RUMAH SAKIT
Pedoman, PP
NOMOR :
TENTANG
MENIMBANG :
a. Bahwa dialisis adalah tindakan medis pemberian pelayanan terapi ginjal
sebagai bagian dari pengobatan pasien gagal ginjal dalam upaya
mempertahankan kualitas hidup yang optimal yang terdiri dari dialisis
pritoneal dan hemodialisis.
b. Bahwa Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti pengganti ginjal
yang menggunakan alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan
mengatur cairan, elektrolit tubuh.
c. Bahwa Rumah Sakit dalam upaya pelayanan kesehatan paripurna kepada
pasien menyelenggarakan pelayanan hemodialisis.
d. Bahwa pelayanan hemodialisis di Rumah Sakit Islam dilaksanakan oleh
Unit Hemodialisa yang didalam penyelenggaraan pelayanannya memerlukan
Pedoman Pelayanan Hemodialisa
MENGINGAT :
1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
812/Menkes/PER/VII/2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis Pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : Pedoman Pelayanan Hemodialisa Rumah Sakit sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini.
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
KETIGA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan dan atau
kekeliruan dalam ketetapan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di :
Tanggal :
RUMAH SAKIT
Direktur Utama
TEMBUSAN Yth :
1. Kepala Instalasi ICU dan HD
2. Penjab Hemodialisa
3. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami
penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal
penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan
zat
kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urin.
Penyakit
gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana
ginjal
sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana fungsinya. Dalam dunia
kedokteran
dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal
kronis
(Wilson, 2005).
Menurut Brunner dan Suddarth (2001), gagal ginjal kronis atau penyakit
renal tahap
akhir merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel.
Dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain
dalam darah).
1. Tujuan Pedoman
Adapun yang menjadi tujuan dari adanya pelayanan Hemodialisa adalah
sebagai
berikut :
a. Agar dalam pelayanannya Hemodialisa lebih terprosedur.
b. Menjadi pedoman Hemodialisa dalam melakukan pelayanan.
3. Batasan Operasional
Melayani semua pasien yang akan dilakukan tindakan hemodialisa dengan
kriteria tertentu :
a. Scrining laborat, HbsAg negatife, Anti HIV dan Anti HCV negatife
Di luar standar tersebut pasien yang dilakukan tindakan hemodialisa
dirujuk
ke Rumah sakit lain.
b. Unit Hemodialisa melayani tindakan cito/oncall
c. Unit Hemodialisa memberikan pelayanan 2 shift, Shift pagi: jam 07.00
– jam
14.00 WIB, jam 12.00 – jam 19.00 WIB.
4. Landasan Hukum
a. Pedoman Pengelolaan Layanan Unit Hemodialisa Rumah Sakit (Departement
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Rumah Sakit
Khusus dan Swasta dalam penyelenggaraanya diatur PerMenKes Republik
Indonesia Nomor 812/MENKES/PER/VII/2010
b. Tentang pemberian layanan center dialisis
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Pendaftaran dan Pencatatan
a. Pasien Rawat Inap
Langkah – langkah pendaftaran pasien rawat inap sebagai berikut :
– Perawat rawat inap mendaftarkan pasien ke ruang hemodialisa.
– Perawat ruangan hemodialisa menanyakan hasil laborat dan surat
persetujuan tindakan hemodialisa saat perawat rawat inap mendaftarkan.
– Perawat ruangan hemodialisa memberikan jadwal
– Petugas Administrasi mencocokan hasil laborat dan surat persetujuan
HD apakah sudah sesuai
– Perawat HD melakukan proses tindakan sesuai dengan permintaan yang ada
– Setelah proses pemeriksaan selesai hasil tinakan dikoreksi darah untuk
diperiksa lakaratorium
– Setelah selesai, hasil diletakkan di rak hasil lab kemudian hasil
petugas HD dengan mengisi buku exspedisi pengiriman darah sesuai , Jenis
pemeriksaan, tanda tangan pengirim sample darah.
b. Arsip
1) Setelah hasil ditanda tangani dokter SpPD.KGH, Petugas HD memasukkan
pervorator kertas.
2) Petugas Hemodialisa memasukkan catatan medis yang sesuai dengan nomor
urut pemeriksaan dengan penyusunan nomor yang paling kecil berada di
paling bawah/sesuai dengan jadwal kunjungan
3) Map odner diletakkan di lemari filing cabinet.
BAB V
LOGISTIK
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
1. Pengertian
Pengendalian merupakan suatu bentuk kegiatan untuk melakukan perbaikan
terhadap suatu pelaksanaan kerja agar sesuai dengan arah yang ditetapkan.
Pengendalian bertujuan agar semua kegiatan dapat tercapai secara berdaya
guna
dan behasil guna, mampu dilaksanakan sesuai dengan rencana, pembagian
tugas,
pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tujuan
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang
ditetapkan
2. Mencapai sasaran yang dikehendaki
3. Membina seluruh petugas Instalasi Laboratorium, dan petugas Bank Darah
khususnya, yang bersih dan berwibawa
4. Semua kegiatan berdaya guna dan berhasil guna secara maksimal.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=22&ved=2ahUKEwjwrabmj73
hAhWK7XMBHbhmBWAQFjAVegQIDhAB&url=http%3A%2F%2Fakreditasirumahsakitmpo.blogspot.co
m%2F2017%2F11%2Fpedoman-pelayanan-hemodialisa-di-rumah-sakit.html&usg=AOvVaw0g_mfrAW
Bp_sNCKhEApeEt