Anda di halaman 1dari 4

ANUGRAH HADI NAUFAL

1335162135

ADHD

I.PENDAHULUAN
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Pada makalah ini saya akan mengangkat materi tentang Faktor Penyebab anak ADHD.ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yaitu sebuah gangguan pada perkembangan otak
yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan
perhatian. Kondisi ini dulunya dikenal dengan ADD atau Attention Deficit Disorder.

Kini anak ADHD dibedakan menjadi 3 tipe.


a. Tipe ADHD gabungan
b. Tipe ADHD kurang memerhatikan dan tipe ADHD hiperaktif impulsif
c. Tipe ADHD hiperaktif impulsive
Menentukan tipe anak ADHD dapat dilihat dari gejala-gejala yang ditimbukannya,
sebagai acuan mengenai hal tersebut dapat dibaca pada edisi keempat (edisi terakhir)
dariAmerican Psychiatric Association (DSM IV) 1994.

Dengan demikian Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat disimpulkan


sebagai gangguan aktivitas dan perhatian (gangguan hiperkinetik) adalah suatu gangguan
psikiatrik yang cukup banyak ditemukan dengan gejala utama inatensi (kurangnya perhatian),
hiperaktivitas, dan impulsivitas (bertindak tanpa dipikir) yang tidak konsisten dengan tingkat
perkembangan anak, remaja, atau orang dewasa.
II.PEMBAHASAN

ADHD tidak dapat diidentifikasi secara fisik ADHD hanya dapat dilihat dari perilaku yang
sangat kentara pada diri anak ADHD. walaupun penyebab ADHD telah banyak diteliti dan
dipelajari, namun belum ada satupun penyebab pasti yang tampak berlaku untuk semua
gangguan yang ada. Berdasarkan beberapa referensi dari para ahli yang meneliti faktor
penyebab ADHD dapat dipaparkan, diantaranya adalah :

Genetika, Faktor genetika tampaknya menjadi faktor utama dalam ADHD (Sciarra : 2004),
ditegaskan kembali menurut Andi (2010) Penyebab terbanyak dalam kasus ADHD adalah
faktor genetika, sama halnya dengan beberapa jenis gangguan lainnya yang serupa. Menurut
para ahli, penderita ADHD ditemukan kadar dopamine yang rendah dalam otak. Untuk saat
ini sedang dilakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai jenis gen-gen yang terlibat
dalam memproduksi kimia dopamine dalam otak seperti studi yang dilakukan oleh ADHD
Molecular Genetics Network.
Adapun faktor penyebab anak ADHD bisa dibedakan dalam beberapa faktor seperti ketika
melahirkan yang dibedakan : Prenatal,Natal,dan Post-natal

- Prenatal terjadi ketika sebelum melahirkan, Penyebab prenatal meliputi kelainan


serebral perkembangan, anemia pada ibu, toksemia kehamilan, penyalahgunaan
alkohol dan kokain, dan asap tembakau. Faktor lingkungan lain yang terkadang
diduga paparan racun, PCB dan pestisida dalam air dan diet, kekurangan yodium
dan hipotiroidisme.Juga penggunaan obat-obatan sembarangan juga menjadi
faktor penyebab anak ADHDH.

- Natal terjadi ketika melahirkan , meliputi : kelahiran prematur, persalinan


sungsang, anoxic-iskemik-ensefalopati, pendarahan otak, meningitis, dan
ensefalitis.

- Post-natal tejadi setelah melahirkan, Barkley (Sciarra : 2004) menjelaskan


Komplikasi sebelum, selama, atau setelah lahir berkontribusi pada kemungkinan
berkembang ADHD pada anak. Dalam kasus ini, faktor keturunan akan muncul
menjadi faktor kuat dari komplikasi kehamilan atau persalinan (Turnbull et al.
dalam Sciarra: 2004). Postnatal trauma termasuk cedera otak, paparan bahan
kimia, infeksi, dan anemia-telah terhubung dengan ADHD (Baren dalam Sciarra:
2004)
III.KESIMPULAN DAN PENUTUP

Penyebab ADHD sering tidak diketahui atau idiopatik tetapi dalam beberapa kasus, gejala
dan sekunder Penyebab ADHD untuk kelainan struktural otak, trauma atau ensefalitis. A,
faktor genetik familial di sekitar 80% dari kasus mungkin melibatkan reseptor dopamin dan
transporter gen, tetapi interaksi gen-lingkungan diakui sebagai mekanisme penting dalam
etiologi ADHD. Faktor lingkungan dapat terjadi sebelum lahir, pada periode perinatal, atau
postnatal. Mereka termasuk kelainan perkembangan otak, infeksi, racun, kelahiran prematur,
ensefalopati, dan gangguan gizi dan endokrin. Sebuah teori neuroanatomical untuk gejala
ADHD didasarkan pada pemeriksaan klinis dan neurologis "tanda-tanda lembut," kelainan
electroencephalographic, magnetic resonance imaging dan studi volume otak, dan tomografi
emisi positron. Sejumlah penelitian eksperimental pada hewan telah menunjukkan perilaku
hiperaktif yang ditimbulkan oleh lesi otak prefrontal. cedera kepala, bahkan ringan pada
derajat, pada anak-anak berkorelasi dengan gangguan belajar dan perilaku. Dasar neurokimia
untuk ADHD juga diusulkan melibatkan neurotransmitter katekolamin, teori yang didukung
oleh efek resmi manfaat dari obat stimulan.

Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat saya paparkan,. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

- Milichap, J Gordon.2010. Attention Deficit Hyperactivity Disorder


Handbook.Chicago:Springer
- Purwitasari, Yayu Resti.2012. http://ayussoulimage.blogspot.co.id/2012/04/dhd-
attention-deficit-hyperactivity.html . Diakses 10 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai