FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKALAH
ISLAM DISIPLIN ILMU (IDI)
“KODE ETIK DAN SUMPAH APOTEKER BERDASARKAN NILAI-NILAI
KEISLAMAN”
15120180142
Bismillahirahmanirahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Kode etik dan sumpah apoteker berdasarkan nilai-nilai keislaman” yang
merupakan salah satu materi dalam Blok 2 yaitu Islam Disiplin Ilmu Apoteker.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
diharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam kehidupan, mulai dari urusan yang kecil hingga dalam pengaturan suatu negara
mengkaji secara mendalam dan membuktikan secara ilmiah maka kita akan
menemukan misteri yang luar biasa dari Al-Qur’an. Seseorang yang mendalami,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya siang dan
malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: ‘Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
bentuk dan sifat-sifat fisika dari suatu bahan, serta seni mengetahui bagaimana
mengolahnya untuk dijadikan sebagai obat sesuai dengan resep dokter. Kedokteran
Islam yang didalamnya termasuk farmasi Islam merupakan ilmu kedokteran dan
farmasi yang berdasarkan Islam dan didalam praktiknya tidak bertentangan dengan
koridor ajaran Islam. Farmasi Islam diharapkan dapat mengedepankan kemampuan
pengetahuan dan teknologi farmasi secara optimal, serta memiliki kepekaan terhadap
berbagai proses perubahan yang terjadi didalamnya. Dalam etika farmasi memiliki
kewajiban untuk melindungi pasien dari kerugian akibat kesalahan pemakaian obat
kembali semua informasi dan memilih solusi bagi DRP (Drug Related
Problem), diakhir menilai hasil intervensi (evaluasi) sehingga didapat hasil yang
optimal, sehingga pada akhirnya diharapkan kualitas hidup pasien meningkat serta
dari penggunaan obat yang membahayakan diri pasien, berarti farmasis turut
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah kode etik profesi farmasi di lihat dari nilai-nilai keislaman?
2. Bagaimana sumpah apoteker berdasarkan nilai-nilai keislaman?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kode etik profesi apoteker
nilai-nilai keislaman.
BAB II
ISI
A. Kode Etik Profesi Apoteker
1. Definisi
Kode etik, yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok
itu dirumuskan dan suatu aparatur tata tertib mengenakan sanksi atas
pelanggaran yang terjadi. Kode etik tertulis secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip- prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa
difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara
logika - rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik.
Kode Etik Apoteker Indonesia, merupakan pedoman organisasi untuk
praktik kerja purna waktu. Dalam menentukan profesi yang kita pilih hendaklah kita
pahami dahulu seberapa besar potensi yang kita miliki dan peluang yang dapat kita
ambil sebelum kita menentukan atau memilih suatu profesi karena tidak ada yang
dapat ahli dalam berbagai bidang, seperti dalam Al Quran surat At-taubah ayat 122 :
Artinya : "Tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya ke medan perang.
Mengapa tidak dari tiap golongan diantara mereka beberapa untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga diri. (QS.
Attaubah:122)
Salah satu profesi yang ada didunia kesehatan adalah apoteker. Apoteker
Pendidikan Tinggi Farmasi, baik yang dikelola pemerintah maupun pihak swasta.
Pasal 1-2
Seorang Apoteker di dalam menjalankan tugas dan kewajibannya serta dalam
mengamalkan keahliannya harus mengamlkan sumpah janji apoteker dan kode etik
apoteker serta harus senantiasa mengharapkan bimbingan dan keridhaan Tuhan Yang
Maha Esa. Bekerja dalam pandangan Islam memilki nilai ibadah, firman allah dalam
Artinya : "Sesungguhnya tidak aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali agar beribadah
kepada-Ku".
Pasal 4
Seorang apoteker harus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
profesionalnya secara terus menerus. Setiap apoteker harus selalu aktif mengikuti
perkembangan bidang kesehatan umumnya dan bidang farmasi khususnya (pasal 4).
pekerja tidak semata-mata mengharapkan imbalan duniawi saja tetapi juga berharap
akan balasan yang kekal diyaumil akhirah. Sesuai pasal 5 tetang kode etik apoteker
diri dari mencari keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam
telah bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak
kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”.
Seorang Apoteker harus memiliki sifat jujur yang melandasi dalam ucapan,
keyakinan, dan amal perbuatan atas dasar nilai- nilai yang benar berdasarkan ajaran
islam.
Artinya: "Hai orang-orang yang berimnan bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah
tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal,
amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. Al- Jumu'ah ayat 5).
Pasal 8
Apoteker mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan pada
Artinya: "Dan katakanlah : Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-
Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. At-Taubah : 105).
Pasal 9
Sifat amanah harus dimiliki oleh Apoteker , karena ia mempunyai hubungan
lainnya juga di atur dalam kode etik profesi apoteker. Dimana berdasarkan pasal 10-
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-
Maidah : 2)
B. Sumpah Apoteker
1. Definisi
Sumpah apoteker adalah pernyataan yang diucapkan secara resmi dengan
bersaksi atau bersumpah kepada Tuhan yang Maha Esa untuk melakasankan tugas
bersaksi atau bersumpah kepada Tuhan yang Maha Esa untuk melakasankan tugas
mengucapkan sumpah menurut cara agama yang dipeluknya, atau mengucapkan janji,
Ucapan sumpah dimulai dengan kata-kata "Demi Allah" bagi mereka yang beragama
Islam, dan sumpah untuk agama lain, pemakaian kata-kata "Demi Allah" disesuaikan
yang paling utama dari apoteker. Dimana telah di tetapkan dalam Al-quran Al-
Artinya :
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara
ayat 13)
2. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya
pekerjaannya seorang apoteker harus menjaga rahasia pasien terkait penyakit dan
Artinya :
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
menjelaskan bahwa dalam dunia kerja sebagai seorang apoteker harus dapat
sumpah apoteker ini sesuai dengan Al-quran surat Al-Ma’idah Ayat 44.
Artinya :
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk
dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-
orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang
memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu
yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
“Tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah. Tangan diatas yaitu pemberi,
sedang tangan dibawah yaitu peminta.” (HR. Bukhari no. 1429 dan Muslim no.
1033).
Seorang muslim harus berusaha mandiri dan tidak menggantungkan
pada orang lain selama dirinya mampu. Betapa indah pesan dan nasehat yang
disampaikan Rasulullah,
“Mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah dari mukmin yang lemah, pada
bermanfaat bagi kamu, dan mohonlah pertolongan pada Allah dan jangan
keinsyafan.
Artinya :
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat (An-Nahl Ayat 91)
Artinya :
Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di
antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah
ini mencakup janji seorang hamba kepada Allah SWT, janji hamba dengan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
Esa untuk melakasankan tugas sesuai dengan isi dalam naskah sumpah apoteker.
Profesi apoteker harus memiliki kode etik baik terhadap teman sejawat maupun
terhadap tenaga kesehatan lain. Seorang apoteker dalam melaksanakan tugas dan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 2005. Al Quran dan Terjemahannya. PT. Syamil Cipta
Media,Indonesia.
Indonesia, Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 1962 tentang Sumpah Apoteker.