Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muhammad Agil Prasetyo

NPM : 270110160002
Kelas : A
Tugas Geodiversity, Geoheritage, Geopark
Ciletuh Pelabuhanratu Geopark
Geopark Ciletuh Palabuhanratu adalah konsep manajemen untuk menyelaraskan
keanekaragaman geologi, biologi, dan budaya, melalui prinsip konservasi, pendidikan, dan
pembangunan berkelanjutan di delapan kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat - Indonesia.
Potensi sumber daya alam di Jawa Barat tidak dapat dipisahkan dari posisi Indonesia secara
keseluruhan. Di mana geologi Indonesia terletak di antara dua lempeng benua utama dan dua
lempeng samudera yang bergerak dengan satu sama lain. Kondisi geologis ini menghasilkan
keragaman geologi dan biologi yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Geopark
Nasional Ciletuh-Palabuhanratu memiliki konsep konservasi utama yaitu, pelestarian
geodiversitas dan biodiversitas yang perlu dijaga dan dikelola dengan baik agar tidak terjadi
kerusakan. Area ini berfungsi sebagai pendidikan, pelatihan dan penelitian untuk sekolah dasar,
menengah dan tinggi, perguruan tinggi, universitas dan masyarakat umum.
Geodiversitas menurut Gray (2005) dapat memiliki berbagai nilai yang dapat
dikelompokkan berdasarkan kriteria berikut: Nilai intrinsik atau Eksistensi, nilai yang terkait
dengan keberadaan sumber daya alam tanpa melihat nilai pemanfaatannya. Nilai Budaya,
termasuk cerita rakyat, arkeologi atau sejarah yang dikaitkan dengan pembentukan batu atau
landscape, spiritual dan sensasi / imajinasi. Nilai estetika dalam bentuk lanskap yang menarik
bagi berbagai kegiatan geotourism, inspirasi untuk melukis, fotografi; Economic Value,
meliputi sumber daya alam yang memberikan aspek bermanfaat seperti sumber daya energi,
mineral industri, mineral logam, batu permata, bahan konstruksi. Nilai fungsional termasuk
batuan bawah permukaan sebagai simpanan air, minyak dan gas, sumber daya mineral vital
untuk kesehatan, area penyimpanan limbah radioaktif sebagai filter air. Tanah sangat penting
untuk pertanian, pemeliharaan anggur, dan kehutanan, dan sumber penting mencegah banjir,
dan sebagai bagian dari ekosistem lingkungan. Nilai-nilai ilmiah, adalah tempat untuk
melakukan penelitian, pendidikan dan pelatihan ilmu bumi, sejarah planet, proses perubahan
iklim, serta kehidupan manusia.
A. GEODIVERSITAS
Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu memiliki keanekaragam geologi sebagai
berikut:
1. Air terjun
Air terjun dapat terbentuk karena air yang mengalir di atas berbagai jenis lapisan batuan
yang memiliki kekerasan yang berbeda. Air yang mengalir di atas batu yang resisten akan
menghasilkan proses erosi yang lambat, sedangkan ketika mengalir pada batu yang tidak
resisten akan menyebabkan laju erosi yang cepat, sehingga akan menghasilkan aliran air
yang curam pada batu yang resisten. Gravitasi juga meningkatkan kecepatan air, di mana
air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Akhirnya, aliran air
itu curam sampai hampir vertikal atau sepenuhnya vertikal, membentuk air terjun.
Beberapa tempat di nasional geopark ciletuh pelabuhan ratu yang terkenal akan air
terjunnya adalah
1.1. Air terjun Awang
1.2. Air terjun Cikanteh
1.3. Air terjun Cimarinjung
1.4. Air terjun Luhur
1.5. Air terjun Puncakjeruk
1.6. Air terjun Puncakmanik
1.7. Air terjun Sodong
1.8. Air terjun Tengah

Gambar 1. Air trjun Cimarinjung


2. Landscape
Geo-area Ciletuh memiliki pemandangan yang sangat unik dan langka, yang
membentuk dataran tinggi dengan lembah berbentuk tapak kuda yang membuka ke laut
untuk membentuk panggung alami seperti (disebut amfiteater). Amfiteater ini terbentuk
karena proses geologi dari sesar normal diikuti oleh longsoran besar karena gaya vertikal
lebih besar dari gaya horizontal. Lembah amfiteater dipenuhi oleh keindahan sawah dan
permukiman hijau. Sementara di pantai bagian selatan lembah ada formasi batuan yang
sangat langka dan tua berusia lebih dari 30 juta tahun, Eosen serta batu berbentuk binatang
yang unik. Keindahan amfiteater dan teluk Ciletuh dapat dinikmati dari beberapa titik
pandang di Panenjoan desa Tamanjaya, di Pamoyanan desa Ciemas, Puncakdarma dan
Cikalapa di desa Girimukti.

Gambar 2. Titik pandang Panenjoan desa Tamanjaya


3. Pulau-pulau kecil
Ada pulau-pulau kecil yang berbentuk sangat eksotis di geo-area Ciletuh. Pulau-pulau
ini umumnya disusun oleh batu segar dengan beberapa pohon kecil dan rumput. Pulau-pulau
ini memiliki bentuk unik menyerupai binatang, seperti kura-kura, kepala badak dan kelinci
yang berjongkok atau pudel yang berbaring. Bentuk unik dari pulau-pulau tersebut adalah
karena erosi, dan abrasi oleh air laut. Pulau-pulau yang dapat dikunjungi dengan perahu dari
Palangpang adalah: Karang Daeu, Mandra, Manuk, Kunti dan Batubelah pulau.

Gambar 3. Pulau Kunti


4. Batu Unik
Di sepanjang pantai antara Cikadal, Batununggul hingga Cikepuh, ada sejumlah objek
unik bebatuan berbentuk unik, yang menyerupai berbagai jenis hewan, seperti katak, kepala
badak, kerbau, buaya, kepala komodo, naga, singa kepala, kepala elang dan pagar serta pola
batik. Batuan unik ini adalah batuan sedimen yang terdiri dari batupasir kuarsa sebagai
bagian dari Formasi Ciletuh dari lingkungan laut dalam, berusia lebih dari 45 juta tahun.
Karena proses geologi, batuan ini naik ke permukaan dan mengalami proses erosi dan abrasi
oleh gelombang yang menghasilkan bentuknya saat ini. Batuan ini disarankan untuk
dikunjungi antara April hingga November, di mana kondisi laut relatif tenang dan ombaknya
tidak berbahaya. Di luar bulan-bulan itu adalah musim hujan, yang umumnya menunjukkan
gelombang laut yang sangat besar dan berbahaya untuk dikunjungi. Gelombang laut
biasanya sangat besar di dekat bebatuan ini, sehingga perahu tidak dapat mendekati dan
mendarat di lokasi ini.

Gambar 4. Batu Pagar


5. Gua Laut
Gua laut terbentuk oleh tekanan air laut yang menyerang zona lemah di tebing pantai.
Zona lemah biasanya merupakan zona retakan yang dibentuk oleh struktur geologi. Zona
lemah juga bisa terbentuk karena ada perbedaan komposisi batuan antar lapisan di mana
satu jenis batuan lebih keras dari yang lain. Gua terbentuk dimulai sebagai celah yang sangat
sempit di mana gelombang laut dengan kekuatan yang luar biasa karena berat atau volume
air dan udara terkompresi untuk menembus celah-celah batu terus menerus. Pasir dan batu
yang dibawa oleh gelombang menghasilkan proses erosi tambahan pada dinding gua.
Setidaknya ada dua gua laut di geoarea Ciletuh, yaitu Sodongparat dan Gua Kunti di
Mandrajaya.

Gambar 5. Gua laut Kunti


6. Batuan dan fosil langka
Di geoarea Ciletuh, situs peninggalan geologi ada dalam bentuk batuan dan fosil
langka. Batuan langka terdiri dari batuan ophiolit dan batuan metamorf berumur lebih dari
60 juta tahun dan batuan sedimen yang terdiri dari fosil melange dan nummullites zaman
Eosen. Batuan Ophiolite berasal dari kerak samudera yang terdiri dari: peridotit, gabro
berlapis, tanggul gabro, plagiogranit, lava bantal yang tertutup oleh sedimen chert yang
dalam. Sedangkan batuan metamorf adalah batuan yang dihasilkan dari proses subduksi
antara kerak benua dan kerak samudra karena tekanan tinggi dan / atau suhu tinggi. Batuan
ini terdiri dari: sekis mika, sekis hijau, amphibolite dan serpentinit. Batuan sedimen terdiri
dari batu pasir kuarsa di bagian atas dan melange di bagian bawah. Batuan sedimen ini
kemudian dikenal sebagai Formasi Ciletuh.

Gambar 6. Lava bantal

7. Pantai
Keindahan pantai di geo-area Ciletuh sudah diketahui oleh wisatawan. Garis pantai
cukup luas dan landai, serta pantai berpasir putih. Namun, tidak semua pantai aman untuk
berenang dan perahu. Kapal umumnya hanya dapat mendarat di pantai Palangpang, Cikadal,
Batununggul, Cikepuh dan Ujunggenteng. Sementara pantai lainnya sulit untuk
mendaratkan perahu, karena bebatuan dan terumbu karang tidak aman untuk perahu.
Beberapa pantai biasanya berfungsi sebagai tempat bertelur bagi penyu hijau seperti pantai
Cibulakan, Citirem dan Pangumbahan.

Gambar 7. Pantai Cikalapa


8. Geyser
Keragaman geologi yang penting dalam geopark ciletuh adalah geyser, geyser
merupakan suatu manifestasi permukaan yang menjadi bukti adanya potensi panasbumi
pada daerah tersebut. Salah satu conto geyser di geopark ini adalah geyser cisolok, geyser
ini memiliki keunikan karena terus menyemburkan air panas tanpa berhenti. Hal tersebut
terjadi karena adanya kombinasi antara panas akibat aktifitas magma yang berada dibawah
permukaan dengan sistem saluran bawah tanah. Semburan air panas tersebut akan
menghasilkan endapan putih yang disebut endapan traventine, karena pada saat perjalanan
ke permukaan, air tersebut melalui batuan yang berkarbonatan atau batuan kapur. Terkadang
menghasilkan endapan sulfur.

Gambar 8. Geyser cisolok

B. BIODIVERSITAS DAN KERAGAMAN BUDAYA

Keanekaragaman hayati adalah istilah yang diberikan untuk berbagai kehidupan di


bumi. Kehidupan mencakup semua spesies tumbuhan, hewan dan mikroorganisme serta
ekosistem tempat mereka hidup dan berinteraksi. Keanekaragaman hayati dapat dieksplorasi
berdasarkan tiga tingkatan: Keanekaragaman Genetik, Keragaman spesies, dan
Keanekaragaman Ekosistem. Keanekaragaman genetik mengacu pada berbagai gen dalam
suatu spesies. Setiap spesies terdiri dari individu yang memiliki komposisi genetiknya sendiri.
Dalam suatu spesies, mungkin juga termasuk populasi diskrit dengan gen yang khas. Gen
mengandung informasi yang diperlukan untuk semua kehidupan di bumi. Keragaman spesies
mengacu pada berbagai spesies di suatu daerah. Faktor-faktor yang menentukan keragaman
spesies itu rumit dan tidak mudah dipahami. Keragaman spesies tidak merata di seluruh dunia
atau di benua. Ekosistem adalah interaksi atau keterkaitan antara lingkungan hidup dan
lingkungan sekitarnya. Secara umum, ekosistem dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
alam dan buatan. Ekosistem alami: ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur
tangan manusia, seperti: ekosistem sungai, ekosistem gurun, terumbu karang, ekosistem
savana, laut dan ekosistem lainnya. Ekosistem buatan: ekosistem terbentuk karena intervensi
manusia dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berbagai ekosistem buatan
meliputi: ekosistem padi, perkebunan kelapa sawit, ekosistem permukiman, ekosistem dam,
ekosistem hutan buatan, agro-ekosistem dan lainnya.

Gambar 9. Konservasi
Keragaman budaya sebagai salah satu pilar geopark sangat penting untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sekitar geopark, karena budaya tersebut diselaraskan dengan
nilai-nilai kemanusiaan dan memperkuat kehidupan masyarakat yang sehat dan indikator
kesejahteraan sosial. Jadi keanekaragaman budaya harus dipertahankan dan dikembangkan.
Keberadaan geopark Ciletuh-Palabuhanratu dan budaya sosialnya tidak dapat dipisahkan dari
daerah sekitar Jampang dan wilayah Palabuhanratu. Daerah ini telah dikenal dalam sejarah,
kaya keragaman budaya dan memiliki hubungan yang erat satu sama lain sesuai dengan
perkembangan sejarah alam dan budaya.

Gambar 10. Sendratari

C. PERBANDINGAN GEOPARK CILETUH DENGAN GEOPARK LAINNYA

Geopark Ciletuh merupakan geopark yang menjadi salah satu geopark yang diakui
oleh UNESCO. Selain geopark Ciletuh, ada beberapa geopark di indonesia yang telah diakui
oleh UNESCO. Masing-masing geopark memiliki ciri khas yang menjadi daya tarik dan
menjadi kebanggaannya. Berikut perbandingannya:
Dari situs resmi UNESCO, Gunung Batur UNESCO Global Geopark mencakup dua
kaldera gunung api dan menyajikan lanskap vulkanik lengkap dengan dinding kaldera,
kerucut dan kawah, fenomena geothermal (fumarol, mata air panas), danau, aliran lava,
aliran piroklastik dan tephra.
Gunung Sewu UNESCO Global Geopark adalah lanskap tipe karst tropis klasik di
bagian tengah selatan Pulau Jawa yang terkenal di dunia, dan didominasi oleh batu kapur.
Gunung Sewu menyimpan kekayaan geologi, salah satunya gua. Gua paling panjang di
kawasan ini adalah Luweng Jaran di Pacitan dengan panjang mencapai 25 kilometer.
Sementara gua paling dalam adalah Luweng Ngepoh dengan kedalaman mencapai 200
meter. Tidak hanya itu, Gunung Sewu ini terdiri dari 33 situs alam atau geosite, seperti
Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Kali Ngalang, Gedangsari, Hutan Wanagama,
Playen, Air Terjun Sri Gethuk, Bleberan, Playen, Gua Kali Suci, Semanu, Gua Jomblang,
Semanu, Gua Pindul, Bejiharjo, Karangmojo, Lembah Karst Mulo, Wonosari.
Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark memiliki lanskap yang kaya dan
beragam, jenis hutan mulai dari savana dan hutan semi-gugur hingga hutan pegunungan
bawah yang lebih rendah dan hutan cemara dan pegunungan tropis.
Geopark Palabuhanratu Ciletuh UNESCO Global memiliki ciri khasnya tersendiri
yaitu ada landscape, gunung, air terjun, sawah, ladang, dan berujung di muara sungai ke
laut. Geopark Ciletuh di Sukabumi juga dikelilingi hamparan aluvial dengan batuan unik
dan pemandangan yang indah serta pantai yang keren. Menariknya, Geopark Ciletuh juga
punya ombak yang disukai peselancar dunia, seperti Pantai Cimaja. Pantai itu sering terpilih
sebagai lokasi lomba surfing berskala internasional. Tak hanya dapat mempelajari adat dan
budayanya saja, di Geopark Ciletuh, wisatawan juga bisa menikmati beragam objek wisata
yang cantik, di antaranya keindahan air terjun Awang, Taman Purba, Bukit Panenjoan. Di
kawasan ini pun terdapat banyak destinasi wisata kelas dunia. Luas Geopark meliputi
delapan kecamatan, mulai dari Cisolok (Pantai Cimaja) sampai dengan Ujung Genteng
(Ciemas).

D. KESIMPULAN
Geopark Ciletuh merupakan geopark yang menjadi salah satu geopark yang diakui oleh
UNESCO. Selain geopark Ciletuh, ada beberapa geopark di indonesia yang telah diakui oleh
UNESCO. Masing-masing geopark memiliki ciri khas yang menjadi daya tarik dan menjadi
kebanggaannya. Berikut perbandingannya:
Gunung Batur UNESCO Global Geopark mencakup dua kaldera gunung api dan
menyajikan lanskap vulkanik lengkap dengan dinding kaldera, kerucut dan kawah,
fenomena geothermal (fumarol, mata air panas), danau, aliran lava, aliran piroklastik dan
tephra.
Gunung Sewu UNESCO Global Geopark adalah lanskap tipe karst tropis klasik di
bagian tengah selatan Pulau Jawa yang terkenal di dunia, dan didominasi oleh batu kapur.
Rinjani-Lombok UNESCO Global Geopark memiliki lanskap yang kaya dan
beragam, jenis hutan mulai dari savana dan hutan semi-gugur hingga hutan pegunungan
bawah yang lebih rendah dan hutan cemara dan pegunungan tropis.
Geopark Palabuhanratu Ciletuh UNESCO Global memiliki ciri khasnya tersendiri
yaitu ada landscape, gunung, air terjun, sawah, ladang, dan berujung di muara sungai ke
laut. Selain itu ada batu berbentuk unik dan juga geyser.
REFERENSI
http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org/en/ (diakses 21 mei 2018, 10:50)
http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-
geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/batur/ (diakses 21 mei 2018, 10:50)
http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-
geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/gunung-sewu/ (diakses 21 mei 2018,
10:50)
http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-
geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/rinjani-lombok/ (diakses 21 mei 2018,
10:50)
http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-
geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/ciletuh-palabuhanratu/ (diakses 21
mei 2018, 10:50)

Anda mungkin juga menyukai