Peningkatan melek Sains dan melek teknologi di Indonesia juga sudah dilakukan
ketika diberlakukannya kurikulum 1994. Hanya saja tidak disebutkan bahwa diharapkan agar
siswa kita itu melek sains dan melek teknologi.
Menurut Koballa dan Crowlley (1993) sebenarnya ada tiga macam kurikulum ideal,
diharapkan dan aktual.
Kurikulum 1994 dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal yang memuat hasil terbaik
yang mungkin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Mungkin didalam kurikulum
tersebut sudah tercantum tujuan yang menekankan pada pencapaian Melek sains dan
teknologi bagi siswa. Tujuan semacam ini mungkin dapat dicapai oleh dsekolah-sekolah yang
disukung sumber daya manusia dan sumber dana memadai.
Karena diharapkan dengan siswa yang kurang motivasi, sumber dana dan sumber
daya yang terbatas, sarana dan prasarana terbatas, guru seringkali menyajikan kurikulum
aktual yang sangatbergantung kepada kemampuan dan kretivitas guru serta bahan pengajaran.
Salah satu cara untuk meningkatakan melek sains dan teknologi sehingga dapat
menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru dalam mengajar dapat menggunakan
beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal ini, pendekatan yang paling sesuai dengan
perkembangan Iptek adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ( STM ), karena
pendekatan ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat
menampilkan peranan Sains dan Teknologi didalam kehidupan masyarakat. Dengan
menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA, guru dapat memulai dengan isu
yang dikemukakan oleh siswa yang ada dimasyarakat.
Dengan menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya
sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan
fasilitator yang mengarahkan siswa agar dapat memberikan saran-saran berdasarkan hasil
pengamatannya dimasyarakat.Penguasaan konsep merupakan penguasaan terhadap abstraksi
yang memiliki satu kelas atau objek-objek kejadian atau hubungan yang mempunyai atribut
yang sama.
Daftar Pustaka