TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV
PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK
Edy Julianto
D01107037
Fakultas teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura
Email : julianto.88@yahoo.com
1
1. Tegangan sumber tak seimbang yaitu S = √3 V I ........ (4)
tidak sama besar magnitud atau
beda sudut fasa tidak sama. Dimana :
2. Impendansi beban tidak sama maka S : daya transformator (kVA)
disini yang dibahas untuk sistem V : tegangan sisi primer transformator (kV)
tiga fasa tidak seimbang adalah I : arus jala-jala (A)
impendansi yang tak seimbang
seperti pada Gambar 2 dibawah ini : Dengan demikian, untuk
( Moelyono Nono, 1991) menghitung arus beban penuh (full
load) dapat menggunakan rumus :
( Sudaryatno Sudirham,1991)
S
IFL = ......... (5)
3.V
Dimana :
Gambar 1. Sistem Tiga Fasa tak Seimbang
IFL : arus beban penuh (A)
S : daya transformator (kVA)
V : tegangan sisi sekunder transformator (kV)
Karena beban tidak seimbang maka ZA;
ZB dan ZC tidak sama, sehingga untuk Sedangkan untuk menghitung arus
mencari arus-arus line dipergunakan hubung singkat pada transformator
hukum Ohm sebagai berikut : digunakan rumus :( Sudaryatno
V Sudirham,1991)
Ia= AN
Z A ......... (1)
V S .100
Ib= BN ISC = .... (6)
Z B ....... %.Z 3.V
(2)
V Dimana :
Ic= CN
Z C ........ (3) ISC : arus hubung singkat (A)
S : daya transformator (kVA)
V : tegangan sisi sekunder transformator
Pada beban tak seimbang ini akan
(kV)
muncul arus netral, tidak seperti pada %Z : persen impedansi transformator
beban seimbang dimana arus netral-nya
adalah nol, dimana arus netral ini dapat
c. Losses (rugi-rugi) Akibat Adanya
dicari dengan menggunakan hukum
arus Netral pada Penghantar
arus Kirchhoff pada titik simpul N
Netral Transformator
sehingga : ( Moelyono Nono, 1991) Sebagai akibat dari
In = -(Ia + Ib + Ic) ketidakseimbangan beban antara tiap-
tiap fasa pada sisi sekunder trafo (fasa
b. Perhitungan Arus Beban Penuh R, S, dan T) mengalirlah arus di netral
dan Arus Hubung Singkat trafo. Arus yang mengalir pada
Telah diketahui bahwa daya penghantar netral trafo ini
transformator distribusi ditinjau dari sisi menyebabkan losses (rugi-rugi). Losses
tegangan tinggi (primer) dapat pada penghantar netral trafo ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : dirumuskan sebagai berikut :
( Sudaryatno Sudirham,1991) (Sudaryatno Sudirham,1991)
2
PN = IN 2 . RN .............. (7) a. Data Penelitian
= 5,77 ampere
3
S Analisa Ketidakseimbangan Beban Pada
IFL = ............. (5) Transformator Distribusi Saat Beban
3.V
Puncak
200 IR = 346,8 A
=
3.0,38
IS = 294,1 A
= 303,9 ampere IT = 296,7 A
Dari data pengukuran, dapat dicari arus
Dipilih NH Fuse dengan rating 250 untuk rata-ratanya (Irata-rata) yaitu :
jurusan utamanya, sedangkan untuk
jurusan 1, 2 dan 3 dipilih NH Fuse dengan I R I S IT
rating satu tingkat dibawahnya yaitu 200 Irata-rata =
ampere. 3
= 114,12%
4
=
a 1 b 1 c 1 x 100%
3 1,424
= x 100%
=
1,11 1 0,94 1 0,95 1 x 100%
170
3
=
0,11 0,06 0,05 x 100%
= 0,84%
5
pembebanan tak seimbang. Karena diseimbangkan dengan cara
makin lama makin banyak yang pemerataan beban.
tidak mempedulikan sehingga 2. Diperlukan juga adanya pemeriksaan
presentase pembebanan tak secara berkala terhadap transformator-
seimbang makin besar. transformator distribusi yang terkena
5. Transformator yang tingkat harmonisa untuk segera diantisipasi.
ketidakseimbangan bebannya 3. Untuk memasang titik sambung JTR
paling tinggi adalah transformator harus memperhatikan data-data yang
distribusi No.297 200 kVA di gang ada. Supaya dalam pelaksanaan
Sepakat 8, dengan rata-rata penyambungan, beda pembebanan
ketidakseimbangan beban pada salah satu fasa tidak terlalu besar
mencapai 15,67%, hal ini atau pembebanan yang tak seimbang.
dikarenakan ketidakserempakan
waktu pemakaian atau penyalaan 6. Referensi
beban-beban dan juga banyaknya
jenis baban seperti beban industri, 1. Julius Sentosa Setiadji, Tabrani
baban komersial, beban umum dan Machmudsyah, Yanuar Isnanto,
beban rumah tangga 2006. Pengaruh
6. Beban non linier muncul akibat Ketidakseimbangan Beban
pemakaian pelanggan yang Terhadap Arus Netral dan Losses
menggunakan peralatan-peralatan pada Trafo Distribusi, Jurnal
listrik yang mengandung rangkaian Teknik Elektro Vol. 6, No. 1,hal.
elektronika. Seperti komputer, 68 - 73 Universitas Kristen Petra.
lampu hemat energi, motor induksi, Fakultas Teknologi Industri.
dll. Akibat dari beban yang non 2. Sudaryatno Sudirham,1991.
linier akan menimbulkan arus Pengaruh Ketidakseimbangan Arus
urutan nol dan arus netral pada Terhadap Susut Daya pada
pembebanan sekunder Saluran, Bandung: ITB, Tim
transformator. Pelaksana Kerjasama PLN-ITB.
7. Pembebanan tak seimbang dan 3. Moelyono Nono, 1991. Sistem
beban non linier akan Distribusi Tenaga Listrik,
mempengaruhi kualiatas arus dan Surabaya : ITS.
tegangan dari sekunder 4. Sudaryatno Sudirham, 2002.
transformator, efisiensi Analisis Rangkaian Listrik,
transformator, serta pengukuran Bandung : ITB.
energi 5. Mismail Budiono, 2006. Dasar
Teknik Elektro, Malang :
Bayumedia Publishing.
Saran 6. Sulasno,1991. Teknik Tenaga
Listrik, Semarang : Satya Wacana.
Dalam pembahasan tugas akhir ini, 7. Zuhal,1991. Dasar Tenaga Listrik,
disarankan kepada PT PLN (persero) Bandung: ITB.
CABANG PONTIANAK agar : 8. Abdul Kadir,1989. Transformator,
1. Melakukan pemeriksaan secara Jakarta: PT. Elex Media
berkala beban tiap-tiap fasa pada Komputindo.
transformator distribusi sehingga 9. Sirait, Bonar, 2004. Diktat kuliah
apabila terjadi ketidakseimbangan sistem distribusi tenaga listrik,
beban yang besar, beban pada tiap-tiap Pontianak : Universitas
fasa tersebut dapat segera Tanjungpura.