PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang
sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu
sangat berbahaya dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan
bisa menyerang seluruh kelompok usia baik laki – laki maupun perempuan,
tetapi penyakit diare dengan tingkat dehidrasi berat dengan angka kematian
paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita, menurut data badan
diare adalah penyebab nomor satu kematian balita diseluruh dunia. Yang
membunuh lebih dari 1,5 juta orang pertahun (Depkes RI, 2010).
buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses memiliki kandungan
air yang berlebihan. Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya.
Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare salah satunya akibat
infeksi oleh bakteri atau virus dan juga bisa disebabkan oleh faktor
menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing,
protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran
Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit
syok. Untuk mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit. Karena itu,
penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat anti diare
(Hannifatunisa, 2013).
Gejala diare adalah BAB berulang kali disertai banyaknya cairanyg keluar
Absorbents yang diminum secara oral mengikat air dalam usus kecil dan usus
besar dan membuat feces-feces diare kurang berair. Mereka mungkin juga
adalah attapulgit (Anonim, 2013). New Diatab merupaka obat paten yang
memperbaiki konsistensi tinja yang terlalu keras atau terlalu lembek, dan
meredakan kram perut yang berkaitan dengan diare. Aman untuk ibu hamil
pengujian tentang efek new diatab sebagai antidiare yang di ujikan pada
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
1. Pengertian Diare
BAB, tidak enak pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau
yang terus menerus disertai keluarnya feses atau tinja yang kelebihan cairan,
atau memiliki kandungan air yang berlebih dari keadaan normal. Umumnya
diare menyerang balita dan anak-anak. Namun tidak jarang orang dewasa
juga bisa terjangkit diare. Jenis penyakit diare bergantung pada jenis klinik
a. Diare akut, bercampur dengan air. Diare memiliki gejala yang datang
b. Diare kronik. Diare yang gejalanya berlangsung lebih dari 14 hari yang
yaitu infeksi bakteri dalam darah, malnutrisi atau kurang gizi dan
dehidrasi.
e. Diare dengan kurang gizi berat. Diare ini lebih parah dari diare yang
a. Infeksi bakteri
b. Infeksi virus
c. Intoleransi makanan
f. Gangguan intestinal
Pada anak anak dan orang tua diatas 65 tahun diare sangat berbahaya. Bila
asam), yang tidak jarang berakhir dengan shock dan kematian. Keadaan ini
sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak kecil, karena mereka
dan muntah, disebabkan oleh pangan dan air yang terkontaminasi oleh
mikroba. Pada tulisan ini akan dijelaskan mekanisme diare dan muntah yang
frekuensinya. Seseorang dikatakan diare jika secara kuantitatif berat tinja per-
24 jam lebih dari 200 gram atau lebih dari 200 ml dengan frekuensi lebih dari
garam dan air dan/atau meningkatkan sekresi anion aktif. Pada kondisi diare
ini tidak terjadi gap osmotic dan diarenya tidak berhubungan dengan isi usus
sehingga tidak bisa dihentikan dengan puasa. Diare jenis ini dikenal sebagai
diare sekretory. Contoh dari diare sekretori adalah kolera dan diare yang
permukaan absorpsi usus dan cairan luminal. Peningkatan daya dorong ini
diaktivasi oleh patogen, atau oleh peningkatan tekanan luminal karena adanya
sebagai penyebab utama diare tetapi lebih kepada faktor tambahan yang
pseudomembran sampai dengan luka halus yang hanya bisa dideteksi secara
karena terjadinya difusi balik dari fluida dan elektrolit yang diserap. Diare
jenis ini dikenal sebagai diare eksudatif. Penyebabnya adalah bakteri patogen
luminal meningkat dan terjadi difusi air ke luminal. Diare jenis ini dikenal
sebagai diare osmotik dan bisa dihambat dengan berpuasa (Putri, 2010).
meliputi penempelan bakteri pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan
a. Adhesi.
struktur polimer fimbria atau pili dengan reseptor atau ligan spesifik pada
permukaan sel epitel. Fimbria terdiri atas lebih dari 7 jenis, disebut juga
Invasi intraselluler yang ekstensif tidak terlihat pada infeksi EPEC ini
b. Invasi.
menimbulkan gejala sistemik seperti demam, nyeri perut, rasa lemah, dan
c. Enterotoksin.
toxin (CT) yang secara biologis sangat aktif meningkatkan sekresi epitel
usus halus. Toksin kolera terdiri dari satu subunit A dan 5 subunit B.
klorida pada sel vilus serta peningkatan sekresi klorida dan HCO3 pada
a. Kemoterapeutika
c. Adsorbensia
Adsorben memiliki daya serap yang cukup baik. Khasiat obat ini
mengikat bakteri dan toksin sehingga dapat dibawa melalui usus dan
antara lain attapulgit aktif, karbon aktif, garam bismuth, kaolin dan pektin
(Harkness, 1984).
B. Uraian Bahan
1. Oleum Ricini
umumnya memualkan
Khasiat : Laksativa
2. Na. CMC
3. Loperamide
a. Komposisi:
tablet.
b. Farmakodinamik
c. Farmakokinetik
empedu.
9-14 jam. Uji distribusi pada tikus menunjukkan afinitas yang tinggi
terhadap dinding usus dan terikat pada reseptor yang terdapat pada
d. Indikasi:
kebutuhan.
e. Efek Samping:
Efek samping yang telah dilaporkan adalah kelainan kulit dan jaringan
4. LODIA
a. Komposisi:
b. Farmakologi
c. Indikasi
d. Efek samping
Umum :
METODE KERJA
1. Spuit Oral
2. Timbangan
3. Gelas Ukur
4. Tissue
5. Wadah (Baskom)
6. Stopwatch
1. Ol. Ricini
2. Na. CMC
3. Lodia
4. Loperamide
C. Prosedur Kerja
1. Timbang BB mencit
4. Lalu setelah keluar fesesnya, lalu diberikan obat yang sesuai dengan
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran