkan beban-beban satu 2. Dasar Teori
fasa atau per-fasa sedemikian rupa agar a. Sistem Tiga Fasa Tak Seimbang
dapat mengalirkan arus seimbang pada Ada dua kemungkinan dalam sistem
salurannya, namun dalam mengalirkan tiga fasa tak seimbang ini :

1
1. Tegangan sumber tak seimbang yaitu S = √3 V I ........ (4)
tidak sama besar magnitud atau
beda sudut fasa tidak sama. Dimana :
2. Impendansi beban tidak sama maka S : daya transformator (kVA)
disini yang dibahas untuk sistem V : tegangan sisi primer transformator (kV)
tiga fasa tidak seimbang adalah I : arus jala-jala (A)
impendansi yang tak seimbang
seperti pada Gambar 2 dibawah ini : Dengan demikian, untuk
( Moelyono Nono, 1991) menghitung arus beban penuh (full
load) dapat menggunakan rumus :
( Sudaryatno Sudirham,1991)

S
IFL = ......... (5)
3.V

Dimana :
Gambar 1. Sistem Tiga Fasa tak Seimbang
IFL : arus beban penuh (A)
S : daya transformator (kVA)
V : tegangan sisi sekunder transformator (kV)
Karena beban tidak seimbang maka ZA;
ZB dan ZC tidak sama, sehingga untuk Sedangkan untuk menghitung arus
mencari arus-arus line dipergunakan hubung singkat pada transformator
hukum Ohm sebagai berikut : digunakan rumus :( Sudaryatno
V Sudirham,1991)
Ia= AN
Z A ......... (1)
V S .100
Ib= BN ISC = .... (6)
Z B ....... %.Z 3.V
(2)
V Dimana :
Ic= CN
Z C ........ (3) ISC : arus hubung singkat (A)
S : daya transformator (kVA)
V : tegangan sisi sekunder transformator
Pada beban tak seimbang ini akan
(kV)
muncul arus netral, tidak seperti pada %Z : persen impedansi transformator
beban seimbang dimana arus netral-nya
adalah nol, dimana arus netral ini dapat
c. Losses (rugi-rugi) Akibat Adanya
dicari dengan menggunakan hukum
arus Netral pada Penghantar
arus Kirchhoff pada titik simpul N
Netral Transformator
sehingga : ( Moelyono Nono, 1991) Sebagai akibat dari
In = -(Ia + Ib + Ic) ketidakseimbangan beban antara tiap-
tiap fasa pada sisi sekunder trafo (fasa
b. Perhitungan Arus Beban Penuh R, S, dan T) mengalirlah arus di netral
dan Arus Hubung Singkat trafo. Arus yang mengalir pada
Telah diketahui bahwa daya penghantar netral trafo ini
transformator distribusi ditinjau dari sisi menyebabkan losses (rugi-rugi). Losses
tegangan tinggi (primer) dapat pada penghantar netral trafo ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : dirumuskan sebagai berikut :
( Sudaryatno Sudirham,1991) (Sudaryatno Sudirham,1991)

2
PN = IN 2 . RN .............. (7) a. Data Penelitian

Tabel 1. Transformator distribusi


Dimana : 200 kVA di gang Suka
PN : losses pada penghantar netral trafo Damai
(Watt)
IN : arus yang mengalir pada netral S Vp-n
Fasa I (A) Cos φ
trafo (A) (kVA) (V)
RN : tahanan penghantar netral trafo R 233,1 346,8 0,95
(Ω) S 178,9 237,1 294,1 0,94
T 235,1 296,7 0,94
Sedangkan losses yang diakibatkan IN 45.63 A
karena arus netral yang mengalir ke IG 25,9 A
tanah (ground) dapat dihitung dengan RG 3,8 Ω
rumus sebagai berikut :
PG = IG 2 . RG ......... (8)
1. Data Tahanan Penghantar Netral
Transformator
Dimana : Ukuran kawat untuk penghantar netral
PG : losses akibat arus netral yang transformator yang digunakan oleh PLN
mengalir ke tanah (Watt) adalah 50 mm2 dengan R= 0,6842 Ω / km,
IG : arus netral yang mengalir ke tanah untuk kawat penghantar fasanya adalah 70
(A) mm2 dengan R= 0,5049 Ω / km.
RG : tahanan pembumian netral trafo Sedangkan panjang kawat penghantar
(Ω) netral transformator untuk jaringan
tegangan rendah diasumsikan 1 km,
3. Metode Penelitian dengan demikian RN = 0,6842 Ω.
Dalam penelitian ini dilakukan
pengukuran langsung ke lapangan 4. Analisa Pembebanan Transformator
dengan menggunakan Power Harmonic Untuk menentukan besarnya Fuse Cut
Analyzer Fluke, dan Tang Ground Out maka harus dihitung besarnya arus
Tester Digital yang dilakukan pada jala-jala :
saat beban puncak yaitu dari jam 7
malam sampai jam 12 malam, S = √3 V I ................. (4)
pengukuran ini dilakukan pada dua
feeder yaitu feeder Cemara 4 dan 200 kVA = √3 . 20 kV . I
feeder Merdeka 6, data ini diambil
untuk perhitungan losses pada
transformator distribusi. 200kVA
I=
3.20kV

