Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengaruh Sholat dalam Kehidupan Sosial

Dalam agama islam ada sebuah kitab yang didalamnya itu sendiri merupakan wahyu-
wahyu (ucapan/perkataan) Allah SWT yang diturunkan melalui para Nabi dan Rosulnya.
Pelaksanaannya dijelaskan dalam sabda rosul, baik berupa gerak-gerik dan perbuatan beliau
semasa hidup.
Sebagaimana semua ibadah dalam islam, di samping mempunyai segi kerohanian untuk
menjaga hubungan dampak kejiwaan pribadi dengan Allah, ibadah shalat juga mempunyai
dampak kejiwaan, sosial, dan lain sebagainya dalam kehidupan bermasyarakat.
Agama adalah hal pokok dalam kehidupan manusia apalagi bermasyarakat. Shalat dapat
dilakukan secara individual, tetapi lebih baik apabila dilakukan secara berjamaah dan terutama di
masjid. Masjid adalah tempat ibadah nya orang islam. Masjid tempat penting yang digunakan
sebagai tempat ibadah dan di sebut juga rumah Allah. Hal ini tentu saja karena manfaatnya
terhadap masyarakat. Hikmah yang utama itu menunjukkan keutuhan masyarakat islam dalam
bahu membahu menyembah Allah. Dengan shalat lima waktu sehari semalam secara berjamaah,
msing-masing jamaah dapat saling mengenal dan saling membahu, seperti apabila di antara
jamaah ada yang menderita sakit atau tertimpa musibah, semua jamaah segera dapat mengetahui
dan dapat segera memberi bantuan baik moril maupun materiil yang bertujuan untuk
meringankan penderitaan orang yang tertimpa musibah tersebut..
Suara azan yang dikumandangkan sebelum melakukan shalat itu sebagai pemberitahuan
telah masuknya waktu shalat. Hal itu mengandung hukmah bahwa masyarakat diingatkan dalam
lima waktu sehari semalam akan kebesaran Allah, agar segera berhubungan dengan Allah
melalui shalat. Masyarakat diminta sejenak untuk meninggalkan pekerjaan yang sedang
dilakukan untuk mengingat Allah.

2. Keutamaan Shalat & Shalat Berjamaah

Dari Ubadah bin Ash Shamit, bahwa dia pernah men dengar Rasulullah saw. Bersabda:
”(Ada) lima shalat yang diwajibkan Allah kepada para hamba, Siapa yang menger jakan nya
dan sama sekali tidak menyia-nyiakan serta tidak meremehkan kewajiban salah satunya,
baginya janji Allah untuk memasukkan dia ke dalam surga. Siapa yang tidak mengerjakannya,
dia tidak mendapatkan janji di sisi Allah. Jika suka, Dia menyiksanya atau memasukkannya ke
dalam surga.” (HR Malik, Abu Dawud, An Nasa’i, dan Ibnu Hibban)
Mengapa shalat dimaknai dengan sedemikian penting, sampai-sampai dalam kondisi
ekstrem sekalipun shalat harus tetap dilaksanakan? Setidaknya, ada sebelas hal yang melatar
belakangi nilai strategis shalat sebagai berikut.
a. Shalat adalah tiang agama
b. Shalat adalah amal yang pertama kali dinilai Allah SWT ada hari Akhir
c. Shalat adalah amal pertama yang diwajibkan
d. Shalat adalah amal yang paling besar pahalanya
e. Shalat adalah amal yang menjadi ajaran para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW
f. Shalat adalah sebuah amal yang apabila ditinggalkan berimplikasi dosa besar
g. Shalat adalah tanda utama dari orang-orang ber takwa, saleh, dan bahagia
h. Shalat adalah wasiat terakhir yang disampaikan Nabi Muhammad SAW
i. Shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah syahadat (ketauhidan)
j. Shalat adalah pembeda antara muslim dan kafir
k. Shalat adalah ajaran paling pertama kepada anak-anak.

Shalat merupakan rukun Islam kedua dan merupakan amalan yang paling utama dan
paling dicintai oleh Allah Ta’ala. Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- menjadikannya sebagai
penjaga darah dan harta, sehingga kapan seseorang meninggalkannya maka darah dan hartanya
akan terancam. Karena sangat pentingnya shalat ini, sampai-sampai dialah amalan pertama yang
hamba akan dihisab dengannya pada hari kiamat.
Islam menganjurkan agar shalat wajib lima waktu sehari semalam itu dilakukan secara
berjamaah, meskipun shalat dapat dilakukan secara ribadi. Makin banyak anggota jamaah akan
semakin baik, meskipun shalat berjamaah itu dapat dilakukan dengan seorang imam dan seorang
makmun. Shalat berjamah punya banyak keutamaan, juga menambah persatuan dn kesatuan kita
sesama muslim juga mengandung keutamaan yang besar, yaitu pahalanya 27 kali lipat daripada
shalat dikerjakan sendiri. Shalat berjamaah melatih taat kepada pimpinan, dan pimpinannya
supaya bertindak bijaksana dengan memperhatikan jamaah dipimpinnya, dan juga shalat
berjamaah menanamkan rasa kebebasan, persaudaraan dan persamaan.

Anda mungkin juga menyukai