Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 DASAR TEORI

Alkohol merupakan persenyawaan yang memiliki rumus umum R-OH yang berarti
persenyawaan ini termasuk gugs hidroksil yang strukturnya mirip dengan air, tetapi dengan
satu hidrogen yang digantikan dengan gugus akil. Dalam sistem IUPAC, gugs hidroksil pada
alkohol dinyatakan dengan akhiran –ol . Salah satu ciri sifat fisik pada alkohol adalah titik
didih alkohol jauh lebih tinggi dari pada ester, atau hidrokarbon yang bobot molekulnya
sama. Hal ini disebabkan anatra molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Alkohol dapat
berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air delam segala perbandingan. Banyaknya
gugs hidroksil dapat memperbesar kelarutan dalam air.

Alkohol dapat dikelompokkan sebagai alkohol primer, sekunder, dan tersier,


bergantung pada banyaknya atom karbon yang terikat pada atom karbon yang mempunyai
gugus –OH. Jika dua karbon, alkohol sekunder, dan jika terikat tiga karbon, alkohol itu tersier
(Keenan, 1992)

Alkohol dengan rantai aromatik bersifat lebih asam dari pada alkohol-alkohol alifatik
karena delekalisasi electron pada cincin aromatic yaitu elektron O2 dan H2 .

Beberapa alkohol yang penting :

1. Metanol ( metal alkohol, CH3OH) tidak berwarna, cairan yang larut dalam air.
Metanol bersifat racun , jika terminum dalam jumlah yang sangat kecil maupun
melalui pernafasan kronis dari methanol dapat menyebabkan kebutaan.
2. Etanol (etil alkohol, “alkohol”, CH3CH2OH), tidak berwarna,cairan yang larut dalam
air, kadang-kadang disebut alkohol padi-padian (grain) karena dapt diperoleh dengan
cara fermentasi dari padi-padian.
Berikut ini reaksi-reaksi yang bisa terjadi pada alkohol :
 Reaksi kimia Pembuktian Mengandung Air

Reaksi untuk mengetahui kadar air bisa dilakukkan dengan


penambahan Tembaga (II) dengan padatan puti kebiruan, jika terkena air akan
terbentuk garam hidratnya yang akan berubah menjadi biru. Jadi jika alkohol
mengandung air akan diketahuidengan terjadinya perubahan warna biru. Hal
tersebut menunjukkan adanya air dalam semua sampel alkohol.
 Reaksi Eliminasi Alkohol (Reaksi Dehidrasi Alkohol)
Alkohol mengalami reaksi eliminasi dalam suasana cukup asam,
dengan menghasilkan alkena dan melepaskan air. Reaksi :
H2SO4 pekat
CH3CH3OH -----------------→ CH2=CH2 + H2O
180o
 Reaksi Esterifikasi
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukkan ester dari senyawa
alkohol. Alkhol primer dan alkohol sekunder akan menjadi ester jika
dipanaskan dengan asam karboksilat dalam suasana asam (Keenan,
1992).

1.1TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui dan menunjukan adanya air pada alkohol
2. Mengetahui esterifikasi alkohol
3. Organoleptis pada menthol
BAB II ALAT DAN BAHAN DAN PROSEDUR

2.1 Alat dan Bahan

Alat

 Plat tetes
 Tabung reaksi
 Penjepit kayu
 Pembakar bunsen
 Beacker glass
 Batang pengaduk
 Kapas

Bahan

 Etanol
 Gliserin
 Menthol
 H2SO4
 K2CR2O7
 Asam salisilat
 Asam benzoat

2.2 Prosedur
1. Menggunakan tabung reaksi, masukan 1ml etanol. Tambahkan asam salisilat asam benzoat,
kemudian perlahan-lahan melalui dinding tabung tambahkan H2SO4.Tutup mulut tabung
dengan kapas.Panaskan diatas penangas air,amati aroma pada penutup kapas.
2. Menggunakan tabung reaksi, lakuka reaksi iodoform. Amati aroma hasil reaksi
3. Menggunakan tabung reaksi, tambahkan larutan jenuh K2Cr2O7 dalam H2SO4 50%. Amati
perubahan yang terjadi.
4. Mencampurkan larutan gliserin dengan 1 tetes CuSO4 dan basakan dengan NaOH. Amati
perubahan yang terjadi.
5. Meletakan menthol diatas plat tetes. Amati aromanya.

BAB III PEMBAHASAN

No Reagensia Pengamatan Reaksi


1 Esterifikasi
- Asam Tetap berwarna
salisilat bening berbau
- Asam alkohol
Benzoat Tetap berwarna
benig berbau
alkohol
2 Iodorm
- KI Kuning Pucat RC2H5OH+KI+NaOH→RCH3O+ 2Na + 2H2O
- NaOH Menjadi bening
3 - CU2SO4 Biru Muda
- NaOH Mejadi Biru
pucat
4 K2cr2O7 Hitam

5 Organleptis Bening, bentuk


Menthol kristal, bau khas
BAB IV KESIMPULAN

Alkohol merupakan persenyawaan organic yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil karena
ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat alcohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih
mendekati sifat air.

Dalam reaksi esterifikasi penambahan asam salisilat cairan tidak berubah warna hanya menimbulkan
bau alkohol yang . penambahan KI pada etanol membuat cairan berwarna kunig pucat dan setelah
ditambahkan kembali NaOH menjadi bening. Penambahan K2Cr2O7 membuat larutan menjadi
berwarna hitam. Penambahan CuSO4 larutan menjadi biru muda setelah ditambahka NaOH menjadi
biru pucat. Organoleptis dari menthol adalah zat kristal bening berbau khas.
Daftar Pustaka

Tirza lewi gunadi 2015.Laporan kimia reaksi alkohol.

Yenni, Vesara.2018. panduan praktikum kimia farmasi I

Anda mungkin juga menyukai