= 5,77 ampere

Fuse Cut Out yang dipilih adalah Fuse


Link dengan rating 6 Ampere.
Untuk menentukan besarnya NH Fuse
maka harus dihitung arus beban penuh :

3
S Analisa Ketidakseimbangan Beban Pada
IFL = ............. (5) Transformator Distribusi Saat Beban
3.V
Puncak
200 IR = 346,8 A
=
3.0,38
IS = 294,1 A
= 303,9 ampere IT = 296,7 A
Dari data pengukuran, dapat dicari arus
Dipilih NH Fuse dengan rating 250 untuk rata-ratanya (Irata-rata) yaitu :
jurusan utamanya, sedangkan untuk
jurusan 1, 2 dan 3 dipilih NH Fuse dengan I R  I S  IT
rating satu tingkat dibawahnya yaitu 200 Irata-rata =
ampere. 3

346,8  294,1  296,7


=
3
Besar arus hubung singkatnya adalah : = 312,5 A

S .100 Dengan menggunakan persamaan


ISC = ........... (6) koefisien a, b, dan c dapat diketahui
%.Z 3.V besarnya, dimana besarnya arus fasa dalam
keadaan seimbang ( I ) sama besarnya
200.100 dengan arus rata-rata ( Irata-rata ).
=
4. 3.0,38
IR 346,8
IR = a . I , maka : a = =
20000 I 312,5
=
2,6327
= 1,11
= 7596,7 ampere
IR 294,1
IS = b . I , maka : b = =
I 312,5
Menentukan Persentase Pembebanan
Transformator Distribusi Pada Saat Beban = 0,94
Puncak
IR = 346,8 A IR 296,7
IT = c . I , maka : c = =
I 312,5
IS = 294,1 A
= 0,95
IT = 296,7 A
Dengan demikian persentase pembebanan dimana pada keadaan seimbang, nilai a =
transformatornya adalah : b=c=1
Dengan demikian, rata-rata
346,8 346,8 ketidakseimbangan beban (dalam %)
x 100% = x 100% adalah :
I FL 303,9

= 114,12%

4
=
a  1  b  1  c  1 x 100%
3 1,424
= x 100%
=
1,11  1  0,94  1  0,95  1 x 100%
170
3
=
0,11  0,06  0,05  x 100%
= 0,84%

3 Sedangkan losses akibat arus netral yang


mengalir ketanah dapat dihitung besarnya
= 7,33% dengan menggunakan persamaan yaitu :

Analisa Losses Akibat Adanya Arus Netral PG = IG 2 . RG


pada Penghantar Netral Trafo dan Losses
Akibat Arus Netral yang Mengalir ke = (25,9)2 . 3,8
Tanah
= 2.549,1Watt = 2,55 Kw

Dengan demikian persentase losses nya


adalah :
IN = 45,63 A
RN = 0,6842 Ω PG
%PG = x 100%
P
IG = 25,9 A
2,55
RG = 3,8 Ω = x 100%
170
Dengan menggunakan persamaan , losses
akibat adanya arus netral pada penghantar = 1,50%
netral transformator dapat dihitung
besarnya, yaitu : 5. Kesimpulan
PN = IN 2 . RN Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa :
= (45,63)2 . 0,6842 1. Berdasarkan hasil analisa di atas,
terlihat bahwa ketidakseimbangan
= 1.424,6 Watt = 1,424 kW beban pada transformator semakin
besar karena penggunaan beban
Untuk menghitung persentase losses akibat listrik tidak merata.
adanya arus netral pada penghantar netral 2. Semakin besar arus netral yang
transformator, harus diketahui terlebih mengalir di penghantar netral
dahulu daya aktif transformator ( P ): transformator dan arus netral yang
P = S . cos φ, dimana cos φ yang mengalir ke tanah, semakin besar
digunakan adalah 0,85 pula losses pada penghantar netral
P = 200 . 0,85 = 170 Kw transformator dan losses akibat
arus netral yang mengalir ke tanah.
Dengan demikian, persentase losses akibat 3. Penyebab tingginya arus netral
adanya arus netral pada penghantar netral adalah pembebanan yang tak
transformator adalah : seimbang dan banyaknya
penggunaan beban non linier.
PN 4. Pemasangan titik sambung JTR
%PN = x 100% yang tidak disesuaikan data
P penyambungan merupakan awal

5
pembebanan tak seimbang. Karena diseimbangkan dengan cara
makin lama makin banyak yang pemerataan beban.
tidak mempedulikan sehingga 2. Diperlukan juga adanya pemeriksaan
presentase pembebanan tak secara berkala terhadap transformator-
seimbang makin besar. transformator distribusi yang terkena
5. Transformator yang tingkat harmonisa untuk segera diantisipasi.
ketidakseimbangan bebannya 3. Untuk memasang titik sambung JTR
paling tinggi adalah transformator harus memperhatikan data-data yang
distribusi No.297 200 kVA di gang ada. Supaya dalam pelaksanaan
Sepakat 8, dengan rata-rata penyambungan, beda pembebanan
ketidakseimbangan beban pada salah satu fasa tidak terlalu besar
mencapai 15,67%, hal ini atau pembebanan yang tak seimbang.
dikarenakan ketidakserempakan
waktu pemakaian atau penyalaan 6. Referensi
beban-beban dan juga banyaknya
jenis baban seperti beban industri, 1. Julius Sentosa Setiadji, Tabrani
baban komersial, beban umum dan Machmudsyah, Yanuar Isnanto,
beban rumah tangga 2006. Pengaruh
6. Beban non linier muncul akibat Ketidakseimbangan Beban
pemakaian pelanggan yang Terhadap Arus Netral dan Losses
menggunakan peralatan-peralatan pada Trafo Distribusi, Jurnal
listrik yang mengandung rangkaian Teknik Elektro Vol. 6, No. 1,hal.
elektronika. Seperti komputer, 68 - 73 Universitas Kristen Petra.
lampu hemat energi, motor induksi, Fakultas Teknologi Industri.
dll. Akibat dari beban yang non 2. Sudaryatno Sudirham,1991.
linier akan menimbulkan arus Pengaruh Ketidakseimbangan Arus
urutan nol dan arus netral pada Terhadap Susut Daya pada
pembebanan sekunder Saluran, Bandung: ITB, Tim
transformator. Pelaksana Kerjasama PLN-ITB.
7. Pembebanan tak seimbang dan 3. Moelyono Nono, 1991. Sistem
beban non linier akan Distribusi Tenaga Listrik,
mempengaruhi kualiatas arus dan Surabaya : ITS.
tegangan dari sekunder 4. Sudaryatno Sudirham, 2002.
transformator, efisiensi Analisis Rangkaian Listrik,
transformator, serta pengukuran Bandung : ITB.
energi 5. Mismail Budiono, 2006. Dasar
Teknik Elektro, Malang :
Bayumedia Publishing.
Saran 6. Sulasno,1991. Teknik Tenaga
Listrik, Semarang : Satya Wacana.
Dalam pembahasan tugas akhir ini, 7. Zuhal,1991. Dasar Tenaga Listrik,
disarankan kepada PT PLN (persero) Bandung: ITB.
CABANG PONTIANAK agar : 8. Abdul Kadir,1989. Transformator,
1. Melakukan pemeriksaan secara Jakarta: PT. Elex Media
berkala beban tiap-tiap fasa pada Komputindo.
transformator distribusi sehingga 9. Sirait, Bonar, 2004. Diktat kuliah
apabila terjadi ketidakseimbangan sistem distribusi tenaga listrik,
beban yang besar, beban pada tiap-tiap Pontianak : Universitas
fasa tersebut dapat segera Tanjungpura.

Anda mungkin juga menyukai